Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN MINGGUAN

Minggu ke : I dan II
Tempat Praktek : Ruang ICU
Perseptor : Kepala Ruangan

A. PENGUMPULAN DATA
1. Fungsi Kepala Ruangan
o Visi Misi Keperawatan disesuaikan dengan Visi Misi Rumah Sakit
o Struktur organisasi ruangan keperawatan ada di ruangan
o Adanya pedoman, panduan, SPO, SAK ( yang per penyakit sehingga harusnya
disebit PAK), namun Program Ruang ICU tidak ada
o Perencanaan (Planning)
 Kepala Ruangan(Karu) belum terlihat dalam dokumen, dalam
melakukan perencanaan harian, bulanan maupun tahunan.
 Perencanaan Asuhan Keperawatan dilakukan oleh ketua tim (Katim)
 Untuk perencanaan harian terkait kebutuhan logistik, kepala ruangan
akan melakukan permintaan ke gudang (amprah)setiap 1 bulan sekali,
apabila ada laporan logistik yang habis maka kepala ruangan akan
meminta ke gudang.
o Pengorganisasian (Organizing)
 Metode pemberian asuhan keperawatan di Ruang ICU dengan
menggunakan metoda Tim. Terdapat 2 tim di ruang ICU : Tim Kanan
dan Tim Kiri
 Untuk rincian tugas dan tanggung jawab ketua tim dan anggota tim
sudah terdapat di pedoman pengorganisasian rawat intensif.
 Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan dengan cara apabila ada
laporan logistik yang mau habis segera melakukan permintaaan ke
gudang
o Ketenagaan (Staffing)
 Penunjukan ketua tim sudah ditetapkan dari awal, dan ketua tim ini
sifatnya tetap
 Untuk pengaturan jadwal dinas, dilakukan oleh kepala ruangan. Kepala
Ruangan membagi satu shift dinas dengan memadukan antara yang
sudah berpengalaman dengan yang belum berpengalaman. Untuk
tingkat ketergantungan pasien tidak dilakukan perhitungan dalam
jadwal dinas. Perbandingan perawat pasien adalah : satu perawat untuk
dua pasien
o Pengarahan (Actuating)
 Kepala Ruangan dalam memberikan pengarahan kepada ketua tim,
menanyakan apakah ada kesulitan dalam pelayanan keperawatan saat
ini, apabila ada kesulitan kepala ruangan akan membantu menyelesaikan
 Pemberian pengarahan melalui pre dan post conference tidak dilakukan,
karena kesibukan kepala ruangan dan kondisi pasien di ruangan dengan
ketergantungan total yang membuat waktu untuk melakukan pre dan
post conference tidak memungkinkan
 Karu dalam pendelegasian tugas kepada katim apabila tidak ada
ditempat, dilakukan secara lisan, biasanya berupa kegiatan di luar ruang
ICU yang perlu dihadiri oleh karu
 Karu menginformasikan hal hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan askep, langsung kepada katim atau anggota tim
yang bertanggung jawab
 Bimbingan karu kepada bawahan dilakukan langsung terutama apabila
ada aturan baru, alat yang baru datang atau prosedur baru.
 Belum pernah dilakukan ronde keperawatan
o Pengendalian
 Alur pasien masuk ICU, harus dilakuakn booking dulu 3 hari
sebelumnya, kecuali yang cito harus dengan persetujuan Kepala
Instalasi dan DPJP
 Penerimaan pasien dengan melaksanakan general concent dilakukan di
admision, namun saat di ruang ICU akan di ulangi kembali oleh perawat
yang pertama menerima pasien kepada keluarga pasien.
 Pengelolaan discharge planning di ruang ICU di tuliskan nama dan no
RM pasien, untuk nanti ditindak lanjuti di ruang rawat.
 Hand over dilakuakan pada saat pergantian dinas, dengan banyak
menyebutkan tindakan tindakan dan therapi medis yang diperlukan oleh
pasien, namun untuk masalah keperawatan tidak banyak disebutkan
2. Peran Kepala Ruangan
Peran Deskripsi KARU

Peran interpersonal

1.Figur pemimpin Simbol pemimpin (Mengerjakan tugas rutin secara √


hukum dan sosial), mengerjakan dan memberi layanan
sesuai job desk dan SOP kepada pasien.

2. Pemimpin Bertanggung jawab memotivasi √

Mengarahkan staf dan pasien √

3. Penghubung Menjadi penghubung pihak luar organisasi √

Peran Informasi

4. Monitor Pusat informasi baik eksternal maupun internal √


organisasi

5. Penyebar informasi Menyampaikan informasi kepada HN masing-masing √


unit tentang jadwal operasi atau tindakan cateter yang
akan dilakukan.

6. Juru bicara Menyampaikan informasi dari dalam organisasi ke luar √


organisasi (kebijakan, hasil dan aksi). pasien untuk
jadwal tindakan dan pemeriksaan diagnostik yang perlu
dilakukan kepada pasien.

Peran Pengambil
Keputusan

7. Pengusaha Mencari organisasi yang membawa ke perubahan √

8. Mengatasi gangguan Bertanggung jawab mengatasi gangguan yang tak √


terduga

9. Orang yang Membuat keputusan yang signifikan terhadap organisasi √


mengumpulkan sumber
informasi

B. DAFTAR MASALAH YANG DI TEMUKAN


1. Pelaksanaan Perencanaan Harian, Bulanan dan Tahunan belum optimal
2. Pelaksanaan pre dan post conference belum optimal
3. Pelaksanaan discharge planning belum optimal

1. Prioritas Masalah
Dalam rangka memudahkan penentuan urutan masalah yang menjadi prioritas, maka
dilakukan penghitungan dengan pembobotan pada setiap masalah yang ditemukan. Proses
memprioritaskan masalah akan dilakukan dengan pembobotan yang memperhatikan aspek
sebagai berikut : Magnitude (M) yaitu kecenderungan dan seringnya kejadian masalah,
Severity (S) yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan, Manageable (M) yaitu kemungkinan
masalah bisa di pecahkan, Nursing concern (Nc) yaitu melibatkan perhatian dan pertimbangan
perawat dan Affordability (Af), yaitu ketersediaan sumber daya.

Aspek-aspek diatas dapat diukur dengan cara yaitu:


1. Magnitude/ Prevalensi Masalah yaitu apabila masalah tersebut lebih banyak ditemukan
(prevalensinya tinggi)
2. Severity/ Akibat yang ditimbulkan yaitu apabila akibat yang ditimbulkan suatu masalah
lebih serius
3. Manageable/ Bisa dipecahkan yaitu apabila masalah yang ada diyakini dapat
terpecahkan (menemukan jalan keluar)
4. Nursing concern/ keterlibatan perawat yaitu jika masalah tersebut akan selalu
melibatkan dan memerlukan pertimbangan perawat
5. Affordability/ ketersediaan sumber daya yaitu adanya sumber daya yang mencakup
dana, sarana dan tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Dengan rentang nilai 1 – 5 yaitu 5= sangat penting, 4 = penting, 3 = cukup penting, 2 = kurang
penting, 1 = sangat kurang penting. Dimana yang menjadi prioritas adalah masalah dengan
jumlah nilai/ skor paling besar. Skor akhir dirumuskan dengan cara: MxSxMnxNcxAf

Prioritas Masalah pada permasalahn kepala ruangan di Ruang ICU RSUD Tarakan Jakarta
Tahun 2018
No Masalah M S Mn Nc Af Skor Prioritas

1 Pelaksanaan 5 5 5 5 3 1875 3
Perencanaan Harian,
Bulanan dan Tahunan
belum optimal

2 Pelaksanaan pre dan 5 4 5 5 4 2000 2


post cobference belum
optimal
3 Pelaksanaan discharge 5 5 5 5 4 2500 1
planning belum optimal

Berdasarkan prioritas masalah di atas maka masalah yang terlebih dahulu di laksanakan adalah:

1. Pelaksanaan discharge planning belum optimal.


2. Pelaksanaan pre dan post cobference belum optimal
3. Pelaksanaan Perencanaan Harian, Bulanan dan Tahunan belum optimal

2. ANALISA MASALAH
Untuk masalah prioritas 1 yaitu Pelaksanaan discharge planning belum optimal dilakukan
analisa masalah dengan menggunakan diagram Fishbone yaitu sebagai berikut :

Man Money Environment


Perawat menyatakan 3.
sulit v
untuk melaksanakan discharge Sumber Daya
4. Keperawatan
planning di ICU
5.
Perawat hanya menuliskan data di ICU masih
6. kurang
dasar pasien di format discharge Belum adanya
7.
planning anggaran khusus untuk
8.
9. mengikuti pelaksanaan pelatihan
Belum adanya perawat yang
discharge planning Belum
pelatihan discharge planning Kondisi
10. Optimalnya
pasien ICU
Pelaksanaan
Kualifikasi perawat pelaksana 66% yang kritis
Discharge
D3 Keperawatan (24 orang) Planning di
Ruang ICU RS X
Jakarta.
SPO discharge planning masih
merujuk kepada format discharge
Belum adanya discharge planning
planning yang lama
11.
yang dilakukan secara terjadwal Belum maksimal
12. dan
sejak pasien masuk, di rawat nya sistem
pulang Belum adanya panduan pendokumentasian
discharge planning keperawatan
pengisian format discharge discharge planning
planning tidak lengkap Format discharge planning
belum sesuai teori yang ada

Kepatuhan perawat Leaflet yang mendukung


terhadap SPO Discharge discharge planning belum
planning belum optimal lengkap

Method Material Machine


OBJEKTIF URAIAN STRATEGI WAKTU PENANGGUNG METODE SASARAN INDIKAT ALAT
KEGIATAN JAWAB OR
Optimalisasi rencana 1. Membuat 1. Melakukan 13 Mahasiswa Diskusi Kepala Adanya Draft
rekomendasi tinjauan literatur September residensi Studi Ruangan ICU rekomenda rekomenda
perbaikan
perbaikan 2018 literature si untuk si
pelaksanaan pelaksanaan perbaikan
discharge 2. Diskusi dengan 17 pelaksanaa
discharge planning
planning pembimbing rumah September n discharge
di ruang ICU RSUD sakit 2018 planning
2. Melakukan Diskusi dengan kepala 18 Mahasiswa Diskusi Kepala Adanya Laporan
Tarakan Jakarta
diskusi ruangan September residensi Ruangan ICU perencanaa Usulan
rekomendasi 2018 n perbaikan
perbaikan pelaksanaa pelaksanaa
pelaksanaan n perbaikan n discharge
discharge discharge planning
planning dengan planning
kepala ruangan
3. Melakukan 1. Melakukan 19 - 20 Mahasiswa Diskusi Kepala Adanya Draft
diskusi tentang tinjauan literatur September residensi Studi Ruangan ICU contoh Discharge
format discharge 2. Diskusi dengan 2018 literature discharge planning
planning sesuai pembimbing rumah planning
SNARS 2018 sakit sesuai
3. Diskusi dengan SNARS
kepala ruangan
C.

Anda mungkin juga menyukai