Learning
Referensi:
Earl, L & Katz, S. (2006). Rethinking
Classroom Assessment with Purpose in
Mind. Western and Northern Canadian
Protocol
Permendikbud no 23 Tahun 2016
STANDAR PENILAIAN
Paradigma Lama
Paradigma Baru
ASSESSMENT OF LEARNING
ASSESSMENT OF LEARNING
Biasanya dilakukan di akhir pembelajaran atau akhir
satuan waktu
Untuk mengetahui seberapa banyak siswa telah
menguasai apa yang telah diajarkan
Mengukur indikator pencapaian kompetensi (di
RPP)
Dipakai untuk menentukan keputusan (judgement)
Jika orang mengatakan bahwa ia telah
melakukan penilaian, biasanya yang dimaksud
adalah AoL
Misalnya di RPP, biasanya, yang dimaksud
penilaian adalah AoL ini
ASSESSMENT OF LEARNING
Dapat berupa:
kuis pendek di akhir pembelajaran,
penilaian harian setelah satu KD selesai
diberikan,
penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester,
Ujian Nasional,
dsb
ASSESSMENT OF LEARNING
Dapat berupa:
tes lisan,
tes tertulis,
tes perbuatan (psikomotorik),
proyek,
portofolio,
dsb
ASSESSMENT FOR LEARNING
Earl & Katz (2006)
KARAKTERISTIK pada AfL
(1) using effective questioning
techniques,
(2) using feedback strategies,
(3) sharing learning goals,
(4) peer and self-assesment.
ASSESSMENT FOR LEARNING
Guru menggunakan asesmen untuk
mengetahui kelemahan/
kesalahan/miskonsepsi siswa sesegera
mungkin dan memberikan feedback
sesegera mungkin
Feedback bersifat individual, sesegera
mungkin, berisi arahan untuk perbaikan
AfL tidak dipakai untuk menilai kemampuan
siswa
ASSESSMENT FOR LEARNING
AfL menyatu dengan pelaksanaan
pembelajaran
Dapat berupa tes atau pertanyaan yang
tujuan utamanya untuk mengetahui apa yang
siswa belum ketahui
Tidak banyak guru yang melaksanakan AfL
Pada RPP, misalnya, selama ini juga
tidak muncul AfL
Teacher’s Roles in AfL (Earl & Katz,2006)
ASSESSMENT AS LEARNING
AaL pada prinsipnya memfokuskan kepada
pembelajaran siswa dan menggunakan
penilaian sebagai proses untuk
membangkitkan dan meningkatkan
metakognisi siswa (Earl & Katz, 2006;
Dann, 2014; Sadeghi & Rahmati, 2017, Lam,
2005).
AaL biasanya tidak tampak pada
penyusunan RPP selama ini
AaL dikembangkan berdasarkan
keyakinan bahwa siswa dapat
beradaptasi, dapat fleksibel, dan
independen dalam proses pembelajaran
dan penentuan keputusannya sendiri.
AaL membantu siswa untuk menjadi
siswa yang dapat belajar secara mandiri
(independent learners).
Untuk dapat menjadi independent learners,
siswa harus dapat mengembangkan
kombinasi skills, sikap, dan disposisi yang
memadai mengenai self-monitoring dan self-
evaluation.
Untuk dapat menjadi independent learners,
peran guru sangatlah penting dalam
merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran.
Peran guru dalam membangun
independent learners (Earl & Katz, 2006: 43)