Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Konflik yang terjadi di Ambon pada dasarnya adalah konflik yang disebabkan karena adanya
kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi pada jaman penjajahan yang kemudian dipicu dengan
adanya pertikaian antara preman yang beragama Islam dengan supir angkot yang beragama
Kristen. Dalam pertikaian disertai dengan isu-isu SARA yang dilakukan oleh orang-orang atau
kelompok yang berkepentingan sehingga menimbulkan konflik ini semakin luas.
Tradisi Pela Gandong yang sebagai media persatuan masyarakat Ambon atas dasar perbedaan
agama, ras, suku, dan adat ini sudah tidak dapat berfungsi lagi karena sudah luntur seiring
dengan banyaknya pendatang yang datang ke Ambon. Selain itu dari pihak aparat keamanan juga
tidak berfungsi dengan baik karena pada kenyataannya masih ditemukan adanya kerja sama
antara pihak yang bertikai secara sepihak.

Saran
Dengan adanya kerusuhan ini seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat Ambon.
Seharusnya tradisi Pela Gandong tetap diadakan guna menyatukan masyarakat atas dasar
perbedaan yang ada. Dan sesama masyarakat baik itu berbeda agama, suku, ras itu jangan ada
prasangka buruk yang kemudian akan memicu terjadinya konflik. Setiap ada konflik harus
diselesaikan sevara musyawarah dengan menghadirkan pihak-pihak yang berkonflik, pemuka
agama, dan aparat keamanan sehingga tidak ada keputusan sepihak.

Anda mungkin juga menyukai