Dosen :
Prof. Ir. Adang Surahman, M.Sc., Ph.D.
Asisten :
Galang Bisfarian 15015139
Alif Muhammad Reza 15015151
Disusun Oleh :
Luis Valerius Pasasa 15016141
Puji dan syukur Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas besar ini
dengan sebaik-baiknya. Laporan Tugas Besar ini dibuat sebagai syarat kelulusan Mata
Kuliah SI-3212 Struktur Baja
Penyelesaian laporan tugas besar ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang
senantiasa membantu, mendukung, serta memberikan kritik dan saran dalam berbagai
bentuk.
Penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan laporan tugas besar ini masih
terdapat banyak kekurangan, baik dalam redaksi maupun penyajian laporan. Penulis
berharap terdapat kritik dan saran yang membangun pembaca sehingga terdapat bahan
pembelajaran untuk perbaikan di masa depan.
Penulis
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3212 STRUKTUR BAJA
Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah SI-3212 Struktur
Baja di Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung
Disusun oleh:
Luis Valerius Pasasa– 15016141
Bandung, 2019
Asisten
Dosen
iv
DAFTAR ISI
BAB II...................................................................................................................... 5
PEMODELAN ........................................................................................................ 5
2.1 Model Struktur ......................................................................................... 5
2.2 Properti Material ...................................................................................... 6
2.3 Properti Penampang ................................................................................. 7
2.4 Penggambaran Komponen Struktur...................................................... 12
v
3.6 Kombinasi Pembebanan ......................................................................... 22
3.7 Tributary Area ......................................................................................... 22
BAB IV .................................................................................................................. 24
ANALISIS STRUKTUR ....................................................................................... 24
4.1. Penampang yang Digunakan .................................................................. 24
4.2. Gaya Dalam Ultimit ................................................................................ 24
4.3. Desain Kapasitas Penampang ................................................................ 26
4.3.1 Desain Kapasitas Penampang Kolom .................................................. 26
4.3.2 Desain Kapasitas Penampang Gording ............................................... 42
4.3.3 Desain Kapasitas Penampang Bracing ................................................ 50
BAB V .................................................................................................................... 54
SAMBUNGAN ...................................................................................................... 54
5.1 Sambungan Bracing dengan Kuda-Kuda .............................................. 54
5.2 Sambungan Antar Kuda-Kuda .............................................................. 61
5.3 Sambungan Gording dengan Kuda-Kuda ............................................. 66
5.4 Perletakan Kolom Baja .......................................................................... 69
BAB VI .................................................................................................................. 73
PENUTUP ............................................................................................................. 73
6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 73
6.2 Saran ....................................................................................................... 74
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 5. 1 Gaya Ultimit Kuda-Kuda dengan Bracing .............................................. 54
Tabel 5. 2 Spesifikasi Baut ..................................................................................... 55
Tabel 5. 3 Hasil Perhitungan Kapasitas Geser Baut Kuda-Kuda-Bracing ................ 56
Tabel 5. 4 Kombinasi Tarik dan Geser Kuda-Kuda-Bracing ................................... 58
Tabel 5. 5 Kapasitas Tumpu Baut/Pelat Kuda-Kuda-Bracing .................................. 59
Tabel 5. 6 Kapasitas Geser Pelat Kuda-Kuda-Bracing ............................................ 59
Tabel 5. 7 Kapasitas Blok Pelat Kuda-Kuda-Bracing .............................................. 60
Tabel 5. 8 Gaya Ultimit Sambungan Antar Kuda-Kuda .......................................... 61
Tabel 5. 9 Kapasitas Geser Baut Antar Kuda-Kuda................................................. 62
Tabel 5. 10 Kapasitas Tarik Baut Antar Kuda-Kuda ............................................... 62
Tabel 5. 11 Kombinasi Tarik dan Geser Antar Kuda-Kuda ..................................... 64
Tabel 5. 12 Kapasitas Tumpu Baut/Pelat Antar Kuda-Kuda .................................... 65
Tabel 5. 13 Kapasitas Geser Pelat Antar Kuda-Kuda .............................................. 65
Tabel 5. 14 Kapasitas Blok Pelat Antar Kuda-Kuda ................................................ 66
Tabel 5. 15 Kapasitas Las ....................................................................................... 68
Tabel 5. 16 Spesifikasi Base Plate .......................................................................... 69
Tabel 5. 17 Spesifikasi Kolom Pedestal .................................................................. 69
Tabel 5. 18 Spesifikasi Baut ................................................................................... 69
Tabel 5. 19 Pengecekan Kapasitas Base Plate ......................................................... 70
Tabel 5. 20 Pengecekan Kapasitas Beton ................................................................ 71
Tabel 5. 21 Pengecekan Kapasitas Baut .................................................................. 72
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas besar ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Baja : BJ 41
1
2. Tegangan Leleh (fy) : 250 MPa
3. Tegangan Ultimit (fu) : 410 MPa
4. Berat Jenis : 7850 kg/m3
5. Modulus Elastisitas (E) : 200000 MPa
Jenis penampang yang digunakan pada sturktur ini adalah sebagai berikut:
2
1.6 Perangkat Lunak yang Digunakan
Perangkat lunak yang digunakan dalam pengerjaan tugas besar ini sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang yang menjelaskan dasar pembuatan
tugas besar, tujuan yang memberikan deskripsi hal-hal yang akan dijawab pada
tugas besar, spesifikasi material dan penampang yang digunakan sebagai data-
data pendesainan, ruang lingkup yang mengkoridori pengerjaan tugas besar,
acuan peraturan dan perangkat, serta sistematika penulisan yang menjelaskan
strukur laporan dan penjelasannya.
BAB II PEMODELAN
Bab ini berisi urain tentang model struktur yang akan dianalisis, properti
material yang menjelaskan tentang proses input spesifikasi material yang
digunakan di SAP 2000, properti penampang yang menjelaskan tentang proses
input spesifikasi penampang yang digunakan di SAP 2000, serta penggambaran
komponen struktur yang menjelaskan proses pemodelan di SAP 2000 sesuai
data yang sudah diperoleh.
Bab ini berisi tentang uraian pembebanan yang bekerja pada struktur yaitu berat
sendiri (DL), beban mati tambahan (SIDL), beban hidup (LL), beban gempa (E),
beban angin (W), kombinasi pembebanan sesuai acuan standar yang digunakan,
serta tributary area.
3
BAB IV ANALISIS STRUKTUR
Bab ini berisi tentang uraian penampang yang digunakan berdasarkan hasil
pemodelan SAP 2000, gaya dalam ultimit yang dikeluarkan oleh SAP 2000,
serta desain kapasitas penampang.
BAB V SAMBUNGAN
Bab ini berisi tentang sambungan bracing dengan kuda-kuda, sambungan antar
kuda-kuda, sambungan gording dengan kuda-kuda, dan sambungan lewatan
yang digunakan dalam pendesainan struktur.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisis kesimpulan yang dibuat untuk menjawab tujuan serta saran-
saran penulis selama pengerjaan laporan
4
BAB II
PEMODELAN
1. Pilih File, New Model. Ubah satuan menjadi kN, m, C . Lalu pilih Template
Grid Only
2. Edit Grid Data dengan nilai grid spacing x = 7 , y = 4, dan z=7 sesuai dengan
data yang diberikan oleh asisten.
5
3. Pilih edit grid data, modify untuk menyesuaikan dimensi grid dengan tinggi
atap
2. Pilih general data dan ubah material name dan display color. Material yang
digunakan adalah BJ 41.
6
3. Di weight and mass, atur units menjadi N, mm, C. Masukkan nilai weight per
unit volume.
4. Di isotropic property data, atur units menjadi N, mm, C. Masukkan nilai
modulus of elasticity dan poisson ratio.
5. Di other properties for steel materials, atur minimum yield stress dan minimum
tensile stress.
1. Pilih Define, Section Properties, Frame Sections. Pilih add new property sesuai
kebutuhan
2. Pilih material BJ 41. Lalu berdasarkan tabel profil baja, masukkan nilai dimensi
yang dibutuhkan (disesuaikan dengan jenis penampangnya).
7
Gambar 2. 6 Membahkan Properti Penampang
8
Gambar 2. 8 Contoh Penambahan C-Beam
3. Pada menu Auto Selection Sections, masukkan Auto Section Name pertama
dengan nama BRACING. Pada Choose Sections, pilih semua profil L dari List
of Sections dan pilih menu Add. Selanjutnya pilih OK. Setelah itu, lakukan hal
yang sama dengan nama GORDING untuk semua profil C, nama KUDA-
KUDA untuk semua profil IWF, dan nama KOLOM untuk semua profil H.
9
Gambar 2. 10 Autoselect Kolom
10
Gambar 2. 12 Autoselect Gording
11
2.4 Penggambaran Komponen Struktur
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dibutuhkan dalam menggambar
komponen struktur:
12
2. Pada kuda-kuda dilakukan pembagian panjang kuda-kuda dengan memilih
menu Edit. Select bagian kuda-kuda yang akan dibagi lalu pilih menu Edit dan
pilih Edit Lines. Pilih Divide Frames, pilih Number of Frames =7.
3. Setelah itu pilih menu Replicate dengan memasukan nilai dy 4000 mm.
13
4. Gambar GORDING yang menghubungkan kuda-kuda
14
BAB III
PEMBEBANAN
SIDL
No Jenis Beban (kN/m2)
1 Penutup atap seng 0.353
15
3.3 Berat Hidup (LL)
Beban hidup adalah beban tidak tetap yang disebabkan akibat penggunaan suatu
bangunan, beban yang termasuk beban hidup antara lain beban-beban pada lantai yang
berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang
tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama
masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan
lantai dan atap gedung tersebut: Berikut beban LL yang digunakna:
Tabel 3. 2 Beban LL
LL
Beban
Beban Merata
No Jenis Terpusat
(kN/m2)
(kN)
1 Beban hujan 0.29
2 Beban hidup atap 0.96 0.89
16
Setelah mendapat kategori risiko, nilai tersebut digunakan untuk mendapatkan
nilai faktor keutamaan gempa. Didapat dengan kategori risiko I faktor
keutamaan gempa adalah 1.
17
Gambar 3. 3 Peta Gempa S1
𝑆𝐷𝑠 = 0.83
18
3.5 Berat Angin (W)
Bangunan gudang yang didesain berlokasi di kota Yogyakarta. Berdasarkan
BPS, diperoleh data angin sebagai berikut:
Beban Angin
Lokasi Tahun Kecepatan Angin (m/s)
2011 1
2012 0.6
Yogyakarta 2013 4.3
2014 0.8
2015 0.07
Digunakan nilai v = 33 m/s karena data kecepatan angin yang diperoleh lebih
kecil dai standar minimum beban angina SNI.
1. Menentukan faktor arah angin, Kd (0.85: Sistem Penahan Beban Angin Utama)
2. Menentukan tipe kekasaran permukaan
3. Kekasaran permukaan = B | Daerah Perkotaan
4. Menentukan kategori eksposur (B)
5. Menentukan Faktor Topografi, Kzt (1,0; Tidak di Perbukitan)
6. Menentukan Faktor Pengaruh Tiupan Angin (0,85; Bangunan Kaku)
7. Menentukan koefisian eksposur tekanan velositas, K
2 2
𝑍 𝛼 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 7
𝐾𝑧 = 2,01 ( ) = 2,01 ( )
𝑍𝑔 365,76
2
10 7
𝐾𝑧 = 2,01 ( )
365,76
𝐾𝑧 = 0.7187
8. Menentukan koefisien tekanan internal, GCPI (0,0 ; Bangunan Gedung
Terbuka)
9. Menentukan koefisian tekanan eksternal, GCP
19
Diketahui sudut atap adalah 23,2o
𝐺𝐶𝑝 (𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 ) = −0.402
𝐺𝐶𝑝 (𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑖) = −0.464
10. Menentukan tekanan velositas, qz (N/mm2)
𝑞𝑧 = 0.613 𝑥 𝐾𝑧 𝑥 𝐾𝑧𝑡 𝑥 𝐾𝑑 𝑥 𝑉 2
𝑞𝑧 = 0.613 𝑥 0.7187 𝑥 1𝑥 0.85 𝑥 332
𝑞𝑧 = 407.83
11. Menentukan tekanan angina desain arah datang, pz (N/mm2)
𝑝 = 𝑞𝑧 [(𝐺𝐶𝑝) − (𝐺𝐶𝑝𝑖 )]
𝑝 = 407.83 [−0.433] = −0.163 𝑘𝑁/𝑚^2
Beban Angin
V 33.00 m/s
Kd 0.85
Kzt 1.00
Tinggi Bangunan 10.00 m/s
Kz 0.72
GCpi 0.00
GCp (arah datang) -0.40
GCp (arah pergi) -0.46
qz 407.83
0.41 kN/m^2
p
arah datang -0.16 kN/m^2
arah pergi -0.19 kN/m^2
20
Gambar 3. 5 Assign Beban Angin
21
3.6 Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan disesuaikan dengan SNI-03-1726-2012 yang kemudian
dimasukkan ke dalam program SAP 2000. Kombinasi beban tersebutsebagai berikut:
Kombinasi Pembebanan
No DL Lr R Ex Ey W
1.00 1.40
2.00 1.20 0.50
3.00 1.20 0.50
4.00 1.20 1.60
5.00 1.20 1.60
6.00 1.20 1.60 0.50
7.00 1.20 1.60 0.50
8.00 1.20 0.50 1.00
9.00 1.20 0.50 1.00
10.00 1.37 1.30 0.39
11.00 1.37 1.30 -0.39
12.00 1.37 -1.30 0.39
13.00 1.37 -1.30 -0.39
14.00 1.37 0.39 1.30
15.00 1.37 -0.39 1.30
16.00 1.37 0.39 -1.30
17.00 1.37 -0.39 -1.30
18.00 0.90 1.00
19.00 0.73 1.30 0.39
20.00 0.73 1.30 -0.39
21.00 0.73 -1.30 0.39
22.00 0.73 -1.30 -0.39
23.00 0.73 0.39 1.30
24.00 0.73 -0.39 1.30
25.00 0.73 0.39 -1.30
26.00 0.73 -0.39 -1.30
27.00 ENVELOPE
22
Tabel 3. 6 Hasil Perhitungan Luas Tributary
Dimensi Tributary Tributar Area
h kolom 7 m t1 4.00 m A (m2) L(m)
h atap 3 m b 1.09 m Gording Dalam 3.76 4.00
jarak kolom 14 m b/2 0.54 m Kuda2 Dalam 0.64 1.09
L gording 4 m m 0.77 m
L miring 7.62 m t2 2.91 m
Segitiga 0.32 m^2
Trapesium 1.88 m^2
Tributary area yang sudah diperoleh lebih lanjut digunakan untuk menghitung
q (kg/m) sebagai berikut:
𝑃𝑥𝐴
𝑞=
𝐿
q = Beban yang diterima balok (kg/m)
23
BAB IV
ANALISIS STRUKTUR
1. Kolom
Tabel 4. 1 Penampang Kolom
Kolom
H Beam 150x150
H Beam 175x175
H Beam 250x250
2. Bracing
Tabel 4. 2 Penampang Bracing
Bracing
L Beam 40x40
L Beam 50x50
L Beam 60x60
L Beam 65x65
L Beam 70x70
3. Gording
Tabel 4. 3 Penampang Gording
Gording
C Beam 80x45
C Beam 180x75
4. Kuda-Kuda
Tabel 4. 4 Penampang Kuda-Kuda
Kuda-Kuda
IWF 150x75
1. Kolom
24
Tabel 4. 5 Gaya Dalam Kolom
P M2 M3
P max 0.47 15.58 6.96
P min -109.44 -0.08 6.33
M3 Max -28.99 10.81 48.71
M2 Max -33.13 29.96 11.60
V3 Max 8.25
V2 Max 13.71
2. Bracing
Tabel 4. 6 Gaya Dalam Bracing
P max 1.19
P min -1.13
Frame L = 4000
M3 Max 17.39
No. 285 mm
V3 Max 1.32
V2 Max 9.90
4. Kuda-Kuda
Tabel 4. 8 Gaya Dalam Kuda-Kuda
P max 155.25
P min 172.25
Frame L = 7000
M3 Max 44.06
No. 3 mm
V3 Max 4.98
V2 Max 29.53
25
4.3. Desain Kapasitas Penampang
Profil H 250x250
Notasi Nilai Satuan
B 250 mm
H 250 mm
tw 9 mm
tf 14 mm
A 9218 mm2
Ix 108000000 mm4
Iy 36500000 mm4
ix 108 mm
iy 63 mm
Sx 867000 mm3
Sy 292000 mm3
G 76923 Mpa
J 179890 mm4
Iw 570312500000 mm6
fy 250 Mpa
fu 410 MPa
E 200000 MPa
v 0
γ 7853 kg/m3
L 7000 mm
1. Kapasitas Lentur
a) Menghitung Mr dan Mp
𝑀𝑟 = 0.7 𝑥 𝑆𝑥 𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑟 = 0.7 𝑥 867000 𝑥 250
𝑀𝑟 = 151725000 𝑁𝑚𝑚
𝑀𝑝 = 𝑍𝑥 𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑝 = 1.14 𝑥 867000 𝑥 250
𝑀𝑝 = 242760000 𝑁𝑚𝑚
b) Menghitung pengaruh ketebalan pelat
26
250
𝑏
𝜆= = 2 = 8.929
𝑡𝑓 14
𝐸
𝜆𝑝 = 0.38√ = 10.748
𝑓𝑦
𝐸 200000
𝜆𝑟 = √ = √ = 28.284
𝑓𝑦 250
𝐸 200000
𝐿𝑝 = 1.76 × 𝑟𝑦 × √ = 1.76 × 62.9 × √
𝑓𝑦 250
𝐿𝑝 = 3131.181 𝑚𝑚
√𝐼𝑦 𝐼𝑤
𝑟𝑡𝑠 = √
𝑆𝑥
𝑟𝑡𝑠 = 72.542 𝑚𝑚
𝐸
𝑌1 =
0.7 𝑥 𝑓𝑦
𝑌1 = 1142.857
𝐽
𝑌2 =
ℎ 𝑥 𝑆𝑥
𝑌2 = 0.000829
𝑌22 + 6.76
𝐿𝑟 = 𝐿𝑟 = 1.95√𝑟𝑡𝑠 2 × 𝑌1 × √𝑌2 + √ = 9218.644 𝑚𝑚
𝑌12
27
e) Menghitung Mn akibat pengaruh bentang jarak antar pengekang lateral
𝐶1 = 1.13 , 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑀𝑟 + (𝑀𝑝 − 𝑀𝑟) × (𝐿𝑟 − 𝐿)
𝑀𝑛2 = 𝐶1 ×
𝐿𝑟 − 𝐿𝑝
𝑀𝑛2 = 208941216.4 𝑁𝑚𝑚
f) Menghitung Mn yang dipilih
𝑀𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑚𝑖𝑛(𝑀𝑛1, 𝑀𝑛2)
𝑀𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑀𝑛2 = 208941216.4 𝑁𝑚𝑚
g) Pengecekan Mn
∅𝑀𝑛 = 0.9 𝑥 208941216.5
∅𝑀𝑛 = 188047094.7 𝑁𝑚𝑚
𝑀𝑢 = 48714200 𝑁𝑚𝑚
∅𝑀𝑛 > 𝑀𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
28
Tabel 4. 10 Hasil Perhitungan Kapasitas Lentur Kolom
Kapasitas Lentur
Mr 151725000 Nmm
Mp 242760000 Nmm
Pengaruh Ketebalan Pelat
b/tf 8.93
λp 10.75
λr 28.28
Cek KOMPAK
Mn 242760000 Nmm
Pengaruh Jarak Antar Pengekang Lateral
L 7000 mm
Lp 3131.18 mm
Y1 1142.86
Y2 0.0008
rts 72.54
Lr 9218.64 mm
Cek MENENGAH
C1 1.13
Mn 208941216.37 Nmm
Mn yang dipilih 208941216.37 Nmm
øMn 188047094.73 Nmm
Mu 48714200.00 Nmm
Cek AMAN
2. Kapasitas Geser
a) Mengitung Kn
𝐴𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐾𝑛 = 5.5
b) Menghitung h/tw
ℎ 250 𝑘𝑛 𝑥 𝐸
= = 17.8571 ≤ 1.1 √
𝑡𝑤 9 𝑓𝑦
29
∅𝑉𝑛 = 0.9 𝑥 𝑉𝑛 = 303750 𝑁
𝑉𝑢 = 13712 𝑁
∅𝑉𝑛 > 𝑉𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
Kapasitas Geser
kn 5.5
h/tw 17.85714286
CEK Gunakan rumus Vn dibawah
Vn 337500 N
øVn 303750 N
Vu 13712 N
Cek AMAN
𝜋 2 𝑥 200000
𝑓𝑐 =
(111.287)2
𝑓𝑐 = 159.38 𝑀𝑝𝑎
d) Menghitung fcr
𝐾𝐿 𝐸
≤ 4.71 𝑥 √ , 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑟 𝑓𝑦
𝑓𝑦
𝑓𝑐𝑟 = 0.658𝑓𝑒 𝑥 𝑓𝑦
250
𝑓𝑐𝑟 = 0.658159.38 𝑥 250
30
𝑓𝑐𝑟 = 129.66 𝑀𝑝𝑎
e) Menghiting ro2
𝐼𝑥 + 𝐼𝑦
𝑟𝑜2 = + 𝑥𝑜 + 𝑦𝑜
𝐴
𝑟𝑜2 = 15675.85 𝑚𝑚2
f) Menghitung Pcrz
𝐺𝐽
𝑃𝑐𝑟𝑧 =
𝑟𝑜2
76923.07 𝑥 179890
𝑃𝑐𝑟𝑧 =
15675.85
𝑃𝑐𝑟𝑧 = 882739.43
g) Menghitung fcrz
𝑃𝑐𝑟𝑧
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
𝐴
882739.43
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
9218
𝑓𝑐𝑟𝑧 = 95.76 𝑀𝑝𝑎
h) Menghitung fclt
𝑥𝑜2 + 𝑦𝑜2
𝐻 =1− =1
𝑟𝑜2
31
𝑁𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑚𝑖𝑛(𝑁𝑛, 𝑁𝑛𝑙𝑡)
𝑁𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑁𝑛𝑙𝑡 = 882739 𝑁
l) Pengecekan Nn
∅𝑁𝑛 = 0.9 𝑥 882739 𝑁
∅𝑁𝑛 = 750328 𝑁
𝑁𝑢 = 109436 𝑁
∅𝑁𝑛 > 𝑁𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
4. Interaksi Lentur-Geser
a) Pengecekan syarat interaksi
𝑀𝑢 𝑉𝑢
+ 0.625 𝑥 ≤1
∅𝑀𝑛 ∅𝑉𝑛
0.28726 ≤ 1 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑠i
32
Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Interaksi Lentur-Geser Kolom
Interaksi Lentur-Geser
øMn 188047094.7 Nmm
Mu 48714200 Nmm
øVn 303750 N
Vu 13712 N
Hasil 0.29
Cek OK
5. Interaksi Aksial Lentur
a) Pengecekan syarat interaksi
𝑁𝑢 𝑀𝑢3 𝑀𝑢2
+( + )≤1
2∅𝑁𝑛 ∅𝑀𝑛3 ∅𝑀𝑛2
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑛2 = 1.14 𝑥 𝑆𝑥22 𝑥 𝑓𝑦 = 217077232.5
0.47 ≤ 1 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖
33
4.3.1 Desain Kapasitas Penampang Kuda-Kuda
1. Kapasitas Lentur
a) Menghitung Mr dan Mp
𝑀𝑟 = 0.7 𝑥 𝑆𝑥 𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑟 = 0.7 𝑥 2586000 𝑥 250
𝑀𝑟 = 452550000 𝑁𝑚𝑚
𝑀𝑝 = 𝑍𝑥 𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑝 = 1.14 𝑥 2586000 𝑥 250
𝑀𝑝724080000 𝑁𝑚𝑚
b) Menghitung pengaruh ketebalan pelat
34
200
𝑏
𝜆= = 2 = 5.88235
𝑡𝑓 17
𝐸
𝜆𝑝 = 0.38√ = 10.748
𝑓𝑦
𝐸 200000
𝜆𝑟 = √ = √ = 28.284
𝑓𝑦 250
𝐸 200000
𝐿𝑝 = 1.76 × 𝑟𝑦 × √ = 1.76 × 41.3 × √
𝑓𝑦 250
𝐿𝑝 = 2055.9 𝑚𝑚
√𝐼𝑦 𝐼𝑤
𝑟𝑡𝑠 = √
𝑆𝑥
𝑟𝑡𝑠 = 51.363 𝑚𝑚
𝐸
𝑌1 =
0.7 𝑥 𝑓𝑦
𝑌1 = 1142.85
𝐽
𝑌2 =
ℎ 𝑥 𝑆𝑥
𝑌2 = 0.000593755
𝑌22 + 6.76
𝐿𝑟 = 𝐿𝑟 = 1.95√𝑟𝑡𝑠 2 × 𝑌1 × √𝑌2 + √ = 6211.8 𝑚𝑚
𝑌12
35
e) Menghitung Mn akibat pengaruh bentang jarak antar pengekang lateral
𝐶1 = 1.13 , 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑀𝑟 + (𝑀𝑝 − 𝑀𝑟) × (𝐿𝑟 − 𝐿)
𝑀𝑛2 = 𝐶1 ×
𝐿𝑟 − 𝐿𝑝
𝑀𝑛2 = 724080000 𝑁𝑚𝑚
f) Menghitung Mn yang dipilih
𝑀𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑚𝑖𝑛(𝑀𝑛1, 𝑀𝑛2)
𝑀𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑀𝑛2 = 724080000 𝑁𝑚𝑚
g) Pengecekan Mn
∅𝑀𝑛 = 0.9 𝑥 724080000
∅𝑀𝑛 = 651672000 𝑁𝑚𝑚
𝑀𝑢 = 44063000 𝑁𝑚𝑚
∅𝑀𝑛 > 𝑀𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
36
Tabel 4. 16 Hasil Perhitungan Kapasitas Lentur Kuda-Kuda
Kapasitas Lentur
Mr 452550000 Nmm
Mp 724080000 Nmm
Pengaruh Ketebalan Pelat
b/tf 5.88
λp 10.75
λr 28.28
Cek KOMPAK
Mn 724080000 Nmm
Pengaruh Jarak Antar Pengekang Lateral
L 7000.00 mm
Lp 2055.93 mm
Y1 1142.86
Y2 0.001
rts 51.36
Lr 6211.80 mm
Cek PANJANG
C1 1.13
Mn 724080000 Nmm
Mn yang dipilih 724080000 Nmm
øMn 651672000 Nmm
Mu 44063000 Nmm
Cek AMAN
2. Kapasitas Geser
a) Mengitung Kn
𝐴𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐾𝑛 = 5.5
b) Menghitung h/tw
ℎ 600 𝑘𝑛 𝑥 𝐸
= = 35.294 ≤ 1.1 √
𝑡𝑤 11 𝑓𝑦
37
∅𝑉𝑛 = 0.9 𝑥 𝑉𝑛 = 891000 𝑁
𝑉𝑢 = 29532 𝑁
∅𝑉𝑛 > 𝑉𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
Kapasitas Geser
kn 5.5
h/tw 35.29411765
CEK Gunakan rumus Vn dibawah
Vn 990000 N
øVn 891000 N
Vu 29532 N
Cek AMAN
𝜋 2 𝑥 200000
𝑓𝑐 =
(169.49)2
𝑓𝑐 = 68.712 𝑀𝑝𝑎
d) Menghitung fcr
𝐾𝐿 𝐸
≤ 4.71 𝑥 √ , 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑟 𝑓𝑦
𝑓𝑦
𝑓𝑐𝑟 = 0.658𝑓𝑒 𝑥 𝑓𝑦
250
𝑓𝑐𝑟 = 0.65868.712 𝑥 250
38
𝑓𝑐𝑟 = 60.260 𝑀𝑝𝑎
e) Menghiting ro2
𝐼𝑥 + 𝐼𝑦
𝑟𝑜2 = + 𝑥𝑜 + 𝑦𝑜
𝐴
𝑟𝑜2 = 60000 𝑚𝑚2
f) Menghitung Pcrz
𝐺𝐽
𝑃𝑐𝑟𝑧 =
𝑟𝑜2
76923.07 𝑥 921270
𝑃𝑐𝑟𝑧 =
60000
𝑃𝑐𝑟𝑧 = 1181099.116
g) Menghitung fcrz
𝑃𝑐𝑟𝑧
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
𝐴
1181099.116
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
13310
𝑓𝑐𝑟𝑧 = 88.737 𝑀𝑝𝑎
h) Menghitung fclt
𝑥𝑜2 + 𝑦𝑜2
𝐻 =1− =1
𝑟𝑜2
39
𝑁𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑚𝑖𝑛(𝑁𝑛, 𝑁𝑛𝑙𝑡)
𝑁𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑁𝑛𝑙𝑡 = 802068.4127 𝑁
l) Pengecekan Nn
∅𝑁𝑛 = 0.9 𝑥 882739 𝑁
∅𝑁𝑛 = 681758 𝑁
𝑁𝑢 = 172248 𝑁
∅𝑁𝑛 > 𝑁𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
40
b) Pengecekan Nn
𝑁𝑢 = 155246 𝑁
∅𝑁𝑛 > 𝑁𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
5. Interaksi Lentur-Geser
a) Pengecekan syarat interaksi
𝑀𝑢 𝑉𝑢
+ 0.625 𝑥 ≤1
∅𝑀𝑛 ∅𝑉𝑛
0.08833 ≤ 1 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑠i
Interaksi Lentur-Geser
øMn 651672000 Nmm
Mu 44063000 Nmm
øVn 891000 N
Vu 29532 N
Hasil 0.09
Cek OK
41
4.3.2 Desain Kapasitas Penampang Gording
Berikut profil yang digunakan:
Profil C 180x75
Notasi Nilai Satuan
B 75 mm
H 180 mm
tw 7 mm
tf 11 mm
A 2720 mm2
Ix 13800000 mm4
Iy 1370000 mm4
ix 71 mm
iy 22 mm
Sx 153300 mm3
Sy 25610 mm3
G 76923 Mpa
J 78461 mm4
Iw 11097000000 mm6
fy 250 Mpa
fu 410 MPa
E 200000 MPa
v 0
γ 7853 kg/m3
L 4000 mm
xo 48 mm
yo 0 mm
1. Kapasitas Lentur
a) Menghitung Mr dan Mp
𝑀𝑟 = 0.7 𝑥 𝑆𝑥 𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑟 = 0.7 𝑥 153300 𝑥 250
𝑀𝑟 = 26827500 𝑁𝑚𝑚
𝑀𝑝 = 𝑍𝑥 𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑝 = 1.14 𝑥 154400 𝑥 250
𝑀𝑝 = 42924000 𝑁𝑚𝑚
b) Menghitung pengaruh ketebalan pelat
42
75
𝑏
𝜆= = 2 = 3.571
𝑡𝑓 10.5
𝐸
𝜆𝑝 = 0.38√ = 10.748
𝑓𝑦
𝐸 200000
𝜆𝑟 = √ = √ = 28.284
𝑓𝑦 250
𝐸 200000
𝐿𝑝 = 1.76 × 𝑟𝑦 × √ = 1.76 × 22.4 × √
𝑓𝑦 250
𝐿𝑝 = 1115 𝑚𝑚
√𝐼𝑦 𝐼𝑤
𝑟𝑡𝑠 = √
𝑆𝑥
𝑟𝑡𝑠 = 28.36 𝑚𝑚
𝐸
𝑌1 =
0.7 𝑥 𝑓𝑦
𝑌1 = 1142.85
𝐽
𝑌2 =
ℎ 𝑥 𝑆𝑥
𝑌2 = 0.002843408
𝑌22 + 6.76
𝐿𝑟 = 𝐿𝑟 = 1.95√𝑟𝑡𝑠 2 × 𝑌1 × √𝑌2 + √ = 5089.665 𝑚𝑚
𝑌12
43
e) Menghitung Mn akibat pengaruh bentang jarak antar pengekang lateral
𝐶1 = 1.13 , 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑀𝑟 + (𝑀𝑝 − 𝑀𝑟) × (𝐿𝑟 − 𝐿)
𝑀𝑛2 = 𝐶1 ×
𝐿𝑟 − 𝐿𝑝
𝑀𝑛2 = 35301751.74 𝑁𝑚𝑚
f) Menghitung Mn yang dipilih
𝑀𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑚𝑖𝑛(𝑀𝑛1, 𝑀𝑛2)
𝑀𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑀𝑛2 = 35301751.74 𝑁𝑚𝑚
g) Pengecekan Mn
∅𝑀𝑛 = 0.9 𝑥 35301751.74
∅𝑀𝑛 = 31771576.57 𝑁𝑚𝑚
𝑀𝑢 = 17387000 𝑁𝑚𝑚
∅𝑀𝑛 > 𝑀𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
44
Tabel 4. 22 Hasil Perhitungan Kapasitas Lentur Gording
Kapasitas Lentur
Mr 26827500 Nmm
Mp 42924000 Nmm
Pengaruh Ketebalan Pelat
b/tf 3.571428571
λp 10.74802307
λr 28.28427125
Cek KOMPAK
Mn 42924000 Nmm
Pengaruh Jarak Antar Pengekang Lateral
L 4000 mm
Lp 1115.07911 mm
Y1 1142.857143
Y2 0.002843408
rts 28.36027651
Lr 5089.665704 mm
Cek MENENGAH
C1 1.13
Mn 35301751.74 Nmm
Mn yang dipilih 35301751.74 Nmm
øMn 31771576.57 Nmm
Mu 17387000 Nmm
Cek AMAN
2. Kapasitas Geser
a) Mengitung Kn
𝐴𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐾𝑛 = 5.5
b) Menghitung h/tw
ℎ 180 𝑘𝑛 𝑥 𝐸
= = 17.1428 ≤ 1.1 √
𝑡𝑤 7 𝑓𝑦
45
d) Pengecekan Vn
∅𝑉𝑛 = 0.9 𝑥 𝑉𝑛 = 170100 𝑁
𝑉𝑢 = 9899 𝑁
∅𝑉𝑛 > 𝑉𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
Kapasitas Geser
kn 5.5
h/tw 17.14285714
CEK Gunakan rumus Vn dibawah
Vn 189000 N
øVn 170100 N
Vu 9899 N
Cek AMAN
𝜋 2 𝑥 200000
𝑓𝑐 =
(178.571)2
𝑓𝑐 = 61.9 𝑀𝑝𝑎
d) Menghitung fcr
𝐾𝐿 𝐸
≤ 4.71 𝑥 √ , 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑟 𝑓𝑦
𝑓𝑦
𝑓𝑐𝑟 = 0.658𝑓𝑒 𝑥 𝑓𝑦
46
250
𝑓𝑐𝑟 = 0.65861.9 𝑥 250
𝑓𝑐𝑟 = 54.288 𝑀𝑝𝑎
e) Menghiting ro2
𝐼𝑥 + 𝐼𝑦
𝑟𝑜2 = + 𝑥𝑜 + 𝑦𝑜
𝐴
𝑟𝑜2 = 5577.2 𝑚𝑚2
f) Menghitung Pcrz
𝐺𝐽
𝑃𝑐𝑟𝑧 =
𝑟𝑜2
76923.07 𝑥 78461
𝑃𝑐𝑟𝑧 =
5577.2
𝑃𝑐𝑟𝑧 = 1082165.813
g) Menghitung fcrz
𝑃𝑐𝑟𝑧
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
𝐴
1082165.813
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
2720
𝑓𝑐𝑟𝑧 = 397.85 𝑀𝑝𝑎
h) Menghitung fclt
𝑥𝑜2 + 𝑦𝑜2
𝐻= 1− = 0.59
𝑟𝑜2
47
k) Menghitung Nn (pilih)
𝑁𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = min(𝑁𝑛, 𝑁𝑛𝑙𝑡)
𝑁𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = 𝑁𝑛𝑙𝑡 = 139302.7 𝑁
l) Pengecekan Nn
∅𝑁𝑛 = 0.9 𝑥 139302.7 𝑁
∅𝑁𝑛 = 118407.2982 𝑁
𝑁𝑢 = 1127 𝑁
∅𝑁𝑛 > 𝑁𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
b) Pengecekan Nn
𝑁𝑢 = 1186 𝑁
∅𝑁𝑛 > 𝑁𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
48
5. Interaksi Lentur-Geser
a) Pengecekan syarat interaksi
𝑀𝑢 𝑉𝑢
+ 0.625 𝑥 ≤1
∅𝑀𝑛 ∅𝑉𝑛
0.5836 ≤ 1 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑠i
Interaksi Lentur-Geser
øMn 31771576.57 Nmm
Mu 17387000 Nmm
øVn 170100 N
Vu 9899 N
Hasil 0.583622136
Cek OK
49
4.3.3 Desain Kapasitas Penampang Bracing
Berikut profil yang digunakan:
50
𝜋 2 𝑥 200000
𝑓𝑐 =
(129.53)2
𝑓𝑐 = 117.648 𝑀𝑝𝑎
d) Menghitung fcr
𝐾𝐿 𝐸
≤ 4.71 𝑥 √ , 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑟 𝑓𝑦
𝑓𝑦
𝑓𝑐𝑟 = 0.658𝑓𝑒 𝑥 𝑓𝑦
250
𝑓𝑐𝑟 = 0.658117.648 𝑥 250
𝑓𝑐𝑟 = 103.177533 𝑀𝑝𝑎
e) Menghiting ro2
𝐼𝑥 + 𝐼𝑦
𝑟𝑜2 = + 𝑥𝑜 + 𝑦𝑜
𝐴
𝑟𝑜2 = 907.75 𝑚𝑚2
f) Menghitung Pcrz
𝐺𝐽
𝑃𝑐𝑟𝑧 =
𝑟𝑜2
76923.07 𝑥 10080
𝑃𝑐𝑟𝑧 =
907.75
𝑃𝑐𝑟𝑧 = 854183.86
g) Menghitung fcrz
𝑃𝑐𝑟𝑧
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
𝐴
854183.86
𝑓𝑐𝑟𝑧 =
813
𝑓𝑐𝑟𝑧 = 1050 𝑀𝑝𝑎
h) Menghitung fclt
𝑥𝑜2 + 𝑦𝑜2
𝐻 = 1− =1
𝑟𝑜2
51
𝑓𝑐𝑟𝑦 + 𝑓𝑐𝑟𝑧 4 × 𝑓𝑐𝑟𝑦 × 𝑓𝑐𝑟𝑧 × 𝐻
𝑓𝑐𝑙𝑡 = × (1 − √1 − 2 )
2×𝐻 (𝑓 + 𝑓 ) 𝑐𝑟𝑦 𝑐𝑟𝑧
52
2. Kapasitas Aksial (Tarik)
a) Menghitung Nilai Nn yang dipilih
∅𝑁𝑛1 = 0.9 𝑥 𝐴𝑔 𝑥 𝑓𝑦
∅𝑁𝑛1 = 182925 𝑁
∅𝑁𝑛2 = 0.75 𝑥 𝐴𝑒 𝑥 𝑓𝑢
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑢𝑡
∅𝑁𝑛2 = 249997.5 𝑁
∅𝑁𝑛 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ) = min(∅𝑁𝑛1, ∅𝑁𝑛2) = ∅𝑁𝑛1 = 182925𝑁
b) Pengecekan Nn
𝑁𝑢 = 16415 𝑁
∅𝑁𝑛 > 𝑁𝑢, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
53
BAB V
SAMBUNGAN
𝑉𝑢 = 𝑃𝑚𝑖𝑛 𝑥 cos 𝜃
𝑇𝑢 = 𝑃𝑚𝑖𝑛 𝑥 sin 𝜃
𝑅𝑢 = 𝑃𝑚𝑖𝑛
54
Spesifikasi Baut
Jenis A325
d 16 mm
Ab 201.062 mm^2
fub 825 Mpa
s 22 mm
u 48 mm
𝑉𝑢
≤ 𝜙 𝑥 𝑚 𝑥 𝑟1 𝑥 𝑓𝑢𝑏 𝑥 𝐴𝑏
𝑛
Dengan :
Ф = 0.75
m = Jumlah bidang geser
r1 = 0.4
fub = Tegangan Ultimit Baut
Ab = Luas Baut (mm2)
a) Perhitungan Vd
55
172
𝑘𝑁 ≤ 49.76 𝑘𝑁 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
4
Tabel 5. 3 Hasil Perhitungan Kapasitas Geser Baut Kuda-Kuda-Bracing
𝑇𝑢
≤ 𝜙 𝑥 0.75 𝑥 𝑓𝑢𝑏 𝑥 𝐴𝑏
𝑛
Dengan :
Ф = 0.75
fub = Tegangan Ultimit Baut
Ab = Luas Baut (mm2)
a) Pengecekan
165118
≤ 0.75 𝑥 0.75 𝑥 825 𝑥 201.062
4
165.118 𝑘𝑁 ≤ 186.61 𝑘𝑁, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
56
Kapasitas Tarik Baut
ф 0.75
fub 825.00 Mpa
Ab 201.06 mm2
n 4.00
Tu 165.12 kN
CEK AMAN
Syarat 1 (Tarik)
𝑇𝑢
≤ 𝜙 𝑥 𝑓𝑡 𝑥 𝐴𝑏
𝑛
Dengan :
Ф = 0.75
ft = f1 – r2 x fuv ≤ f2
f1 = 807 MPa
f2 = 621 MPa
r2 = 1.5
Ab = Luas Baut (mm2)
a) Pengecekan
161118
≤ 0.75 𝑥 621 𝑥 201.062
4
165.118 𝑘𝑁 ≤ 187.289 𝑘𝑁, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
Syarat 2 (Geser)
𝑉𝑢
≤ 𝜙 𝑥 𝑚 𝑥 𝑟1 𝑥 𝑓𝑢𝑏
𝑛 𝑥 𝐴𝑏
b) Pengecekan
151.674 ≤ 247.5, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
57
Tabel 5. 4 Kombinasi Tarik dan Geser Kuda-Kuda-Bracing
𝑅𝑢
≤ 2.4 𝑥 𝜙 𝑥 𝑑𝑏 𝑥 𝑡𝑝 𝑥 𝑓𝑢
𝑛
Dengan :
Ф = 0.75
fu = Tegangan Ultimit Baut/Pelat (410 MPa)
tp = Tebal Pelat (mm)
db = Diameter Baut (mm)
Berikut adalah contoh dan hasil perhitungannya:
a) Pengecekan
172248 ≤ 807840 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
58
Tabel 5. 5 Kapasitas Tumpu Baut/Pelat Kuda-Kuda-Bracing
a) Pengecekan
172000 ≤ 25121.25 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑇𝐼𝐷𝐴𝐾 𝐴𝑀𝐴𝑁
59
Kapasitas Blok Pelat
𝑉𝑢
≤ 𝑉𝑝 + 𝜙 𝑥 𝑛𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑡𝑝 𝑥 𝑢 𝑥 𝑓𝑦𝑝
𝑛
Dengan :
Vp = Kapasitas Geser Pelat (N)
Ф = 0.75
𝑛𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 = Jumlah Baris
m = Jumlah Bidang Geser
𝑢 = Jarak Antar Baut (mm)
fyp = Tegangan Leleh Pelat (250 MPa)
tp = Tebal Pelat (mm)
a) Pengecekan
172002
≤ 214121.3, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
4
Tabel 5. 7 Kapasitas Blok Pelat Kuda-Kuda-Bracing
60
5.2 Sambungan Antar Kuda-Kuda
Untuk sambungan antar kuda-kuda, cukup hitung untuk sudut ujung. Berikut
adalah hasil perhitungannya untuk sambungan antar kuda-kuda:
𝑉𝑢
≤ 𝜙 𝑥 𝑚 𝑥 𝑟1 𝑥 𝑓𝑢𝑏 𝑥 𝐴𝑏
𝑛
Dengan :
Ф = 0.75
m = Jumlah bidang geser
r1 = 0.4
fub = Tegangan Ultimit Baut
Ab = Luas Baut (mm2)
Berikut adalah contoh dan hasil perhitungannya:
a) Perhitungan Vd
61
Tabel 5. 9 Kapasitas Geser Baut Antar Kuda-Kuda
𝑇𝑢
≤ 𝜙 𝑥 0.75 𝑥 𝑓𝑢𝑏 𝑥 𝐴𝑏
𝑛
Dengan :
Ф = 0.75
fub = Tegangan Ultimit Baut
Ab = Luas Baut (mm2)
Berikut adalah contoh dan hasil perhitungannya:
a) Pengecekan
1610880
≤ 0.75 𝑥 0.75 𝑥 825 𝑥 201.062
2
161.088 𝑘𝑁 ≤ 186.61 𝑘𝑁, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
62
Kombinasi Tarik dan Geser
Syarat 1 (Tarik)
𝑇𝑢
≤ 𝜙 𝑥 𝑓𝑡 𝑥 𝐴𝑏
𝑛
Dengan :
Ф = 0.75
ft = f1 – r2 x fuv ≤ f2
f1 = 807 MPa
f2 = 621 MPa
r2 = 1.5
Ab = Luas Baut (mm2)
Berikut adalah contoh dan hasil perhitungannya:
a) Pengecekan
1610880
≤ 0.75 𝑥 621 𝑥 201.062
2
161.0880 𝑘𝑁 ≤ 187.289 𝑘𝑁, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
Syarat 2 (Geser)
𝑉𝑢
≤ 𝜙 𝑥 𝑚 𝑥 𝑟1 𝑥 𝑓𝑢𝑏
𝑛 𝑥 𝐴𝑏
63
Tabel 5. 11 Kombinasi Tarik dan Geser Antar Kuda-Kuda
a) Pengecekan
172248 ≤ 807840 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
64
Tabel 5. 12 Kapasitas Tumpu Baut/Pelat Antar Kuda-Kuda
a) Pengecekan
60991 ≤ 66702.9, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
65
Kapasitas Blok Pelat
𝑉𝑢
≤ 𝑉𝑝 + 𝜙 𝑥 𝑛𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑡𝑝 𝑥 𝑢 𝑥 𝑓𝑦𝑝
𝑛
Dengan :
Vp = Kapasitas Geser Pelat (N)
Ф = 0.75
𝑛𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 = Jumlah Baris
m = Jumlah Bidang Geser
𝑢 = Jarak Antar Baut (mm)
fyp = Tegangan Leleh Pelat (250 MPa)
tp = Tebal Pelat (mm)
a) Pengecekan
60992
≤ 568542.9, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
2
Tabel 5. 14 Kapasitas Blok Pelat Antar Kuda-Kuda
66
Lw = Panjang Las (mm)
𝑡𝑓(𝑐𝑎𝑛𝑎𝑙) − 1
𝑡 (𝑚𝑚) =
√2
Kapasitas vs Beban
𝑅𝑢 ≤ ∑(𝜙𝑅𝑛)
Dengan:
∑(𝜙𝑅𝑛) = 117741.234
c) Pengecekan
𝑅𝑢 ≤ ∑ 𝜙𝑅𝑛
67
Tabel 5. 15 Kapasitas Las
Kapasitas Las
ф 0.75
t 6.72 mm
fuw 410.00 Mpa
Lw1 10.00
Lw2 75.00
Lw3 10.00
Total фRn 117741.23 N
Ru 1127.00 N
CEK AMAN
68
5.4 Perletakan Kolom Baja
Terdapat beberapa hal yang perlu direncanakan untuk memastikan perletakan
dapat meneruskan beban dari kolom ke pondasi. Berikut ini adalah proses dan hasil
perhitungan dari perletakan kolom baja:
a) Base Plate
Base Plate
fy 585 Mpa
fu 825 Mpa
Bp 400 mm
Lp 400 mm
t 35 mm
b) Kolom Pedestal
Kolom Pedestal
fc' 22 Mpa
Bb 450 mm
Lb 450 mm
c) Baut
Baut
fy 585 Mpa
fu 825 Mpa
d 16 mm
n 4 buah
La 50 mm
a) Persamaan Kapasitas
𝑀𝑛 = 𝑍 𝑥 𝑓𝑦
69
1
𝑍= 𝑥 𝐵𝑝 𝑥 𝑡 2
4
1
𝑍= 𝑥 400 𝑥 352
4
𝑍 = 122500 𝑚𝑚3
𝑀𝑛 = 122500 𝑥 585
𝑀𝑛 = 71662500 𝑁. 𝑚𝑚
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖, 𝑀𝑢 = 48714200 𝑁. 𝑚𝑚
b) Pengecekan
∅ = 0.9
∅ 𝑀𝑛 ≥ 𝑀𝑢 , 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
0.9 𝑥 71662500 ≥ 48714200 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
a) Persamaan Kapasitas
𝐴2
𝑓𝑐𝑛1 = 0.85 𝑥 𝑓𝑐 ′ 𝑥 √
𝐴1
70
𝐴2 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑡𝑜𝑛 = 𝐵𝑏 𝑥 𝐿𝑏
𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡,
b) Persamaan Beban
𝑃𝑢𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
𝑓𝑐𝑢 =
𝐴2
𝑓𝑐𝑢 = 0.54 𝑀𝑝𝑎
c) Pengecekan
∅𝑓𝑐𝑛 ≥ 𝑓𝑐𝑢
∅ = 0.65
0.65 𝑥 21.04 ≥ 0.54 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
71
∅𝑉𝑛 ≥ 𝑉𝑢 , ∅ 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 0.75
0.75 𝑥 265401.7 ≥ 13712 , 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐴𝑀𝐴𝑁
585
𝐿𝑚𝑖𝑛 = 𝑥 16 = 498.9 𝑚𝑚
4 𝑥 √22
Tabel 5. 21 Pengecekan Kapasitas Baut
72
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengerjaan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yang
dapat menjawab tujuan yang telah dirumuskan sebelumnua. Berikut ini adalah
kesimpulan dari pengerjaan tugas besar baja sebagai berikut:
1. Desain gudang dapat dilihat pada subbab 2.4, spesifikasi material yang
digunakan dapat dilihat pada subbab 2.2, dan spesifikasi penampang tersedia
yang digunakan dapat dilihat pada subbab 2.3.
2. Profil baja yang digunakan pada gudang hasil pendesainan akibat pembebanan
dapat dilihat pada tabel dibawah.
Kolom
H Beam 150x150
H Beam 175x175
H Beam 250x250
Kuda-Kuda
IWF 150x75
Gording
C Beam 80x45
C Beam 180x75
Bracing
L Beam 40x40
L Beam 50x50
L Beam 60x60
L Beam 65x65
L Beam 70x70
3. Pada perencanaan gudang digunakan beberapa sambungan yang telah didesain
sesuai kapasitasnya, desain sambungan dan pengecekan kapasitasnya dapat
dilihat pada subbab 5.1, 5.2, 5.3, dan 5.4.
73
6.2 Saran
Selama melakukan proses pengerjaan tugas besar, didapat beberapa saran untuk
pengerjaan berikutnya yaitu sebagai berikut:
74
DAFTAR PUSTAKA
75