Abducens)
Kelainan didapat
Terdapat 5 tempat yang potensial terjadi lesi pada N.VI yaitu lesi
tingkat nukleus atau fasikulus, lesi tingkat subarakhnoid/basiler, lesi
tingkat puncak petrosus, lesi tingkat sinus kavernosus dan orbita.
1
1. Lesi tingkat Nukleus dan Fasikulus
Lesi pada tingkat ini menyebabkan kelainan horizontal gaze
ipsilateral, sering bersamaan dengan parese fasialis perifer sebagian
bagian dari gejala klinis. Lesi sering bersamaan dengan kelainan
intraparenkimal batang ota seperti neoplasma, infeksi, kompre si
inflamasi. Sebagai tambahan lesi metabolit Wernicke Korsakoff
sindroma sering juga melibatkan nukleus N.VI, MS adalah penyebab
lainnya yang sering melibatkan N.VI tingkat nukleus
Sindroma Foville adalah suatu sindroma yang ditandai dengan
defisit gerakan abduksi, horizontal gaze dan kelemahan fasialis,
kehilangan pengecapan, analgesia fasialis, horner sindroma, ketuliaan
ipsilateral. Sindroma Raymond adalah suatu kombinasi parese N.VI
dengan hemiplegi kontralateral, sebagai akibat keterlibatan traktus
piramidalis yang berdekatan dengan N.VI. (4)
2. Lesi Tingkat Basiler/subarakhnoid
Pada kelainan di meningeal basilis seperti infeksi TBC, jamur, bakteri,
meningitis karsinomatos atau invasi langsung tumor dari sinus, fosa
posterior, nasofaring, sifilis meningovaskuler, sarkoidosis, Guillain-
Barre Syndrome dan herpes zoster. Dilatasi aneurisma, ektasia A.
basilaris dapat menyebabkan kelainan otak multiple. Peningkatan
tekanan intrakranial oleh sebab apa saja dapat mengganggu N.VI tingkat
ini. Patologis yang sama terjadi pada traksi servikal, trauma, manipulasi
neurosurgery dan lumbal punksi. (4)
3. Lesi Tingkat Petrosus
Ada 4 penyebab utama kerusakan di puncak os.petrosus
1. Mastoiditis atau infeksi telinga tengah dapat menyebabkan
peradangan difus os.petrosus dan trombosis sinus petrosus. Gejala klinis
berupa nyeri telingan yang hebat dengan kombinasi parese N.VI, VII,
VIII dan kadang V. Sindroma ini dikenal dengan sindroma Gradenigo
2
2. Trombosis sinus lateralis oleh karena mastoiditis menyebabkan
peningkatan intrakranial yang hebat akibat gangguan drainase vena
serebral. Parese N.VI dapat akibat langsung maupun tidak langsung
3. Karsinoma Nasofaring atau tumor sinus paranasal, metastase dapat
menginfiltrasi fisura-fisura di basis kranil dengan parese N.VI yang
tidak nyeri. Bila disertai hilangnya sekresi air mata dengan/ tanpa
kelainan NV2 harus diduga proses di sphenopalatina
4. Parese N.VI Transient Benigna dapat terjadi menyusul infeksi pada
anak. Gejala biasanya membaik setelah beberapa minggu. (4)
3
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan parese N.VI tergantung pada etiologi, penangan an parese
N.VI terisolasi berbeda dengan parese N.VI non isolasi (bersamaan dengan
gejala neurologis lain)
Parese N.VI terisolasi
Penatalaksanaan kasus parese N.VI yang terisolasi (isolated) adalah sebagai
berikut:
1. Bila pasen <14 tahun dengan parese N.VI unilateral, tidak dibutuhkan
pemeriksaan khusus lain kecuali bila berkembang gejala neurologi lain.
Anamnesa episode infeksi atau imunisasi dapat membantu diagnosa. Pasien
harus dikontrol tiap 2 minggu untuk menilai progresifitas penyakit. Gejala
biasanya menetap dalam 10-16 minggu setelah onset. Bila gejala tidak
membaik dalam 6 bulan, CT Scan perlu dilakukan. Tindakan operatif untuk
memaksimalkan lapangan pandang binokuler tunggal.
2. Parese N.VI terisolasi pada umur 15-40 tahun masih kontraversi. Walaupun
sebagian besar kasus adalah benigna, pemeriksaan neurologik menyeluruh
untuk mengesampingkan kemungkinan hipertensi, penyakit kolagen vaskuler
dan multiple sclerosis. Pasien dikontrol 2 minggu, kemudian tiap 1 bulan. Bila
gejala parese bertambah atau timbul gejala neurologi lain CT/MRI, myelografi
harus dilakukan. Bila penyembuhan tidak komplit, tindakan operatif perlu
dipikirkan setelah 6 bulam stabil gejala.
3. Pasien berumur > 40 tahun, kemungkinan milroinfark vaskuler harus
dipikirkan. Biasanya pasien mengeluh nyeri periokuler atau retrobulber selama
5-7 hari sebelum terjadinya parese. Pemeriksaan ke arah hipertensi dan DM
adalah penting. Pasien berusia > 55 tahun, BSE perlu dilakukan untuk mencari
kemungkinan Giant Cell Arteitis (12%). Bila terdapat riwayat karsinoma
(mamae atau prostat) pemeriksaan neuroimaging harus dilakukan
4
4. Parese N.VI akut dengan nyeri fasial dan retroaurikuler pada semua umur
harus di CT Scan os. Petrosus dan mastoid untuk melihat kemungkinan
tumor/inflamasi dipuncak petrosus
5. Parese N.VI bilateral pada anak maupun dewasa harus dianggap sebagai
peninggian intrakranial sampai dibuktikan tidak. Begitu juga dengan kasus
(5)
trauma.
5
DAFTAR PUSTAKA
Nancy JN. Third, Fourth, Sixth-nerves lession and the cavernous sinsu, in Principles
and Practice of Ophthalmology. Jakobiec (ed). Philadelphia : WB
Saunders,2004:2244-2462
nd
Patten J. Neurological differential diagnosis. 2 ed. New York:Springer, 2006:47-60