Oleh
D E PA R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2019
1. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi selalu membutuhkan data dan informasi yang akurat,
mutahir dan tepat waktu tidak hanya tentang permintaan pasar tetapi juga mengenai
sumber daya produksi yang tersedia atau perlu disediakan pada umumnya, data dan
informasi yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dihasilkan
melalui teknik peramalan sehingga sifatnya adarah estimasi atau perkiraan. Rencana
produksi yang disusun dengan menggunakan data dan informasi yang sifatnya
estimasi tentu tidak mungkin menghasirkan rencana dan program yang akurat. Hal ini
membuat pelaksanaan rencana tersebut di lapangan tidak sedikit mengalami masalah
dan kendala.
2. Klasifikasi Industri
2.1. Berdasarkan Tipe
lndustri manufacturing berkenaan dengan kegiatan-kegiatan produksi yang
menghasilkan barang dalam bentuk produk akhir (finished goods) atau pun setengah
jadi (work-in-progress) yang mempunyai nilai pasar atau dapat dijual ke pasar.
produk-produk yang dimaksud antara lain barang-barang modal seperti mesin-mesin,
alat-alat angkut, pakaian dan lain-lain yang merupakan produk akhir (finished
products) dan suku cadang sebagai produk pendukung. lndustri manufacturing dapat
diklasifikasikan lebih lanjut menjadi dua bagian yaitu industri proses (process
industries) dan industri
manufacturing diskrit item.
lndustri proses ialah kegiatan produksi yang berkenaan dengan peningkatan
nilai tambah produk yang dihasilkan melalui pencampuran, pemisahan, pembentukan
dan atau perlakuan proses kimia. Proses dilakukan dalam mode batch atau mode
kontinu. lndustri proses pada umumnya sangat terstandarisasi, tidak bersifat diskrit,
bersifat kontinu dan dalam volume yang sangat besar. Bahan dan produk mengalir
secara kontinu. Penyulingan minyak bumi, pengolahan minyak sawit dan pembuatan
pupuk urea adalah sebagian kecil contoh industri proses. lndustri proses memiliki
karakteristik yaitu produk-produk yang basah atau kering, mengalir dalam saluran
(ducts) secara kontinu yang diukur dengan satuan volume atau berat, work-in-
prog,ress yang kecil dan waktu ancang-ancang (lead time) yang sangat pendek.
Pengertian dari manufacturing diskrit ialah manufacturing proses yang
memiliki ciri-ciri: produk yang dihasilkan adalah diskrit, dapat dihitung satu per satu
(countable). Produk-produk yang termasuk diskrit misalnya suku cadang kendaraan
atau komponen mesin mesin yang diproduksi satu per satu. Pada umumnya,
komponen komponen tersebut diproduksi untuk kemudian dirakit (assembly) menjadi
produk akhir. Dalam produk akhir, masing-masing komponen masih dapat dibedakan
satu sama lain sehingga dapat pula dilepas satu per satu (disassembly). lndustri jasa
proyek atau disingkat industri proyek memiliki karakteristik utama sebagai berikut:
bahan, peralatan dan personal dibawa bersama-sama ke lokasi proyek di mana
kegiatan proyek dilakukan. Suatu industri proyek dicirikan oleh kegiatan produksi
yang dilaksanakan pada lokasi di mana produk yang dihasilkan akan digunakan
(construction-site type of organization). Beberapa contoh industry proyek ialah
konstruksi jembatan, pelabuhan, lapangan terbang. Tipe organisasi manufacturing ini
didasarkan pada produk tunggal, pada umumnya berukuran besar, dengan masa
pengerjaan dari berbulan- bulan sampai tahunan.
Berbeda dengan industri manufacturing, industri jasa tidak terkait dengan
pembuatan produk walaupun tidak berarti industri ini terlepas dari keberadaan
produk. lndustri jasa yang menangani perawatan mesin-mesin, industri transportasi
dan industri perdagangan adalah beberapa contoh industri jasa yang melibatkan
produk tetapi tidak dalam hal manufacturing.lndustri jasa yang sama sekali tidak
melibatkan produk juga tidak sedikit, antara lain ialah jasa pendidikan dan pelatihan,
jasa promosi, iasa penyiaran, dan jasa asuransi. Industri jasa dibedakan atas dua
kelompok yaitu industri jasa proyek dan industri jasa non-proyek.