Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Ilham Maulana

NRP : 04311640000039
Kelas : Metode Penelitian B

Bidang /Topik : Analisa sedimen


Rencana Judul TA : Analisa Pola Arus Dan Laju Sedimentasi Akibat Pembangunan
Jetty di Daerah Petrokimia Gresik Menggunakan Software
Delft3D
REVIEW JURNAL

1. Judul : Rasio pengukuran total sediment discharge


Penulis : Chun-Yao Yang, and Pierre Y. Julien
Vol. dan Halaman : International Journal of Sediment Research, Volume 34, Hal.
262-269
Tahun Terbit : Jjuni 2019
Abstrak :
Pentingnya menguji perhitungan rasio yang diukur terhadap total sedimen untuk
menentukan kesalahan dalam pengukuran laju transpor sedimen dalam sampler
terintegrasi. Rasio pengukuran terhadap debit sedimen total serta rasio debit sedimen
tersuspensi total didasari Prosedur Einstein yang Dimodifikasi. Dalam penelitian ini,
ditemukan bahwa rasio yang diukur dengan total beban menjadi fungsi sederhana dari
kedalaman aliran. Untuk transportasi sedimen halus, dengan nomor Rouse (Ro) <0.3,
setidaknya 80% dari beban sedimen dalam suspensi saat h/d50 >15, setidaknya 90%
beban sedimen diukur dari kedalaman sampel integrasi ketika h >1. Pengukuran
terperinci dari 35 stasiun sungai di Korea Selatan menunjukkan bahwa ukuran pasir dan
fraksi yang lebih halus sebagian besar diangkut dalam suspensi. Juga, setidaknya 90%
pasir dan fraksi yang lebih halus diangkut dalam suspensi di sungai berkerikil dan
hamparan pasir ketika debit lebih besar dari debit tahunan rata-rata.
Pendahuluan :
Perhitungan terhadap total sedimen dari kombinasi suspended dan bed load
merupakan salah satu topik yang tergolong masih cukup sulit. Secara Ilmia bead load
sangan sulit untuk dihitung dan total sdimen sangat sulit untuk menjamin
keakurasiannya ( Turowski et al., 2010; Wohl et al., 2015). Einstein (1950)
mengusulkan tentang fungsi bed load untuk menghitung jumlah material dari muatan.
Metode tersbut merupakan terobosan dalam studi transportasi sedimen. Banyak metode
yang dikembangkan dari metode tersebut Colby & Hembree (1955) dan Toffaleti
(1977) adalah dua contoh.
Colby & Hembree (1955) membandingkan beban sedimen total yang dihitung
oleh Prosedur Einstein dengan pengukuran dalam Niobrara River. Berdasarkan
perhitungan ditemukan bahwa size distribution dihitung dari sedimen yang
dibandingkan pada burukya pengukuran. Kemudian Mereka memodifikasi Prosedur
Einstein untuk menghitung beban sedimen total berdasarkan sampel sedimen
mendalam-terintegrasi. Metode ini dikenal sebagai Einstein Prosedur Modified (MEP).
MEP yang umumnya berlaku untuk sand-bed river karena kedalaman
mengintegrasikan samplers mengukur banyak sedimen dalam sedimen halus. Namun,
MEP yang telah mengalami beberapa penyesuaian empiris dari waktu ke waktu.
Program komputer telah dikembangkan untuk memfasilitasi perhitungan
MEP40 (Burkham & Dawdy, 1980; Stevens, 1985; Holmquist-Johnson & Raff, 2006).
Yang terbaru adalah the Bureau of Reclamation Automated Modified Einstein
Procedure (BORAMEP) oleh Holmquist-Johnson & Raff (2006). Pada tahun 2009,
Shah-Fairbank mengusulkan Seri Perluasan Einstein Prosedur Modified (SEMEP) yang
memperoleh total sedimen untuk kedalaman yang dintegrasikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh rasio pengukuran terhadap
total sedimen debit serta ratio dari suspended ke total sediment load sebagaimana fungsi
dari kedalaman dan ukuran butir. Dalam hal ini diambil studi kasus di Korea Selatan
yang digunakan untuk perbandingan dengan BORAMEP.
Metodelogi :
1. Dasar
mendefinisikan komponen untuk derivasi dari fungsi transport sediment.
Kecepatan menetap median suspended particle

Rouse nomor (Ro) mencerminkan rasio sedimen menetap properti dengan


karakteristik hidraulik aliran, dan itu didefinisikan sebagai
𝜔
𝑅𝑜 =
𝛽𝑠 𝑘 𝑈∗
Profil konsentrasi seperti yang didefinisikan oleh Rouse (1937):

Profil kecepatan turbulen dapat dinyatakan dengan menggunakan profil


kecepatan logaritmik (Keulegan, 1938):

2. Measured and suspended sediment discharge


Unit debit sedimen diukur dapat dievaluasi dengan mengintegrasikan produk
dari kecepatan aliran dan konsentrasi sedimen volumetrik dari ketinggian
Nozzle of suspended discharge

Kemudian setelah disubstitusikan dan diturunkan diketahui :


Suuspended Load dapat diketahui mmenggunakan Einstein formula yaitu :

Satu-satunya perbedaan antara measured load, qm, dan suspended load, qs


3. Rasio dari suspended to total loads, Qs/Qt
ratio Qs/Qt = qs/qt dan Qm/Qt = qm/qt. Karena total unit debit sedimen yaitu qt
= qb + qs, maka rasio suspended total debit sedimen dapat diturunkan sebagai
berikut:

4. Ratios of measured to total loads, Qm/Qt


Bedload dapat lagsung dihitung dari persamaan sebelumnya dan Ratiomeasured
to total loads dapat ditampilkan sebagai

Dari persamaan dapat dikatahui bahwa ratio measured to total loads


merupakan fungsi dari Ro, h, dan ds

Dari metodologi maka sesuai dengan studi kasus yaitu Pembuangan harian dan
pengukuran sedimen dari 35 stasiun gaging di Korea Selatan dianalisis Debit sedimen
total dihitung oleh K-air menggunakan versi MEP yang sangat mirip dengan
BORAMEP tersebut. Dalam studi ini, beban sedimen total akan dihitung ulang dengan
menggunakan SEMEP dan hasil ini dibandingkan dengan hasil dari MEP.
Kesimpulan :
Solusi analitis Qm/Qt dan Qs/Qt membawa wawasan untuk aplikasi praktis. Pertama,
untuk sungai dengan fine suspended materials. rasio Qm/Qt hanya bergantung pada
kedalaman air. Ketika kedalaman lebih dari 1 meter. Kedalaman integgrasi dihitung
dan diperoleh lebih dari 80% total sedimen terkumpul.
Ketika Ro < 0.3, Qs/Qt menjadi fungsi h/ds dan dari pengukuran yaitu 90% dari total
beban ketika h/ds>15 untuk pasir 2 mm, sejalan dengan h > 3.
2. Judul : Kondisi kohesif sedimen di Muara yang didominasi oleh rawa
Penulis : Xiaohe Zhang, Nicoletta Leonardi, Carmine Donatelli, Sergio
Fagherazz
Vol. dan Halaman : Advances in Water Resources, Volume 125,Pages 32-40
Tahun Terbit : March 2019
Abstrak :
Dalam penelitian ini dilakukan anaisa mengenai pengaruh
Kebanyakan sedimen diendapkan diatas muka air dan pada kondisi pasang surut
sedimen tidak dapat menembus jauh di rawa-rawa karena kedalaman air yang terbatas
dan kecapatan aliran rawa.Selain itu, deposisi sedimen di rawa berkurang secara
eksponensial dengan jarak dari saluran dan tepi rawa. tingkat peluruhan ini adalah
fungsi dari menetap kecepatan dan nilai maksimum kedalaman air dan kecepatan pada
platform rawa. deposisi sedimen di rawa berkurang secara eksponensial dengan jarak
dari saluran dan tepi rawa. tingkat peluruhan ini adalah fungsi dari menetap kecepatan
dan nilai maksimum kedalaman air dan kecepatan pada platform rawa. deposisi
sedimen di rawa berkurang secara eksponensial dengan jarak dari saluran dan tepi rawa.
tingkat peluruhan ini adalah fungsi dari menetap kecepatan dan nilai maksimum
kedalaman air dan kecepatan pada aliran rawa.
Pendahuluan :
Kapal dan struktur lepas pantai lainnya diharuskan untuk dapat dioperasikan
dilaut, yang mana dapat menimbulkan keretakan pada struktur. Keretakan tersebut
dapat ditimbulkan dari kondisi gelombang dan arus, korosi, efek sambungan las, dll.
Secara umum, struktur didesain untuk dapat bertahan selama 25 tahun. Sehingga,
menentuka pertumbuhan keretakan dan mengidentifikasi jenis keretakan pada suatu
struktur sangat penting dilakukan. Metode-metode berdasarkan mekanika kepesahan
sangat diperlukan dalam menentukan nilai FCP struktur.
Dengan menggunakan kurva S-N, analisa kelelahan berdasarkan spektral
merupakan metode yang dapat menentukan nilai FCP yang akurat. Namun, metode
tersebut sangat jarang digunakan hingga saat ini. Namun tedapat beberapa kekurangan
saat menggunakan metode ini, yaitu :
a. Susahnya dalam menentukan hubungan antara SIF dan tegangan saat
keretakan terjadi pada daerah yang kompleks.
b. Kondisi batas untuk struktur sebenarnya adalag sangan rumit, sehingga
susah dalam menentuka kondisi batasannya.
Oleh karena itu, penelitian ini menyediakan sebuuah pendekatan untuk
menentukan FCP dengan analisa spektral.
Metodelogi :
Objek penelitian yang digunakan adalah kapal kontainer. Data yang digunakan
adalah kecepatan kapal, heading, dan amplitudo gelombang pada daerah sekitar kapal.
Lalu dari data tersebut, penulis melakukan analisa hidrodinakika, analisis struktur, dan
menentukan kondisi batas tambahan struktur untuk menentukan FCP.
Metodelogi yang dilakukan dalam penelitian ini :
a. Melakukan meshing dengan software ANSYS untuk menentukan respon
struktur secara global

b. Melakukan analisa spektral


Penulis melakukan analisa spektral dengan metode JONSWAP atau
Piersson-Moskowitz (P-M) dengan rumus :

c. Menentukan distribusi SIF


Amplitudo SIF yangdiebabkan oleh gelombang, K, akan mengikuti
distribusi Rayleigh dengan rumus :

d. Menentukan fatigue crack propagation (FCP)


Rasio pertumbuhan keretakan yang terjadi pada struktur dapat dirumuskan
sebagai :

Dimana N adalah jumlah siklus, ∆KE adalah rentang dari SIF, C dan m
adalah parameter hukum Paris dengan R = 0, ∆Kth adalah permulaan rasio
SIF, MR adalah faktor koreksi, Kmin adalah SIF minimum, Kmax adalah SIF
maksimal, Kres adalah SIF yang diakibatkan tegangan sisa, Kstatic adalah SIF
karena beban statis.
e. Validasi metode yang digunakan penulis secara numeris dengan software
ANSYS.
Kesimpulan:
Dari penelitian yang sudah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan jika
metode yang digunakan untuk menentukan fungsi perambatan SIF untuk keretakan
sangat membutuhkan biaya komputasi yang cukup banyak dalam menganalisis kembali
dan meperbahurui model. Oleh karena itu, metode Euler perlu digunakan untuk
mempermudah komputasi. Hasil dari penelitian yang telaah dilakukan, kapal kontainer
dapat berlayar selama 4 tahun sebelum muncul keretakan sebesar 0.6 T.
Metode spectral yang digunakan dalam menentukan nilai FCP masih
merupakan metode baru. Dibandingkan dengan metode yang sering dipakai, metode ini
masig sangat rumit untuk digunakan, sehingga perlu dilakukan penelitian ulang untuk
mengembangkan metode ini.

Anda mungkin juga menyukai