NO2 NO2
H
O2N N N +R-H O2N N N +R
NO2 NO2
1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil 1,1-Difenil-2-pikrilhidrazin
(radikal bebas) (nonradikal)
Prosedur Kerja Antioksidan
Secara kualitatif : Uji kualitatif aktivitas antioksidan dilakukan dengan penampak bercak
DPPH. Adanya senyawa aktif antioksidan ditandai dengan adanya spot berwarna kuning
dengan latar belakang ungu
Secara kuantitatif : Uji kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode peredaman
radikal bebas DPPH. Aktivitas penangkapaan radikal bebas dievaluasi menggunakan
sistem pendeteksian radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) yang memberikan
absorbansi kuat pada 517-520 nm. Sampel dan standar yang dilarutkan dalam metanol
ditambahkan larutan stok DPPH dengan perbandingan volume 1:1 dan diinkubasi selama
30 menit pada suhu kamar menggunakan wadah gelap yang dilapisi alumunium foil dan
tertutup. Serapan diukur pada panjang gelombang 517-520 nm. Persen penurunan
absorbansi DPPH dihitung menggunakan rumus
Kenapa berubah warna menjadi kuning?
Senyawa yang bereaksi sebagai penagkap radikal bebas akan mereduksi DPPH
membentuk DPPH-H yang tereduksi. Reaksi ini diamati dengan adanya perubahan warna
DPPH dari ungu menjadi kuning ketika elektron ganjil dari radikal DPPH telah
berpasangan dengan hodrogen dari senyawa penangkap radikal bebas
Prinsip Kerja Uji DPPH
DPPH merupakan suatu molekul yang berwarna ungu dalam keadaan radikal dapat berubah
menjadi stabil dengan warna kuning oleh reaksi dengan antioksidan dengan mendonorkan
satu atom hidrogen pada DPPH sehingga terjadi peredaman radikal bebas DPPH. Aktivitas
antioksidan biasa dinyatakan sebagai konsentrasi yang menyebabkan hilangnya 50% aktivitas
DPPH yang dinyatakan dalam IC50
IC 50 (Inhibition Concetration 50%)
Semakin kecil nilai IC50, maka semakin besar aktivitas antioksidan pada sampel uji dalam
mereduksi radikal bebas. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak pekat etil asetat lebih cepat
mereduksi senyawa radikal bebas yang ada pada DPPH sehingga memiliki aktivitas
antioksidan yang lebih besar sedangkan ekstrak pekat n-butanol membutuhkan konsentrasi
yang lebih besar untuk mereduksi senyawa radikal bebas pada DPPH.
Kenapa memilih metode DPPH
Aktivitas antioksidan suatu senyawa dapat diukur dari kemampuannya menangkap radikal bebas. Radikal
bebas yang biasa digunakan sebagai model adalah DPPH yang merupakan senyawa radikal bebas yang
stabil sehingga apabila digunakan sebagai pereaksi dalam uji penangkapan radikal bebas cukup dilarutkan.
Metode ini paling banyak digunakan dalam pengujian aktivitas antioksidan tanaman obat karena mudah
dan sederhana.
Contoh perhitungan
didapatmi nilai ansorbansi blanko sm absorbansi sampel, dihitung dulu %inhibisi (%I)
dengan rumus :
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
%I = x100%
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜
Setelah itu plot mi konsentasi (sumbu x) dan persen inhibisi (sumbu y) dapat lah kurva
43.74
50 Y-Values
29.29
0 28.47
Linear (Y-
0 20 40 60 Values)
Konsentrasi
setelah dapat kurva, dapat persamaan regresi seperti contoh diatas yaitu y= 0,878x + 23,30.
Hitungmi IC50 nya. Ganti Y jadi 50, cari nilai X
y = 0,878x + 23,30
50 = 0,878x + 23,30
50 - 23,30 = 0,878x
26,7
x = 0,878 = 30,41