Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sistem Kerja


Sistem kerja dalam kegiatan penambangan yang dilakukan PT. Hareda Prima Jaya
dengan menggunakan metode konvensional, yaitu dengan menggunakan hubungan
kerja alat gali muat dengan alat angkut dan dibantu bulldozer untuk membantu,
dimana excavator backhoe digunakan sebagai alat gali muat dan dump truck sebagai
alat angkutnya. Excavator backhoe digunakan untuk menggali dan memuat tanah
penutup kedalam dump truck. Adapun siklus dari kegiatannya yaitu alat gali muat
melakukan penggalian tanah penutup yang kemudian dilakukan pengisian lapisan
tanah penutup yang telah dikupas kedalam dump truck, setelah terisi penuh dump
truck berangkat mengangkut muatan ketempat pembuangan (disposal area) dan
membuang muatannya (dumping), lalu kembali ke front kerja dan kembali melakukan
pengisian. Tipe excavator backhoe yang digunakan adalah 1 unit Excavator Backhoe
Volvo EC460 sedangkan dump truck yang digunakan adalah Artitulated Dump Truck
TEREX TA40 yang terdiri atas 3 unit dan Artitulated Dump Truck Volvo A35D yang
terdiri atas 1 unit.

3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Kerja Alat


Produktivitas adalah kemampuan produksi alat dalam waktu satu jam (60 menit).
Produktivitas alat gali muat dan alat angkut selain dipengaruhi oleh kondisi fisik dan

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-1

mekanis, juga dipengaruhi oleh keadaan tempat kerja. Untuk mengetahui


produktivitas alat, maka perlu dilakukan pengamatan terhadap faktor faktor yang
mempengaruhinya.
Kemampuan suatu alat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: sifat material,
keadaan cuaca, dan keterampilan operator. Salah satu cara pengukuran kemampuan
produksi alat mekanis adalah dengan menghitung waktu edar dan effisiensi kerja
sebagai berikut:

3.2.1

Waktu Edar

Waktu edar alat angkut selain dipengaruhi alat itu sendiri juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
1. Kondisi Tempat Kerja
Front kerja pada loading point Pit I kurang luas bagi artitulated dump truck untuk
manuver, dan kondisi tanah basah sehingga operator sulit untuk beroperasi.
2. Lokasi Pembuangan
Lokasi pembuangan atau disposal area berjarak 332 M dari lokasi loading point.
Tempat pembuangan relatif dekat tetapi kondisi jalan menuju disposal tidak rata dan
merupakan tanah basah dan lengket.
3. Kondisi Jalan Angkut
Kondisi jalan angkut pada point loading kurang begitu leluasa bergerak. Lebar jalan
angkutnya adalah 20 m dengan kemiringan sampai 6%.

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-2

Dari hasil pengamatan di lapangan dengan mempertimbangkan faktor faktor di atas,


rata-rata waktu edar alat angkut sebesar 451,25 detik (7,52 menit) dengan jarak
tempuh 332 meter (Lampiran ) dan rata-rata waktu edar alat gali muat sebesar 17,01
detik (0,2835 menit) (Lampiran ).

4.2.2

Effisiensi Kerja

Ditentukan berdasarkan faktor faktor sebagai berikut:

Jam kerja yang disediakan untuk beroperasi ditetapkan 10 jam/hari kecuali hari
jumat yang hanya terdiri atas 8 jam/hari atau rata-rata jam kerja adalah 584
menit/hari dan hanya terdiri atas 1 shift kerja.

Waktu standby rata-rata alat tersebut siap beroperasi selama 178 menit.

Waktu perbaikan alat gali muat selama 17 menit dan alat angkut selama 32 menit.

3.3 Waktu Kerja Efektif


Waktu kerja efektif adalah waktu yang benar-benar digunakan untuk operator
bersama alat yang digunakan. Kenyataan dilapangan waktu yang tersedia tidak dapat
digunakan sepenuhnya karena adanya hambatan-hambatan. Berkurangnya waktu
efektif berpengaruh terhadap hasil produksi alat mekanis.
Usaha-usaha memperbesar waktu efektif dapat dilakukan dengan menekan waktu
hambatan-hambatan yang terjadi.

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-3

3.3.1

Hambatan-hambatan yang terjadi

Hambatan-hambatn yang terjadi dapat dikarenakan faktor ketidakdisiplinan tenaga


kerjanya atau dapat pula disebabkan oleh hambatan dari alam, faktor-faktor itu antara
lain
a. Terlambat Memulai Kerja
Keterlambatan memulai kegiatan penambangan yang berupa kegiatan persiapan kerja
serta keterlambatan karena kurangnya kedisiplinan para operator dalam memulai
kerja. Untuk menindak lanjuti agar hal tersebut tidak terus terjadi, maka diperlukan
pengawasan yang ketat terhadap jam kerja dan memberi sanksi kepada operator yang
melanggar.
b. Cepat Berakhir Jam Kerja
Untuk menindak lanjuti agar hal tersebut tidak terus terjadi, maka diperlukan
pengawasan yang ketat terhadap jam kerja dan memberi sanksi kepada operator yang
melanggar.
c. Keperluan Operator
Waktu ini dapat ditekan dengan menyiapkan operator cadangan yang siap bekerja
apabila diperlukan atau operator yang bersangkutan berhalangan hadir atau sakit.
d. Pengisian bahan bakar
Pengisian bahan bakar juga dapat menjadi hambatan dalam proses produksi.
e. Hujan
Hambatan ini tidak dapat ditekan karena merupakan proses alam. Sehingga
menyebabkan alat tidak dapat beroperasi.

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-4

f. Jalan licin
Karena adanya hujan menyebabkan kondisi jalan tambang menjadi licin sehingga alat
tidak bisa beroperasi, tetapi hambatan ini dapat ditangani dengan melakukan
pembersihan dengan menggunakan bulldozer.

3.4 Kesediaan dan Penggunaan Efektif Alat


Dengan mengetahui tingkat kesediaan dan penggunaan effektif alat maka akan
diketahui sejauh mana alat gali muat dan alat angkut akan beroperasi.

3.4.1

Availability Indeks (kesedian mekanis)

Kesediaan Mekanis Alat Gali Muat


IA

W
x 100 %
W R

389
x 100 %
389 17

= 95,81 %

Kesediaan Mekanis Alat Angkut


IA =

W
x 100 %
W R

374
x 100 %
374 32

= 92,11 %
3.4.2

Efective Utilization (Efisiensi Kerja)

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-5

Efesiensi Kerja Alat Gali Muat

EU =
=

W
x 100 %
W R S
389
x 100 %
389 17 178

= 66,60 %

Efesiensi Kerja Alat Angkut

EU =
=

W
x 100 %
W R S
374
x 100 %
374 32 178

= 64,04 %

3.5

Kemampuan Produktivitas Alat Mekanis

Didalam suatu kegiatan pengupasan laisan tanah penutup (overburden), diperlukan


suatu peralatan mekanis dengan beberapa kombinasi yang saling bekerja satu sama
lain dan saling menunjang. Peralatan yang digunakan PT. Hareda Prima Jaya didalam
kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup adalah dengan menggunakan kombinasi
alat gali muat Excavator Backhoe Volvo EC460 dengan alat angkut Artitulated Dump
Truck Terex TA40, yang digunakan untuk mengangkut lapisan tanah penutup yang
telah dikupas ke disposal.
Kemampuan

produksi

alat

gali

muat

dan

alat

angkut

pada

operasi

penambangan/pengupasan lapisan tanah penutup pada PT. Hareda Prima Jaya dapat
diketahui dengan melakukan perhitungan dari kemampuan produksi alat gali muat

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-6

dan alat angkut berdasarkan kondisi yang dapat yang dapat dicapai saat ini.
Kemampuan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

3.5.1

Produksi Alat Gali Muat Excavator Backhoe Volvo EC460

Kapasitas Bucket (Kb)

= 3,2 m3

(Lampiran I )

Swell Faktor (Sf)

= 88 %

(Lampiran E)

Fill Faktor (Ff)

= 85 %

(Lampiran F)

Effisiensi Kerja (E.U)

= 66,60 %

Waktu edar (CTm)

= 0,28 menit (Lampiran B)

Kesediaan Mekanis (IA) = 95,81 %

60 x Kb x Sf x Ff x EU x IA
P

=
CTm
60 x 3,2 x 0,88 x 0,85 x 0,666 x 0,9581

3.5.2

0,28

327,28 BCM/Jam

Produksi Alat Angkut Artitulated Dump Truck Terex TA40

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-7

Kapasitas Bucket (Kb)

= 3,2 m3

(Lampiran I)

Swell Faktor (Sf)

= 88 %

(Lampiran E)

Fill Faktor (Ff)

= 85 %

(Lampiran F)

Effisiensi Kerja (E.U)

= 64,04 %

Banyak Pengisian (n)

=7

Waktu edar (CTa)

= 7,52 menit (Lampiran A)

Kesediaan Mekanis (IA) = 92,11 %

(Lampiran G)

60 x [ n x Kb x Ff ] x Sf x EU x IA
P

=
CTa

60 x [ 7 x 3,2 x 0,85 ] x 0,88 x 0,6404 x 0,9211


P

=
7,52

78,85 BCM/Jam

Karena pada kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup 1 alat gali muat melayani 3
alat angkut, maka produksi alat angkut Artitulated Dump Truck Terex TA40
seluruhnya adalah
=

78,85 x 3 unit

236,55 BCM/jam

Produktivitas 3 unit Artitulated Dump Truck Terex TA40 rata-rata perhari adalah :
Produktivitas perhari

= Produktivitas perjam x Jam kerja rata-rata tersedia perhari

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-8

= 236,55

BCM

Jam

BCM

= 2301,63

x 9,73 jam hari

hari

Produktivitas 3 unit Artitulated Dump Truck Terex TA40 rata-rata perbulan adalah :
Produktivitas perbulan = Produktivitas perhari x Jumlah hari dalam satu bulan
= 2301,63 BCM hari x 30
= 69.048,9

3.6

BCM

hari

bulan

bulan

Keserasian Alat

Match Faktor merupakan keserasian kerja antara alat gali muat dengan alat angkut.
Harga keserasian kerja setiap rangkaian kerja peralatan mekanis yang digunakan
ditentukan bersarkan data waktu edar

dan jumlah alat yang digunakan, maka

besarnya harga faktor keserasian kerja alat gali muat Excavator Backhoe Volvo
EC460 dengan alat angkut Artitulated Dump Truck Terex TA40 dapat dihitung sebagai
berikut :

Jumlah alat angkut (Na)

= 3 unit

Jumlah alat gali muat (Nm)

= 1 unit

Waktu edar alat gali muat ( Ctm)

= 0,28 menit

Waktu edar alat angkut (Cta)

= 7,52 menit

Jumlah Pengisian (P)

= 7 kali

Na x (Ctm x P)
MF =

Nm x Cta
3 x (0,28 x 7)

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-9

MF =

1 x 7,52

MF = 0,78
Karena nilai MF lebih kecil dari pada 1, ini berarti alat angkut lebih aktif daripada
alat gali muat sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat gali muat. Untuk mengatasi
hal tersebut diperlukan tambahan beberapa jumlah Artitulated Dump Truck Terex
TA40 agar terjadi keserasian kerja.
Estimasi jumlah Artitulated Dump Truck Terex TA40 berdasarkan kemampuan
produksi aktualnya :
Produksi Alat Gali Muat
N =

Produksi Alat Angkut

327,28 BCM/Jam
N =
78,85 BCM/Jam

N = 4,15 5 unit

3.7

Analisis Masalah

Kemampuan nyata alat mekanis (Excavator Backhoe Daewoo 500 Lc-V dengan
Dump Truck CAT D 25 D) pada pengupasan tanah penutup adalah 69.048,9

BCM

bulan

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-10

Hasil ini ternyata tidak memenuhi target yang ditentukan perusahaan yaitu sebesar
80.000

BCM

bulan

. Hasil kemampuan produksi alat mekanis tersebut pada dasarnya

belum optimal. Hal ini disebabkan karena effisiensi kerja belum optimal dimana
sering terjadi hambatan-hambatan seperti hujan, terlambat masuk kerja, cepat
berakhir kerja serta kondisi jalan angkut turut mempengaruhi produktivitas alat.
Berdasarkan hasil perhitungan dari kemampuan kerja produksi peralatan mekanis
yang saling berinteraksi dalam kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup dengan
tingkat effisiensi kerja 66,60 % untuk alat gali muat Excavator Backhoe Volvo EC460
dan 64,04 % untuk alat angkut Artitulated Dump Truck Terex TA40. Permasalahan
yang timbul adalah kemampuan produksi alat gali muat Excavator Backhoe Volvo
EC460 sebesar 327,28 BCM/Jam dalam hal ini tidak dapat diimbangi oleh alat angkut
Artitulated Dump Truck Terex TA40 yang berjumlah 3 unit dengan kemampuan
produksi 78,85 BCM/Jam dan akibatnya alat gali muat Excavator Backhoe Volvo
EC460 menjadi kurang effisien dalam pekerjaannya. Agar terjadi keserasian kerja
antara alat gali muat dengan alat angkut, maka diperlukan alat angkut sebanyak 5 unit
sehingga alat gali muat Excavator Backhoe Volvo EC460 dapat bekerja secara
optimal, dan terjadi sinkronisasi antara alat gali muat dengan alat angkut.

noviandry, produktivtas alat gali muat dan alat angkut, BAB III-11

Anda mungkin juga menyukai