Anda di halaman 1dari 24

18/02/2016

TAHAP PERKEMBANGAN
MENTAL & PERUBAHAN
STATUS KESEHATAN

MASYKUR KHAIR, S.KEP., NS.

Pengantar......

Pertumbuhan merujuk pada perubahan-perubahan kuantitatif, yaitu peningkatan dalam


ukuran dan struktur yang lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau
pertumbuhan tubuh yang melaju pada titik optimum dan kemudian menurun menuju
keruntuhannya.
Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan
bersatu dgn pembawaannya serta turut mengatur pula perkembangan tingkah laku
individu. Kematangan mula-mula merupakan hasil dari adanya perubahan-perubahan
tertentu dan penyesuaian struktur pada diri individu, seperti adanya kematangan
jaringan-jaringan tubuh, saraf dan kelenjar-kelenjar yang disebut dengan kematangan
biologis. Kematangan pada aspek psikis, meliputi keadaanberpikir, rasa, kemauan.
Perubahan yang terjadi dalam perkembangan dapat dibagi kepada empat bentuk,
yaitu perubahan dalam ukuran besarnya, dalam proporsinya, hilangnya bentuk atau ciri-
ciri lama, timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru.

1
18/02/2016

Ciri Pertumbuhan & Perkembangan

Perubahan dalam aspek fisik dan psikis


Perubahan dalam proporsi
Lenyapnya tanda-tanda yang lama
Diperoleh tanda-tanda baru

Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Manusia

1. Neonatus (lahir – 28 hari)


Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat
memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.
Implikasi keperawatan : membantu orang tua untuk
mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan yang tidak
ditemukan.

2
18/02/2016

2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)


Bayi usia 1-3 bulan :
mengangkat kepala
mengikuti obyek dengan mata
melihat dengan tersenyum
bereaksi terhadap suara atau bunyi
mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
menahan barang yang dipegangnya
mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

Bayi usia 3-6 bulan :


• mengangkat kepala sampai 900
• mengangkat dada dengan bertopang tangan
• belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya
atau diluar jangkauannya
• menaruh benda-benda di mulutnya,
• berusaha memperluas lapang pandang
• tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
• mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

3
18/02/2016

Bayi 6-9 bulan :


duduk tanpa dibantu
tengkurap dan berbalik sendiri
merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
bergembira dengan melempar benda-benda
mengeluarkan kata-kata tanpa arti
mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

Bayi 9-12 bulan :


berdiri sendiri tanpa dibantu
berjalan dengan dituntun
menirukan suara
mengulang bunyi yang didengarnya
belajar menyatakan satu atau dua kata
mengerti perintah sederhana atau larangan
minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
berpartisipasi dalam permainan
Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga kebutuhan
perkembangan fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.

4
18/02/2016

3. Todler (1-3 tahun)


peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak
dapat mengatakan 5-10 kata
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

Anak usia 18-24 bulan :


mampu naik turun tangga
menyusun 6 kotak
menunjuk mata dan hidungnya
menyusun dua kata
belajar makan sendiri
menggambar garis di kertas atau pasir
mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

5
18/02/2016

Anak usia 2-3 tahun :


anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
membuat jembatan dengan 3 kotak
mampu menyusun kalimat
mempergunakan kata-kata saya
Bertanya
mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
menggambar lingkaran
bermain dengan anak lain
menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi untuk mencegah
risiko keselamatan harus dilakukan secara seimbang agar perkembangan anak
tetap optimal.

4. Pre sekolah (3-6 tahun)


Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba
pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih
lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna

6
18/02/2016

Anak usia 3-4 tahun :..................


bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

Anak usia 4-5 tahun :


mampu melompat dan menari
menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
dapat menghitung jari-jarinya
mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
minat kepada kata baru dan artinya
memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
membedakan besar dan kecil
menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

7
18/02/2016

Anak usia 6 tahun:


• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan
Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi sosial

5. Usia sekolah (6-12 tahun)


Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik,
kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
membaca seperti mesin
mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
membaca waktu untuk seperempat jam
anak wanita bermain dengan wanita
anak laki-laki bermain dengan laki-laki
cemas terhadap kegagalan
kadang malu atau sedih
peningkatan minat pada bidang spiritual

8
18/02/2016

Anak usia 8-9 tahun:


kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
menggunakan alat-alat seperti palu
peralatan rumah tangga
ketrampilan lebih individual
ingin terlibat dalam segala sesuatu
menyukai kelompok dan mode
mencari teman secara aktif

Anak usia 10-12 tahun:


• pertambahan tinggi badan lambat
• pertambahan berat badan cepat
• perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
• mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri
• memasak, menggergaji, mengecat
• menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
• membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
• teman sebaya dan orang tua penting
• mulai tertarik dengan lawan jenis
• sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan

Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi agar anak dapat mengejar
hoby dan aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung prestasi anak.

9
18/02/2016

6. Remaja (12-18/20 tahun)


Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi, berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi
labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara
tentang pakaian, make-up

hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai


melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya
Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir,
identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri,
kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol,
membentuk hubungan yang menetap.
Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan
kemampuan koping atau strategi mengatasi konflik.

10
18/02/2016

Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan


pada remaja

Perubahan emosi : Sensitif atau peka, Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan
atau rangsangan luar yang mempengaruhinya, Ada kecenderungan tidak patuh pada
orang tua, dan lebih senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal di rumah.
Perkembangan intelegensia : Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka
memberikan kritik; Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba.
Perubahan fisik yang cepat dan terjadi secara berkelanjutan pada remaja menyebabkan para
remaja sadar dan lebih sensitif terhadap bentuk tubuhnya dan mencoba membandingkan
dengan teman-teman sebaya. Jika perubahan tidak berlangsung secara lancar maka
berpengaruh terhadap perkembangan psikis dan emosi anak, bahkan terkadang timbul
ansietas, terutama pada anak perempuan bila tidak dipersiapkan untuk menghadapinya.
Sebaliknya pada orangtua keadaan ini dapat menimbulkan konflik bila proses anak menjadi
dewasa ini tidak dipahami dengan baik.

7. Dewasa muda (20-40 tahun)


Gaya hidup personal berkembang.
Membina hubungan dengan orang lain
ada komitmen dan kompetensi
membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir
rasional meningkat
pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam
pekerjaan meningkat.
Implikasi keperawatan : menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu
dalam penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung
perubahan yang penting untuk kesehatan.

11
18/02/2016

8. Dewasa menengah (40-65 tahun)


Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak
meninggalkan rumah
anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan
lain-lain
waktu untuk bersama lebih banyak
Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi
(dangerous age).
Implikasi keperawatan: bantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi terhadap
perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan
dan fokuskan perhatian individu pada kekuatan, bukan pada kelemahan.

9. Dewasa tua
a. Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa
pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan
perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menjaga aktivitas fisik
dan sosialnya, mempertahankan interaksi dengan kelompok
sebayanya.

12
18/02/2016

b. Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi


terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan
sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menghadapi
kehilangan (pendengaran, penglihatan, kematian orang tercinta).

c. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan


gangguan kesehatan fisik.
Implikasi keperawatan : bantu individu dalam
perawatan diri dan mempertahankan kemampuan
mandirinya jika memungkinkan

13
18/02/2016

Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)

a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)


karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai orang lain,
menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku, mengunyah permen
karet, merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol, makan
terlalu banyak, overdependen.
Implikasi : prosedur pemberian makan sebaiknya memberikan
kenyamanan dan keamanan.

b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun/toddler)


Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-
kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum

Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai pengalaman yang


menyenangkan, pujian yang tepat dapat menimbulkan kepribadian
yang kreatif dan produktif

14
18/02/2016

c. Tahap falik (3-6 tahun/pra sekolah)


Karakteristik :
Organ genital sebagai sumber kenyamanan
Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti
Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra
Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam
indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu,
dan takut.
Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak sebaiknya
mengenali hubungan dengan orang lain di luar anggota keluarga.

d. Tahap latensi (6-12 tahun/masa sekolah)


Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan
teman sebaya yang sama jenis kelaminnya.
Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan
kurang motivasi diri.
Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan intelektual

15
18/02/2016

e. Genital (13 tahun keatas/pubertas atau remaja sampai dewasa)


Karakteristik :
genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual
Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan
heteroseksual
Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang matur
Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang,
kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan
memberi cinta
Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat keputusan
sendiri dan berpisah dengan kedua orang tua

Perkembangan Reproduksi (Pubertas)

Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone


(GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh perubahan sistem endokrin yg kompleks yg melibatkan
sistem umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya, diikuti dgn timbulnya tanda-tanda seks
sekunder, pacu tumbuh, & kesiapan utk reproduksi.
Pada saat remaja atau pubertas, inhibisi/hambatan SSP terhadap hipotalamus menghilang
sehingga hipotalamus mengeluarkan GnRH akibat sensitivitas gonadalstat. Peningkatan
GnRH (usia sktr 6 thn) akan berikatan dengan reseptor di hipofisis sehingga sel-sel
gonadotrop akan mengeluarkan luteneizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone
(FSH). Hal ini terlihat dengan terdapatnya peningkatan sekresi LH 1-2 tahun sebelum awitan
pubertas. Sekresi LH yang pulsatil terus berlanjut sampai awal pubertas.

16
18/02/2016

Perkembangan Reproduksi...........

Proses menarke normal terdiri dalam tiga fase yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal
(sekretori). Pada fase folikuler, pe↑ GnRH pulsatif dari hipotalamus akan merangsang hipofisis
untuk mengeluarkan FSH dan LH yang kemudian merangsang pertumbuhan folikel. Folikel akan
mensekresi estrogen yg menginduksi proliferasi sel di endometrium. Pada puncak sekresi estrogen,
hipofisis mensekresi LH lebih banyak & ovulasi terjadi 12 jam setelah pe↑ LH. Pd fase luteal yg
mengikuti fase ovulasi ditandai dgn adanya korpus luteum yg dibentuk dari proses luteinisasi sel
folikel yg akan mengkonversi kolesterol menjadi estrogen & progesteron. Progesteron ini
mempunyai efek berlawanan dgn estrogen pada endometrium yaitu menghambat proliferasi &
perubahan produksi kelenjar shgg memungkinkan terjadinya implantasi ovum. Tanpa terjadinya
fertilisasi ovum & produksi human chorionic gonadotropine (hCG), korpus luteum tidak bisa
bertahan. Regresi korpus luteum mengakibatkan pe↓ kadar progesteron & estrogen yg
menyebabkan terlepasnya endometrium, proses tersebut dikenal sebagai menstruasi. Menstruasi
terjadi kira-kira 14 hari setelah ovulasi.

Perkembangan Reproduksi...........

Pd anak laki-laki, perubahan hormonal ini dimulai dgn pe↑ LH & FSH. Luteinising
hormon akn menstimulasi sel Leydig testis u/ mengeluarkan testosteron, hormon ini
merangsang pertumbuhan seks sekunder, sdngkn FSH merangsang sel sertoli u/
mengeluarkan inhibin sbg umpan balik terhdp aksis hipotalamus-hipofisis-gonad.
Fungsi lain FSH menstimulasi perkembangan tubulus seminiferus menyebabkan
terjdinya pembesaran testis. Pd saat pubertas terjd spermatogenesis akibat
pengaruh FSH & testosteron yg dihasilkan oleh sel Leydig. Pd periode pubertas, selain
terjadi perubahan pd aksis hipotalamus-hipofisis-gonad, terdpt hormon lain yg juga
memiliki peran yg cukup besar selama pubertas yaitu hormon pertumbuhan (growth
hormone/GH).

17
18/02/2016

Perkembangan Reproduksi...........

Pada periode pubertas, GH dikeluarkan dlm jumlah > & b/d proses pacu tumbuh selama
masa pubertas. Pacu tumbuh selama pubertas memberi kontribusi sebesar 17% dr tinggi
dewasa anak laki-laki & 12% dari tinggi dewasa anak perempuan. Hormon steroid seks
meningkatkan sekresi GH pd anak laki-laki & perempuan. Pd anak perempuan terjadi
peningkatan GH pd awal pubertas sdngkn pd anak laki-laki peningkatan ini terjd pd akhir
pubertas.
Pd fase pubertas terjd perubahan fisik shgg pd akhirnya seorg anak akn memiliki kemampuan
bereproduksi. Terdapat 5 perubahan khusus yg terjd pd pubertas, yaitu, pertambahan TB yg
cepat (pacu tumbuh), perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-organ
reproduksi, perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi & sistem respirasi yg
b/d kekuatan dan stamina tubuh. Perubahan fisik yg terjadi pd periode pubertas berlangsung
dgn sangat cepat dlm sekuens yg teratur & berkelanjutan.

Perkembangan Reproduksi...............

Setelah usia tsb (16 P, 18 L), pada umumnya per+an TB hampir selesai. Hormon steroid seks jg
berpengaruh terhdp maturasi tulang pd lempeng epifisis. Pd akhir pubertas lempeng epifisis
akn menutup & pertumbuhan TB akan berhenti. Pertambahan BB terutama terjadi krn
perubahan komposisi tubuh, pd anak laki2 terjd akibat me↑nya massa otot, sdngkn pd anak
perempuan terjd krn me↑nya massa lemak. Perubahan komposisi tubuh terjadi krn pengaruh
hormon steroid seks. Perkembangan seks sekunder diakibatkan oleh perubahan sistem
hormonal tubuh yg terjd selama proses pubertas.
Perubahan hormonal akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan rambut pubis & menarke
pd anak perempuan; pertumbuhan penis, perubahan suara, pertumbuhan rambut di lengan &
muka pd anak laki-laki, serta terjadinya peningkatan produksi minyak tubuh, meningkatnya
aktivitas kelenjar keringat, & timbulnya jerawat

18
18/02/2016

Perkembangan Reproduksi ...........

Pd anak laki-laki awal pubertas ditandai dgn meningkatnya volume testis, ukuran testis
menjadi lebih dari 3 mL. Pembesaran testis pd umumnya terjadi pd usia 9 tahun, kemudian
diikuti oleh pembesaran penis. Pembesaran penis terjadi bersamaan dgn pacu tumbuh. Ukuran
penis dewasa dicapai pada usia 16-17 tahun. Perubahan suara terjd krn bertambah
panjangnya pita suara akibat pertumbuhan laring dan pengaruh testosteron terhadap pita
suara. Perubahan suara terjadi bersamaan dengan pertumbuhan penis, umumnya pada
pertengahan pubertas. Mimpi basah tau wet dream terjadi sekitar usia 13-17 tahun,
bersamaan dengan puncak pertumbuhan tinggi badan.
Pd anak perempuan awal pubertas ditandai oleh timbulnya breast budding at/ tunas
payudara pd usia kira-kira 10 tahun, kemudian scr bertahap payudara berkembang menjadi
payudara dewasa pd usia 13-14 thn. Rambut pubis mulai tumbuh pd usia 11-12 thn &
mencapai pertumb. lengkap pada usia 14 thn. Menarke terjadi 2 thn setelah awitan pubertas,
menarke terjd pd fase akhir perkemb. pubertas yaitu sekitar 12,5 tahun. Setelah menstruasi, TB
anak hanya akn ber+ sedikit kemudian per+an TB akan berhenti. Massa lemak pd perempuan
me↑ pd tahap akhir pubertas, mencapai hampir 2 x lipat massa lemak seblm pubertas.

Tahap perkembangan pubertas anak pada laki-laki


menurut Tanner

19
18/02/2016

Tahap perkembangan pubertas anak pada perempuan


menurut Tanner

Perkembangan Reproduksi..........

Menopause ad/ fase akhir dari masa reproduksi wanita yg terjadi secara alamiah. Setiap
wanita pasti mengalami masa menopause (Fitria,2007). Dlm perjalanan hidupnya
seorang wanita yg memasuki usia sekitar 45 tahun, mengalami penuaan indung telur,
shgg tidak sanggup memenuhi kebutuhan hormon estrogen. Sistem hormonal seluruh
tubuh mengalami kemunduran dlm memproduksi hormon, antara lain kemunduran
kelenjar tiroid yg mengeluarkan hormon tiroksin u/ metabolisme umum & kemunduran
kelenjar paratiroid yg mengatur metabolisme kalsium. Penurunan produksi hormon
menyebabkan berbagai perubahan fisik & psikis.
Menopause ad/ waktu berhentinya siklus haid seorang wanita secara alamiah yg
biasanya terjadi pada periode dimana wanita berusia antara 45-50 thn(Kasdu, 2002).
Menopause dpt didahului dgn proses yang berlangsung lama, bahkan dpt berlangsung
seIama 10 tahun. Artinya seorg perempuan kemungkinan sudah mengalami perubahan
pd siklus & kualitas haidnya, serta perubahan-perubahan fisik maupun psikis lainnya
pada saat ia berusia 40 thn. Menstruasi benar-benar tdk datang lagi pd wanita rata-rata
setelah mencapai usia 50 thn (dgn rentang usia antara 48-52 tahun).

20
18/02/2016

Perkembangan Reproduksi..........

Andropause merupakan istilah kenyamanan/kemudahan penyebutan bagi laki-


laki yg mengalami penuaan dgn segala konsekuensi dan gejala-gejala yg
ditimbulkannya dibidang fisik, sosial & mentalnya. Adapula yg memakai istilah
menopause pria. Istilah tsb tdk tepat, terutama krn kalau pause pd wanita
kesuburannya berhenti pd laki-laki tidak berhenti tetapi hanya mengalami
kemunduran secara bertahap & pasti. Disamping itu perubahan fisiologis
reproduksi pada lansia tidak terlihat atau terasa dibandingkan perubahan pd
wanita yg terlihat atau berakibat nyata. Sedangkan perubahan mental maupun
sosial relatif sama dgn pd wanita, walaupun umumnya pd kadar yg lebih ringan.

Masalah Kesehatan pada Anak

Mudah terinfeksi → daya tahan tubuh yg masih dlm proses


pembentukan, contoh : flu, ISPA
Diare → pola makan yg belum teratur, serta kebiasaan bermain dgn
hal2 yg kotor
Demam → daya tahan tubuh yg kurang, fisiologi tubuh yg belum
sempurnah → sehingga mekanisme homeostatis di dlm tubuh mudah
terganggu
Kurang Gizi → anak cenderung memiliki pola makan yg kurang baik

21
18/02/2016

Masalah Kesehatan pada Dewasa

Pada usia dewasa perubahan satatus kesehatan banyak


didominasi oleh masalah yg terkait pola hidup yg tdk sehat,
faktor stress antara lain :
Obesitas
Diabetes melitus
Hipertensi

Masalah Kesehatan pada Lansia

Pada lansia perubahan satatus kesehatan banyak didominasi


oleh masalah terkait penurunan fisiologis sistem di dlm tubuh
antara lain :
Osteoporosis
Reumatoid Arthritis
Hipertensi
Gout

22
18/02/2016

APLIKASI KONSEP TUMBUH KEMBANG DALAM KEPERAWATAN

Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek --- perawat perlu


mengaplikasikan beberapa teori perkembangan utk memahami tumbuh
kembang klien saat melakukan pengkajian maupun implementasi
tindakan keperawatan
Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah utk disamakan antara
individu yg satu dgn yg lain terhdp tugas-tugas perkembangannya.
Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk pengkajian, mengetahui
tingkatan perilaku klien, & memberikan intervensi keperawatan
Konsep pertumbuhan & perkembangan manusia ini dpt dijadikan
sebagai dasar dlm mempelajari konsep tumbuh kembang pada
berbagai usia

SEKIAN...!! SEMOGA BERMANFAAT....!!

TERIMA KASIH

23
18/02/2016

Proses menjadi dewasa akan dilalui setiap anak dalam pertumbuhannya, meliputi
berbagai aspek di antaranya aspek hormonal, aspek fisik, dan aspek psikososial.

Menjadi DEWASA bukan hanya secara FISIK.. Tp KEDEWASAAN DIRI dlm hal MENGHARGAI
ORANG LAIN, MENGHARGAI PENDAPAT, MENGHARGAI MASUKAN, MENGHARGAI DIRI
SENDIRI...
Seberapa BESAR anda MENGHARGAI ORANG LAIN, sebesar itu pula PENGHARGAAN
ORANG LAIN kepada ANDA

24

Anda mungkin juga menyukai