Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia merupakan negara yang kaya akan cabang-cabang produksi yang
didapat dari alam, salah satunya yaitu minyak dan gas bumi. Minyak bumi berasal
dari terjemahan bahasa Inggris yaitu crude oil sedangkan istilah Gas bumi berasal dari
terjemahan bahasa Inggris yaitu natural gas.
Kegiatan pertambangan migas tidak hanya di darat atau onshore tetapi juga
dilakukan di lepas pantai atau offshore. Dewasa ini kegiatan pertambangan migas
di onshore khususnya di Indonesia sudah mulai menurun intensitasnya dan mulai
mengarah kepada pencarian sumber-sumber migas baru di daerah lepas pantai
atau Offshore bahkan sampai pada laut dalam (Deepwater).
Minyak dan gas bumi memegang peranan yang penting dalam pembangunan.
Minyak dan gas bumi juga merupakan sektor industri yang menggunakan metode
pemboran dalam tahapan eksplorasi.
Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati
sejak zaman dahulu, diperkirakan sekitar 10 sampai 600 juta tahun yang lalu. Setelah
organisme tersebut mati, jasad mereka tertinggal di cekungan dasar laut membentuk
endapan lumpur yang kaya akan lumpur organik. Setelah beribu-ribu tahun lumpur
organik tersebut terkubur dan termampatkan oleh lapisan sedimen di atasnya dan
berlahan-lahan berubah menjadi senyawa kompleks campuran antara hidrogen dan
karbon. Campuran senyawa kompleks inilah yang kita kenal sebagai minyak bumi.
Pengeboran merupakan salah satu tahapan kegiatan yang sangat penting dalam
industri perminyakan. Pengeboran merupakan pembuatan lubang yang
menghubungkan reservoir hidrokarbon dengan permukaan. Guna memproduksikan
hidrokarbon dari dalam reservoir ke permukaan. Usaha pembuangan lubang tersebut
dari permukaan hingga kedalaman target secara cepat, tepat dan aman, baik dari segi
operasional maupun safety dan lingkungan.
Bangunan dan peralatan yang digunakan untuk pengeboran minyak terdiri dari
anjungan lepas pantai atau rig pengeboran. Anjungan lepas pantai adalah struktur atau
bangunan yang di bangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau
eksploitasi bahan tambang. Biasanya anjungan lepas pantai memiliki sebuah rig
pengeboran yang berfungsi untuk menganalisa sifat geologis reservoir maupun untuk
membuat lubang yang memungkinkan pengambilan cadangan minyak bumi atau gas
alam dari reservoir tersebut.
Rig pengeboran adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran
ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau
deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau
di atas laut atau lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya.
Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk
mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum
dapat dilakukan secara komersial. System utama dalam Rig pemboran terdiri
dari, Hoisting System; Circulating System; Rotating System; BOP System; dan Power
System.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksudkan dengan Pemboran?
2. Apa yang dimaksudkan dengan Pemboran Minyak Bumi dan Gas?
3. Bagaimana proses Pemboran Minyak Bumi dan Gas?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk Mengetahui Pengertian Pemboran
2. Untuk Mengetahui Pengertian Pemboran Minyak Bumi dan Gas
3. Untuk Mengetahui Proses Pemboran Minyak Bumi dan Gas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PEMBORAN


2.2 PENGERTIAN MINYAK BUMI DAN GAS
Pengeboran minyak adalah usaha teknis yang dilaksanakan dengan membuang
lubang ke perut bumi dengan aman (sesuai dengan standar tertentu) sampai ke formasi
yang kaya akan kandungan minyak bumi dan gas. Lubang ini kemudian dilapisi
dengan casing (pipa besi dengan ukuran standar) dan dilakukan penyemenan
(cementing) untuk meletakkan casing pada dinding formasi. Dengan terhubungnya
lapisan formasi dengan permukaan melalui lubang hasil pengeboran, maka kandungan
minyak bumi di dalam perut bumi dapat dimanfaatkan secara komersial dalam jumlah
yang ekonomis.

1. Pengertian Minyak Bumi

Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus –


karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan
kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri
dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar
seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

2. Sejarah Minyak Bumi

Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan
sampai saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi
menjadi bahan bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam,
semakin majunya penerbangan komersial, dan meningkatnya
penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus
Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan
menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat
Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah
satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno
menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan
menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun 347, minyak
diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana
proses untuk mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga
memberikan alternatif yang lebih murah daripada harus menggunakan minyak
paus. Maka, dengan segera, pemakaian minyak Bumi untuk keperluan
penerangan melonjak drastis di Amerika Utara. Sumur minyak komersial
pertama di dunia yang digali terletak di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran
minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak belahan dunia lainnya,
terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel yang berpusat
di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-19.

3. Pembentukan Minyak Bumi

Minyak bumi di kenal dengan sebutan bahan bakar fosil. Minyak bumi
merupakan bahan bakar yang berasal dari fosil? Jasad renik organisme yang
hidup di lautan. Ketika organisme tersebut mati, sisa-sisa tubuhnya akan akan
mengendap di dasar lautan & tertutupi lumpur. Pengaruh tekanan dan
temperature tinggi mengubah lumpur menjadi lapisan bebatuan. Setelah jutaan
tahun, bakteri anaerob akan menguraikan sisa-sisa organisme tersebut dan
mengubahnya menjadi minyak bumi. Seiring dengan terjadinya reaksi
penguraian, gas alam pun terbentuk. Gas alam terletak si atas lapisan minyak
bumi.
Minyak bumi tersebut terperangkap diantara lapisan batuan di dasar lautan.
Minyak bumi dapat berpindah dari suatu daerah ke daerah lain dan terdeposit di
suatu tempat jika terhalang oleh lapisan yang kedap zat cair dan gas (impervious
layer). Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
a. Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa
minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
b. Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa
minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob
jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.

4. Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:


a. Hidrokarbon Jenuh (alkana)
Dikenal dengan alkana atau paraffin. Keberadaan rantai lurus sebagai
komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit.
Senyawa penyusun diantaranya:
1) Metana CH4
2) etana CH3 CH3
3) propana CH3 CH2 CH3
4) butana CH3 (CH2)2 CH3
5) n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
6) iso oktana CH3 - C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2

b. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)


Dikenal dengan alkena. Keberadaannya hanya sedikit.Senyawa
penyusunnya:
1) Etena, CH2 CH2
2) Propena, CH2 CH CH3
3) Butena, CH2 CH CH2 CH3

c. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)


Dikenal dengan sikloalkana atau naftena. Keberadaannya lebih
sedikit dibanding alkane. Senyawa penyusunnya :
1) Siklopropana
2) Siklopentana
3) Siklobutana
4) Siklopheksana

d. Hidrokarbon aromatic
Dikenal sebagai seri aromatik. Keberadaannya sebagai komponen
yang kecil/sedikit. Senyawa penyusunannya:
1) Naftalena
2) Benzena
3) Antrasena
4) Toluena
e. Senyawa Lain
Keberadaannya sangat sedikit sekali. Senyawa yang mungkin
ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo
logam (kecil sekali)

5. Pengolahan minyak bumi


Minyak bumi biasanya beradai 3-4 km di bawah permukaan. Untuk
mengambil minyak bumi tersebut kita harus membuat sumur bor yang telah di
sesuaikan kedalamannya. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam
kapal tangker atau dialirkan ke kilang minyak dengan menggunakan pipa.
Minyak mentah yang tadi diperoleh belum bisa dimanfaatkan sebagai bahan
bakar maupun keperluan lainnya. Minyak mentah tersebut haruslah diolah
terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
dengan jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan
melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam
kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut dilakukan
karena titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya atom
karbon (C) dalam molekulnya.
Mula mula minyak metah dipanaskan pada suhu sekitar 400oC. Setelah
dipanaskan kemudian di alirkan ke menara fraksionasi. Di menara inilah
terjadi proses destilasi. Yaitu proses pemisahan larutan dengan menggunakan
panas sebagai pemisah. Syarat utama agar terjadinya proses desilasi adalah
adanya perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap. Dengan demikian
apabila komposisi fase cair dan face uap sama maka proses destilasi tidak
mungkin dilakukan. Proses destilasi pada kilang minyak bumi merupakan
pengolahan secara fisika yang primer sebagai awal dari semua proses.

6. Skema eksplorasi minyak dan alat penyulingan


Minyak mentah hasil dari pengeboran di alirkan ke kapal tangker untuk
kemudian di distribusikan ke kilang minyak. Disinilah terjadi proses destilasi
yang sudah di jalaskan di atas. Pertama, miyak mentah dipanaska dengan suhu
sekitar 400oC. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa
cairan dan akan mengalir turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
randah akan menguap naik ke atas melalui sungkup-sungkup yang disebus
sungkup gelembung. Semakin keatas suhu di dalam menara fraksionasi itu
semakin rendah. Dengan demikian, setiap kali komponen dengan titik didih
lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen dengan
titik didih lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Begitulah seterusnya, sehingga komponen yang paling atas itu berupa gas.
Komponen yang berupa gas itu disebut gas petrolium. Kemudia gas petrolium
tersebut dicairkan dan dikelan sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gas).

7. Hasil olahan minyak bumi


Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari
proses destilasi minyak mentah. Diantaranya yaitu :
a. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI,
merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan
Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan
butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana
(C5H12) yang dicairkan
b. Bahan bakar penerbangan
Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai
bahan bakar persawat terbang.
c. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang
peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500
jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi
tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
d. Minyak tanah (kerosin)
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan
minyak bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin;
minyak tanah; minyak patra.
e. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu
produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel
yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles
F. Kettering.
f. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan
diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas
berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan
yang berhubungan
g. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang
diselimuti oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah
paraffin
h. Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi
belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri.
Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu
minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel

i. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive),
berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis.

2.3 PROSES PEMBORAN MINYAK BUMI DAN GAS

Mengebor untuk aktifitas eksploitasi migas tidak sama dengan proses


pengeboran yang pada umumnya, seperti mengebor sumur air. Sekalipun
namanya sama-sama sumur, namun yang dipompa keluar sangatlah berbeda.
Sekalipun namanya sama-sama sumur, tapi kedalaman yang harus dicapai juga
jauh berbeda. Tentu saja, prosedurnya pun berbeda.

Offshore Rig

Tahap persiapan pertama yang harus dilakukan pada


pengeboran onshore adalah persiapan lokasi yang meliputi perataan tanah,
pembuatan mud pit, dan cellar. Mud pit dibuat dengan tujuan untuk
menampung limbah-limbah pengeboran, namun sebelumnya lubang ini harus
dilapisi dengan lembaran-lembaran plastik di permukaannya.
Mud Pit

Selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah cellar. Cellar adalah kolong


segiempat yang dibuat di titik lokasi yang berguna sebagai tambahan ruang di
bawah lantai bor. Cellar ini berbentuk sama seperti mud pit namun dengan
ukuran yang lebih kecil. Diameter cellar juga disebut conductor holeyang akan
berada tepat di bawah lantai rig setelah dipasang substructure diatasnya.

Cellar hole

Umumnya kedalaman cellar dibuat antara 50-80 kaki sebelum


dipasang conductor casing. Conductor casing berfungsi untuk
mendukung/menjaga kestabilan tanah selama proses pengeboran berlangsung.
Ukuran conductor casing pun bervariasi antara 18"-30".
Pemasangan conductor casing

Derrick adalah bagian yang paling nampak dari drilling rig. Derrick disusun
dan dibangun untuk menyokong seluruh aktifitas pengeboran. Secara
umum, derrick merupakan tower atau tiang baja dengan ketinggian beberapa
puluh meter, didirikan secara vertikal untuk memasukkan drill stringke dalam
lubang sumur.

Derrick Tower

Beberapa bagian penting dari derrick ditunjukkan oleh potongan-potongan


gambar di bawah, namun tidak akan dijelaskan secara detil mengenai
spesifikasi dan fungsinya. Pembahasan mengenai peralatan derrick akan
dibahas pada kesempatan selanjutnya.
1. Hoist Support

Hoist Support

2. Drilling rig

Drilling rig

3. Mobile Hoist

Mobile Hoist
4. Hook

5. Injection Head

Injection Head

6. Mud Injection Column

Mud Injection Column


7. Rotating feed table for the drill train

Rotating feed table


8. Draw-works

Draw-Works
9. Engine

Engine
10. Mud pump

Mud Pump
11. Quagmire

Quagmire
Bagian yang penting untuk diketahui adalah bagian penyusun dari lengan bor. Apa saja?
Simak gambar di bawah ini.

1. Drilling Train

Drilling Train
2. Cement Retainer

Cement Retainer
3. Tubing

Tubing

4. Drill Stem

Drill Stem
5. drilling bit

Sekarang kita bisa mulai prosesnya. Pengeboran darat atau lepas pantai menerapkan
teknik dan metode yang sebagian besar mirip. Perbedaan yang mungkin sangat kentara
adalah konstruksi platform dan metode mendirikan derrick. Bila di darat, derrick didirikan
dengan sangat mudah. Namun lain halnya dengan pengeboran lepas pantai. Setidaknya ada 4
jenis platform untuk pengeboran lepas pantai yaitu fixed platform, self-elevating platform,
semi-submersible platform, dan dynamic positioning vessel.

Pengeboran, baik darat maupun lepas pantai, akan dilakukan setelah para ahli geologi dan
geofisika melakukan survey dan yakin bahwa di wilayah tersebut diduga ada cadangan
minyak atau reservoir. Meskipun di atas dijelaskan mengenai persiapan pengeboran darat,
namun yang akan dibahas berikutnya adalah proses pengeboran lepas pantai.

Sama dengan langkah awal pengeboran darat, pengeboran lepas pantai dapat dilakukan
setelah para ahli geologi melakukan survey dan menduga ada cadangan minyak di bawah
lantai laut. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasang pipa penghubung (conductor
pipe) dandrilling pipe dan menurunkannya ke dasar laut.

Conduct conductor pipes


Proses menurunkan pipa konduktor
Setelah pipa konduktor sampai di dasar laut dan menembus lapisan
permukaan lantai laut, drilling pipe kembali ditarik ke permukaan. Di
dalam conductor pipe terpasang jet bit yang membantu melubangi dasar laut
sehingga conductor pipe dapat terangkat.

Posisi pipa konduktor dan pelepasan drill pipe


Kemudian drill bit atau dalam bahasa sehari-hari kita adalah mata bor,
diturunkan dan masuk hingga ke dasar pipa konduktor.
Posisi drill bit di dasar pipa konduktor
Drill bit akan mulai berputar dan melubangi lantai laut. Drill bit biasanya memiliki nozzle di
bagian tengah nya. Nozzle digunakan untuk menyemburkan air/air laut di lapisan yang akan
digali. Apa tujuannya disemburkan air laut atau mud? Coba perhatikan ilustrasi di bawah ini.

Drill bit terhambat serpihan sedimen hasil pengeboran


Gambar di atas menunjukkan bahwa drill bit terhambat serpihan sedimen hasil pengeboran.
Serpihan ini tidak akan terangkat ke atas karena tekanan air laut yang masuk dari atas.
Tumpukan ini menyebabkan proses pengeboran akan semakin berat, drill bit akan panas dan
cepat aus. Karena itu, air laut disalurkan dari atas rig ke dalam drilling pipe lalu disemburkan
melalui nozzle di dalam drill bit dan akan mendorong serpihan-serpihan ini ke permukaan
lantai laut seperti gambar di bawah ini.

Serpihan terangkat setelah air laut disemburkan

Serpihan sedimen terangkat keluar dari lubang pengeboran


Kita lanjutkan proses pengeborannya. Setelah melakukan pengeboran sedalam
beberapa ratus meter, drill bit akan diangkat ke permukaan. Dan casing
pipe dengan ukuran diameter kira-kira 50 cm (sedikit lebih kecil daripada
lubang sumur) diturunkan ke dalam lubang sumur menggunakandrill pipe.
Pipa casing ini berfungsi untuk melapisi dan menjaga dinding lubang sumur
agar tidak runtuh.

Menurunkan casing pipe

Memasukkan casing pipe ke dalam conductor pipe

Apakah cukup dengan ini? Tidak. Memasukkan pipa casing tanpa penguat
bukan hal yang bijak untuk menjaga kekuatan dinding sumur. Lalu apa?
Setelah pipa casing dimasukkan, maka adonan semen diinjeksikan ke dalam
pipa casing tersebut hingga meluber keluar diantara dinding sumur dan pipa.
Semen di injeksikan melalui pipa casing

Proses Cementing
Proses cementing

Proses penyemenan ini diteruskan hingga ke ujung atas pipa casing. Jangan
disangka bahwa semen yang digunakan adalah semen yang umum di toko
bangunan. Semen ini khusus dirancang untuk tahan dengan kondisi air laut
dan tekanannya. Ulasan lebih jelas mengenai prosescementing dapat
dibaca disini.
Setelah proses tersebut selesai, drill pipe dilepas dan ditarik kembali ke
atas. Selanjutnya adalah menyambung riser pipe. Riser pipe ini akan berfungsi
ganda, salah satunya adalah untuk sirkulasi mud yang disemburkan melalui
ujung drill bit (akan dibahas lebih jelas nanti). Untuk proses selanjutnya, ujung
dari riser pipe dihubungkan dengan perangkat khusus yang bernamaBlow Out
Preventer (BOP). BOP ini akan didudukkan di atas pipa casing yang sudah
lebih dahulu terpasang di lantai laut.
BOP duduk di atas pipa casing

Sekarang, platform atau rig yang berada di permukaan laut sudah


dihubungkan oleh riser pipedengan pipa casing di lapisan dalam dasar laut
seperti gambar di bawah ini.

Riser pipe terhubung hingga ke casing pipe di bawah lantai laut

Drill bit yang ukurannya lebih kecil dari yang pertama kali digunakan,
diturunkan melalui riser pipe hingga ke casing pipe. Dan, proses pengeboran
pun dilanjutkan. Bila di atas tadi dijelaskan bahwa untuk membuang serpihan
sedimen digunakan air/air laut, maka di proses pengeboran kedua
ini, mud digunakan untuk membuang serpihan tersebut. Dengan proses yang
sama, muddisemprotkan dari nozzle yang ada di drill bit. Pertanyaan
berikutnya adalah kenapa pada proses pengeboran kedua ini
menggunakan mud? Kenapa bukan air?
Air laut bisa saja digunakan untuk praktek seperti ini. Namun, jauh lebih
baik bila menggunakanmud bila pengeboran sudah semakin dalam.
Agar mud tidak mencemari air laut, maka riser pipeharus diaplikasikan. Jadi,
serpihan dan mud akan dipompa naik ke atas rig.

Riser pipe untuk mengakomodasi mud

Ada beberapa alasan kenapa mud lebih baik daripada air untuk riser
system seperti ini antara lain:
1. Mud memiliki viskositas yang lebih besar daripada air. Artinya, mud jauh
lebih mudah dan mampu lebih banyak mengangkat serpihan sedimen keluar
dari lubang pengeboran.
Mud lebih banyak mengangkat serpihan dari dalam lubang bor karena
viskositasnya

2. Mud memiliki densitas lebih besar dari air. Ketika pengeboran semakin jauh
ke dalam lapisan batuan, tekanan dari dinding-dinding lubang bor akan
semakin besar. Bila air (densitas rendah) yang disemprotkan ke dalam lubang
bor, maka lama kelamaan air tidak akan sanggup menahan tekanan dari
dinding-dinding sumur. Dinding sumur bisa runtuh dan drill bit akan tertahan.

Dinding sumur colapse akibat tekanan di dalam lubang sumur tidak


mengimbangi

Bila menggunakan mud (densitas lebih besar daripada air), maka tekanan
dari luar sumur bisa diimbangi oleh tekanan dari dalam sumur yang diisi
dengan mud. Dan mud ini cukup ekonomis karena mampu dibersihkan, didaur
ulang dan digunakan kembali. Baca lebih lengkap tentang muddi artikel ini.

Mud mengimbangi tekanan dari luar dinding sumur

Setelah drill bit menyentuh kedalaman yang diinginkan, drill bit akan
ditarik kembali ke atas. Lalu, casing pipe dengan diameter lebih kecil
dari casing pipe sebelumnya dimasukkan melaluiriser pipe hingga di
kedalaman terakhir lubang sumur. Panjang casing pipe yang terakhir ini sama
dengan jarak BOP hingga ke kedalaman terakhir lubang sumur. Lalu
dilakukan proses cementingseperti sebelumnya. Setelah cementing selesai,
maka drill bit yang lebih kecil dimasukkan ke dalam casing pipe hingga di
kedalaman terakhir tadi. Lalu, proses pengeboran kembali dilanjutkan. Proses
ini akan terus berulang sampai drill bit mencapai kedalaman yang dituju.
Setelah mencapai kedalaman yang dituju, drill bit akan ditarik keluar dan
diganti dengandiamond core bit yang memiliki lubang di tengahnya seperti
gambar di bawah ini. Tujuannya adalah untuk mengambil sampel formasi
yang sudah dicapai.
Natural diamond core bits

Formation Sampling

Sampel tersebut akan dianalisa untuk memastikan lapisan batuan yang


ditembus adalah formasi reservoir. Setelah itu, geophisical logging
tool diturunkan ke dalam lubang sumur untuk menganalisa dan memberikan
informasi kepada geologist mengenai data-data fisik formasi batuan
sepanjang tool tersebut diturunkan di formasi reservoir. Semua data yang
dikumpulkan akan dievaluasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan
apakah sumur bisa langsung berproduksi, atau geologist memutuskan untuk
mengambil data lebih banyak atau malah sumur yang sudah digali tidak dapat
diproduksi.
Geophisical Tool introduced to collect data

Bila ternyata sumur tersebut memang berpotensi untuk langsung diproduksi,


maka casingterakhir akan diturunkan ke dalam lubang sumur dan dilakukan
proses cementing. Setelah itu, casing tersebut di-pervorating atau dalam
bahasa yang lebih mudah dilubangi sehingga memungkinkan minyak bumi
dialirkan ke permukaan.

Sumur sudah siap berproduksi


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengeboran minyak adalah usaha teknis yang dilaksanakan dengan membuang
lubang ke perut bumi dengan aman (sesuai dengan standar tertentu) sampai ke formasi
yang kaya akan kandungan minyak bumi dan gas. Lubang ini kemudian dilapisi
dengan casing (pipa besi dengan ukuran standar) dan dilakukan penyemenan
(cementing) untuk meletakkan casing pada dinding formasi. Dengan terhubungnya
lapisan formasi dengan permukaan melalui lubang hasil pengeboran, maka kandungan
minyak bumi di dalam perut bumi dapat dimanfaatkan secara komersial dalam jumlah
yang ekonomis.
Proses pengeboran minyak meliputi proses yang sesuai dengan standar
internasional yaitu seismic yang bertujuan untuk mencari titik yang mengandung gas
atau minyak bumi, drilling and well construction yang bertujuan untuk membuat
lubang di tempat yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber minyak atau gas, well
logging bertujuan untuk mengambil sampel lapisan tanah untuk dicek
kandungannya, well testing yaitu proses penembakan tempat dimana mengandung
minyak dan gas, well completion untuk menyaring pasir yang dihasilkan oleh proses
penembakan, dan production yaitu sumur siap untuk berproduksi.
Jenis pengeboran minyak diantaranya adalah dibagi berdasarkan tujuannya
yaitu pengeboran eksplorasi, pengeboran konfirmasi, pengeboran pengembangan.
Berdasarkan lokasinya dibagi menjadi pengeboran darat, pengeboran lepas pantai.
Sedangan berdasarkan bentuk lubangnya meliputi pengeboran lurus, pengeboran
berarah, produksi, injeksi, vertical, dan horizontal.

3.2 SARAN
Pengeboran minyak tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan disamping
adanya dampak positif bagi kehidupan, maka dapat disarankan agar tidak
memperparah dampak terhadap lingkungan baik pengeborannya sendiri maupun hasil
pengeborannya:
1. Menghemat energy semaksimal mungkin karena SDA tersebut jika tidak
dihemat maka lama kelamaan akan habis
2. Menggunakan transportasi umum dan berkendara sesuai dengan prinsip ramah
lingkungan
3. Menjaga hutan tetap lestari
4. Memproduksi bensin bebas timbal (Pb)
5. Memproduksi bioetanol dan biodiesel
6. Mengembangkan mobil listrik
7. Mengembangkan mobil hibrida
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2014. Anjungan Lepas pantai.


http://id.wikipedia.org/wiki/Anjungan_lepas_pantai (diakses pada tanggal 22 Mei 2015
pukul 21:40 WIB)
Anonym. 2015. Rig Pengeboran. http://id.wikipedia.org/wiki/Rig_pengeboran(diakses pada
tanggal 22 Mei 2015 pukul 21:40 WIB)
Mujiraharja, Hendra. 2015. Ledakan di Pengeboran Minyak, Tiga Orang
Tewas.http://news.okezone.com/read/2015/02/12/18/1104876/ledakan-di-pengeboran-
minyak-tiga-orang-tewas (diakses pada tanggal 22 Mei 2015 pukul 21:40 WIB)

Anda mungkin juga menyukai