Meig Syndrom
Meig Syndrom
MEIGS SYNDROME
Disusun Oleh :
Penguji :
BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 52 tahun
Alamat : Leuweng Gajah, Ciledug Cirebon
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Tidak Tamat SD
Status : Menikah
No. RM : 15783751
II. ANAMNESIS
a. Tanggal pemeriksaan : 14 Maret 2019
b. Keluhan Utama : Perut bertambah besar
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Waled Kabupaten Cirebon pada tanggal 11
Maret 2019 pukul 11.00 WIB, dengan keluhan perut membesar sejak 1
minggu SMRS, dirasakan terus menerus semakin membesar. Selain perut
membesar, pasien juga mengeluhkan adanya sesak napas yang dirasakan sejak
3 bulan yang lalu. Sesak napas dirasakan memberat ketika pasien tidur posisi
terlentang dan membaik ketika posisi duduk. Sesak dirasakan semakin
3
d. Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku pernah mendapat perawatan di RSUD Waled pada
bulan Desember 2018, perawatan selama 8 hari. Pasien mengaku yang
membawa pasien ke RSUD Waled saat itu karena keluhan benjolan pada perut
sebelah kiri bagian bawah. Benjolan tersebut mulanya kecil, lalu dirasakan
semakin membesar sejak 1 bulan sebelumnya (November 2018). Saat itu
pasien juga mengeluhkan perut yang semakin membesar, terasa kencang dan
nyeri. Nafsu makan mulai berkurang. Pasien mengaku saat itu didiagnosa
tumor di Rahim. Setelah mendapat perawatan selama 8 hari, pasien merasa
keadaannya mulai membaik dan meminta pulang paksa. Pasien tidak kontrol
kembali ke RSUD Waled.
f. Riwayat Operasi
4
g. Riwayat Menstruasi
Pasien mengaku mendapatkan menstruasi sejak usia 15 tahun dengan
siklus yang teratur 28 hari, setiap menstruasi durasi 7 hari, mengganti
pembalut 2-3x/hari. Nyeri saat menstruasi tidak mengganggu aktivitas.
h. Riwayat Obstetri
- P1 : seorang anak perempuan, hidup, lahir spontan, oleh paraji dengan
BBL 3000gr, cukup bulan, sekarang sudah meninggal waktu usia 2 tahun.
- P2 : seorang anak perempuan, hidup, lahir spontan, oleh paraji dengan
BBL 3100gr, cukup bulan, sekarang usia 26 tahun.
- P3 : seorang anak perempuan, hidup, lahir spontan, oleh bidan dengan
BBL 2900gr, cukup bulan, sekarang usia 18 tahun.
- P4 : seorang anak perempuan, hidup, lahir spontan, oleh bidan dengan
BBL 2900gr, cukup bulan, sekarang usia 16 tahun.
i. Riwayat KB
Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan.
j. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah sebanyak 4 kali. Pernikahan pertama pada umur
13 tahun. Pada suami pertama sudah berjalan 3 tahun dan dikaruniai 1 orang
anak. Pernikahan kedua sudah berjalan 18 tahun dan dikaruniai anak sebanyak
3 orang anak. Pada pernikahan ke 3 sudah berjalan selama 13 tahun dan tidak
dikaruniai anak.
k. Riwayat Ginekologi
Riwayat kanker, kista ovarium, mioma uteri, perdarahan pervaginam
diluar menstruasi disangkal.
1. Status Generalis
a. Kepala – Leher : Normocephal, rambut berwarna hitam dan tidak
mudah rontok
Mata : simetris, ca +/+, si -/-
Hidung : deviasi (-) sekret (-) darah (-)
Telinga : simetris, darah (-) sekret (-)
Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), karies
(-), gusi berdarah (-)
Leher : KGB membesar (-), JVP meningkat (-)
b. Thorax : Pulmo : VBS /- , Rh +/+, Wh -/-
c. Cor : BJ I = BJ II reguler, M (-), G (-)
d. Abdomen : Inspeksi : Buncit
Auskultasi : Bising Usus (+)
Perkusi : Timpani, shifting dullnes (+)
Palpasi : Nyeri tekan (+) di region supra pubis,
undulasi test (+), lingkar perut 97 cm
e. Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-), CRT < 2detik
2. Status Ginekologi
a. Inspeksi : Perut tampak cembung, tak tampak ballotement, V/V tak
ada kelainan
6
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 8,4 12,5 – 15,5 gr%
7
Hematokrit 24 36 – 48 %
Trombosit 625 150 – 400 mm3
Leukosit 7,0 4 – 10 /mm3
MCV 71,6 82 – 98 mikro m3
MCH 24,7 > 27 Pg
MCHC 32,7 32 – 36 g/dl
Eritrosit 3,28 3,8 – 5,4 mm3
RDW CV 15,4 11,6 – 14,6 %
RDW SD 42,1 29 – 46 fL
Basofil 0 0–1 %
Eosinofil 2 2–4 %
Neutrofil Batang 5 3–5 %
Neutrofil Segmen 71 50 – 80 %
Limfosit 21 25 – 40 %
Monosit 6 2–8 %
Golongan Darah A
Rhesus +
HbsAg Non Reaktif
HIV Rapid
RTD I Non Reaktif
VI. DIAGNOSIS
Meigs Syndrome
VIII. PENATALAKSANAAN
1) O2 4 lpm
2) IVFD RL 500 cc
3) Ketololac 3x30 mg i.v
8
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Syndroma Meigs ini sangat terkenal dengan trias yang terdiri dari tumor
ovarium jinak, asites, dan efusi pleura. Jenis yang paling sering dari tumor ini adalah
fibroma.
Pada pasien tersebut, Hb dibawah normal dikarenakan asupan gizi buruk dan
tidak cukup, pada pemeriksaan petanda tumor dengan CA-125 hasilnya meningkat.
Pada pemeriksaan foto rontgen thorax didapatkan adanya efusi pleura dan
kardiomegali. Sedangkan USG pada pasien ditemukan asites, dan massa yang
dicurigai suatu proses metastasis.
Selain elektrolit serum dan hitung darah lengkap, penelitian yang menarik
adalah tes serum antigen kanker 125 (CA-125). Kadar serum penanda tumor CA-125
dapat meningkat pada sindrom Meigs, tetapi tingkat elevasinya tidak berkorelasi
dengan keganasan. Bahkan, kadar CA-125 yang normal tidak mengesampingkan
kemungkinan adanya keganasan. Kadar CA-125 tidak digunakan sebagai tes skrining.
Kadar CA-125 tertinggi yang dilaporkan setelah laparotomi adalah sebesar 1808
U/mL. Hal ini akan menjadi hasil positif palsu.
Sumber fisiologis dari CA-125 dari epitel selom janin dan turunannya,
termasuk berikut ini:
1) Epitel Müllerian
2) Pleura
3) Perikardium
4) Peritoneum
Kondisi patologis yang berhubungan dengan peningkatan kadar CA-125 meliputi:
1) Penyakit radang panggul (PID)
2) Kerusakan atau regenerasi peritoneum (misalnya, pembedahan perut)
3) Keganasan ovarium
4) Endometriosis
Penatalaksanaan yang diberikan pada kasus ini adalah: untuk efusi pleura
dilakukan posisi ½ duduk dan diberikan oksigen nasal 3 liter/menit untuk mengurangi
sesaknya, pasien juga diberikan ketorolac sebagai analgetik. Selanjutnya pasien akan
dirujuk ke spesialis obstetric dan ginekologi untuk mendapat perawatan selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD,
Cunningham FG. Williams Gynecology. In: Ovarian Germ Cell and Sex Cord–
Stromal Tumors. United States: The McGraw-Hill companies, Inc; 2008.p.371-
376.
2. Abramov Y, Anteby SO, Fasouliotis SJ, et al; The role of inflammatory cytokines
in Meigs' syndrome.; Obstetric Gynecology; 2002 May;99(5 Pt 2):917-9.
[abstract]
3. Meigs JV. Fibroma of the ovary with ascites and hydrothorax: Meigs syndrome.
Am J Obstet Gynecol; 1954;67:962–987.
12
4. Barakat RR, Markman M, Randal ME. Gynecologic Oncology. In: Ovarian Sex
Cord-Stromal Tumors. 5th ed. Lippincott Williams and Wilkins; 2009.p.270-279.
5. Rock JA, Jones II HW. Te Linde's Operative Gynecology. In: Ovarian Cancer:
Etiology, Screening, and Surgery. 10th ed. Lippincott Williams and Wilkins;
2008.p.495-502.
6. Wibisono MJ, Winariani, Hariadi S. Buku Ajar Penyakit Paru. In: Efusi Pleura.
Surabaya: Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo;
2010.p.111-122.
7. http://prezi.com/bntaspk4smr8/diagnosis-treatment-and-management-of-pleural-
effusions/
8. Sudoyo, Aru W., dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima. 2009.
Jakarta : Interna Publishing