Panduan Klinis
Oktober 2010
Pada tahun 2009, U.S. Food and Drug Administration (FDA) menyetujui produk berbahan
dasar tunggal kolsikin pertama (Colcrys) sebagai pencegahan dan pengobatan serangan akut
gout dan sebagai penanganan Familial Mediterranean Fever (FMF). Selama proses peninjauan
kembali terhadap kolsikin, FDA menggaris bawahi dua permasalahan: 1) Dosis rendah kolsikin
dapat digunakan dalam menangani serangan akut gout; dan 2) Toksisitas akibat kolsikin yang
fatal dan mengancam nyawa dapat terjadi dalam pemberian dosis normal kolsikin pada pasien
dengan faktor risiko tertentu, termasuk interaksi antar-obat, kerusakan fungsi ginjal atau hati,
dan usia (>65 tahun).
Sebagai respon terhadap informasi tersebut dan persetujuan FDA terhadap kolsikin, VA
Pharmacy Benefits Management Services (PBM), Medical Advisory Panel (MAP) dan VISN
Pharmacist Executives (VPE) mengeluarkan sebuah panduan dalam pemberian kolsikin pada
Veteran Affairs (VA) dan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat kolsikin,
termasuk kematian, yang dapat terjadi dalam pemberian dosis normal kolsikin (< 2 mg/hari)
pada beberapa pasien.
Kolsikin dikontraindikasikan pada pasien dengan kerusakan ginjal atau hati DAN pasien
yang mengkonsumsi inhibitor P-glikoprotein (P-gp) atau inhibitor kuat sitokrom P450
(CYP3A4), mengingat toksisitas yang fatal dan mengancam nyawa telah dilaporkan pada
beberapa pasien yang mendapatkan dosis kolsikin normal (< 2 mg/hari).
II. Pencegahan Serangan Akut Gout dengan Kolsikin pada Pasien yang
Mengkonsumsi Urate Lowering Therapy (ULT)
Dosis: 1 atau 2 tablet (0.6 atau 1.2 mg) setiap hari. Dosis maksimal per hari
adalah 1.2 mg
Penyesuaian dosis pada pasien dengan kerusakan ginjal atau hati atau pada
pasien yang mengkonsumsi inhibitor P-gp atau inhibitor CYP3A4 dapat
mengikuti panduan pada label produk kolsikin. Secara umum, tidak
diperlukan penyesuaian dosis pada pasien dengan kerusakan ginjal atau hati
ringan atau sedang; namun, harus tetap dimonitor secara ketat. Penurunan
dosis direkomendasikan pada pasien dengan kerusakan ginjal atau hati
berat.
III. Penanganan Serangan Akut Gout dengan Kolsikin pada Pasien yang
Mengkonsumsi Profilaksis Kolsikin
Dosis sama dengan di atas (2 tablet saat gejala pertama serangan dilanjutkan
dengan 1 tablet satu jam kemudian). Tunggu 12 jam sebelum memberikan
dosis profilaksis.
Pada pasien dengan kerusakan ginjal atau hati yang mendapatkan kolsikin
profilaksis atau pada pasien yang mengkonsumsi kolsikin profilaksis
bersamaan dengan inhibitor P-gp atau inhibitor CYP3A4, tidak
direkomendasikan pengobatan serangan akut gout dengan kolsikin.
Tabel 1
Rekomendasi
Rekomendasi untuk Rekomendasi
untuk
Pencegahan Kombinasi untuk
Penyesuaian
Interaksi Kolsikin atau Penurunan Penyesuaian
Dosis
Obat Dosis Kolsikin (apabila Dosis Profilaksis
Penanganan
tidak terdapat alternatif Serangan Akut
Serangan Akut
lain) Gout
Gout
Inhibitor P-gp: Jika memungkinkan, hindari 0.6 mg (1 tablet) 1 0.3 mg (1/2
ranolazin, kombinasi dengan kolsikin. kali. Dosis tidak tablet) 1 kali
siklosporin Jika tidak, penurunan dosis dapat diulang sehari atau 0.3 mg
kolsikin diperlukan. lebih dari 3 hari. setiap hari.
**
Peningkatan signifikan
konsentrasi plasma kolsikin
dan toksisitas fatal kolsikin
telah dilaporkan pada
kombinasi dengan
siklosporin. Inhibitor P-gp
dapat meningkatkan
konsentrasi plasma kolsikin.
Inhibitor kuat Jika memungkinkan, hindari 0.6 mg (1 tablet) 1 0.3 mg (1/2
CYP 3A4: kombinasi dengan kolsikin. kali dilanjutkan tablet) 1 kali
atazanavir, Jika tidak, penurunan dosis dengan 0.3 mg sehari atau 0.3 mg
klaritromisin, kolsikin diperlukan. (1/2 tablet). Dosis setiap hari.
indinavir, ** tidak dapat
intrakonazol, Peningkatan signifikan diulang lebih dari
ketokonazol, konsentrasi plasma kolsikin 3 hari.
nefazodon, dan toksisitas fatal kolsikin
nelfinavir, telah dilaporkan pada
ritonavir, kombinasi dengan
saquinavir, klaritromisin. (Jika
telitromisin makrolida diperlukan,
azitromisin dapat
digunakan). Inhibitor kuat
CYP 3A4 dapat
meningkatkan konsentrasi
plasma kolsikin.
Allopurinol: Pada pasien dengan fungsi ginjal normal, dosis inisialnya adalah 100 mg per
hari; kemudian dinaikkan menjadi 100 mg setiap minggu atau setiap 2-4 minggu hingga level
asam urat < 6 mg/dL atau dosis maksimal 800 mg/hari telah tercapai. Dosis maksimal yang
lebih rendah direkomendasikan pada pasien dengan kerusakan ginjal. Produsen
merekomendasikan dosis > 300 mg per hari dalam dosis terbagi.
Probenecid: Apabila probenecid dipilih untuk menurunkan konsentrasi serum asam urat (pada
pasien dengan fungsi ginjal adekuat (CrCl > 50 ml/menit) dan penurunan ekskresi asam urat),
dosis inisial yang diberikan adalah 250 mg 2 kali sehari untuk minggu pertama, dilanjutkan
dengan 500 mg 2 kali sehari. Berdasarkan respon level asam urat, dosis dapat dititrasi 500 mg
setiap 4 minggu sampai 2-3 gram/hari. Alkalinisasi urin juga menguntungkan. Dosis
probenecid dapat diturunkan secara perlahan setelah serangan akut gout mereda dan level
serum asam urat terkontrol.