Anda di halaman 1dari 2

aa Miliaria

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS SUTANYO, SKM


TOILI II Nip. 19630915 1987031 019

1. Pengertian Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh adanya
vesikel milier. Sinonim untuk penyakit ini adalah biang keringat, keringat buntet,
liken tropikus, prickle heat.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam melaksanakan penatalaksanaan pada pasien
Miliaria
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Toili II No. tentang Standar Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.
02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Difasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/Langkah- Gambaran klinis
langkah a. Miliaria kristalina ditandai dengan adanya gelembung-gelembung kecil
berisi cairan yang bergerombol, berukuran 1-2 mm, tanpa adanya tanda
radang. Terutama muncul pada badan setelah banyak berkeringat, misalnya
karena udara yang panas. Umumnya tidak ada keluhan dari pasien.
b. Miliaria rubra ditandai dengan gelembung-gelembung berwarna merah
yang sangat gatal dan pedih. Biang keringat ini lebih berat daripada miliaria
kristalina. Biasanya terjadi pada orang yang tidak biasa tinggal di daerah
tropis. Terdapat pada badan dan tempat yang mendapat tekanan atau
gesekan pakaian.
c. Miliaria profunda (dalam) ditandai dengan gelembung putih, keras,
berukuran 1-3 mm, biasanya timbul setelah miliaria rubra. Biasanya terjadi
pada badan dan ekstrimitas. Karena letak retensi keringat yang lebih dalam,
maka biasanya lebih banyak gelembung-gelembung padat daripada yang
berisi cairan. Tidak gatal dan juga tidak berwarna kemerahan.

1. Petugas melakukan teknik aseptik


2. Beri salam perkenalkan nama
3. Jelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Petugas melakukan anamnese kepada pasien
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien
6. Petugas menegakkan diagnosa
7. Menjelaskan kepada pasien rencana tindakan (Informed Consent)
8. Penatalaksanaan
Prinsipnya adalah mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan membuka
retensi keringat. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah:
Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
 Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat.
 Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
 Menjaga kebersihan kulit
 Mengusahakan ventilasi yang baik
a. Memberikan farmakoterapi, seperti:
 Topikal
 Bedak kocok: likuor faberi atau bedak kocok yang mengandung
kalamin dan antipruritus lain (mentol dan kamfora) diberikan 2
kali sehari selama 1 minggu.
 Lanolin topikal atau bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼-2%
sekaligus diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu. Terapi
berfungsi sebagai antipruritus untuk menghilangkan dan
mencegah timbulnya miliaria profunda.
b. Sistemik (bila gatal dan bila diperlukan)
 Antihistamin sedatif: klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari selama
7 hari atau setirizin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari
 Antihistamin non sedatif: loratadin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari

6. Unit terkait Unit Pemeriksaan Umum, UGD, Rawat Inap, PONED, Kesehatan Gigi, Kesehatan
Ibu dan KB, Ruang Kesehatan Balita

7. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. mulaidi berlakukan

Anda mungkin juga menyukai