Anda di halaman 1dari 3

Penanganan Alergi makanan

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT Puskesmas dr. Nitta Kurniati


Garuda NIP. 19720428 200604 2 009
1. Pengertian 1. Penanganan alergi makanan adalah langkah-langkah
yang dilakukan petugas dalam melakukan
penatalaksanaan kasus alergi makanan.
2. Reaksi alergi makanan terjadi bila alergen makanan
menembus sawar gastro intestinal yang memacu reaksi
IgE. Gejala dapat timbul dalam beberapa menit sampai
beberapa jam, dapat terbatas pada satu atau beberapa
organ, kulit, saluran napas dan cerna, lokal dan
sistemik. Alergen makanan yang sering menimbulkan
alergi pada anak adalah susu,telur, kacang tanah, soya,
terigu, dan ikan laut. Sedangkan yang sering
menimbulkan alergi pada orang dewasa adalah kacang
tanah, ikan laut, udang, kepiting, kerang, dan telur.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan
penatalaksaan kasus alergi makanan UPT Puskemas
Garuda
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor Tahun
tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi PMK NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan anamnesis.
Langkah – a. Keluhan yang dirasakan pasien adalah:
langkah - Pada kulit: eksim dan urtikaria.

- Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.

- Keluhan pada saluran pencernaan: gejala


gastrointestinal non spesifik dan berkisar dari
edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa faring,
muntah, kram, distensi,dan diare.

- Hipersensitivitas susu sapi pada bayi


menyebabkan occult bleeding atau frank colitis.

b. Faktor Risiko:
Terdapat riwayat alergi di keluarga

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.


Pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa serta paru.

3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang

4. Petugas menegakkan diagnosis.


a. Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan
fisik.
b. Diagnosis Banding
Intoksikasi makanan.
c. Komplikasi:
Reaksi alergi berat

5. Petugas memberikan terapi


Penatalaksanaan Umum: Medika mentosa sesuai gejala.

6. Petugas memberikan edukasi dan konseling


a. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
b. Menghindari makanan yang bersifat alergen secara
sengaja mapun tidak sengaja (perlu konsultasi
dengan ahli gizi)
c. Perhatikan label makanan
d. Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan
efek protektif terhadap alergi makanan

7. Petugas menuliskan ke dalam status rekam medis semua


hasil pemeriksaan dan terapi.

8. Petugas menulis ke dalam buku register

6. Bagan Alir
Pemeriksaan
Anamnesa Fisik
Pemeriksaan
Penunjang

Diagnosis

Penatalaksanaan

Pencatatan Edukasi

7. Hal-hal yang Kriteria Rujukan :


perlu Pasien dirujuk apabila pemeriksaan uji kulit, uji provokasi
diperhatikan dan eliminasi makanan terjadi reaksi anafilaksis.
8. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Lansia
3. Ruang Gawat Darurat PONED
4. Ruang MTBS
5. Ruang KIA, KB, Imunisasi, dan MTBM
9. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait

10. Rekaman
historis
perubahan

Tanggal
No Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai