Oleh:
LUKITA
DINARSYAH
TUWO
Wakil
Menteri
PPN/Wakil
Kepala
Bappenas
Disampaikan
dalam
acara:
Penjaringan
Aspirasi
Masyarakat
sebagai
Masukan
Rancangan
Teknokra>k
RPJMN
2015-‐2019
Padang,
17
Februari
2014
KERANGKA
PAPARAN
Slide - 2
KEMENTERIAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL/
BADAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
Slide - 3
SISTEM
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
Renstra
KL
Pedoman
Renja
-‐
KL
Pedoman
RKA-‐KL
Rincian
APBN
Pemerintah
Pusat
Bahan
(diserasikan
Pedoman
Bahan
dlm
RAKORPUS
&
Diacu
Trilateral
Mee2ng)
RPJP
Nasional
Pedoman
RPJM
Nasional
Dijabarkan
RKP
Pedoman
RAPBN
APBN
Diserasikan
melalui
Diacu
Diperha(kan
MUSRENBANG
RPJP
Pedoman
RPJM
Dijabarkan
RKP
Pedoman
Daerah
Daerah
Daerah
RAPBD APBD
Pemerintah
Daerah
Pedoman
Bahan
Diacu
Bahan
Slide - 4
RPJMN
2015-‐2019
DALAM
KERANGKA
RPJPN
2005-‐2025
Slide - 5
KERANGKA
PENYUSUNAN
RPJMN
Evaluasi
RPJMN
2010-‐2014
Rancangan
Rancangan
Rancangan
Teknokra[s
RPJMN
Akhir
Isu
Strategis
Jangka
RPJMN
2015-‐2019
RPJMN
Menengah
2015-‐2019
2015-‐2019
2015-‐2019
(background
studies)
Slide - 6
RPJMN
:
Menjabarkan
Visi
–
Misi
Presiden
Terpilih
Ke
Dalam
Berbagai
Program
dan
Kegiatan
Pembangunan
RPJMN
2015-‐2019
:
1. Prioritas
Nasional
2. Arah
Kebijakan
dan
Sasaran
Pembangunan
Nasional
3.
Dukungan
Mekanisme
Implementasi
:
-‐ Kerangka
Regulasi
-‐ Kerangka
Kelembagaan
-‐ Kerangka
Pendanaan
4. Pembangunan
Bidang-‐bidang
5. Pembangunan
Wilayah
Slide - 7
AGENDA
PENYUSUNAN
RPJMN
2015-‐2019
Slide - 8
KERANGKA
PIKIR
PENYUSUNAN
RPJMN
2015-‐2019
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pengarusutamaan
EVALUASI
SDA
RPJMN 2 9 Bidang:
1. S o s i a l
Budaya dan
Kehidupan PEMBANGUNAN
SDM
Beragama BERDAYA
SAING,
2. Ekonomi
INKLUSIF,
Background
3. Iptek
4. Sarana dan BERKELANJUTAN
&
Studies
Prasarana BERKEADILAN
5. Politik
IPTEK
6. Hankam
7. Hukum dan
Aparatur
8. Wilayah dan
Tata Ruang
9. SDA dan LH
MASUKAN
STAKEHOLDERS Tantangan &
Kendala *Sumber
UU
17/2007
tentang
RPJPN
Tahun
2005-‐2025
Slide - 9
KEMENTERIAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL/
BADAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
KERANGKA
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
KERANGKA
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
MDG
dan
Lingkungan
dan
Tata
Kelola
dan
Post-‐2015
Development
Ekonomi
Hijau
Keanekaragaman
Haya[
Pemberantasan
Korupsi
Agenda
Slide - 11
KERANGKA
TEKNOKRATIK
RPJMN
2015
–
2019
MENGUATKAN
LANDASAN
UNTUK
KELUAR
DARI
MIDDLE
INCOME
TRAP
(MIT)
Jangka Panjang :
Keluar dari MIT Tercapai tahun 2030 apabila
Ekonomi tumbuh 6-8%/tahun
Delivery Mechanism
Kerangka
Pendanaan :
Kerangka Kerangka
APBN dan Non Regulasi Kelembagaan
Slide - 12
KEMENTERIAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL/
BADAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
Slide - 13
PROYEKSI
PENDUDUK
2010-‐2035
Pertumbuhan
penduduk
masih
cukup
[nggi
namun
rasio
ketergantungan
semakin
mengecil
(Bonus
Demografi)
Usia 15 – 64 (%) 66,5 67,3 67,7 67,9 68,1 67,9
Keterangan:
UHH
dan
LPP
merupakan
angka
rata-‐rata
adalam
5
tahunn
terakhir
tahun
rujukan
Slide - 14
BONUS
DEMOGRAFI
(BD)
DAN
IMPLIKASI
KEBIJAKAN
BD
tidak
otomatis,
harus
ada
kebijakan
tepat,
terutama:
Windows of Opportunity
– Peningkatan
kesehatan
– Pendidikan
dan
pengembangan
keterampilan
– Pengendalian
laju
pertumbuhan
(KB)
– Kebijakan
ekonomi
yang
mendukung
Dleksibilitas
tenaga
kerja
dan
pasar,
• BD
dimulai
sejak
2012,
titik
terendah
rasio
keterbukaan
ketergantungan
terjadi
2028-‐2031.
perdagangan
dan
• Potensi
BD:
meningkatnya
angkatan
kerja
usia
produktif,
saving
disertai
tabungan
masyarakat
à
sumber
pertumbuhan
ekonomi.
Slide - 15
INDIKATOR
BIDANG
PENDIDIKAN
Angka
Par[sipasi
sekolah
membaik,
namun
perlu
peningkatan
akses
pendidikan
menengah
dan
[nggi
serta
kualitas
pendidikan
dan
peningkatan
akses
bagi
masyarakat
miskin
Perkembangan
APM
dan
APK
menurut
Jenjang
Pendidikan,
2003-‐2012
Perkembangan
nilai
PISA
siswa
Indonesia,
2003-‐2012
KIB
I KIB
II
120.0 117.0
116.2
112.5
98.1
103.9
100.0
94.1
95.8
95.2
81.2
78.8
80.0 74.2
78.7
65.2
69.6
60.0
48.3
40.0
27.9
20.0
14.6
18.4
-‐
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
.8
20
Student
15 Classroom
.6 Ratio
10
.4 5
0
.2 SMA SMK SMA SMK
Public Private
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
• Program
ser[fikasi
kompetensi
guru
berhasil
meningkatkan
kesejahteraan
guru
Lama sekolah (tahun)
tetapi
belum
mampu
meningkatkan
mutu
dan
hasil
pembelajaran
siswa.
Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-5
• Hasil
PISA
menunjukkan
nilai
sains
dan
membaca
memburuk,
sementara
matema[ka
mengalami
perbaikan
tapi
[dak
signifikan.
Slide - 16
0
20
40
60
80
100
120
Sulawesi
Barat
Maluku
Utara
Maluku
Sulawesi
Tenggara
Kalimantan
Tengah
Papua
Sulawesi
Tengah
Bengkulu
Kalimantan
Selatan
17
Papua
Barat
Gorontalo
Kalimantan
Barat
Nusa
Tenggara
Timur
Jambi
Sulawesi
Selatan
Sumatera
Utara
Riau
Aceh
Sumatera
Selatan
Sulawesi
Utara
Banten
1. Angka kematian Ibu (AKI)
Lampung
2. Angka kematian bayi (AKB)
INDONESIA
63
Kalimantan
Timur
Jawa
Barat
INDIKATOR
18,4
STATUS AWAL
INDIKATOR
KESEHATAN
TANTANGAN
15
24
118
TARGET 2014
Slide - 17
INDIKATOR
EKONOMI
Tingkat
pengangguran
menurun,
namun
perlu
pertumbuhan
ekonomi
yang
lebih
[nggi
dan
berkualitas
untuk
penyediaan
lapangan
kerja
yang
lebih
besar
a. Ada
penurunan
penciptaan
lapangan
kerja
dalam
3
tahun
terakhir
(2011-‐2013)
dibandingkan
periode
2007-‐2010.
b. Untuk
tahun
2013,
meskipun
ekonomi
tumbuh
sekitar
5,9
persen,
terdapat
penurunan
jumlah
pekerja
secara
nasional,
meskipun
relatif
kecil
(10.000
pekerja),
yang
berimplikasi
kepada
tingkat
pengangguran
meningkat.
c. Peningkatan
pengangguran
terjadi
pada
kelompok
SMA
(SMU
dan
SMK).
18
Slide - 18
BEBERAPA
INDIKATOR
DAYA
SAING
INDONESIA
Daya
saing
Indonesia
membaik,
namun
masih
perlu
terus
di[ngkatkan
dengan
cepat
EoDB CPI CoC GOV. EFF. GCR (TOTAL) GCR (INST.)
2014 2013 2012 2012 2013-2014 2013-2014
CTRY RANK CTRY SCORE CTRY SCORE CTRY SCORE CTRY RANK CTRY RANK
SGP 1 SGP 87 SGP 2,15 SGP 2,15 SGP 2 SGP 3
MYS 6 BRN 55 BRN 0,64 MYS 1,01 MYS 24 BRN 25
THA 18 MYS 49 MYS 0,30 BRN 0,83 BRN 26 MYS 29
BRN 59 BRA 43 BRA -0,07 THA 0,21 CHN 29 CHN 47
RUS 92 CHN 39 THA -0,34 PHL 0,08 THA 37 LAO 63
CHN 96 THA 37 CHN -0,48 CHN 0,01 IDN 38 IDN 67
VNM 99 IND 36 IND -0,57 BRA -0,12 BRA 56 IND 72
PHL 108 PHL 34 VNM -0,56 IND -0,18 PHL 59 THA 78
BRA 116 IDN 32 IDN -0,66 IDN -0,29 IND 60 PHL 79
IDN 120 VNM 31 PHL -0,58 VNM -0,29 RUS 64 BRA 80
IND 134 RUS 28 RUS -1,01 RUS -0,43 VNM 70 KHM 91
KHM 137 KHM 22 LAO -1,04 KHM -0,83 LAO 81 VNM 98
LAO 159 MMR 15 KHM -1,04 LAO -0,88 KHM 86 RUS 121
MMR 182 LAO 13 MMR -1,12 MMR -1,53 MMR 139 MMR 141
EoDB : Ease of Doing Business (IFC, WB) (2014) SGP: Singapore RUS: Russia LAO: Laos
CPI : Corruption Perception Index (TI) MYS: Malaysia IDN: Indonesia MMR: Myanmar
CoC : Control of Corruption (WB) THA: Thailand BRA: Brazil
Gov. Eff. : Government Effectiveness Index (WB) BRN: Brunei IND: India
GCR : Global Competitiveness Report (WEF) CHN: China KHM: Cambodia
GCR (Inst.): Global Competitiveness Report (Variabel Institution) - VNM: Vietnam PHL: Philipina
WEF Slide - 19
KONDISI
KEMISKINAN
INDONESIA
SAAT
INI
Tingkat
Kemiskinan
Terus
Menurun,
namun
melambat
§ Sejak
tahun
2010,
penurunan
kemiskinan
melambat,
secara
absolut
menurun
sekitar
1
juta
penduduk
miskin
per
tahun.
§ Tingkat
kemiskinan
(September
2013)
11,47%
naik
dari
11,37%
(Maret
2013).
Hal
ini
akibat
inflasi
lebih
>nggi
dari
target
APBN-‐P.
Dampak
terutama
karena
kenaikan
harga
bahan
pokok
makanan,
terutama
akibat
kenaikan
BBM
pada
bulan
Juni
2013
.
Slide - 20
KESENJANGAN
TINGKAT
KEMISKINAN
DAN
JUMLAH
KEMISKINAN
TAHUN
2013
Tingkat
kemiskinan
masih
>nggi
di
sebagian
besar
Indonesia
bagian
Timur,
namun
jumlah
penduduk
miskin
masih
didominasi
di
Pulau
Jawa
35
6000
31.13
Jumlah
penduduk
miskin
ter2nggi
30
5000
26.67
25
4000
20.03
19.49
20
18.34
17.97
17.51
17.6
15.43
3000
14.56
14.24
14.86
14.67
15
12.83
12.3
12.55
0 0
Slide - 21
GINI
RATIO
PER
PROVINSI
TAHUN
2012
Gini
Ra[o
di
beberapa
Provinsi
sudah
rela[f
rendah,
namun
secara
nasional
dan
di
Indonesia
bagian
Timur
masih
[nggi
0.50
0.35
0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
Slide - 22
INDIKATOR
UMKM
UMKM
berperan
besar
dalam
pembentukan
PDB,
penciptaan
lapangan
kerja,
dan
investasi
(
US$
)
6
30000
(
%
)
6.5
6.3
5
5.9
25000
4
5.1
4.9
20000
2.43
3
3.9
1.71
15000
2
0.76
10000
0.63
1
0.08
0.21
0.19
0.11
5000
0
0
0.1
Slide - 24
INDEKS
DEMOKRASI
INDONESIA
Slide - 25
INDIKATOR
KORUPSI
Penegakan
an[
korupsi
membaik,
namun
perlu
percepatan
KORUPSI
merupakan
faktor
utama
penghambat
daya
saing
KORUPSI merupakan persoalan
mendesak yang harus diatasi
9 90
KIB
I KIB
II
8 2000 80
7 70
6 1500 60
5 Series1
50
4 1000 Series2
40
3 32 32
2.6 2.8 2.8
3 2.2 2.4 2.3 30
2
2 500 20
1 10
0 0 0
2004 20051 2
2006 3 2007 4 5
2008 62009 7 20108 2011 2012 2013
Keterangan: Keterangan:
Skala
0
-‐
10,
0
(terkorup)
-‐
10
(terbersih) Tahun
2012
terjadi
perubahan
skala
Sumber:
Transparency
International,
2013 Skala
0
-‐100,
0
(terkorup)
-‐
100
(terbersih)
INDIKATOR
PELAYANAN
PUBLIK
Kualitas
pelayanan
publik
pusat
dan
daerah
perlu
di[ngkatkan
C
Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 (Agustus) = 6,80 % PDRB/kapita (Juta Rp) 17,86
PDB/kapita:
Rp
33,75
juta
;
PDRB/kapita
(33
prov):
Rp
27,56
Tingkat Kemiskinan 13,99 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 2.045,60
juta
Sumatera
Wilayah Wilayah Kalimantan
Tingkat Pengangguran 5,23 %
Share PDRB thdp 33 Prov 23,77% Share PDRB thdp 33 Prov 9,30 %
Pertumb. Ekonomi 8.21% Pertumb. Ekonomi 4,83 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,53 PDRB/kapita (Juta Rp) 43,70
Wilayah Papua
Tingkat Kemiskinan 12,07 % Tingkat Kemiskinan 6,69 %
Share PDRB thdp 33 Prov 1,79 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 6.177,20 Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 932,90
Pertumb. Ekonomi 6,38 %
Tingkat Pengangguran 5,66% Tingkat Pengangguran 5,30%
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,43
Tingkat Kemiskinan 30,50%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 1.199,6
0
Tingkat Pengangguran 3,97%
KABUPATEN KOTA
¢ Total: 398 Kabupaten ¢ Total: 93 Kota
¢ RTRW Kab yang Sudah ditetapkan: ¢ RTRW Kota yang sudah ditetapkan:
264 RTRW Kab (66%) 70 RTRW Kota (75%)
Slide - 29
POSISI
KOMPETITIF
INFRASTRUKTUR
INDONESIA
TAHUN
2013
Daya saing infrastruktur membaik, namun harus dipercepat untuk
menghadapi persaingan dengan negara tetangga
Deskripsi Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Philippines
Infrastruktur 82 25 61 110 98
Jalan 78 23 42 102 87
Kereta Api 44 18 72 58 89
Pelabuhan 89 24 56 98 116
Listrik 89 37 58 95 93
Telepon Selular 62 27 49 21 81
Slide - 30
KONDISI
INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI
INDONESIA
DIBANDINGKAN
DENGAN
BEBERAPA
NEGARA
Pangsa Moda Transportasi Antar Kota Pangsa Moda Transportasi Perkotaan
Rail Road Inland Waterways Air Bus Rail Private Transport Non-Rail Public Transport Others
8th:DALLAS/FORTWORTHTX
Hong Kong 2 9th:JAKARTA
45
10th:DUBAI
Singapore 1.1 Jakarta
35
0 2 4 6 8 10 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
Year
Slide - 31
INDIKATOR
PRASARANA
DASAR
Kinerja penyediaan prasarana dasar membaik, namun perlu dipercepat untuk mencapai target
46 47 48
50 43 44
40
30
20
10
0
20042005200620072008200920102011 2012201320142015
100 40
50 30
0 20
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Target
R PJMN 20 60 125 180 240 100 100 180 0 10
Realisasi
P embangunan 0
12 5 22 44 55 49 0 217 170
Rusunawa 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Slide - 32
INDIKATOR
KETAHANAN
PANGAN
(SELF
SUFFICIENY
)
2004
2030
Negara
Beef
Beef
Pork
&
Pork
&
Rice
Sugar
and
Rice
Sugar
and
Chicken
Chicken
Sheep
Sheep
Indonesia
0,99
0,76
0,93
1,02
0,96
0,68
0,76
0,96
Malaysia
0,68
0,69
0,19
1,08
0,68
0,48
0,19
0,91
Phillipine
0,93
1,06
0,83
0,98
0,82
0,95
0,69
0,91
Thailand
1,34
1,55
0,94
1,07
1,21
1,72
0,96
0,97
Vietnam
1,20
0,97
0,98
0,99
1,20
0,96
0,89
0,80
China
1,00
0,95
0,89
1,01
0,98
0,84
0,63
0,79
Japan
0,96
0,84
0,83
0,66
0,97
0,85
0,86
0,65
India
1,04
0,98
1,03
1,00
1,09
0,95
0,99
0,97
Australia
1,14
1,31
1,66
1,12
1,32
1,31
1,62
1,57
Slide - 33
Perkembangan
Produksi
Komoditas
Pangan
Pokok
Tahun
2004-‐2013
INDIKATOR
80.0
KIB I KIB
II
PERTANIAN 70.0
60.0
50.0
Perkembangan produksi
Juta
Ton
40.0
komoditas utama
meningkat, namun 30.0
memenuhi kebutuhan
10.0
0.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Beras Ribu Ton 236,9 189,6 438,1 1.406,5 289,5 250,3 687,5 2.750,4 1.780,5 302,3
2 Cabe Ribu Ton 7,5 6,9 9,9 11,0 14,4 16,3 18,1 24,4 17,8 12,0
Daging
3
Ribu Ton
11,8
19,9
24,1
39,4
45,6
67,9
90,5
65,0
33,5
23,2
Sapi
4 Gula Juta Ton 1,2 2,1 1,6 3,1 1,2 1,7 2,0 2,7 3,1 2,5
5 Jagung Ribu Ton 1.089,6 186,1 1.776,0 702,5 276,3 339,5 1.528,3 3.208,7 1.694,1 1.805,3
6 Kedelai Juta Ton 1,1 1,1 1,1 1,4 1,2 1,3 1,7 2,1 1,9 1,2
Bawang
7
Ribu Ton
48,9
53,1
78,5
107,6
127,8
63,8
70,6
156,4
95,2
68,6
Merah
Slide - 34
INDIKATOR
ENERGI
Substitusi dari BBM ke BBG dan sumber energi lain (terutama terbarukan) harus dipercepat
untuk mengurangi ketergantungan pada BBM
Produksi
BBM
dan
LPG,
Tahun
2004-‐2012
Cadangan
Dan
KIB I KIB II
Produksi
No
Indikator
Kinerja
Satuan
2004
Beberapa
Jenis
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013*)
Energi
Produksi Juta
Tahun
1
Minyak Bumi
Barel
400,5 387,7 367,1 348,3 357,5 346,3 344,8 329,2 314,7 306,6
2004-‐2013
2
Produksi Gas
Bumi
Juta
MMSCF
3,0
3,0
3,0
2,8
2,9
3,1
3,4
3,3 3,2
2,5
3
Produksi
Batubara
Juta Ton
131
154
194
217
240
254
275
353
386
391
4
BBN
Ribu
Kiloliter
na
na
na
na
53
189,6
242,7
1.812,2
2.221,4
1.679,2**)
5
BBM
Juta
Barel
283,2
268,5
257,8
244,4
251,5
255,3
235,8
237,1
231,9
na
6
LPG
Juta Ton
2,0
1,8
1,4
1,4
1,7
2,2
2,5
2,3 2,5
na
Slide - 35
INDIKATOR
LINGKUNGAN
HIDUP
Upaya memperbaiki kualitas lingkungan membaik dan perlu terus ditingkatkan
Hasil
Reboisasi
dan
Penghijauan
Tahun
2004-‐2012
Rerata
Laju
Deforestasi
Indonesia
1,000,000 KIB
I KIB
II 4 KIB
I KIB
II
904,230
3.51
900,000 3.5
800,000
730,102
3 2.83
700,000
2.5
600,000 575,436
572,807
567,109
549,358
2 1.87
500,000
415,677
1.5 1.37
400,000
324,385
1.08 1.17
296,498
301,120
305,686
278,938
300,000
248,238
237,722
267,121
1 0.78 0.76 0.83
212,411
0.68 0.61
200,000 170,981
174,128
0.5 0.41 0.45
145,102
151,498
0.5 0.3 0.32
100,627
86,663
115,325
97,086
0.22 0.13
100,000 70,410
30,214
25,879
0
-‐ 1990-‐1996 1996-‐2000 2000-‐2003 2003-‐2006 2006-‐2009 2009-‐2011
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tren
Keikutsertaan
Perusahaan
dalam
Program
PROPER
Indeks
Kualitas
Lingkungan
Hidup
2009-‐2012
1400 76% 80% 100 94.68 98.62 99.36 KIB
II
70% 71% 1317 KIB
I
66% 69%
1200 81.87
80
52% 60%
1000 49% 64.21
59.79 61.07 60.25
995 59.08
800 60 55.55
59.23 63.14 62.25
40% 48.86 46.64
42.46
600 690
627 40
400 519
466 20%
200 20
251 KIB
I KIB
II
0 0%
0
2003-‐2004 2004-‐2005 2006-‐2007 2008-‐2009 2009-‐2010 2010-‐2011 2011-‐2012
2009 2010 2011 2012
Jumlah
Peserta Tingkat
Ketaatan
IKU IKA ITH IKLH
Slide - 36
KEMENTERIAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL/
BADAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
Slide - 37
TANTANGAN
UTAMA
RT-‐RPJMN
2015-‐2019
q Keluar dari Middle Income Trap (MIT) pada tahun 2030:
q Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, inklusif dan berkelanjutan
q Transformasi struktur ekonomi yang didukung pengelolaan SDA
yang lebih baik dan pengembangan iptek dan inovasi
q Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
q Ketahanan pangan, energi, dan air
q Penyediaan infrastruktur yang memadai
q Percepatan pemerataan pembangunan dan pengurangan
kesenjangan
q Pemberantasan korupsi
q Percepatan konsolidasi demokrasi
q Potensi bencana alam besar dan resiko perubahan iklim
Slide - 38
TANTANGAN
RT-‐RPJMN
2015-‐2019:
BIDANG-‐BIDANG
RPJPN
(1)
Sosial
Budaya
q Peningkatan
kualitas
pendidikan
pada
semua
jenjang
pendidikan
q Penurunan
kesenjangan
akses
pendidikan
(antarwilayah,
antarkelompok
status
ekonomi,
dan
antargender).
q Peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan
q Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
,
pencegahan
dan
pengendalian
penyakit
q Penguatan
karakter
dan
ja>
diri
bangsa.
Ekonomi:
q Pemanfaatan
Bonus
Demografi
q Peningkatan
produk>vitas
dan
daya
saing
ekonomi
q DeboOlenecking
dan
peningkatan
kapasitas
infrastruktur
q Pengembangan
sistem
inovasi
dan
ekonomi
krea>f
q Penanggulangan
kemiskinan
dan
pemerataan
q Penciptaan
lapangan
kerja
yang
berkualitas
q Peningkatan
kontribusi
UKM
terhadap
ekonomi
Slide - 39
TANTANGAN
RPJMN
2015-‐2019:
BIDANG-‐BIDANG
RPJPN
(2)
Polhukhankam:
q Pemantapan
dan
percepatan
konsolidasi
demokrasi
q Peningkatan
kapasitas
pertahanan
dan
stabilitas
keamanan
nasional
q Perbaikan
tata
kelola
pembangunan
dan
penegakan
hukum
yang
berkualitas.
q Peran
Indonesia
dalam
berbagai
forum
internasional.
Sarana
Prasarana:
q Penguatan
konek>vitas
nasional
dan
sinergi
antarsektor
q Pemenuhan
kebutuhan
infrastruktur
dasar
Slide - 41
KEMENTERIAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL/
BADAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
Slide - 42
ARAH
KEBIJAKAN
RPJMN
2015-‐2019
(1)
MENINGKATKAN
KUALITAS
SUMBER
DAYA
MANUSIA
DAN
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
YANG
BERKEADILAN:
1. Meningkatkan
akses
pendidikan
yang
berkualitas
untuk
semua
jenjang
pendidikan
dengan
memberikan
perha>an
lebih
pada
daerah
3T,
penduduk
miskin,
dan
anak
dengan
kebutuhan
khusus.
2. Meningkatkan
kompetensi
siswa
Indonesia
dalam
bidang
matema>ka,
sains,
dan
literasi.
3. Menyelaraskan
bidang
studi
SMK
dengan
kegiatan
ekonomi
utama
di
masing-‐masing
kab/kota.
4. Memperkuat
peran
swasta
dalam
menyediakan
layanan
pendidikan
menengah
yang
berkualitas.
5. Meningkatkan
akses
dan
kualitas
pelayanan
kesehatan,
terutama
bagi
ibu
dan
anak.
6.
Memperbaiki
status
gizi
remaja
putri,
ibu
hamil
dan
anak
dibawah
2
tahun.
7. Meningkatkan
pencegahan
dan
pengendalian
penyakit
serta
penyehatan
lingkungan.
8. Meningkatkan
kualitas
implementasi
jaminan
kesehatan
masyarakat.
9. Pengembangan
kebijakan
afirma>f
:
pelayanan
dasar,
pengembangan
penghidupan
berkelanjutan,
dan
sistem
perlindungan
sosial
yang
komprehensif.
Slide - 43
ARAH
KEBIJAKAN
RPJMN
2015-‐2019
(2)
Slide - 44
ARAH
KEBIJAKAN
RPJMN
2015-‐2019
(3)
Slide - 45
ARAH
KEBIJAKAN
RPJMN
2015-‐2019
(4)
Slide - 50
SASARAN
UTAMA
RPJMN
2015-‐2019
q
Keluar dari Middle Income Trap (MIT) pada tahun 2030:
q Pertumbuhan ekonomi sekitar 6-8 persen per tahun, terutama didukung oleh industri yang mempunyai
nilai tambah tinggi
q PDB per kapita 2019 sekitar USD 7000
q Pengurangan angka kemiskinan menjadi 6-8 persen pada periode 2015-2019
q Meningkatnya kualitas sumber daya manusia:
ü Meningkatnya angka partisipasi pendidikan (dasar, menengah dan tinggi):
ü APM SD/MI/sederajat : 97 % (2019)
ü APM SMP/MTs/sederajat : 80 % (2019)
ü APK SMP/MTs//sederajat : 104 % (2019)
ü APK SMA/SMK/MA : 89 % (2019)
ü APK PT/PTA : 33 % (2019)
ü Membaiknya kualitas pendidikan
ü Angka Kematian Bayi dari 28 per seribu (2012) menjadi 25 per seribu (2019)
Slide - 51
ROADMAP
MIT
2010
BONUS
DEMOGRAPHIC
2030
Slide - 52
SASARAN
UTAMA
RPJMN
2015-‐2019
q Meningkatnya kuantitas sarana prasarana dan kualitas layanan
q Rasio Elektrifikasi 100 %
q Jangkauan air bersih 85%
q Kelayakan jalan raya 95%
q Menurunnya emisi GRK: mendekati 26 % (2019)
q Menurunnya kesenjangan :
q Meningkatnya peranan PDRB di luar Jawa:
Slide - 53
SASARAN
Gambar 20. Proyeksi Bauran BAURAN
Energi ENERGI
(Dengan PRIMER
Biomassa) Sampai Tahun 2025
(DRAFT
(dalam juta SBM)KEN)
Kebijakan
21.
q Gambar Energi
Nasional
Proyeksi Bauran (KEN)
Energi
–
mengamanatkan
(Tanpa Biomassa) pemanfaatan
Sampai EBT
Tahun untuk
2025
menggan>kan
energi
fosil,
memanfaatkan
gas
dengan
lebih
op>mal.
Batubara
tetap
dimanfaatkan
sebagai
(dalam
sumber
energi.
Pada
tahun
2019,
juta ESBM)
konstribusi
BT
diharapkan
dapat
mencapai
6-‐7%.
Slide - 54
KEMENTERIAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL/
BADAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
TERIMA KASIH
Slide - 55