Anda di halaman 1dari 8

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB 3
“SISTEM EKONOMI”

KELOMPOK 6 :

KADEK AYU SUPRIATINI [1617051026]


LUH PUTU SURYANTINI [1617051041]
LUH AYU RENTINI [1617051109]
NI KETUT SITI ARDIANTI [1617051176]

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2019
SISTEM EKONOMI DI INDONESIA

A. SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tat acara untuk mengatur perilaku masyarakat
dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap
negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa,
dan struktur ekonomi. Penentuan sistem ekonomi tidak dapat dilepaskan dari ideologi yang
diyakini oleh negara. Ideologi tertentu akan melahirkan sistem ekonomi tertentu pula karena
pada dasarnya, negara melalui ideologinya telah memiliki cara pandang tertentu untuk
memandang dan menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Setiap sistem ekonomi
membutuhkan sekumpulan peraturan, ideologi yang mendasarinya, menjelaskan peraturan
tersebut dan keyakinan individu yang akan membuatnya terus dijalankan (Robinson, 1962:18).

Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah sebagai penyedia dorongan untuk
berproduksi, berfungsi dalam mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian,
sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat
terlaksana seperti yang diharapkan, menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan
jasa berjalan dengan baik.

Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah sistem


perekonomian pancasila. Maka, secara normatif pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan
idiil sistem perekonomian di Indonesia. Dasar politik perekonomian ini diatur dalam UUD
1945 pasal 33 yang berbunyi :

1. Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Nilai-Nilai Dasar Perekonomian Indonesia Menurut UUD 1945 Pasal 33 :

1. Kerja Sama
2. Gotong Royong
3. Kekeluargaan
4. Keadilan

Adapun karakteristik sistem ekonomi Indonesia, yaitu :

a. Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan bersama (gotong royong) dengan yang


mengedepankan hubungan kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan merupakan hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
c. Alasan pemerintah menguasai produksi barang-barang stategis baik yang ada di tanah
air Indonesia adalah semata-mata untuk kemakmuran rakyat.
d. Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran disebut juga sistem ekonomi
pancasila.
e. Kegiatan ekonomi yang dilakukan juga harus memiliki prinsip berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
f. Pemerintah juga mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh swasta secara umum, agar
terhindar dari praktik kecurangan seperti penipuan, praktik monopoli yang merugikan,
serta mafia perdagangan. Tujuannya, agar tercipta keadilan di tengah-tengah
masyarakat.

B. PENERAPAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS


Sistem ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi dimana ekonomi diatur negara. Sistem
Ekonomi Sosialis dilandasi oleh falsafah kolektivisme dan organisme. Kolektivisme adalah
ajaran yang menyatakan bahwa setiap orang adalah warga masyarakat. Oleh karena masyarakat
adalah sebuah kesatuan tersendiri maka kepentingan masyarakat harus lebih dahulu
diutamakan daripada kepentingan pribadi. Organisme adalah pandangan bahwa selain
kepentingan dan kebutuhan masyarakat, negara sebagai sebuah kesatuan juga memiliki
kepentingan dan kebutuhan. Oleh karena itu, negara sebaiknya berperan besar dalam sistem
ekonomi untuk menjamin pemenuhan kepentingan dan kebutuhan setiap warga negara
(Hudiyanto, 2002). Dalam Sistem Ekonomi Sosialis ini, pemerintah sangat berperan untuk
menentukan jalannya perekonomian, atau umum dikenal sebagai perencanaan terpusat atau
centralized planning sehingga hak milik dan inisiatif ekonomis individu kurang mendapat
tempat yang layak (Suandi, 2005). Sistem ekonomi sosialis banyak diterapkan di negara-
negara Eropa Timur yang pada umumnya menganut paham komunis.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis adalah :

a. Negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektivitas) semua faktor produksi.
Pemilikan bersama ini dimaksudkan agar semua faktor produksi diarahkan untuk
memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama bukan berorientasi terhadap
keuntungan pribadi.
b. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan (production for needs). Negara akan
mengatur semua produksi barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, bukan
hanya barang dan jasa yang bernilai ekonomi saja karena seluruh kegiatan ekonomi
tidak diarahkan untuk menimbun kekayaan individu tetapi kesejahteraan bersama.
c. Perencanaan ekonomi (economic planning). Negara melakukan perencanaan yang ketat
untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Dalam sistem ini mekanisme pasar tidak lagi berlaku karena negara yang
menentukan semua harga (price setter).
d. Hak milik individu tidak diakui.
e. Seluruh sumber daya dikuasai negara.
f. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
g. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.

Kelebihan sistem ekonomi sosialis :

1) Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab terhadap perekonomian


2) Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat
3) Pemerintah mengatur distribusi
4) Mudah dalam pengelolaan, pengendalian dan pengawasan
5) Pelaksanaan pembangunan lebih cepat
6) Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata

Kelemahan sistem ekonomi sosialis :

1) Hak milik individu tidak diakui


2) Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
3) Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang
4) Jalur birokrasi Panjang

C. PENERAPAN SISTEM EKONOMI PANCASILA

Sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang berasaskan nilai dan moral
pancasila. Sistem ekonomi ini menjadi identitas perekonomian Indonesia. Sebutan lain dari
sistem ekonom pancasila adalah sistem demokrasi ekonomi. Di sini istilah demokrasi ekonomi
dan ekonomi pancasila akan digunakan bergantian. Keduanya dimaknai dalam arti yang mirip
satu sama lain. Dalam ekonomi pancasila terkandung undur demokrasi, maka bisa disebut juga
demokrasi ekonomi.

Menurut UUD’45, sistem perekonomian pancasila tercermin dalam pasal-pasal 23, 27,
33, dan 34. Sistem Ekonomi Pancasila digali berdasar pemikiran bahwa Sistem Ekonomi
sangat terkait dengan ideologi, sistem nilai dan sosial-budaya (kelembagaan) masyarakat di
mana sistem itu dikembangkan. Mubyarto menyatakan dengan jelas bahwa ekonomi Pancasila
merupakan Sistem Ekonomi yang khas (berjati-diri) Indonesia, yang digali dan dikembangkan
berdasar kehidupan ekonomi riil (real-life economy) rakyat Indonesia.

Ciri-ciri atau karakteristik sistem ekonomi Pancasila :

a. Etika dan nilai agama terlibat dalam keputusan perekonomian.


b. Kebijakan ekonomi mengedepankan nilai kemanusiaan.
c. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berasas kekeluargaan.
d. Pengelolaan ekonomi dilakukan dengan pemufakatan lembaga perwakilan rakyat.
e. Cabang-cabang produksi yang penting bagi rakyat dikuasai oleh negara untuk
kemakmuran rakyat.
f. Kekayaan alam di bumi Indonesia dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat.
g. Hak milik perseorangan diakui oleh negara dengan tidak bertentangan dengan
kepentingan umum.
h. Daya kreasi ekonomi masyarakat tidak merugikan kepentingan umum.
i. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Kelebihan sistem ekonomi Pancasila :

1) Pengelolaan ekonomi merupakan usaha kolektif untuk mencapai kemakmuran


bersama.
2) Perekonomian nasional diutamakan untuk kemakmuran rakyat.
3) Inovasi dan kreativitas individu dikembangkan tanpa mengganggu kepentingan
umum.

Kekurangan sistem ekonomi Pancasila :

1) Daya kreasi dan inovasi masyarakat berpotensi mati karena dominasi negara dalam
pengelolaan perekonomian.
2) Keputusan ekonomi diambil secara lambat karena perlu penyelarasan kepentingan
bersama.
3) Perekonomian berjalan secara tidak efisien karena mengedepankan proses demokrasi
yang relatif lama.

D. PENERAPAN SISTEM EKONOMI KERAKYATAN

Sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang memihak dan melindungi
kepentingan ekonomi rakyat melalui upaya-upaya dan program-program pemberdayaan
ekonomi rakyat. Sistem ekonomi kerakyatan bisa juga di sebut sub-sistem dari sistem ekonomi
Pancasila,dan system ini rakyat terlindung dalam hal kepentingan ekonomi rakyat,sehingga
rakyat miskin dapat mendapatkan perlakuan hukum yang sama,dan tidak ada perbedaan antara
yang kuat dan yang lemah. Pada Sistem Ekonomi Kerakyatan, masyarakat memegang aktif
dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah menciptakan iklim yang sehat bagi
pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia
sejak terjadinya Reformasi di Indonesia pada tahun 1998.

Ciri – ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan :

a. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat
b. Memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial ,dan kualitas
hidup
c. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
d. Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja
e. Adanya perlindungan hakhak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
(Arini Nurmala Sari, 2011)

Keunggulan Sistem Ekonomi Kerakyatan :


Diterapkannya sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia tentunya bukan tanpa alasan. Ada
beberapa alasan yang membuat sistem ekonomi kerakyatan dipandang lebih unggul ketimbang
sistem ekonomi yang lainnya. Adapun beberapa keunggulan sistem ekonomi kerakyatan :

1) Rakyat banyak terlindungi dari persaingan yang tidak seimbang yang mungkin terjadi
di antara para pemilik modal besar
2) Negara lebih leluasa dan mampu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat
banyak
3) Mempersempit adanya kesenjangan social
4) Menciptakan hubungan sinergis antara Pemilik Modal Besar dengan Masyarakat
banyak dalam pola hubungan mitra kerja.

Kelemahan Sistem Ekonomi Kerakyatan :

Selain memiliki beberapa kelebihan, sistem ekonomi kerakyatan juga memiliki


beberapa kelemahan. Adapun kelemahan dari penerapan sistem ekonomi kerakyatan bagi suatu
negara yaitu kurang diminati oleh para pemilik modal besar karena adanya ketentuan yang
mengharuskan keuntungan mereka dibagi secara lebih proporsional dengan masyarakat
banyak.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/11712441/MATERI_SISTEM_PEREKONOMIAN_DI_INDONE
SIA

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-
indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai