Anda di halaman 1dari 3

Penelitian ini menyatakan, kapal-kapal pesiar menghasilkan tingkat polusi udara yang tinggi

yang dapat membahayakan kesehatan penumpang, staf, dan komunitas pelabuhan

Menurut penulis penelitian Ryan Kennedy, knalpot kapal mengandung unsur-unsur berbahaya,
termasuk logam dan hidrokarbon aromatik polisiklik, yang banyak di antaranya memiliki sifat
beracun, kemungkinan menjadi penyebab kanker.

Secara konsisten, kata Kennedy, rata-rata konsentrasi partikel (PM) ditemukan di balik cerobong
asap di bagian belakang kapal. Peralatan yang ia gunakan mengukur partikel dengan ukuran
antara 0,02 dan 1,0 mikrometer, dianggap ultrafine dan PM halus. Kennedy juga mencatat,
partikel ultrafine atau bahkan partikel nano adalah sebuah masalah yang butuh perhatian besar
bagi kesehatan. Jika partikel ultrafine terdiri dari sesuatu yang beracun, kemungkinan
berinteraksi dengan sel dalam tubuh lebih besar. Meskipun siapa pun yang terpapar partikel-
partikel ini akan terpengaruh, orang yang cenderung terkena penyakit kardiovaskular atau
dengan kondisi paru, termasuk asma, paling berisiko.

Namun di sisi lain, liburan dengan kapal pesiar makin populer dari hari ke hari terutama di
kalangan masyarakat Inggris. Dengan menggunakan mesin penghitung partikel ultra, Dispatches
menyelidiki kapal pesiar berdaya tampung dua ribu penumpang.

Hasilnya, di dek berjendela yang bersebelahan dengan cerobong kapal diketahui ada 84 ribu
partikel ultra setiap sentimeter kubik. Bergeser makin mendekat ke cerobong, jumlah partikel
ultra meroket menjadi 144 ribu hingga 226 ribu per sentimeter kubik.

Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak daripada polusi di persimpangan Piccadilly Circus
London. Di sana terekam partikel ultra sebanyak 84 ribu per sentimeter kubik.

Padahal, selama ini dek kapal adalah lokasi favorit para pelancong sebagai tempat untuk mandi
sinar matahari. Tempat yang dianggap menyegarkan ini nyatanya malah membahayakan
kesehatan tubuh dan lingkungan.
Dokter Matthew Loxham kepada Dispatches mengatakan tingkat polusi udara di dek kapal pesiar
mengancam kesehatan. "Polusi udara di dek kapal setara dengan polusi di kota padat seperti
Shanghai atau New Delhi," katanya.

Paparan polusi di kapal pesiar dalam jangka pendek dapat meningkatkan gejala gangguan
pernapasan. Penderita asma dan penyakit kardiovaskular disebut paling berisiko terkena dampak
polusi ini.

Daniel Rieger dari Nature and Biodiversity Conservation Union (NABU) mengungkapkan kapal
pesiar tak hanya menghasilkan gas rumah kaca. Tetapi juga sulfur oksida, nitrogen oksida, dan
partikel polutan lainnya.

"Jika sehari polusi yang dihasilkan kapal pesiar setara jutaan mobil, maka 30 unit kapal pesiar
saja sudah mencemari udara setara dengan seluruh mobil yang ada di Inggris," ungkap Rieger

Aturan ini tidak dapat efektif dilaksanakan karena tidak cukupnya negara yang meratifiskasi
(menandatangani persetujuan.)
MARPOL 1973/1978 memuat peraturan untuk mencegah seminimum mungkin minyak
yang mencemari laut. Tetapi, kemudian pada tahun 1984 dilakukan beberapa modifikasi yang
menitik-beratkan pencegahan hanya pada kagiatan operasi kapal tangki pada Annex I dan yang
terutama adalah keharusan kapal untuk dilengkapai dengan Oily Water Separating Equipment dan
Oil Discharge Monitoring Systems.
Oleh karena itu, pada peraturan MARPOL 1973/1978 dapat dibagi dalam 3 (tiga) katagori:

1. Peraturan untuk mencegah terjadinya pencemaran


2. Peraturan untuk menanggulangi pencemaran
3. Peraturan untuk melaksanakan ketentuan tersebut.

Kewajiban umum Negara-negara tertuang dalam Pasal 1 yang menyebutkan bahwa : The
Parties to the Convention undertake to give effect to the provisions of the present Convention and
those Annexes thereto by which they are bound, in order to prevent the pollution of the marine
environment by the discharge of harmful substances or effluents containing such substances in
contravention of the present Convention.
Hal ini berarti bahwa Negara-negara peserta konvensi memiliki kewajiban untuk
menerapkan preventive principle yaitu mencegah polusi khususnya minyak yang dapat mencemari
lingkungan laut.

Anda mungkin juga menyukai