5. GALIAN TANAH
Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar dan syarat-syarat yang
ditentukan menurut keperluan.
Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar-akar pohon, segala macam rumput, bahan-bahan organik atau bagian
tanah yang gembur, maka ini harus digali keluar, sedang lubang-lubang tadi diisi
kembali dengan pasir yang disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan dasar yang
waterpass.
Terhadap kemungkinan berkumpulnya air di dalam galian-galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pengerjaan pondasi, harus disediakan pompa atau
pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus-menerus untuk menghindari
terkumpulnya air tersebut.
2. Cara-cara Pelaksanaan
Pasir urug yang digunakan harus dengan persetujuan pihak
Direksi/Supevisi/Konsultan Pengawas.
Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain di
bawahnya/didalamnya telah selesai dengan baik dan sempurna.
Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga mencapai tebal
yang diinginkan, atau seperti yang disyaratkan dalam gambar.
Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Direksi/Supevisi/Konsultan Pengawas.
Di tempat-tempat yang sulit dilakukan pemadatan dengan alat pemadat, dapat
dikerjakan dengan tenaga manusia yang disetujui Direksi Supevisi/Konsultan
Pengawas.
Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir
padat telah sempurna, memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dan sudah
mendapat persetujuan Direksi/ Supevisi/Konsultan Pengawas.
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Kawat pengikat besi beton dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan
diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBBI tahun 1984).
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan selimut
beton minimum yang disyaratkan di atas, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga
tidak tergeser pada saat pengecoran.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar,
tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap
penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan
setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada
titik dengan tegangan tarik minimum.
Bekisting
Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran.
Acuan harus rapat, tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti
tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran
dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk memudahkan pemindahan
perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu.
Kayu yang dipakai sebagai cetakan adalah papan tebal 2,5 cm yang disesuaikan dengan
bentuk, ukuran batas bidang dari hasil beton yang diinginkan oleh perencana dalam
gambar-gambar.
Pembongkaran acuanlbekisting hanya boleh dilakukan dengan izin dari
Direksi/Supevisi/Konsultan Pengawas dan setelah bekisting dibuka, tidak diizinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi/ Supevisi/Konsultan Pengawas.
Kontraktor bertanggung jawab atas kesempunaan pekerjaannya sampai dengan saat-
saat penyerahan (selesai).
Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat ataupun yang tercantum dalam gambar-gambar maupun peraturan yang
berlaku.
Bahan untuk membuat bekisting adalah kayu klas III
Semua bekisting sebelum dicor harus disiram air lebih dahulu.
Pada waktu pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengajukan rencana gambar cetakan
untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Beton
Sebelum diadakan pengecoran seluruh agregat yang digunakan untuk campuran beton
harus disesuaikan dengan standar mutu yang ditetapkan atau sesuai dengan Bestek
serta spesifikasi yang ada.
Sebelum pengecoran, Direksi dan Pengawas lapangan menyetujui semua bahan yang
akan dipakai.
Portland Cement
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam
keadaan fresh (belum mulai mengeras). Untuk menjaga mutu semen harus
disimpan dengan baik ditempat yang kering.
Air
Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali, bahan-
bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu beton.
Kerikil
Kerikil harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, dan memenuhi syarat
kekerasan. Kerikil ini tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % ditentukan
terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur sangat tinggi maka kerikil harus
dicuci. Besar butir-butirnya minimal Ø 1 cm dan maksimal Ø 2,50 cm.
Pasir
Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam ataun pasir buatan yang dihasilkan oleh
alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras dan
mempunyai gradasi yang baik, tidak porous dan memenuhi syarat kekerasannya.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur.
8. PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan Pondasi ini meliputi:
1. Pekerjaan Trimbisan Batu kosong
2. Pekerjaan Pondasi Batu Gunung 1 Pc : 4 Psr.
Cara Pelaksanaan
Pekerjaan pasangan batu kosong dilaksanakan setelah pekerjaan galian selesai dan
kedalamannya didasar galian sesuai dengan ukuran yang ada dalam gambar rencana
serta disetujui oleh Direksi atau pengawas lapangan .
Batu yang dimaksud adalah batu gunung yang mempunyai kualitas baik, keras tanpa
retak-retak, tidak keropos dan tidak mudah pecah.
Pasangan Batu menggunakan Campuran 1 Pc : 4 Psr.
Pekerjaan adukan mortel yang terdiri dari Portland Cement (PC) dan pasir, harus
diaduk sedemikian rupa sehingga tercapai campuran yang merata dan homogeny,
sebaiknya menggunakan molen.
Tinggi pasangan pondasi disesuaikan dengan gambar atau Bestek yang ada, pada
bagian tertentu disiapkan lubang-lubang untuk saluran pembuangan yang disesuaikan
dengan gambar yang ada atau bestek.
Semua bahan-bahan bangunan untuk pasangan batu, harus bersih dari zat-zat organic
dan lumpur serta bahan reaktif alkalis yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
Celah-celah batu (naat) harus diisi penuh dengan adukan/mortel.
9. URUGAN TANAH KEMBALI
Bahan urugan adalah tanah sisa hasil galian
Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih dari segala
kotoran. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan.
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Kawat pengikat besi beton dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan
diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBBI tahun 1984).
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan selimut
beton minimum yang disyaratkan di atas, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga
tidak tergeser pada saat pengecoran.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar,
tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap
penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan
setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada
titik dengan tegangan tarik minimum.
Bekisting
Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran.
Acuan harus rapat, tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti
tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran
dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk memudahkan pemindahan
perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu.
Kayu yang dipakai sebagai cetakan adalah papan tebal 2,5 cm yang disesuaikan dengan
bentuk, ukuran batas bidang dari hasil beton yang diinginkan oleh perencana dalam
gambar-gambar.
Pembongkaran acuan/bekisting hanya boleh dilakukan dengan izin dari
Direksi/Supevisi/Konsultan Pengawas dan setelah bekisting dibuka, tidak diizinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi/ Supevisi/Konsultan Pengawas.
Kontraktor bertanggung jawab atas kesempunaan pekerjaannya sampai dengan saat-
saat penyerahan (selesai).
Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat ataupun yang tercantum dalam gambar-gambar maupun peraturan yang
berlaku.
Bahan untuk membuat bekisting adalah kayu klas III
Semua bekisting sebelum dicor harus disiram air lebih dahulu.
Pada waktu pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengajukan rencana gambar cetakan
untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Beton
Sebelum diadakan pengecoran seluruh agregat yang digunakan untuk campuran beton
harus disesuaikan dengan standar mutu yang ditetapkan atau sesuai dengan Bestek
serta spesifikasi yang ada.
Sebelum pengecoran, Direksi dan Pengawas lapangan menyetujui semua bahan yang
akan dipakai.
Rekanan/kontraktor tidak diperkenankan memulai pekerjaan pengecoran beton
sebelum bekisting (cetakan) dan kelengkapan lainnya diperiksa dan disetujui oleh
Direksi atau Pengawas Lapangan.
Setelah pekerjaan pengecoran beton selesai dan telah cukup keras, maka sebelum
kering harus disiram atau dibasahi terus menerus selama 2 (dua) minggu.
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling
sedikit 14 hari.
Dipergunakan karung-karung yang senantiasa basah sebagai penutup dari beton.
Pada pelat-pelat kedap air pembasahan terus menerus dilakukan dengan jalan
meredamnya (menggenanginya) dengan air.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang
tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut
penilaian Direksi Pekerjaan, untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas
resiko Kontraktor. Cara-cara perbaikan lainnya harus senantiasa mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
Untuk timbunan harus dipakai tanah yang bersih dari kotoran, akar tanaman, puing-
puing dan segala kotoran lainnya.
Timbunan tanah untuk pondasi harus dilakukan lapis demi lapis, tiap lapisan tebalnya
max. 30cm dan ditumbuk padat serta disiram dengan air secukupnya.
Seluruh penimbunan harus dibawah Supervisi/Konsultan Pengawasan atau Direksi,
yang harus menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu sebelum digunakan.
Kontraktor tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari Direksi
atau konsultan pengawas.
Kontraktor harus menempatkan bahan penimbunan di atas lapisan tanah yang akan
ditimbun, dibasahi, seperti yang diharuskan, kemudian digilas/ditumbuk sampai
mencapai kepadatan yang diinginkan. Pemadatan dilakukan lapis demi lapis. Bila ada
material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan, maka bahan tersebut
harus diganti dengan pasir.
2. Cara-cara Pelaksanaan
Pasir urug yang digunakan harus dengan persetujuan pihak
Direksi/Supevisi/Konsultan Pengawas.
Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain di
bawahnya/didalamnya telah selesai dengan baik dan sempurna.
Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga mencapai tebal
yang diinginkan, atau seperti yang disyaratkan dalam gambar.
Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Direksi/Supevisi/Konsultan Pengawas.
Di tempat-tempat yang sulit dilakukan pemadatan dengan alat pemadat, dapat
dikerjakan dengan tenaga manusia yang disetujui Direksi Supevisi/Konsultan
Pengawas.
Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir padat telah
sempurna, memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dan sudah mendapat persetujuan
Direksi/ Supevisi/Konsultan Pengawas.
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Kawat pengikat besi beton dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan
diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBBI tahun 1984).
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan selimut
beton minimum yang disyaratkan di atas, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga
tidak tergeser pada saat pengecoran.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar,
tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap
penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan
setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada
titik dengan tegangan tarik minimum.
Bekisting
Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran.
Acuan harus rapat, tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti
tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran
dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk memudahkan pemindahan
perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu.
Kayu yang dipakai sebagai cetakan adalah papan tebal 2,5 cm yang disesuaikan dengan
bentuk, ukuran batas bidang dari hasil beton yang diinginkan oleh perencana dalam
gambar-gambar.
Pembongkaran acuan/bekisting hanya boleh dilakukan dengan izin dari
Direksi/Supevisi/Konsultan Pengawas dan setelah bekisting dibuka, tidak diizinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi/ Supevisi/Konsultan Pengawas.
Kontraktor bertanggung jawab atas kesempunaan pekerjaannya sampai dengan saat-
saat penyerahan (selesai).
Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat ataupun yang tercantum dalam gambar-gambar maupun peraturan yang
berlaku.
Bahan untuk membuat bekisting adalah kayu klas III
Semua bekisting sebelum dicor harus disiram air lebih dahulu.
Pada waktu pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengajukan rencana gambar cetakan
untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Beton
Sebelum diadakan pengecoran seluruh agregat yang digunakan untuk campuran beton
harus disesuaikan dengan standar mutu yang ditetapkan atau sesuai dengan Bestek
serta spesifikasi yang ada.
Sebelum pengecoran, Direksi dan Pengawas lapangan menyetujui semua bahan yang
akan dipakai.
Rekanan/kontraktor tidak diperkenankan memulai pekerjaan pengecoran beton
sebelum bekisting (cetakan) dan kelengkapan lainnya diperiksa dan disetujui oleh
Direksi atau Pengawas Lapangan.
Setelah pekerjaan pengecoran beton selesai dan telah cukup keras, maka sebelum
kering harus disiram atau dibasahi terus menerus selama 2 (dua) minggu.
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling
sedikit 14 hari.
Dipergunakan karung-karung yang senantiasa basah sebagai penutup dari beton.
Pada pelat-pelat kedap air pembasahan terus menerus dilakukan dengan jalan
meredamnya (menggenanginya) dengan air.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang
tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut
penilaian Direksi Pekerjaan, untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas
resiko Kontraktor. Cara-cara perbaikan lainnya harus senantiasa mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
Pasangan dinding harus mempergunakan batu bata kualitas baik kuat dan tidak rapuh.
Sebelum dipakai batu bata direndam terlebih dahulu ke dalam air hingga jenuh air.
Siar-siar pasangan dinding batu bata harus dibersihkan sedalam 1 cm.
Batu bata yang pecah-pecah tidak diperkenankan dipasang. Batu bata yang dapat
digunakan adalah dengan toleransi pecah pada waktu penerimaan maksimal sebesar
5%.
Pasangan dinding trasraam (kedap air) dibuat dengan adukan 1 PC : 2 Psr dengan
tinggi minimal 30 cm diatas lantai. Pada dinding KM/WC, trasraam dibuat minimal
160 cm diatas lantai gambar.
Pada dinding luar bangunan dipasang profil beton lebar 10 cm, sesuai gambar.
Pasangan dinding batu bata lainnya menggunakan adukan 1 PC : 4 Psr.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis/harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.
Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.
Tidak diperkenankan memasang bata merah patah dua.
Pasangan dinding batu bata harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah
diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
Pasangan batubata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal
seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/ diplester) adapun toleransi terhadap
as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum diaci/ diplester).
Semua permukaan pasangan dinding sebelum diplester harus disiram air hingga jenuh.
Khusus untuk permukaan-permukaan beton sebelum diplester harus dibuat kasar
terlebih dahulu.
Adukan untuk plesteran dibuat dengan perbandingan :
· Plesteran tembok biasa = 1 PC : 4 Psr.
· Plesteran trasraam/kedap air = 1 PC : 2 Psr.
· Plesteran beton/sudut = 1 PC : 2 Psr.
· Plesteran Profil/motif = 1 PC : 2 Psr.
Permukaan plesteran harus rata dan tegak lurus vertikal terutama pada sudut-sudut
tembok dan kolom.
Permukaan plesteran harus dihaluskan dengan acian sehingga permukaan dinding
menjadi halus dan rata.
Pada waktu akan melaksanakan pekerjaan plesteran semua pipa-pipa instalasi harus
sudah terpasang dalam tembok, baik instalasi listrik, pipa air bersih, pipa air kotor dan
pipa lainnya.
Semua sudut-sudut dinding (sponing) harus lurus/waterpass dibuat dengan membentuk
sudut siku-siku.
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Kawat pengikat besi beton dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan
diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBBI tahun 1984).
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan selimut
beton minimum yang disyaratkan di atas, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga
tidak tergeser pada saat pengecoran.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar,
tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap
penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan
setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada
titik dengan tegangan tarik minimum.
Bekisting
Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran.
Acuan harus rapat, tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti
tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran
dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk memudahkan pemindahan
perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu.
Kayu yang dipakai sebagai cetakan adalah papan tebal 2,5 cm yang disesuaikan dengan
bentuk, ukuran batas bidang dari hasil beton yang diinginkan oleh perencana dalam
gambar-gambar.
Pembongkaran acuan/bekisting hanya boleh dilakukan dengan izin dari
Direksi/Supevisi/Konsultan Pengawas dan setelah bekisting dibuka, tidak diizinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi/ Supevisi/Konsultan Pengawas.
Kontraktor bertanggung jawab atas kesempunaan pekerjaannya sampai dengan saat-
saat penyerahan (selesai).
Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat ataupun yang tercantum dalam gambar-gambar maupun peraturan yang
berlaku.
Bahan untuk membuat bekisting adalah kayu klas III
Semua bekisting sebelum dicor harus disiram air lebih dahulu.
Pada waktu pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengajukan rencana gambar cetakan
untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Beton
Sebelum diadakan pengecoran seluruh agregat yang digunakan untuk campuran beton
harus disesuaikan dengan standar mutu yang ditetapkan atau sesuai dengan Bestek
serta spesifikasi yang ada.
Sebelum pengecoran, Direksi dan Pengawas lapangan menyetujui semua bahan yang
akan dipakai.
Rekanan/kontraktor tidak diperkenankan memulai pekerjaan pengecoran beton
sebelum bekisting (cetakan) dan kelengkapan lainnya diperiksa dan disetujui oleh
Direksi atau Pengawas Lapangan.
Setelah pekerjaan pengecoran beton selesai dan telah cukup keras, maka sebelum
kering harus disiram atau dibasahi terus menerus selama 2 (dua) minggu.
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling
sedikit 14 hari.
Dipergunakan karung-karung yang senantiasa basah sebagai penutup dari beton.
Pada pelat-pelat kedap air pembasahan terus menerus dilakukan dengan jalan
meredamnya (menggenanginya) dengan air.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang
tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut
penilaian Direksi Pekerjaan, untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas
resiko Kontraktor. Cara-cara perbaikan lainnya harus senantiasa mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup langit-langit baik di dalam ruangan, maupun di
luar ruangan. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka langit-
langit, bahan penutup dan list plafond.
Pedoman Pelaksanaan :
Bahan plafond yang digunakan adalah bahan Gypsumboard 9 mm dan Lambrisering 9 mm.
Plafond yang cacat harus diganti.
Pemasangan plafond harus dikerjakan dengan rapi dan waterpass serta tidak boleh ada
bagian-bagaian yang melengkung.
Bagian plafond yang berhubungan dengan dinding tembok harus diberi list dari bahan
Gypsum yang dipasang lurus, rapih tanpa noda cat.
Untuk rangka plafond dipakai besi hollow 40.40.2 galvanis, Jarak –jarak rangka hollow
sesuai ukuran plafond sesuai gambar. Pemasangan rangka plafond harus teliti dan rapih,
sehingga memungkinkan pemasangan bahan plafond menjadi rata, lurus dan rapih, tidak
bergelombang. Balok penggantung menggunakan bahan yang sama. Sambungan antar
rangka diperkuat dengan paku keling.
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi, penyediaan
bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa dan sebagainya sehingga listrik dalam bangunan siap
menyala.
Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuaikan dengan jumlah
yang tertera dalam gambar.
Titik lampu dan stop kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak
yang telah dipasang lengkap dengan kabel dan pipa-pipa yang diperlukan.
Pedoman Pelaksanaan :
Pelaksanaan pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta
jenis armature lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi
listrik.
Sedangkan system pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus
ditanam (in bouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) di atas plafond diikat dengan
isolator khusus dengan jarak 1,00 m sampai 1,20 m.
Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pertanahan) sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan lantai ubin/tegel keramik dilakukan sebagai finishing seluruh lantai sesuai
detail yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Supevisi/Konsultan
Pengawas.
Cara pelaksanaan.
Pekerjaan pemasangan keramik lantai hanya diperkenankan dipasang setelah semua
pekerjaan dinding, plesteran dan plafond sudah selesai dikerjakan.
Sebelum pemasangan lantai, keramik yang akan dipakai harus disortir, keramik yang
pecah pecah atau cacat harus disingkirkan. Keramik lalu direndam dalam air sampai
jenuh minimal 12 jam.
Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cacat berupa: retak-retak, gelombang-
gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung.
Bahan utama lantai digunakan keramik 40 x 40 cm halus kualitas KW1 setara dengan
produk KIA. Warna keramik akan ditentukan oleh Konsultan Perencana dan disetujui
oleh Direksi. Untuk itu kontraktor harus mengajukan contoh sebelum pemasangan untuk
mendapat persetujuan.
Keramik 40 x 40 cm kualitas KW1 tekstur kasar dipasang pada tangga setara dengan
produk KIA. Warna keramik akan ditentukan kemudian oleh Direksi.
Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harus
menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Lebar naad pada semua
pasangan keramik lantai maksimal 3 mm. Semua kotoran bekas campuran harus
dibersihkan dari permukaan keramik sebelum kering. Dilarang keras membersihkan
permukaan keramik dengan air keras atau sejenisnya (mis. Portex), karena akan merusak
kualitas keramik.
Naad harus diisi dengan bahan grouting/pasta-semen/okker yang warnanya disesuaikan
dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah
tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik satu sama lain harus dibersihkan
terlebih dahulu dari kotoran yang dapat menghambat masuknya cairan bahan pengisi.
Segera setelah pengisian naad dengan pasta semen, permukaan lantai harus segera
dibersihkan, agar tidak terdapat noda bekas semen.
Pemasangan keramik pada lantai harus menghasilkan pekerjaan yang rapih, lurus, rata
dan tidak ada bagian permukaan ubin yang kosong yang tidak terisi dengan adukan. trap
tangga harus rapih.
Tidak diperkenankan memasang lantai ubin yang cacat seperti pecah-pecah, tergores,
miring, tidak rata, atau terdapat noda yang sulit dibersihkan.
Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya
akibat dari pemasangan yang tidak teliti harus dibongkar / diganti sehingga memuaskan
Direksi.
Lingkup Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bafian-bahan, peratatan dan alat
bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan ini
yang ditunjukkan dalam gambar/ sesuai petunjuk Direksi/Supervisi/Konsultan Pengawas.
b. Metode Pelaksanaannya :
Lingkup pekerjaan:
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan ,perlengkapan daun
pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil-hasil yang baik dan sempurna.
Pekerjaan pengunci dan penggantung dilakukan pada semua daun pintu dan jendela,
selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan haag angin.
Cara pelaksanaan
Semua alat-alat penggantung dan pengunci untuk pintu pintu/ jendela harus baru bukan
bekas dan dipasang dengan baik dan lengkap, pemasangannya harus sesuai dengan
sistim pembukaannya.
Kunci pintu yang dipakai adalah type cilynder 2 x putar ukuran besar, kualitas baik.
Jenis dan type kunci harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/direksi.
Semua daun pintu digantung dengan minimal 3 buah engsel. Jendela digantung dengan
2 buah engsel.
Jendela harus dilengkapi dengan gerendel jendela dan hak angin.
Semua macam kunci, engsel, hak angin sebelum dipasang harus mendapat persetujuan
konsultan direksi.
Pedoman Pelaksanaan :
Semua pekerjaan harus dilakukan dengan baik dan penuh keahlian dan sesuai dengan
spesifikasi dan gambar-gambar.
Pipa pembuangan air huan dari dak beton menggunakan pipa PVC Type AW 3”.
Penggunaan lem (pada pemakaian pipa PVC) pada setiap sambungan. Tidak dibenarkan
memakai bahan lem selain yang telah ditentukan dan apabila ingin melaksanakan
pemakaian lem tersebut terlebih dahulu harus diketahui oleh direksi/ pengawas
lapangan.
Fitting-fitting harus dari jenis standard dan dikeluarkan oleh pabrik yang disetujui. Pipa
dan fitting harus disambungkan dengan memakai ring karet, perekat khusus atau cara-
cara lain yang sesuai.
Penawar,
MAPPIASSE
Direktur