Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh:

Kelompok V

Engga Erlangga
Firda Widya Sari
Hardiana
Lutfi Oktavia

4E Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
(HARGA DIRI RENDAH)

I. MASALAH UTAMA (KASUS)


Harga Diri Rendah

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


A. Pengertian
a. Harga Diri Rendah
Perasaan yang negative terhadap diri sendiri dan harga diri merasa
gagal mencapai keinginan (keliat 2006)
b. Harga Diri Rendah
Evaluasi dari atau kemampuan diri yang negative dan
dipertahankan dalam waktu yang lama (Nanda 2015 dalam, direja
2011)
c. Harga Diri Rendah
Perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima dilingkungan dan
gambaran-gambaran negative tentang dirinya (Brry, dalam Fitria
2009)

B. Faktor Predisposisi
a) Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis,
kegagalan yang berulang, kurangmempunyai tanggung jawab
personal, ketrgantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak
realistic.
b) Faktor Yang Mempengaruhi Peran
Dimasyarakat umumnya peran seseorang disesuaikan dengan jenis
kelaminnya, misalnya seorang wanita dianggap kurang mampu,
kurang mandiri, kurang obyektif dan rasional. sedangkan pria
dianggap sensitive, kurang hangat, kurang ekspresif di banding
wanita.
c) Faktor Yang Mempengaruhi Identitas Diri
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya,
dan perubahan struktur social. orang tua yang selalu curiga pada
anaknya menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri, ragu
dalam mengambil keputusan dan dihantui oleh rasa bersalah ketika
akan melakukan sesuatu. control orang tua yang berat pada anak
remaja akan menimbulkan perasaan benci pada orang tua.
d) Faktor Biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja
hormone secara umum yang dapat pula berdampak pada
keseimbangan neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin
yang menurun dapat mengakibatkan klien mengalami depresi.

C. Faktor Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang
dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Adapun stressor
yang dapat mempengaruhi hargadiri adalah penolakan dan kurang
penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti, trauma,
ketegangan peran, transisi sehat sakit, dan transisi perkembangan.

D. Komponen Konsep Diri


1. Citra tubuh (body image)
Citra tubuh (body image) adalah kumpulan dari sikap individu yang
disadari dan tidak disadari oleh tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu
dan sekarang, serta dan perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan,
dan potensi, yang seracar berkesinambungan dimodifikasi dengan
persepsi dan pengalaman yang baru (stuart & sundeen, 1998).

2. Ideal diri (Self Ideal)


Ideal diri adalah resepsi individu tentang bagaimana ia harus
berperilaku sesuai dengan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal
tertentu. Sering juga disebut bahwa ideal diri sama dengan cita-cita,
keinginan, harapan tentang diri sendiri (stuart & sundeen, 1998).
3. Identitas diri (self identifity)
Identitas adalah terorganisasian prinsip dari kepribadian yang
bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi,
dan pendidikan individu. Pembentukan identitas dimulai pada masa
bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas
utama pada masa remaja (stuart & sundeen, 1998).
4. Peran diri (self role)
Serangkaian pola prilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial. Peran
yang diterapkan adalah peran dimana sesorang tidak mempunyai
pilihan. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh
individu (stuart & sundeen, 1998).
5. Harga diri (self esteend)
Harga diri adalah penilaian individu terhadap personal yang diperoleh
dengan memeriksa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan
ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam
penerimaan diri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan, tetap sebagai sesorang yang penting dan berharga (stuart &
sundeen, 1998).

E. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi Diri Konsep Diri Positif HDR Kerancuan Depersonalisasi

Keterangan:

1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri postif tetang latar belakang


pengalaman nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri.
3. Harga diri rendah adalah teransisi antara respon diri adaptif dengan
konsep diri aladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan
aspek psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak
dapat membedakan dirinya dengan orang lain.

E. Mekanisme Koping

a. Short Term Defense


Menurut ansietas dan bingung peran
1. Temporary escapes: pelarian sementara dari krisis identitas
(konser music, menonton televise, bekerja keras dll).
2. Temporary substitutes identity: memberikan identitas
pengganti sementara (ikut serta dalam aktivitas social,
agama, club politik, kelompok atau gang).
3. Temporary strengthen/heighten: secara sementara
menguatkan perasaan diri (olahraga yang kompetitif,
pencapaian akademik, kontak untuk mendapatkan
popularitas).
4. Effort of identity meaningless: upaya jangka pendek untuk
membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam
kehidupan individu (penyalahgunaan obat)
b. Long Term Defense
1. Identity Foreclosure: identitas premature yang diinginkan
oleh orang yang penting bagi individu tanpa
memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi diri individu
tersebut
2. Negative identity : asumsi identitas yang tidak wajar untuk
dapat diterima oleh nilai dan harapan masyarakat.
c. Ego Defense Mechanisme
fatasy, disosiasi, isolasi, proyeksi, displasi, splitting, marah pada
diri sendiri, acting out.

III. A. POHON MASALAH

Isolasi Sosial

HARGA DIRI RENDAH Masalah Utama


RENDAH
Gangguan citra tubuh

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


a. Data Subyektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-
apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri. Klien tidak berinisiatif berinteraksi dengan
orang lain, Klien mengtakan malu dan tidak berguna
b. Data Obyektif
Bingung bila disuruh memilih alternative tindakan, tampak
murung.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Harga diri rendah

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Terlampir

VI. SUMBER
Carpenito, Lynda juall.1998.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.jakarta:EGC.

Keliat, Budi Anna dkk.1998. Proses KeperawatanKesehatanJiwa.jakata:EGC.

Struat & Sundeen.1998.Buku Saku Keperawatan Jiwa.Edisi 3.Jakarta:EGC.


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. Siti Ruangan : Mawar

No. CM : DX Medis :

Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Harga diri TUM: Klien


rendah. memiliki diri
1. Setelah….x 1.Bina hubungan saling percaya
yang positif
interaksi klien dengan menggunakan prinsip
Tuk : menunjukkan ekspresi komunikasi terapeutik :
wajah bersahabat,  Menunjukkan
1. Klien  Sapa klien dengan ramah
menunjukkan rasa keramahan
dapat baik verbal maupun non
senang, ada kontak dan sikap
membina verbal
mata, mau manjabat bertahan.
hubungan
tangan, mau  Perkenalkan diri dengan
saling  Agar klien
menyebutkan nama, sopan
percaya tidak ragu
mau menjawab salam,  Tanyakan nama lengkap
dengan kepada
klien mau duduk dan nama panggilan
perawat perawat.
berdampingan dengan yang disukai klien
perawat, mau  Menunjukkan
 Jelaskan tujuan bahwa
mengutarakan
pertemuan perawat ingin
masalah yang
dihadapi.  jujur dan menepati janji kenal dengan
klien.
 Tunjukkan sikap empati
dan menerima apa  Agar klien

adanya percaya
kepada
 Beri perhatian dan
perawat.
perhatikan kebutuhan
dasar klien  Penerimaan
yangs
sesuai
dengan
keadaan
yang
sebenarnya
dapat
meningkatk
an
keyakinan
pada
keluarga
serta
merasa
adanya
suatu
pengakuan.

2. 2. Setelah….x 2.1. Diskusikan dengan klien  Pengertian


Klie interaksi klien tentang : tentang
n dapat menyebutkan : dirinya
 Aspek positif yang
mengidentifi akan
o Aspek positif dimiliki klien, keluarga,
kasi aspek memudahk
dan lingkungan
positif dan an klien.
kemampuan
kemampuan  Kemampuan yang
yang dimiliki
yang dimiliki klien
klien
dimiliki.
o Aspek positif
keluarga 2.2.Bersama klien buat daftar
tentang :  Mengingat
o Aspek positif
kan klien
lingkungan  Aspek positif klien,
tentang hal
klien keluarga, lingkungan
positif dan
 Kemampuan yang nyata akan
dimiliki klien menambah
percaya
diri.
2.3.Beri pujian yang realistis,
hindarkan memberi penilaian
negative

3. Klien 3. Setelah…x 3.1. Diskusikan dengan klien  Meningkat


dapat menilai interaksi klien kemampuan yang dapat kan
kemampuan menyebutkan dilaksanakan percaya diri
yang dimiliki kemampuan yang dan
untuk dapat dilaksanakan menumbuh
dilaksanakan 3.2. Diskusikan kemampuan kan
yang dapat dilanjutkan perasaan
pelaksanaannya bahwa ia
tidak selalu
gagal dan
tidak
berguna.

 Memperku
at
kelebihan
akan
membuat
klien
melakukan
nya.

4. 4. Setelah…x 4.1.Rencanakan bersama klien  Menambah


Klie interaksi klien aktivitas yang dapat dilakukan percaya diri
n dapat membuat rencana setiap hari sesuai kemampuan klien
merencanaka kegiatan harian klien : bahwa
n kegiatan  Kegiatan mandiri klien
sesuai bertanggun
 Kegiatan dengan
dengan g jawab
bantuan
kemampuan terhadap
yang dimiliki 4.2. Tingkatkan kegiatan dirinya.
sesuai kondisi klien

4.3. Beri contoh cara


pelaksanaan kegiatan yang dapat
klien lakukan  Meningkat
kan
kemampua
n klien
sesuai
realitas.

 Memberika
n gambaran
pelaksanaa
n sehingga
klien dapat
melakukan.

5. 5. Setelah…x 5.1. Ajurkan klien untuk


Klie interaksi klien melaksanakan kegiatan yang
n dapat melakukan kegiatan telah direncanakan
melakukan sesuai jadwal yang
5.2. pantau kegiatan yang
kegiatan dibuat
dilaksanakan klien
sesuai
rencana yang 5.3. Beri pujian atas usaha
dibuat yang dilakukan klien

5.4. Diskusikan
kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang.
6. 6.1.Setelah…x 6.1. Beri pendidikan  Mempersia
Klie interaksi klien kesehatan pada keluarga tentang pkan
n dapat memanfaatkan system cara merawat klien dengan harga keluarga
memanfaatka pendukung yang ada diri rendah agar dapat
n system di keluarga merawat
6.2.Bantu keluarga memberikan
pendukung klien yang
dukungan selama klien di rawat
yang ada rendah diri.
6.3. Bantu keluarga
 Perhatian
menyiapkan lingkungan di
keluarga
rumah
merupakan
dukungan
terhadap
klien.

 Lingkunga
n terapeutik
akan
mendukung
klien dalam
meningkatk
an harga
dirinya.
STRATEGI PELAKSANAAN HARGA DIRI RENDAH

Pertemuan :1 Nama klien : Ny. A

Hari/tgl : Kamis / 06 mei 2018 Ruangan : Mawar

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi Klien :
- Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
- Klien tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain
- Klien mengtakan malu dan tidak berguna

b. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah

c. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
 Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
 Klien dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan
 Klien dapat melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat

d. Tindakan Keperawatan :

- Bina hubungan saling percaya


- Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
- Bantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat dilakukan.
- Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan

B. STRATEGI KOMUNIKASI
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Teraupetik
“Salam Terapeutik :
Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya Firda Widyasari senang dipanggil
firda, saya mahasiswa keperawatan dari STIKes WDH, saya akan merawat ibu
dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang nanti. Nama ibu siapa? senang dipanggil apa?.

Evaluasi / Validasi
“Bagaimana keadaan ibu hari ini? bagaimana tidurnya semalam ?”
2. Kontrak
Topik : “bagaimana kalau kita bincang-bincang sebentar tentang hal-hal positif
yang bisa ibu lakukan sehari-hari?”
Waktu : “bagimana kalau waktunya 10 menit saja ?”
Tempat : “Ibu mau bincang-bincang dimana ? bagaimana kalau di taman saja ?
Tujuan : “untuk membicarakan kegiatan positif yang ibu miliki”

b. FASE KERJA
“Kalau boleh tahu, hobi ibu apa ?, dan Kegiatan apa yang sering ibu lakukan
dirumah?”
“ternyata ibu mempunyai keahlian dan kegiatan yang tidak semua orang bisa dan
semua orang bisa lakukan”
“saya harap ibu dapat melakukan kegiatan yang sudah ibu sebutkan tadi, agar ibu
semakin percaya diri”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a) Evaluasi Subyektif
“bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang ?”
“ibu merasa senang tidak dengan bincang-bincang yang kita lakukan tadi ?”
b) Evaluasi Obyektif
“Coba ulangi lagi hoby dan kegiatan sehari – hari yang ibu lakukan”
2. Rencana tindak lanjut
“bagaimana kalau kegiatan tadi yang sudah kita perbincangkan ibu bisa
praktekan, kalau begitu kita buat jadwalnya saja ya bu ? biar ibu bisa
mengaplikasikan kegiatannya.”
3. Kontrak yang akan datang : “baiklah ibu karena waktu berbincang-
bincang kita sudah selesai saya rasa cukup sampai disini, bagimana kalau
besok kita lanjutkan lagi.
Topik : Mendiskusikan kemampuan yang ibu miliki
Waktu : Untuk waktunya itu 10 menit ? apa ibu setuju
Tempat : Untuk tempatnya bagaimana kalau di taman ? apa ibu setuju
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Di unit rawat inap rumah sakit jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
SP I HARGA DIRI RENDAH

Nama klien : Ny. Siti No. Rm :


Ruangan : Mawar Hari/ tanggal : Rabu 06 mei 2019

EVALUASI
IMPLEMENTASI

DS : S:

DO : O:

Diagnosis Keperawatan :

A:
Tindakan Keperawatan :

Rencana Tindak Lanjut (Planing P : Planing pasien


Perawat) :
Mengevaluasi jadwal kegiatan klien

TT

Nama Jelas
JADWAL KEGIATAN HARIAN

Nama : ..........................................
Ruang : ...........................................

Tanggal Kegiatan
No Jam Kegiatan Ket
1 05.00-06.00
2 06.00-07.00
3 07.00-08.00
4 08.00-09.00
5 09.00-10.00
6 10.00-11.00
7 11.00-12.00
8 12.00-13.00
9 13.00-14.00
10 14.00-15.00
11 15.00-16.00
12 16.00-17.00
13 17.00-18.00
14 18.00-19.00
15 19.00-20.00
16 20.00-21.00
17 21.00-22.00
18 22.00-23.00
19 23.00-24.00
20 24.00-01.00
21 01.00-02.00
22 02.00-03.00
23 03.00-04.00
24 04.00-05.00

KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta
kendalanya
Acuan tindakan keperawatan

Diagnosa SP Keluarga
SP Pasien
Keperawatan
Harga SP I p SP I k
Diri 1. Membina hubungan saling 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan
Rendah percaya keluarga dalam marawat pasien
2. Mengidentifikasi kemampuan 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
dan aspek positif yang harga diri rendah yang dialami pasien
dimiliki pasien beserta proses terjadinya
3. Membantu pasien menilai 3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien
kemampuan pasien yang dengan harga diri rendah
masih dapat digunakan
4. Membantu pasien memilih
kegiatan yang akan dilatih SP II k
sesuai dengan kemampuan 1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
pasien pasien dengan harga diri rendah
5. Melatih pasien sesuai 2. Melatih keluarga melakukan cara merawat
kemampuan yang dipilih langsung keluarganya yang mengalami harga
6. Memberikan pujian yang diri rendah
wajar terhadap keberhasilan
pasien
7. Menganjurkan pasien SP III k
memasukkan ke dalam jadwal 1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas
kegiatan harian di rumah termasuk minum obat (discharge
planning)
SP II p 2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Meatih kemampuan ke dua
3. Menganjurkan pasien
memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai