Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL “INTEGRATED MODELS FOR SOLID

WASTE MANAGEMENT IN TOURISM REGIONS:


LANGKAWI ISLAND, MALAYSIA”

PAPER

oleh
Tediy Junianto
NIM 112310101033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2012
ANALISIS JURNAL “INTEGRATED MODELS FOR SOLID
WASTE MANAGEMENT IN TOURISM REGIONS:
LANGKAWI ISLAND, MALAYSIA”

PAPER

diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan IIB
Pembina Mata Kuliah : Ns. Latifa Aini S., M. Kep, Sp. Kom

oleh
Tediy Junianto
NIM 112310101033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2012
Opini Jurnal (TUGAS INDIVIDU 3)

Jurnal diatas menjelaskan tentang pengelolaan limbah padat yang


dilakukan di Pulau Langkawi, Malaysia. Sengaja diambil penelitian di Pulau
Langkawi, Malaysia karena disana tempatnya industri pariwisata yang
memanjakan sejuta turis lokal maupun asing untuk singgah. Dimana turis-turis
tersebut setiap harinya selalu memproduksi limbah padat dan limbah cair.

Sebelumnya memang tak ada pengelolaan sampah yang tepat di daerah


Langkawi. Sampah atau limbah hanya dibakar dan dibuang di pinggiran jalan
sehingga menyebabkan peningkatan polusi limbah. Sebenarnya sampah bisa
berdampak positif bila pengelolaannya bagus, dan sebaliknya malah bisa
berdampak negatif bila pengelolaannya tak berjalan sesuai harapan. Misalnya saja
di Indonesia seperti di Bali, dan dampak negatifnya yaitu pulau Langkawi
terancam rusak.

Program perencanaan optimasi pengelolaan limbah padat akan memiliki


dampak penting ketika pemerintah memainkan peran fasilitator dan catalyser
untuk melaksanakan kemitraan antara stakeholder. Kotamadya harus mendorong
pengembangan pengelolaan sampah dengan memanfaatkan limbah pemisahan
pada sumbernya, pengurangan limbah, penggunaan kembali, daur ulang, dan
pengomposan. Sebagai fasilitator (menggunakan konsep seperti pencemar
membayar produksi prinsip dan bersih untuk pengembangan program pengelolaan
sampah), pemerintah harus melindungi Geopark Langkawi dan mendukung
masyarakat, pendanaan, pelatihan, bantuan informasi, teknis uang, dan
pemantauan.

Saat dilakukan penelitian terkait jumlah limbah padat di pulau Langkawi,


bahan baku dan limbah makanan menduduki peringkat. Kemudian disusul dengan
posisi kedua dan ketiga secara berurutan yaitu kertas dan kantong plastik. Hadil
dari kuesioner menunjukkan bahwa Langkawi telah menghadapi berbagai
rintangan dan tantangan yang terkait dengan pengelolaan sampah yang limbah
padat manajemen dengan cara yang tepat dan efisien. Masalah petugas untuk
manajemen yang buruk dari yang limbah padat dalam kaitannya dengan
wisatawan.

Potensi efisiensi antara pembangunan berkelanjutan Wisata dan


pengelolaan limbah padat di Pulau termasuk kerjasama antara pengembangan
pariwisata berkelanjutan di Langkawi dan pengelolaan sampah terpadu, keduanya
berpengaruh terhadap alternatif kebijakan, selain peran stakeholder dalam kondisi
ekonomi, sosial dan dampak lingkungan pengelolaan limbah padat.

Masalah dalam peraturan Langkawi tidak memiliki efektif karena sesuai


dengan kuesioner sumber daya yang tidak memadai kapasitas. Kurangnya
Fasilitas untuk penyimpanan dan pembuangan limbah berbahaya di Langkawi
Island.
Sistem pengelolaan sampah tidak dapat memenuhi pertumbuhan volume
sampah yang diproduksi setiap hari. Pemerintah pusat harus menemukan hukum
dan kelembagaan kerangka dan menjamin bahwa pemerintah daerah memiliki
otoritas, kekuatan, dan kapasitas yang diperlukan untuk pengelolaan yang efektif
dari limbah padat. Meningkatkan pengelolaan limbah padat praktek di Langkawi,
kota perlu menetapkan strategi pengelolaan sampah dan menggunakan karena
untuk mengamankan limbah perbaikan teknologi inovasi pada pemulihan, sumber
sumber daya atau daur ulang, dan sanitasi pembuangan limbah padat.
Penduduk Langkawi cukup menyadari nilai yang bersih dan limbah
lingkungan bebas dari segi kesehatan lingkungan dan keselamatan, nilai estetika
pulau, mendorong pariwisata, dan pengurangan penyebaran penyakit vector. Yang
tidak memadai dan / atau pengelolaan tidak tepat limbah padat akan meningkatkan
kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan penyebaran vektor yang karenanya akan
membahayakan masyarakat dan lingkungan selain mencemari air, tanah, dan
udara dengan bahan organik dan anorganik.
Rekomendasi menetapkan hubungan kerja antara hotel, resor, dan
perusahaan pengumpulan limbah. Kami juga menunjukkan praktek yang baik dari
lingkungan, yang paling signifikan satunya adalah pengembangan pengelolaan
limbah padat terpadu di tingkat hotel.
Alamat website jurnal:
http://www.hindawi.com/journals/jeph/2011/709549/

Anda mungkin juga menyukai