penilaian terhadap kemampuan produksi alat muat dan alat angkut serta
Pada kondisi di lapangan, jam kerja dari alat angkut, alat muat dan
crusher belum mengikuti jadwal kerja/shift yang tersedia dari CV Sumber Jaya,
sehingga tidak ada target produksi yang pasti per harinya bahkan per bulannya.
produksinya 250 ton/hari. Oleh karena itu target produksi tersebut menjadi
parameter apakah rangkaian kegiatan crushing plant telah optimal atau belum.
crushing plant khususnya alat muat dan alat angkut serta jaw crusher sehingga
5.1 Produktivitas Alat Angkut, Alat Muat, serta Produktivitas Primary Jaw
Crusher
68
69
(Spesifikasi teknis dapat dilihat pada Lampiran A) dan dumptruck Isuzu Elf
Tabel 5.1
hari). Hasil pencatatan waktu edar dari alat muat dapat dilihat pada Lampiran D.
Lampiran D.
Tabel 5.2
Shift I
Jadwal Kerja Keterangan Waktu
= 480 menit
Total waktu hambatan alat muat yang di peroleh di lapangan pada hari pertama
Waktu kerja efektif alat gali muat hari ke-1 = Wkt – (Wkdd + Wktd)
= 480 – (100 + 0)
= 380 menit
Hari-hari selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. (Lihat Lampiran F tabel
F.2), Sehingga dapat dihitung efisiensi kerja alat muat untuk hari pertama, yaitu:
Hari-hari selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. (Lihat Lampiran F tabel
F.3)
3600
𝑃𝑚 = 𝑥 0,7916 𝑥 0, ,92 𝑥 0,85
20,57
= 108,337 LCM/Jam
LCM
𝑃𝑚 = 108,337 Jam 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 (ton)
LCM
= 108,337 x 1,5 ton
Jam
= 162,505 Ton/jam
Dengan :
BFF = Faktor pengisian alat muat (Bucket Fill Factor), 85% (Lampiran
G).
72
ton/jam. Produksi hari ke-2 sampai hari ke-30 dihitung dengan cara yang sama.
Berdasarkan hasil perhitungan, produksi harian dari alat muat selama bulan
100
50
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 HARI KE -
Dari grafik terlihat bahwa produksi harian selama 30 hari dari alat muat excavator
Hyundai R220-9sh bervariasi dan berada pada kisaran rata-rata 100 ton/jam hingga
150 ton/jam dan produksi tertinggi pada bulan Agustus terjadi pada hari pertama
Hasil pencatatan waktu edar dari alat angkut dapat dilihat pada Lampiran E.
sehingga,
Lampiran E.
Total waktu hambatan pada alat angkut yang di peroleh di lapangan pada
Waktu kerja efektif alat angkut hari ke-1 = Wkt – (Wkdd + Wktd)
= 480 – (105 + 0)
= 375 menit
Hari-hari selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. (Lihat Lampiran F tabel
F.4), Sehingga dapat dihitung efisiensi kerja alat angkut, yaitu :
375
= (480) x 100 %
= 78,12 %
Hari-hari selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. (Lihat Lampiran F tabel
F.4.1).
74
Produksi alat angkut dumptruck isuzu elf nkr 71 hd 125 ps untuk hari pertama :
3600
𝑃𝑚 = 𝑥 7 𝑥 0,7812 𝑥 0,92 𝑥 0,85
563,25
= 27,3314 LCM/Jam
= 40,997 ton/jam
Dengan ;
BFF = Faktor pengisian alat muat (Bucket Fill Factor), 85% (Lampiran
G)
Produksi persatu unit dumptruck isuzu elf nkr 71 hd 125 adalah 40,997
ton/jam. Untuk produksi hari ke-2 sampai hari ke-30 dihitung dengan cara yang
sama dan dapat dilihat pada Lampiran H tabel H. Berdasarkan hasil perhitungan,
75
produksi harian dari alat angkut selama bulan Agustus dapat dilihat dari grafik
berikut ini .
Dari grafik terlihat bahwa produksi harian selama 30 hari dari alat angkut dumptruck
bervariasi namun berada pada kisaran rata-rata 30 ton/jam hingga 40 ton/jam dan
produksi tertinggi pada bulan Agustus terjadi pada hari ke-20 dengan total
Tabel 5.3
Waktu Kerja Tersedia Jaw Crusher Bulan Agustus
Agustus 240 30 8
Sumber Data : Olahan Penulis,2020
76
Seperti halnya pada alat angkut dan alat muat, dalam satu bulan jumlah hari kerja
dari crusher pun adalah 30 hari, sedangkan jam kerja yang berlaku di perusahaan
Total waktu hambatan pada jaw crusher yang di peroleh di lapangan pada hari
Waktu kerja efektif Primary Jaw crusher hari ke-1 = Wkt – (Wkdd + Wktd)
= 480 – (124,74)
= 355,26 menit
Hari-hari selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. (Lihat Lampiran I),
Sehingga dapat dihitung efisiensi kerja jaw crusher untuk hari pertama, yaitu:
355,26
=( ) x 100 % = 74,01 %
480
Untuk nilai efisiensi kerja pada hari ke-2 sampai hari ke-30 dihitung dengan cara
yang sama. (Untuk nilai efisiensi kerjanya dapat dilihat pada Lampiran J tabel
J).
Maka, perhitungan untuk produktivitas primary jaw crusher pada hari ke-1 adalah
77
2556,235 𝑡𝑜𝑛
Produktivitas = 5,92 𝑗𝑎𝑚
= 43,283 ton/jam
Produksi unit jaw crusher adalah 43,284 ton/jam, dan untuk produktivitas hari
berikutnya dihitung dengan cara yang sama dan dapat dilihat pada Lampiran L
tabel L.
Berdasarkan hasil perhitungan, produksi harian dari alat angkut selama bulan
Produktivitas Crusher
TOTAL (Ton/Jam)
PRODUKSI
60
50
40
30 Produktivitas
(Ton/Jam)
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 HARI KE-
bervariasi dan berada pada kisaran rata-rata 30 ton/jam hingga 40 ton/jam dan
produksi tertinggi pada bulan Agustus terjadi pada hari ke-4 dengan total
dapat dilihat pada lampiran K. Pada gambar 5.4 terlihat grafik produksi harian
selama 30 hari dari jaw crusher bervariasi dan berada pada kisaran rata-rata 200 ton
hingga 300 ton dan produksi tertinggi pada bulan Agustus terjadi pada hari ke-20
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, waktu kerja alat yang telah
ditetapkan pada alat-alat mekanis (loading-hauling) dan pada primary jaw crusher
yaitu selama 240 jam/bulan tidak sesuai dengan waktu kerja aktual yang
dilakukan pada bulan Agustus yakni seperti yang terlihat pada Lampiran F tabel
F.2 dan F.4 dan Lampiran I tentang rata-rata waktu efektif kerja dari alat
Seperti yang dapat dilihat pada Lampiran F tabel F.2 untuk waktu
hambatan persiapan alat/shift awal pada alat muat dengan total waktu
tabel F.4 untuk alat angkut total waktu kehilangan selama sebulan adalah
900 menit serta pada Lampiran I untuk waktu hambatan dari primary jaw
crusher dengan total waktu kehilangan selama sebulan adalah 17,58 jam
b. Waktu istirahat
yang berlebihan selama sebulan adalah sebesar 1050 menit untuk alat muat
seperti yang terlihat pada Lampiran F tabel F.2, dan 600 menit untuk alat
angkut (lihat Lampiran F tabel F.4) serta 9,17 jam atau 550,2 menit
berkaitan dengan trouble pada pabrik dapat dilihat pada lampiran F tabel
F.2 untuk alat muat, lampiran F tabel 4 untuk alat angkut ,dan lampiran
bekerja sebelum waktu kerja berakhir dengan total selama bulan Agustus
80
adalah sebesar 753 menit untuk alat muat (lihat lampiran F tabel F.2)
dan 910 menit untuk alat angkut (lihat lampiran F tabel F.4) selama
sebulan.
e. Keperluan operator
alat muat dan alat angkut untuk keperluan pribadi minimal adalah 450
menit untuk operator alat muat selama sebulan dan 600 menit untuk alat
angkut untuk total selama sebulan. (Dapat dilihat pada lampiran F tabel
f. Hujan
adanya hujan yang turun. Sehingga tidak adanya kendala yang diakibatkan
oleh hujan. Dalam hal ini nilai hambatan hujan adalah nol.
g. Kerusakan alat
Hambatan ini tidak dapat dihindari karena waktu kerusakan alat tidak dapat
mekanis (alat angkut-muat) dan pada crusher (lihat lampiran F tabel F.2
dan tabel F.4 serta lampiran I). Pada alat muat terjadi kehilangan 100
(bulan Agustus), dan 315 menit waktu terbuang dari adanya kerusakan alat
angkut serta 6,9 dan 5,37 jam waktu yang terbuang karena adanya
Waktu yang hilang akibat alat kehabisan bahan bakar dapat dilihat pada
sebagai variabel dependen (variabel terikat) dan data produktivitas alat muat
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, hanya saja pada uji Liliefors digunakan
tabel Liliefors. Kriteria keputusan dari uji ini didasarkan pada nilai D(devisiasi
yang digunakan yakni 5% yaitu α = 0,05, dengan asumsi bahwa HO = D < Dtabel
maka nilai setiap variabel berdistribusi normal sedangkan H1 = D > Dtabel maka
nilai setiap variabel tidak berdistribusi normal. Sehingga diperoleh nilainya dapat
dilihat pada tabel 5.4 (untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran M.2.
Tabel 5.4
Dari tabel terlihat bahwa nilai Lo atau Lhitung dari devisiasi maksimum hasil
perhitungan dengan excel dari setiap variabel memiliki nilai lebih kecil daripada
nilai Ltabel atau Dtabel. (nilai Ltabel untuk n = 30 dan nilai α = 0,05 dapat dilihat
pada tabel nilai kritis L untuk uji liliefors pada lampiran M.1). Sehingga asumsi
Hasil uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut ini :
Tabel 5.5
Hasil Uji F
ANOVA
Df SS MS F Significance F
Regression 3 59850,94637 19950,31546 118,372 2,80765E-15
Residual 26 4382,019369 168,5392065
Total 29 64232,96574
Sumber : Olahan Penulis,2020
83
Dari hasil uji F penelitian ini, didapatkan nilai F hitung sebesar 118,372 dengan
angka signifikansi sebesar 2,807_15 atau setara dengan 0,00019. Dengan tingkat
signifikansi 95% (α = 0,05). Angka signifikansi sebesar 0,00019 < 0,05. Atas
produktivitas alat muat (X1), produktivitas alat angkut (X2), dan produktivitas
menganalisis dua atau lebih variabel secara bersamaan. Dalam pembahasan ini
dapat dilihat pada lampiran M tabel M dan hubungan ketiganya dapat dilihat
100.00
X1
50.00 Linear (X1)
0.00
0 100 200 300 400
Y
Berdasarkan gambar 5.6 diatas, terlihat bahwa hubungan antara Y dengan variabel
X1 sangat kecil ditunjukan dengan nilai R yang bernilai 0,0158.
30.00
X2
20.00
10.00 Linear (X2)
0.00
0 100 200 300 400
Y
Berdasarkan gambar 5.7 diatas, terlihat bahwa hubungan antara Y dengan variabel
X2 sangat besar ditunjukan dengan nilai R yang bernilai 0,90.
30.00
X3
20.00
10.00 Linear (X3)
0.00
0 100 200 300 400
Y
Tabel 5.6
Coefficients Standard t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0%
Error
Intercept -90,620296 21,523381 -4,2103 0,00027 -134,86 -46,3783 -134,862
sebagai berikut :
Koefisien diatas dapat dijelaskan seperti yang juga diartikan oleh Ersila
1. a = -90,62029
produktivitas crusher (X3), maka nilai dari total produksi material batu
2. b1 = 0,043610479
satuan maka hasil produksi akan menurun sebesar 0,043 satuan. Dengan
3. b2 = 5,0137093
(satu) satuan maka hasil produksi pun diprediksi akan menurun sebesar
4. b3 = 2,07033528
(satu) satuan maka hasil produksi akan menurun sebesar 2,070 satuan.
lampiran N.1)
Determinan A = 3170860526
Determinan A1 = -2,87344E+11
Determinan A2 = 1382827473
Determinan A3 = 15897772903
- Setelah itu mencari nilai a,b1,b2 dan b3 yang adalah koefisien untuk nilai X1,X2,dan
determinan
Tabel 5.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0,96528715
R Square 0,93177928
Adjusted R Square 0,92390766
Standard Error 12,9822651
Observations 30
muat (X1), produktivitas alat angkut (X2), dan produktivitas crusher (X3),
dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi. Sedangkan nilai koefisien
antara produktivitas alat muat (X1), produktivitas alat angkut (X2), dan
produktivitas crusher (X3), terhadap hasil produksi crusher adalah sangat kuat.
Seperti yang terlihat pada tabel 5.7 yang merupakan hasil uji koefisien
determinansi.
nilai koefisien determinansi sebesar 0,9317728 (lihat lampiran N.2) dan korelasi
mencerminkan seberapa besar kebaikan nilai dari suatu data jika dibandingkan
dengan data yang lain. Persebaran nilai sampel precentil dengan produksi sangat
bervariasi dan ada kenaikan yang signifikan pada sampel precentil mendekati
100. Nilai-nilai mengenai normal probability plot dapat dilihat pada lampiran
O.1
ataupun penurunan hasil produksi dari target produksi perusahan sebesar 250
ton/hari, yang juga disertai dengan nilai selisih dari kenaikan ataupun
ton dan 5% dengan selisih 13,49 ton. (lihat lampiran O tabel O.1). Berdasarkan
melakukan uji coba (trial and error) pada produktivitas alat-alat mekanis dengan
tingkat kenaikan berada pada angka kenaikan 5% hingga 50% dengan kelipatan
5.4.1 Peningkatan Waktu Efektif dan Efisiensi Kerja Alat Muat, Alat Angkut
dan Crusher
total waktu hambatannya sebesar 4347 menit atau 72,45 jam (Lampiran F, tabel
F.2). Peningkatan waktu efektif kerja pada alat muat setelah diberikan kenaikan
5% hingga 50% berkisar pada rentangan nilai 171 -203 jam (Lampiran P tabel
P.1) yang semulanya hanya sebesar 167,55 jam, serta efisiensi kerjanya
meningkat dari 69,81% (Lampiran F tabel F.3) menjadi 71-85% pada tingkat
total waktu hambatannya sebesar 3565 menit atau 59,41 jam (Lampiran F, tabel
F.4). Peningkatan waktu efektif kerja pada alat angkut setelah diberikan kenaikan
5% hingga 50% berkisar pada rentangan nilai 183 -210 jam (Lampiran P tabel
P.3) yang semulanya sebesar 186,60 jam, serta efisiensi kerjanya meningkat dari
waktu hambatannya sebesar 3511,02 menit atau 58,517 jam (Lampiran I).
Peningkatan waktu efektif kerja pada alat muat setelah diberikan kenaikan 5%
hingga 50% berkisar pada rentangan nilai 184 -210 jam (Lampiran R tabel R.1)
yang semulanya sebesar 181,48 jam, serta efisiensi kerjanya meningkat dari
5.4.2 Peningkatan Produktivitas Alat Muat, Alat Angkut Dan Jaw Crusher
kerja efektif. Dengan tingkat kenaikan 5% hingga 50% produktivitas alat muat
pun mengalami kenaikan dengan rentang nilai produktivitasnya 124 – 147 ton/jam
(Lampiran Q tabel Q.1) yang awalnya berada pada rentang nilai 121,70 ton/jam
50% produktivitas alat alat muat mengalami kenaikan dengan rentang nilai
50% produktivitas alat alat muat mengalami kenaikan dengan rentang nilai
5.4.3 Uji Coba Setiap Kenaikan Pada Model Regresi Yang Diperoleh
Sebelumnya
nilai-nilai perhitungan dengan model regresi ini dapat dilihat pada Lampiran T
tabel T.1. Sehingga diperoleh rekomendasi nilai produktivitas alat yang dapat
Seperti pada kenaikan 5%, tingkat peningkatan untuk alat muat adalah
sebesar 124,2845 ton, untuk alat angkut 39,42 ton dan untuk peningkatan
produktivitas crusher sebesar 39,24 ton, sehingga jika pada uji ini, X1 X2 dan X3
dikalikan dengan setiap kenaikan untuk memperoleh total produksi atau nilai Y-
Y = 242,497 ton
Untuk uji coba pada kenaikan10-50% dapat dilihat pada tabel T.1 dan hasil
produksi pada setiap kenaikan dapat dilihat pada tabel T 5.8 berikut ini :
Tabel 5.8
hambatan sebesar 15% sehingga hasil produksi dapat mencapai 253,86 ton dan
300
y = 113.53x + 236.96
250 R² = 0.9999
200 total produksi
150
100 Linear (total
50 produksi)
0
0 0.2 0.4 0.6
TINGKAT KENAIKAN (%)
Pada grafik terlihat adanya kenaikan produksi diatas 250 ton pada tingkat
kenaikan 0,15 atau 15% dan produksi tertinggi yang hampir mencapai 300 ton
total
R² = 0.9999
150
100
50
0
0 20 40 60 80 100
Sample Percentile
variabel terikatnya sangat baik dan mengikuti garis linearnya, serta memiliki
hubungan korelasi yang kuat pada nilai y-nya yang ditunjukan pada nilai R2=0,99.