Oleh:
(...........................................) (...........................................)
2019
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Definisi
oleh infeksi virus dengue dengan tipe I - IV dengan infestasi klinis 5-7 hari
pendarahan dan jika timbul gejala tengatan angka kematian yang tinggi.
berlangsung menyerang orang dewasa dan anak - anak korban tetapi lebih
pada anak - anak di bawah 15 tahun disertai dengan pendarahan dan dapat
nyamuk Aedes.
demam akut, perdarahan dan nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu
infeksi arbovirus yang akut yang ditularkan oleh nyamuk Aedes agegypti.
Pada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien
2
jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini disebut
B. Etiologi
1. Virus
(Arthropodborn virus) grup B, tapi dari empat jenis tipe virus dengue 1,2,3
dibedakan dari setiap virus serologis berdarah lain yang termasuk dalam
baik dalam berbagai kultur jaringan baik berasal dari sel - sel mamalia
seperti sel-sel BHK (Babby Homster Ginjal) dan sel - sel arthropoda
2. Vector
serotipe lain.
Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah vektor penularan virus dengue
dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui gigitan nyamuk Aedes
kapal - kapal yang terkandung dalam rumah (Aedes aegypti) dan yang
3
terkandung di luar rumah di lubang - lubang di sepotong pohon bambu,
daun dilipatan dan kolam air alam lainnya (Aedes albopictus). Nyamuk
betina menghisap darah korbannya lebih suka siang hari terutama di pagi
3) Terdapat bercak bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan,
5) Penderita bisa pucat, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan dingin.
C. Patofisiologi
antibodi imun - itu akan membuat aktivasi virus dan melepaskan zat (3a, C5a,
4
mengakibatkan disfungsi trombosit, trombositopenia, coagulopati. Tiga hal
yang menyebabkan perdarahan yang berlebihan jika terus ada di shock dan
jika shock tidak teratasi terjadi jaringan Hipoxia dan akhirnya asidosis
Periode inkubasi virus DBD 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Virus hanya
dapat hidup dalam sel hidup, sehingga harus bersaing dengan sel manusia,
akan terjadi mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum tulang dan (3)
faktor-faktor pembekuan.
dan kuagulopati.
D. Manifestasi Klinik
hematoma.
5
4. Mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi.
6. Sakit kepala.
menurun, gelisah, capillary reffil time lebih dari dua detik, nadi cepat dan
lemah).
c. Derajat III : kegagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan
lemah, hipotensi, suhu tubuh yang rendah, kulit lembab dan penderita
gelisah.
d. Derajat IV : syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah
tidak dapat diperiksa. fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa
demam.
E. Pemeriksaan Penunjang
3. Darah : pada demam dengue terdapat leukopenia pada hari kedua atau
ketiga
6
F. Komplikasi
1. Perdarahan
2. Hepatomegaly
nekrosis karena perdarahan, yang terjadi pada lobules hati dan sel-sel
kapiler. Terkadang tampak sel netrofil dan limpfosit yang lebih besar dan
3. Efusi pleura
sesak napas.
G. Penatalaksanaan
7
BAB II
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
a. Pegertian Keluarga
masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Keluarga adalah suatu ikatan/
berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau perempuan
yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau
adopsi yang tinggal dalam sebuah rumah tangga.
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga beserta beberapa orang
anggotanya yang terkumpul dan tinggal dalam satu tempat karena pertalian
darah, ikatan perkawinan, atau adopsi yang satu sama lainnya saling
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
8
perkawinan atau adopsi.
2) Struktur keluarga
istri.
9
3) Ciri – ciri struktur keluarga
4) Type-type keluarga :
tradisional.
(Nuclear Family) yaitu keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan
nenek, paman-bibi).
yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anaknya akibat
10
perkawinan yang sah (The unmarried teenage mother), orang dewasa
(The single adult living alone), keluarga dengan anak tanpa pernikahan
keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
jika suami meninggal maka yang ada adalah keluarga janda dan bila
istri meninggal maka yang terbentuk adalah keluarga duda, bila bentuk
berpoligami dan hidup secara bersama, poligami yaitu satu orang pria
dengan lebih dari satu istri dan masih hidup bersama. Keluarga kabitas
suatu perkawinan, keluarga yang memiliki anak usia muda (anak usia
11
bayi sampai sekolah), keluarga yang memiliki anak dewasa, keluarga
baru lahir (usia anak tertua sampai 30 tahun), keluarga dengan anak
usia sekolah (usia anak tertua 6-12 tahun), keluarga mulai melepaskan
keluarga yang hanya terdiri dari orang tua saja/ keluarga usia
anak baru lahir. Yaitu ditandai dengan kelahiran anak pertama sampai
12
yang lain yang lebih tua juga harus terpenuhi, mempertahankan
dan lingkungan lebih luas ( yang tidak diperoleh dari sekolah atau
13
Tahap perkembangan selanjutnya adalah keluarga dengan usia
rumah tangga atau keluarga dengan tiga jenis yaitu keluarga patriakal,
ayah. Sementara pada keluarga matriakal pihak ibu lebih dominan dan
memegang kekuasaan.
7) Peran Keluarga
posisi dan situasi tertentu. Peranan keluarga dalam tiga peranan yaitu
peranan ayah, peranan ibu dan juga peranan anak. Peranan ayah adalah
14
sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperan sebagai
Peranan ibu adalah sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-
8) Fungsi keluarga
15
dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah;
terkontrol.
(rumah).
16
mempengaruhai status kesehatan keluarga. Keluarga yang dapat
kesehatan keluarga.
17
kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
baik di rumah maupun diluar rumah dengan cara mendidik anak sesuai
keluarga terhadap anggotanya yaitu asih, asuh dan asah. Asih adalah
menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan
anak-anak.
(UU No. 10. tahun 1992 jo PP No.21 tahun 1994:14) yaitu: fungsi
18
menambah proses kegiatan belajar keagamaan dan membina rasa,
memberi dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup yang ideal.
pelestarian lingkungan.
19
Dari berbagai literatur diatas dapat disimpulkan bahwa
mewujudkan keluarga yang penuh dengan sifat asah, asih dan asuh
sejahtera.
dan yang tidak dapat membantu dirinya karena cacat atau usia yang
terlalu muda.
dampak dari lingkungan yang tidak sehat baik didalam maupun diluar
rumah.
dipusatkan pada keluarga sebagai unit terkecil d\atau satu kesatuan yang
20
digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah
yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang
ke tahap. Proses keperawatan terbagi kedalam lima tahap yang terdiri dari
21
2. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
a. Pengumpulan data
dipengaruhi oleh pola hidup terutama pola hidup yang salah, pola
a) Kebiasaan makan
timbulnya komplikasi.
22
c) Pengobatan tradisional
a) Pendidikan
23
keluarga yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis
5) Aktiftas
6) Data Lingkungan
a) Karakteristik rumah
b) Karakteristik Lingkungan
7) Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi
24
mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal, empati
b) Struktur Kekuasaan
c) Struktur peran
puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila
peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka
8) Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif
b) Fungsi sosialisasi .
25
sepi. Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil dan
mudah stress.
c) Fungsi kesehatan
terjadinya komplikasi.
26
Lingkungan rumah yang berdebu dan asap rokok bisa
pada pernafasan.
27
f) Koping keluarga
3. Masalah Keperawatan
kelamin, pria dan wanita. Penderita DBD bisanya mengalami badan terasa
demam panas tinggi lebih dari 2 hari, nyeri pada ulu hati, terdapat bercak
bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan, ditarik, diregangkan
dan lain sebagainya, bisa mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), muntah
darah, dan melalui buang air besar, penderita bisa pucat, gelisah, ujung kaki
memecahkan masalah yang mereka hadapi, sumber daya keluarga yang dapat
28
penyusunann prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,
atau kurang sehat, dan krisis. Dalam menentukan sifat masalah, bobot yang
paling besar diberikan pada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan
keluarga, yaitu keadaan sakit kemudian baru diberikan kepada hal-hal yang
faktor yang dapat mempengaruhi masalah DBD dapat diubah adalah faktor
masalah berhubungan dengan hipertensi yang timbul dan dapat dikurangi atau
29
penderita DBD untuk memeriksakan kesehatannya ke tempat palayanan
masalah BDB adalah kepelikan atau kesulitan masalah DBD hal ini berkaitan
dengan beratnya penyakit atau DBD hipertensi yang dialami oleh keluarga.
Keadaan ini erat hubungannya dengan beratnya masalah DBD pada keluarga
dan potensi masalah untuk dicegah. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah
adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga atau kelompok yang sangat
menilai masalah yang berhubungan dengan masalah DBD dalam hal berat
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperwatan
potensial.
30
Diagnosa keperawatan adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan
dan mengatasi kebutuhan pasien serta respon terhadap masalah aktual dan
resiko tinggi.
berikut :
“Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan
respon manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi potensial
dan aktual dari individu atau kelompok dimana perawat dapat secara
legal mengidentifikasi dan untuk itu pula perawat dapat menyusun
intervensi-intervensi definitif untuk mempertahankan status kesehatan
atau untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah”.
pengetahuan.
2. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan
tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur, langsung dan spesiflk.
dengan sumber daya yang mendasar dalam keluarga pada umumnya yaitu
31
biaya, pengetahuan, dan sikap dari keiuarga, sehingga dapat diangkat tiga
respon yaitu respon verbal, kognitif, afektif atau perilaku, dan respon
keluarga dengan masalah DBD dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan
Selain itu juga perlu dikaji pemahaman klien tentang DBD kemudian
anggota keluarga.
32
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
4. Kriteria Evaluasi
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya.
ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara subjektif oleh keluarga
melakukan tindakan.
33
Dalam mengevaluasi harus melihat tujuan yang sudah dibuat
sebelumnya. Bila tujuan tersebut belum tercapai, maka dibuat rencana tindak
34
DAFTAR PUSTAKA
35