Anda di halaman 1dari 7

DASAR HUKUM DAN LANDASAN UNDANG UNDANG SATPAM

By: Rrahadi Yogi

Tugas pokok Satuan Pengamanan (“Satpam”) adalah menyelenggarakan


keamanan dan ketertiban di lingkungan/tempat kerjanya yang meliputi aspek
pengamanan fisik, personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya.
“Satuan Pengamanan (Satpam) yang merupakan singkatan dari Satuan
Pengamanan; adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh
instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam
rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya. Kepolisian Negara
Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam
mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu, lembaga satuan pengamanan secara
resmi dibentuk pada 30 Desember 1980 melalui Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Negara.”

Dasar Hukum Satpam


1. Peraturan Kapolri No.Pol. 24 tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen
Perusahaan/Instansi Pemerintahan.
2. Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satuan
Pengamanan.
3. Peraturan Kapolri No.Pol. 17 tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan Badan
Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan.
4. Skep Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor Registrasi dan KTA
Satpam.
5. Skep Kapolri No.Pol. Skep/1019/XII/2002 tentang Pakaian Seragam Satuan-Satuan
Pengamanan.
6. Skep Kapolri No.Pol. Skep/302/III/1993 tentang Tanda Kualifikasi Pendidikan
Anggota Satpam.

1
7. Skep Bersama Menaker No. KEP.275/Men/1989 dan Kapolri No.Pol.
Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat Serta
Pembinaan Tenaga Satuan Pengamanan.
Batasan Kewenangan Satuan Pengamanan (Satpam)
Mengenai tindakan satpam melakukan pemeriksaan/penggeledahan kepada
pengunjung tempat kerjanya menurut hemat kami hal ini tidak menyalahi hukum karena
pada dasarnya tugas satpam adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban dan
menggeledah/ memeriksa merupakan salah satu tindakan untuk menjaga keamanan dan
ketertiban.
Selain itu, dalam melaksanakan tugas pokoknya, berdasarkan Pasal 16 ayat (1)
huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia (“UU 2/2002”), Polri berwenang melakukan penggeledahan. Untuk itu, Satpam
sebagai unsur pembantu Polri dalam hal penegakan peraturan perundang-undangan
tentunya juga memiliki kewenangan tersebut dengan dasar untuk menjaga keamanan
dan ketertiban.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya mata ajaran/kegiatan mengenai
“Penangkapan dan Penggeledahan” pada jenjang pelatihan Gada Pratama untuk
kemampuan dasar dalam Satuan Acara Pelajaran Pelatihan Satuan Pengamanan yang
dapat dilihat dari Bab IV Huruf B Lampiran Perkapolri 24/2007.

Landasan Undang Undang Satpam


Tugas dan Fungsi Satuan Pengamanan (Satpam)
Pertama-tama, perlu dipahami bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (“UU
2/2002”)pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang dibantu oleh:
1.kepolisian khusus;
2.penyidik pegawai negeri sipil; dan/atau
3.bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
Sebagaimana disebutkan dalam Penjelasan Pasal 3 ayat (1) huruf c UU 2/2002, yang
dimaksud dengan “bentuk-bentuk pengamanan swakarsa” adalah suatu bentuk

2
pengamanan yang diadakan atas kemauan, kesadaran, dan kepentingan masyarakat
sendiri yang kemudian memperoleh pengukuhan dari Kepolisian Negara Republik
Indonesia, seperti satuan pengamanan (satpam) lingkungan dan badan usaha di
bidang jasa pengamanan.
Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa memiliki kewenangan kepolisian terbatas
dalam “lingkungan kuasa tempat” (teritoir gebied/ruimte gebied) meliputi lingkungan
pemukiman, lingkungan kerja, lingkungan pendidikan. Contohnya adalah satuan
pengamanan lingkungan di pemukiman, satuan pengamanan pada kawasan perkantoran
atau satuan pengamanan pada pertokoan.
Aturan mengenai Satuan Pengamanan (“Satpam”) secara khusus, dapat kita lihat
dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga
Pemerintah (“Perkapolri 24/2007”).
Satpam adalah satuan atau kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/badan usaha
untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan
swakarsa di lingkungan kerjanya. Sumber anggota Satpam diperoleh dari:
1. karyawan permanen yang ditunjuk pimpinan organisasi, perusahaan dan/atau
instansi/lembaga pemerintah (inhouse security);
2. badan usaha di bidang jasa pengamanan (out-source).
Tugas pokok Satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di
lingkungan/tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi
dan pengamanan teknis lainnya.
Fungsi Satpam adalah melindungi dan mengayomi lingkungan/tempat kerjanya dari
setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerjanya.
Tempat kerja yang dimaksud adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap dimana kegiatan usaha dan fungsi pelayanan publik
berlangsung serta terdapat sumber-sumber ancaman dan gangguan keamanan baik fisik
maupun non fisik di dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas,
Satpam berperan sebagai:

3
1. Unsur pembantu pimpinan organisasi, perusahaan dan/atau instansi/ lembaga
pemerintah, pengguna Satpam di bidang pembinaan keamanan dan ketertiban
lingkungan/tempat kerjanya;
2. Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan serta menumbuhkan
kesadaran dan kewaspadaan keamanan (security mindedness dan security
awareness) di lingkungan/tempat kerjanya.
Mengenai tindakan satpam melakukan pemeriksaan/penggeledahan kepada
pengunjung tempat kerjanya hal ini tidak menyalahi hukum karena pada dasarnya tugas
satpam adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Selain itu, dalam melaksanakan tugas pokoknya, berdasarkan Pasal 16 ayat (1)
huruf a UU 2/2002, Polri berwenang melakukan penggeledahan. Untuk itu, Satpam
sebagaimana dijelaskan sebelumnya, sebagai unsur pembantu Polri dalam hal
penegakan peraturan perundang-undangan tentunya juga memiliki kewenangan tersebut
dengan dasar untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya mata ajaran/kegiatan mengenai
“Penangkapan dan Penggeledahan” pada jenjang pelatihan Gada Pratama untuk
kemampuan dasar dalam Satuan Acara Pelajaran Pelatihan Satuan
Pengamananyang dapat dilihat dari Bab IV Huruf B Lampiran Perkapolri 24/2007.
Lebih lengkapnya mengenai kemampuan seorang Satpam, akan dijelaskan lebih lanjut
di bawah.

Kemampuan yang Harus Dimiliki oleh Seorang Satpam


Kemampuan/kompetensi anggota Satpam meliputi:
1. kepolisian terbatas;
2. keselamatan dan keamanan lingkungan kerja;
3. pelatihan/kursus spesialisasi dibidang Industrial Security.
Kemampuan/kompetensi anggota Satpam sebagai pengemban fungsi Kepolisian
Terbatas, diperoleh melalui pelatihan Satpam pada Lembaga Pendidikan Polri maupun
Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang telah mendapatkan izin dari Kapolri.

4
Sedangkan kemampuan keselamatan dan keamanan lingkungan kerja terdiri dari 3 (tiga)
jenjang pelatihan yaitu:
1. Gada Pratama untuk kemampuan dasar;
2. Gada Madya untuk kemampuan menengah; dan
3. Gada Utama untuk kemampuan manajerial.
Kemampuan teknis keselamatan dan keamanan lingkungan kerja, diperoleh melalui
pelatihan in house training pada tempat dimana anggota Satpam bertugas.
Pelatihan/Kursus Spesialisasi, berkaitan dengan bidang tugasnya yang diatur secara
spesifik baik teknis maupun cakupannya, oleh ketentuan peruntukannya. Pelatihan
pelatihan/kursus spesialisasi dibidang Industrial Security dan keselamatan dan
keamanan lingkungan kerja merupakan kewajiban dari instansi/badan/penyelenggara
dan pengguna Satpam. Pelatihan Gada Pratama dan Gada Madya diselenggarakan oleh:
1. lembaga pendidikan di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (“Polri”)
2. Badan Usaha Jasa Pengamana (“BUJP”) yang mempunyai izin operasional
pelatihan dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (“Kapolri”).
Pelatihan Gada Utama penyelenggaraannya dikendalikan oleh Mabes Polri. Kemudian
untuk pelatihan/kursus spesialisasi diselenggarakan oleh:
1. Polri;
2. in house training oleh pengguna jasa dan/atau instansi terkait;
3. instansi/pengguna Satpam terkait dan/atau BUJP yang mendapat izin atau
akreditasi untuk melakukan pelatihan dimaksud.
Kemudian terkait dengan apakah ada perbedaan tugas satpam pada setiap
organisasi, perusahaan dan/atau instansi/lembaga pemerintah? Perlu diketahui
berdasarkan Perkapolri 24/2007 telah dijelaskan tugas-tugas seorang satpam. Namun,
kembali lagi bahwa setiap organisasi, perusahaan dan/atau instansi/lembaga pemerintah
memiliki standar sistem manajemen pengamanan yang berbeda. Jadi kami menyarankan
Anda melihat kembali aturan yang ada di masing-masing organisasi, perusahaan
dan/atau instansi/lembaga pemerintah.

5
Cara Membedakan Satpam
Seragam Satpam (“Gam Satpam”) adalah pakaian yang dilengkapi dengan tanda
pengenal dan atribut tertentu sesuai aturan dari kepolisian sebagai pengawas dan
pembina teknis Satpam yang dipakai dan digunakan oleh anggota Satpam serta telah
mendapat pengakuan dari Polri untuk dapat melaksanakan tugas sebagai pengemban
fungsi kepolisian terbatas pada lingkungan kerjanya.
Gam Satpam terdiri dari:
1.Gam Satpam Pakaian Dinas Harian (“PDH”);
Gam Satpam PDH adalah Gam Satpam yang dipakai dan digunakan untuk
melaksanakan tugas sehari-hari di lingkungan kerjanya, selain di kawasan khusus yang
memerlukan kelengkapan seragam khusus.
Gam Satpam PDL adalah Gam Satpam yang khusus digunakan pada area yang banyak
berhubungan kegiatan di lapangan dan sejenisnya.
3.Gam Satpam Pakaian Sipil Harian (“PSH”); dan
Gam Satpam PSH adalah Gam Satpam yang dipakai dan digunakan untuk
melaksanakan tugas harian di area kerjanya yang banyak berhubungan dengan
pelanggan, masyarakat umum serta petugas yang membidangi pengamanan non fisik,
yang diberikan kepada petugas setingkat supervisor ke atas.
Gam Satpam PSL adalah Gam Satpam yang dipakai dan digunakan untuk melaksanakan
tugas pengamanan event.
Sebagai informasi, penggunaan Gam Satpam hanya dibenarkan dalam
melaksanakan tugas pengamanan di lingkungan/tempat kerjanya. Penggunaan Gam
Satpam di luar lingkungan/tempat kerjanya diwajibkan membawa Surat Perintah Tugas
atasannya.
Selain itu, Anda juga dapat melihat Kartu Tanda Anggota (KTA) Satpam yang
merupakan sebagai identitas kewenangan melaksanakan tugas pengemban fungsi
kepolisian terbatas di lingkungan kerjanya. KTA wajib diperlihatkan apabila diperlukan
untuk membuktikan kewenangan yang dimiliki pemegangnya.
Dasar hukum:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia;

6
2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga
Pemerintah.

Sumber : Hukumonline.com

Anda mungkin juga menyukai