Anda di halaman 1dari 3

Tips Memaksa Pelanggan Agar Mau Diajak Chatting di Ruang Chat Kita

Akhir-akhir marak meme-meme kayak gini.

"Harganya berapa?"

"Inbox, ya..."

"Situ jualan atau niat nipu. Kok sembunyi-sembunyi gitu?"

Untuk ukuran orang yang paham mengenai trik penjualan, tentu tidak akan berpikir dangkal
seperti ini. Tetapi, untuk ukuran pembeli yang masih awam dengan trik-trik jualan, pasti akan
merespon seperti itu.

Dilema memang. Kita menyuruh ke aplikasi chat disangka nipu, sementara menjawab harga di
kolom komentar merupakan kesalahan fatal dalam penjualan menurut banyak pakar Digital
Marketing.

Pertama, pelanggan belum mengetahui kualitas produk kita sudah diberitahu harga, jelas mereka
akan berpikir itu mahal.

Kedua, prinsip penjualan adalah penasaran = pemasaran. Semakin tinggi rasa penasaran
pelanggan-semakin besar potensi untuk closing. Sehingga, memberitahukan harga di kolom
komentar akan menurunkan tingkat rasa penasaran tersebut.

Ketiga, proses jual beli bukan proses sekali jadi. Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Mulai
dari pendekatan kepada pelanggan, mencari titik masalahnya, memberi solusi, sampai pada tahap
closing. Kita tidak bisa langsung jualan di awal chat. Tipe penjualan seperti itu memiliki potensi
closing lebih kecil. Bahkan kebanyakan pelanggan akan kabur.

Keempat, dari tahapan tadi, secara tidak langsung kita 'merawat pelanggan'. Maksudnya, melalui
tahap demi tahap tersebut kita mencoba memberi kenyamanan kepada pelanggan. Semakin
nyaman mereka, semakin tinggi potensi closing, semakin besar peluang mereka untuk beli lagi di
kita. Ingat, sebagai penjual kita harus memiliki kemampuan merawat pelanggan karena mencari
pelanggan baru itu susah.

Nah, bagaimana cara memaksa pelanggan agar mau diajak chat melalui aplikasi chatting kita
agar kita tidak sebut harga di kolom komentar?

1. Kita bisa memposisikan diri hanya sebagai Advertiser atau pengiklan saja, bukan dari tim
penjualan.

Contoh :

Pelanggan : Harganya berapa?


Penjual : Maaf, Mas. Bisa langsung chat sama Adminnya saja, ya. Saya hanya tim pengiklan
bukan penjualan. Tidak tahu soal harga produk.

Ini adalah trik yang biasa saya berikan kepada Admin penjualan saya. Sekalipun nantinya kita
yang akan melayani pelanggan tersebut, karena kita belum memiliki pengiklan khusus. Trik ini
akan memaksa pelanggan yang serius untuk mau diajak chat via aplikasi chat kita.

Mau tidak mau mereka akan chat jika serius dan bukan berniat tanya-tanya saja. Jadi, kita juga
bisa lebih efektif di waktu karena sudah terfilter mana yang serius, mana yang tidak. Intinya,
selalu posisikan diri sebagai pengiklan saja.

2. Memberi peringatan di iklan.

Pada bagian akhir iklan kita bisa tulis peringatan seperti ini:

"Langsung Chat saja kontak berikut. Bertanya di kolom komentar dikhawatirkan gak kebaca"

Biasanya, kalau seperti ini mereka akan berpikir dua kali untuk bertanya di kolom komentar dan
langsung chat. Dengan catatan, jangan menjawab pertanyaan mereka di iklan kita. Bisa juga
menjawab, tetapi sekali-kali saja untuk memberi kesan slow respon. Sehingga mereka yang
serius mau tidak mau akan masuk ke aplikasi chat kita.

3. Tambah Benefit.

Cara ini jarang saya gunakan, tetapi teman-teman bisa mencobanya.

Contoh :

Pelanggan : Harga berapa?

Penjual : Karena di sini slow respon dan tidak efektif karena pemberitahuan komentar ketumpuk
sama pemberitahuan lainnya. Kalau chat via aplikasi chat aja gimana, Mbak? Biasanya kami
memberikan potongan harga dan diskon lainnya untuk yang chatting langsung dengan kami,
Mbak. Karena selain nyaman dan hemat waktu, Mbak akan langsung dilayani oleh Admin
penjualan kami. Dan hanya Admin penjualan kami yang paham soal diskon dan promo atau
bonus lainnya.

Mbak mau chat via BBM, Line, atau WhatsApp?

Oke...

Segini dulu, ya. Kebanyakan entar gak dipraktekkan. Sementara ilmu tidak akan bermanfaat
kalau tidak diaplikasikan.

-Finy Arkana-

Anda mungkin juga menyukai