Anda di halaman 1dari 2

1.

Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan yang berasal dari lemak. Bila berat badan lebih
dari 120% berat badan standar. Seorang bayi atau anak yang kegemukan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk tetap kegemukan pada masa pubertas dan dewasa. Penimbunan lemak yang
berlebihan pada kegemukan disebabkan oleh konsumsi energi yang melebihi kebutuhan
termasuk kebutuhan energi untuk pertumbuhan. Penyebab gangguan keseimbangan energi antara
lain adalah faktor keturunan, konsumsi energi, dan pengeluaran energi.
a. Faktor Keturunan
Angka-angka yang menunjukkan bahwa faktor keturunan berpengaruh terhadap
gangguan keseimbangan energi adalah sebagai berikut:
1) Bila bapak dan ibu tidak gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 9%.
2) Bila bapak atau ibu gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 41-50%.
3) Bila bapak dan ibu gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 66-80% (Rumah Sakit
Dr.Cipto Mangunkusumi,2003)
Kadang-kadang sukar untuk membedakan pengaruh faktor keturunan dengan faktor lingkungan,
karena anak-anak yang berasal dari orang tua gemuk ternyata cenderung meniru kebiasaan
makan dan gerak yang salah dari orang tuanya (Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo, 2003)
b. Konsumsi Energi
Konsumsi energi yang berlebihan, terutama yang berasal dari karbohidrat, bisa
menyebabkan kegemukan. Kebutuhan energi yang bersifat individual perlu mendapat perhatian.
Frekuensi dan porsi makanan ternyata berpengaruh terhadap keseimbangan energi. Makan sering
secara teratur dalam porsi kecil tidak mudah menyebabkan kegemukan dibandingkan dengan
makan dalam jumlah banyak secara tidak teratur atau melewati waktu makan.
c. Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi yang menurun berpengaruh terhadap terjadinya kegemukan pada
anak-anak. Obesitas terjadi pada anak-anak yang menderita penyakit yang menyebabkan
aktivitas menurun.
Cara yang digunakan untuk mengukur obesitas adalah Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Perut.
Obesitas yang diukur dengan Indeks Massa Tubuh dapat dibagi menjadi obesitas perifer dan
obesitas sentral atau abdominal berdasarkan lingkar perut. Bagi orang Asia, lingkar perut pada
laki-laki harus kurang dari 90cm sementara pada wanita kurang dari 80cm. Jadi, IMT yang
melebihi 23 dengan lingkar perut lebih dari 90cm pada laki-laki dan 80 cm pada wanita dapat
digolongkan kedalam obesitas abdominal. Etiologi obesitas sesungguhnya dapat dibagi dua,
yaitu :
a. Penyebab internal yang bisa berupa permasalahan metabolisme (hormonal) atau pencernaan
(enzimatik).
b. Permasalahan eksternal yang berupa ketidakseimbangan antara diet dan exercise sebagai akibat
dari perubahan gaya hidup serta modernisasi, termasuk pelbagai problem psikologis dan
aktualisasi diri (Hartanto,2006).
2. Overweight
Overweight lebih mengacu pada kelebihan berat badan dibandingkan dengan standar
normal. Bila berat badan 110-120% berat badan standar. Berat badan overweight bisa berasal
dari otot, tulang, organ- organ vital, dan sebagainya. Contoh dari kasus Overweight adalah para
binaragawan, mereka mungkin berat badanya lebih daripada orang normal yang sama umurnya
dengan mereka namun meski mereka lebih berat, tidak bisa dikatakan sebagai obese karena
kelebihan berat badanya berasal dari otot.

Anda mungkin juga menyukai