Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HIDROLOGI

ANALISIS CURAH HUJAN WILAYAH PERMUKIMAN

DISUSUN OLEH :

MAUDY JUMADELIA AGISTA

(3201701055)

KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAKJURUSAN TEKNIK

SIPIL DAN PERENCANAAN PROGRAM

STUDI D3 TEKNIK SIPIL

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Air yang kita gunakan sehari-hari telah menjalani siklus meteorik yaitu telah

melalui proses penguapan dari laut maupun sungai lalu mengalami kondensasi diatmosfer

dan kemudian menjadi hujan yang turun ke permukaan bumi tersebut ada yang langsung

mengalir di permukaan bumi (run off) dan ada yang meresap ke bawah permukaan bumi

(infiltration).

Proses terjadinya siklus air inilah yang kemudian disebut siklus hidrologi, dimana

air terus mengikuti siklusnya. Air yang ada di permukaan bumi kemudian menguap

menuju ke langit dan berkumpul membentuk awan, hingga awan sampai pada titik jenuh

lalu meneteskan air ke bumi.

Inilah yang disebut air hujan,curah hujan ini merupakan unsur iklim yang

mempunyai variasi terbesar baik itu variasisebaran waktu dan variasi sebaran tempat.

Sebaran hujan dalam suatu wilayah tergantung pada tipe hujan dan kondisi lahan.

Oleh karena itu perlu pengelolaan data curah hujan agar dapat dimanfaatkan bagi

kepentingan manusia dan alam. Penentuan hujan wilayah yang berdasarkan pada

beberapa penakar hujan akan menghasilkan data yang lebih baik. Praktikum kali ini saya

akan melakukan analisa curah hujan wilayah permukiman.

PERMASALAHAN

Alasan saya mengapa mengambil lokasi Jl. Selat Panjang Gg. Amboakak ini sebagai
lokasi perencanaan, dikarenakan lokasi tersebut memliki masalah banjir atau genangan yang
lama kelamaan menyebabkan jalan rusak.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Mencari Lokasi

*Lampiran (paling belakang)

2. Menghitung Luas Catchment Area

Hasil

*Lampiran (paling belakang)

Pembahasan

Total
Pos 2 Luas (Atot)
Perpos
Panjang Lebar Alas t D1 D2 Luas (m²) (m²)
Segmen
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m²)
2A 6,5 8,1 26,325
4943,25
2B 1,3 10,2 6,63

Pos 4 (m²)
Panjang Lebar Alas t D1 D2 Luas
Segmen
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m²)
4A 7,8 8,1 31,59
14353,50
4B 6,8 9 30,6
4C 3 9 13,5
4D 5 8 20
38330,25
Pos 9 (m²)
Panjang Lebar Alas t D1 D2 Luas
Segmen
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m²)
9A 5 9 22,5 7275,00
9B 6,5 8 26

Pos 10 (m²)
Panjang Lebar Alas t D1 D2 Luas
Segmen
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m²)
11758,500
10A 6,5 8 26
10B 4 9,1 18,2
10C 5,9 9,1 26,845
10D 1,3 11,3 7,345

3. Data Curah Hujan Terpusat Masing-Masing Pos

Hasil

STASIUN
TAHUN
2 4 9 10
2005 145 82 140 85
2006 127 65 66 107
2007 109 81 64 127
2008 103 73 87 87
2009 97 54 77 72
2010 122 80 136 54
2011 125 85 81 120
2012 168 53 85 128
2013 105 37 105 75
2014 97 50 54 58
2015 104 51 111 106
2016 75 57 56 85
2017 117 105 109 65
JUMLAH 1494 768 1171 1169
Nx
Na 114,923
Nb 59,077
Nc 90,077
Nd 89,923

Pembahasan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 1494
NA = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 = = 114,923
13
 Tidak terdapat curah
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 768
NB = = = 59,077 hujan yang hilang
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑔 𝑎𝑑𝑎 13

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 1171


NC = = = 90,077
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑔 𝑎𝑑𝑎 13

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 1169


ND = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑔 𝑎𝑑𝑎
= 13
= 89,923
4. Menghitung Curah Hujan Rata-Rata Menggunakan Metode Polygon

Hasil

TAHUN P2 A2 P4 A4 P9 A9 P10 A10 ATOTAL P.A Xi


2005 145 4943,25 82 14353,5 140 7275 85 11758,5 26574,75 3911731 147,197
2006 127 4943,25 65 14353,5 66 7275 107 11758,5 26574,75 3299080 124,143
2007 109 4943,25 81 14353,5 64 7275 127 11758,5 26574,75 3660377 137,739
2008 103 4943,25 73 14353,5 87 7275 87 11758,5 26574,75 3212875 120,900
2009 97 4943,25 54 14353,5 77 7275 72 11758,5 26574,75 2661371 100,147
2010 122 4943,25 80 14353,5 136 7275 54 11758,5 26574,75 3375716 127,027
2011 125 4943,25 85 14353,5 81 7275 120 11758,5 26574,75 3838249 144,432
2012 168 4943,25 53 14353,5 85 7275 128 11758,5 26574,75 3714665 139,782
2013 105 4943,25 37 14353,5 105 7275 75 11758,5 26574,75 2695883 101,445
2014 97 4943,25 50 14353,5 54 7275 58 11758,5 26574,75 2272013 85,495
2015 104 4943,25 51 14353,5 111 7275 106 11758,5 26574,75 3300053 124,180
2016 75 4943,25 57 14353,5 56 7275 85 11758,5 26574,75 2595766 97,678
2017 117 4943,25 105 14353,5 109 7275 65 11758,5 26574,75 3642755 137,076
JUMLAH 1494 873 1171 1169 1587,241

Pembahasan
Menghitung Hujan Rata Rata ( ∑ Xi) :

𝐴2 𝐴4 𝐴9 𝐴10
𝑃2 𝑥 + 𝑃4 𝑥 + 𝑃9 𝑥 + 𝑃10 𝑥
∑ Xi =[ 𝑨 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍]

4943,25 14353,5
1494𝑥 + 873𝑥
26574,75 26574,75
= +1171𝑥 7275 11758,5 = 1587,241
+ 1169𝑥
26574,75 26574,75
[ ]
5. Analisa Frekuensi

Pr
No Tahun Pr (Ri) Ṝ Ri-Ṝ Ri-Ṝ²
TAHUN Pos 2 Pos 4 Pos 9 Pos 10
1 2005 75,98 57,07 18,91 357,72
2005 18,70 30,71 26,57 26,08
2 2006 53,25 57,07 -3,82 14,62
2006 16,38 24,34 12,53 32,82
3 2007 56,54 57,07 -0,53 0,28
2007 14,06 30,33 12,15 38,96
4 2008 57,13 57,07 0,06 0,00
2008 13,28 27,34 16,51 26,69
5 2009 47,35 57,07 -9,72 94,56
2009 12,51 20,22 14,61 22,09
2010 6 2010 71,50 57,07 14,43 208,35
15,73 29,96 25,81 16,57
2011 259,35 31,83 16,13 36,81 7 2011 63,33 57,07 6,26 39,13
2012 21,67 19,85 16,13 39,27 8 2012 57,65 57,07 0,58 0,33
2013 13,54 13,86 19,93 23,01 9 2013 47,33 57,07 -9,74 94,94
2014 12,51 18,72 10,25 17,79 10 2014 41,48 57,07 -15,59 242,97
2015 13,41 19,10 21,07 32,52 11 2015 53,58 57,07 -3,49 12,19
2016 9,67 21,34 10,63 26,08 12 2016 41,65 57,07 -15,42 237,89
2017 15,09 39,32 20,69 19,94 13 2017 75,10 57,07 18,03 324,96
Σ 741,85

1. Metode Gumbell

T X Yt Yn Sn Sr K Xt

2 57,07 2,9702 0,507 0,9971 3,362308354 2,470364056 65,37613


5 57,07 3,9019 0,507 0,9971 3,362308354 3,404773844 68,5179
10 57,07 2,2504 0,507 0,9971 3,362308354 1,748470565 62,9489

Pembahasan

Diketahui : X Didapat dari table R di atas

T menggunakan 2, 5, dan 10

Yt, Yn dan Sn didapat dari Tabel di buku Sesuai Periode tahun


(𝑅𝑖−𝑅 2 )
Cara Menghitung Sr =√ 𝑁−1

𝒀𝒕−𝒀𝒏
Cara Meghitung K = 𝑺𝒏

Cara Menghitung Xt = X + K.Sr

2. Metode Log Person Type 3

Log Log Log Pr-


No Tahun Pr
Pr 𝐋𝐨𝐠 𝐏𝐫 Log Pr-𝐋𝐨𝐠 𝐏𝐫 (Log Pr-𝐋𝐨𝐠 𝐏𝐫)² S Logx
Pr² Log Pr²
1 2005 75,98 1,88 1,75 0,133 0,018 0,144 3,54 -1,79
2 2006 53,25 1,73 1,75 -0,024 0,001 0,144 2,98 -1,23
3 2007 56,54 1,75 1,75 0,002 0,000 0,144 3,07 -1,32
4 2008 57,13 1,76 1,75 0,007 0,000 0,144 3,09 -1,34
5 2009 47,35 1,68 1,75 -0,075 0,006 0,144 2,81 -1,06
6 2010 71,50 1,85 1,75 0,104 0,011 0,144 3,44 -1,69
7 2011 63,33 1,80 1,75 0,052 0,003 0,144 3,25 -1,50
8 2012 57,65 1,76 1,75 0,011 0,000 0,144 3,10 -1,35
9 2013 47,33 1,68 1,75 -0,075 0,006 0,144 2,81 -1,06
10 2014 41,48 1,62 1,75 -0,132 0,017 0,144 2,62 -0,87
11 2015 53,58 1,73 1,75 -0,021 0,000 0,144 2,99 -1,24
12 2016 41,65 1,62 1,75 -0,130 0,017 0,144 2,62 -0,87
13 2017 75,10 1,88 1,75 0,126 0,016 0,144 3,52 -1,77
JUMLAH 22,73 0,094 0,144 -17,07

Pembahasan

Cs =-0,25274

Penyelesaian :

𝛴𝐿𝑜𝑔 𝑃𝑟 22,73 n.Σ(Log Pr−Log Pr 2) 13 X (−17,07)


𝐿𝑜𝑔 𝑃𝑟 = = = 1,75 Cs = = 12x 11 x(1,75)^3 = -0,25
𝑛 13 (n−1)(n−2)(Log Pr)3

Σ(Log Pr−Log Pr)2 0,094


S logx = √ =√ = 0,144 mm
n−1 12
Log Xt2 = 𝑳𝒐𝒈 𝑿 + 𝑲 . 𝑺 𝑳𝒐𝒈𝒙

= 1,75 + 2,47 . 0,144 = 1,984

*Perbandingan metode gumbell dan metode log person type 3

Log X2 1,984

Log X5 2,482 Log Person Type 3

Log X10 2,643

Xt2 65,37

Xt5 68,51 Metode Gumbell

Xt10 62,94

6. Mengitung Intensitas Curah Hujan (Metode Kurva Basis)

𝟐 𝒏𝒅 0,167
T1,2 = ( 𝒙 𝟑, 𝟐𝟖 𝒙 𝑳𝒐 𝒙 )
𝟑 √𝒔

𝐋
T3 =
𝟔𝟎 𝐕

T1 0,664
T2 0,049 Xt2 65,37 Gumbell
T3 0,234 Xt5 68,51 Gumbell
TC=T1+T2+T3 0,947 Xt10 62,94 Gumbell

Perbandingan X yang paling besar antara metode gumbell dan log pearson, yaitu X2, X5, X10

dan didapaatkan yang terbesar.


90% Xt2 90% x 65,37
𝐼2 = = = 14,708
4 4

90% Xt5 90% x 68,51


𝐼5 = = = 15,414
4 4

90% Xt10 90% x 62,94


𝐼10 = = = 14,161
4 4

7. Menghitung Koef. Limpasan/Koef. Aliran

Tabel 9 . Hubungan Kondisi Permukaan Tanah dan Koefisien Pengaliran (C)

 Jalan Beton dan Jalan Aspal : C2= 0,70 – 0,95 (Digunakan 0,70)

 Daerah pinggir kota : C1= 0,60 – 0,70 (Digunakan 0,60)

 Pemukiman tidak padat : C3= 0,40 – 0,60 (Digunakan 0,40)

 Bahu jalan, tanah berbutir halus : C4= 0,40 – 0,55 (Digunakan 0,40)
𝐶1𝑥𝐴1 –𝐶2𝑥𝐴2 –𝐶3𝑥𝐴3 –𝐶4𝑥𝐴4
C= 𝐴1+𝐴2+𝐴3+𝐴4

(0,6 x 4943,25) + (0,7 x 14353,5) + (0,4 x 7275) + (0,4 x 11758,5)


=
4943,25 + 14353,5 + 7275 + 11758,5

= 0, 538

8. Menghitung Debit Puncak/Debit Rencana

𝟏 Keterangan : Q = Debit Puncak / Debit Rencana


Q= .C.I.A
𝟑,𝟔
C = 0,70
I = Intensitas Curah Hujan
A = Luas

𝟏
Q = 𝟑,𝟔 . C . I . A
= 0,278 . 0,538. 188,989. 38330,25
= 10834,4096
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari laporan hidrologi ini kita dapat menghitung debit puncak pada daerah

luasan permukiman yang salurannya sudah ada hanya saja tidak memenuhi persyaratan

sehingga menyebabkan lingkungan permukiman tersebut banjir dan tergenang. Maka

diperlukan saluran di masing-masing rumah agar dapat langsung mengalir ke sungai dan

tidak sempat terjadi genamgan.

Anda mungkin juga menyukai