PENILAIAN PENDERITA
DISUSUN OLEH:
NRP : 6512040026
PROGRAM STUDI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia kerja atau industri , sering kali terjadi kecelakaan kerja baik besar
maupun kecil yang tidak bisa di prediksi kapan terjadinya. Oleh karena itu ,
dibutuhkan keahlian dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Dalam pertolongan pertama pada kecelakaan , pemberian pertolongan segera
kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan penanganan
medis dasar untuk mencegah cacat atau maut sangat penting peranannya. Dalam
perkembangannya tindakan pertolongan pertama diharapkan menjadi bagian dari
suatu sistem yang dikenal dengan istilah Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu, yaitu sistem pelayanan kedaruratan bagi masyarakat yang membutuhkan,
khususnya di bidang kesehatan.
Dalam upaya memberiakan pertolongan kepada orang lain (korban/penderita)
penolong harus terlebih dahulu mengerti apa yang terjadi dan bagaimana kondisi
penderita saat ditemukan. Dengan demikian pertolongan yang akan diberikan
dapat sesuai dengan keadaan penderita. Untuk mencapai hal tersebut maka perlu
adanya langkah yang disebut dengan Penilaian (Assesment).
Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi yang dihadapi dalam
suatu upaya pertolongan. Sebagai penolong kita harus memastikan apa yang
sebenarnya kita hadapai, apakah ada bahaya susulan atau hal yang dapat
membahayakan seorang penolong. Ingatlah selalu bahwa seorang atau lebih sudah
menjadi korban, jangan ditambah lagi dengan penolong yang menjadi korban.
Keselamatan penolong adalah nomor satu.
1.3 Tujuan
TIU : Diharapkan dapat mengaplikasikan teori Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
TIK : 1. Dapat memperoleh gambaran umum tentang apa yang sedang di
hadapi . Faktor-faktor yang mendukung & menghambat serta menilai
bahaya-bahaya lain yang dapat terjadi terhadap penderita,penolong
maupun orang-orang yang ada disekitarnya.
2. Mampu melakukan penilaian terhadap tanda vital kehidupan dan
pemeriksaan fisik penderita.
3. Mampun membuat kesimpulan dari hasil temuannya.
1.4 Manfaat
a) Mampu memperoleh gambaran umum tentang apa yang sedang
dihadapi, factor-faktor yang mendukung dan menghambat serta
menilai bahaya-bahaya yang lain yang dapat terjadi terhadap penderita
b) Mampu lakukan penilaian terhadap tanda-tanda vital kehidupan dan
pemeriksaan fisik penderita
c) Mampu membuat kesimpulan dari hasil temuannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Defini Pertolongan Pertama Pada Kecelakan (P3K)
Pertolongan pertama adalah perawatan yang diberikan segera pada
orang yang cedera atau mendadak sakit. Pertolongan pertama tidak
menggantikan perawatan medis yang tepat. Pertolongan pertama hanya memberi
bantuan sementara sampai mendapatkan perawatan medis yang kompeten. Jika
perlu, atau sampai kesempatan pulih tanpa perawatan medis terpenuhi (Alton
Thygerson, 2011)
Sedangkan Shinta Margareta mengatakan (Buku Cerdas P3K: 101
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2012), “pertolongan pertama merupakan
tindakan pertama terhadap seseorang yang mengalami penderitaan atau
kecelakaan. Tindakan ini dilakukan sebelum orang yang mengalami sakit atau
derita dibawa ke dokter”
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pertolongan pertama pada kecelakaan adalah suatu bentuk pertolongan sementara
terhadap korban yang dilakukan secepat dan setepat mungkin sebelum
mendapatkan pertolongan dari dokter agar korban tidak menjadi lebih parah.
1)Penilaian Dini
Dalam langkah ini penolong harus mengenali dan mengatasi secara tepat,
cepat dan sederhana keadaan yang mengancam jiwa (masalah yang
berhubungan dengan sistem pernapasan dan sirkulasi).
6. Menghubungi batuan
Bila dirasa perlu segera minta bantuan untuk rujukan.
2)Pemeriksaan Fisik
1. Kasus Trauma
Penolong harus menentukan penderita mengalami cedera signifiakan atau
tidak. Penentuan signifiakn atau tidak tergantung dari mekanisme
cederanya. Beberapa contoh cedera signifikan :
>> Terpental dari kendaraan
>> Adanya penumpang lain yang meninggal
>> Jatuh dari ketinggian lebih dari 5 m (kecuali bayi, jatuh dari 1 m sudah
termasuk cedera signifikan)
>> Tidak respon
>> Luka tusuk di kepala, dada atau perut
2. Kasus Medis
Pada kasus medis penderita dibagi berdasar ada tidaknya respon. Penderita
tidak respon pemeriksaan fisik dilakukan cepat hanya untuk mengetahui
bahwa tidak ada trauma.
Penderita respon :
· Mulai dengan wawancara dan lanjutkan selama menilai dan
menanganinya
· Ajukan pertanyaan yang mengarah pada riwayat penyakitnya
· Pemerikasaan fisik dilakukan sesuai keluhan
· Nilai tanda fital
Penderita tidak respon :
· Wawancarai saksi/keluarga (bila ada) untuk mencari riwayat penderita
· Pastikan ABC baik
· Periksa tanda khas suatu penyakit
· Nilai tanda vital (catat)
3)Riwayat Penderita
Wawancara sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi penderita. Hal ini
bisa dilakukan kepada penderita langsung (bila sadar) atau saksi/keluarga
(bila penderita tidak sadar). Untuk memudahkan wawancara kita mengenal
akronim :KOMPAK
· K : Keluhan utama (gejala dan tanda)
· O : Obat-obatan yang diminum
· M : Makanan/minuman yang terakhir
· P : Penyakit yang diderita
· A : Alergi yang dialami (dimiliki)
· K : Kejadian yang dialami
5)Pelaporan
Semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan dilaporkan secara singkat
dan jelas kepada penolong selanjutnya. Dalam laporan sebaiknya
dicantumkan :
· Umur dan jenis kelamin penderita
· Keluhan utama
· Tingkat respon
· ABC
· Pemeriksaan fisik yang penting
· KOMPAK yang penting
· Penanganan (penatalaksanaan)
· Perkembangan lain yang penting
3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk mengukur tanda vital adalah :
1)Jam tangan dengan penunjuk detik yang jelas atau stop watch
2)Senter kecil
3)Stetoskop
4)Tensimeter/stigmomanometer (pengukur tekanan darah)
5)Alat tulis untuk mencatat
6)Termometer badan
3. Bagaimana mengatasinya ?
B. Penilaian Dini
Pada tahap ini penolong harus mengenali dan mengatasi keadaan yang
mengancam nyawa penderita dengan tepat , cepat , dan sederhana.
Langkah - langkah penilaian dini :
B.1 Kesan Umum
Kasus Trauma Kasus Medis
Alasan :
Kesimpulan sementara :
AIRWAY
Cara :
BREATHING
Jika penderita tidak ada nafas maka perlu Resusitasi Jantung Paru (RJP/CPR)
CIRCULATION
Tahap ini penolong menilai apakah jantung dapat bekerja dengan baik atau tidak ,
serta untuk melihat ada tidaknya perdarahan yang harus segera ditangani.
Periksa nadi seperti pada penderita respon baik. Jika tidak ada nadi maka
lakukan RJP/CPR
Kesimpulan
sementara : ....................................................................................................
........................................................................................................................
......................................................
C. Pemeriksaan Fisik
4. Bengkak (B)
C.1 Kepala
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
Mulut
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
Mata
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
C.2 LEHER
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
C.3 DADA
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
C.4 PERUT
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................
C.5 PUNGGUNG
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
C.6 PANGGUL
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
Tangan
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............
Kaki
P L N B
Gambaran
Umum :......................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................
.
Tekanan Darah
Sistolik : ..........................................mmHg
Diastolik : ..........................................mmHg
a. Bising
D. RIWAYAT PENDERITA
Selain penilaian seperti yang disebutkan di atas, tetap harus dilakukan wawancara
terhadap penderita jika memungkinkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian, atau perjalanan
suatu penyakit. Wawancara ini dapat dilakukan dengan penderita, keluarga atau
saksi mata. Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam wawancara adalah:
Gejala adalah hal-hal yang hanya dirasakan oleh penderita. Tanda adalah hal-
hal yang dapat diamati oleh orang lain, baik dilihat, didengar maupun diraba.
Saat tanya jawab hindari jawaban “ya” dan “tidak”. Jadi gunakan pertanyaan
terbuka.
Tanyakan apakah pada saat ini penderita sedang menjalani suatu pengobatan.
Mungkin gangguan yang dialami adalah akibat lupa minum atau menelan obat
tertentu. Ini sering menjadi petunjuk dalam menghadapi kasus medis.
3. Makanan/minuman terakhir
Perlu dicari apakah penyebab kelainan pada penderita ini adalah suatu bentuk
alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Umumnya penderita atau keluarga sudah
mengetahuinya.
6. Kejadian
Pertanyaan ini dapat membantu menentukan apakah suatu kasus yang kita
hadapi murni trauma atau medis atau gabungan dari keduanya.
E. PEMERIKSAAN BERKALA
Penilai dari penatalaksanaan yang sudah selesai tidak berarti bahwa tugas
seseorang penolong sudah selesai. Pemeriksaan harus diteruskan secara berkala
dengan mengulang memeriksa dari awal atau mencari hal yang terlewati.
F. PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita, maka perlu dilaporkan secara singkat dan
jelas kepada penolong selanjutnya. Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
2. Keluhan utama
3. Tingkat respon
5. Pernafasan
6. Sirkulasi
9. Penatalaksanaan
PEMBAHASAN
Kasus 1
Perkiraan Kejadian
Korban bernama Firdha Nur Aliyah (21tahun) sedang mengendarai sepeda
motor ketika akan pulang kerumah. Saat dijalan korban terserempet mobil
yang berjalan dengan kecepatan tinggi dari belakang dan menabrak bagian
belakang motor korban . sehingga korban terjatuh dari sepeda motor
Tahap penilaian keadaan
Pada tahap ini menentukan apakah ada faktor pendukung atau hambatan
dalam melakukan pertolongan pada korban. Pada saat terjadi kecelakaan
korban dikelilingi banyak orang yang melihat keadaan korban. Untuk
mencegah terjadinya bahaya lain saya menyarankan untuk memindahkan
korban ke pinggir jalan untuk keselamatan korban dan menghindari
bahaya lain yang mungkin muncul. Setelah itu saya memperkenalkan diri
saya kepada korban dan orang sekitar sebagai penolong.
Penilaian Dini
o Kesan Umum : korban termasuk pada jenis kasus trauma karena
pada korban terdapat tanda-tanda jelas seperti terdapat luka pada
tangan, kaki,dan pelipis mata
o Respon : korban merespon suara dengan menggerakan jarinya saat
saya mencoba memanggil korban.
o Pemeriksaan ABC : keadaan airway korban baik karena korban
bisa merespon saya, untuk pemeriksaan breathing korban dengan
cara mendekatkan pipi saya pada hidung korban dan melihat naik
turun dada korban , setelah itu circulation dengan memeriksa
denyut nadi korban.
Pemeriksaan Fisik
Pada tahap ini saya mencoba meraba tubuh korban dari kepala hingga
ujung kaki untuk mencari apakah ada luka yang tersembunyi seperti
perubahan bentuk (P) , luka terbuka (L) , nyeri (N) , bengkak (B). Dan
melakukan pemeriksaan pada tanda vital seperti frekuensi yaitu 20
kali/menit , denyut nadi 70 kali / menit , suhu tubuh normal (34'C) ,
tekanan darah ( 90/60)
Pemeriksaan riwayat penderita dengan wawancara KOMPAK
o K (keluhan) = korban sering mengeluh nyeri pada bagian lutut
korban
o O (Obat-obatan yang diminum) = jika korban telah mengkonsumsi
obat kita bisa mengetahui apakah kecelakaan tadi murni kesalahan
tersangka atau bisa juga karena kesalahan korban
o M (makanan/minuman) = faktor ini tidak mempengaruhi
kecelakaan karena ini murni kecelakaan
o P (penyakit yang diderita ) = karena ini murni kecelakaan
kendaraan maka faktor ini tidak mempengaruhi kejadian tersebut.
o A ( alergi yang diderita) : karena ini murni kecelakaan
kendaraan maka faktor ini tidak mempengaruhi kejadian tersebut.
o K (kejadian yang dialami ) = dari wawancara orang disekitar
Korban bernama Firdha Nur Aliyah (21tahun) sedang mengendarai
sepeda motor ketika akan pulang kerumah. Saat dijalan korban
terserempet mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi dari
belakang dan menabrak bagian belakang motor korban . sehingga
korban terjatuh dari sepeda motor
Pemeriksaan Berkala atau lanjurtan
Saya melakukan pemeriksaan ulang setiap 10 menit sekali untuk
memastikan tanda vital masih normal dan memastikan tidak ada hal-hal
yang terlewatkan
Pelaporan
Setelah bantuan datang saya melaporkan keadaan korban kepada petugas
medis atau polisi untuk mendapatkan perawatan yang selanjutnya.
Kasus 2
Perkiraan Kejadian
Korban bernama Anggie Sugeng Sulifani (20 tahun) mengalami
kecelakaan saat korban berada dilaboratorium. Saat di laboratorium korban
tidak sengaja menjatuhkan bahan kimia dan mengenai tangan korban , saat
korban kaget korban terjatuh dan perut korban terkena ujung meja.
Tahap penilaian keadaan
Pada tahap ini menentukan apakah ada faktor pendukung atau hambatan
dalam melakukan pertolongan pada korban. Pada saat terjadi kecelakaan
korban masih berada di tempat kecelakaan dan dikelilingi banyak orang
yang melihat keadaan korban. Untuk mencegah terjadinya bahaya lain
saya menyarankan untuk memindahkan korban ke tempat lain untuk
keselamatan korban dan menghindari bahaya lain yang mungkin muncul.
Setelah itu saya memperkenalkan diri saya kepada korban dan orang
sekitar sebagai penolong.
Penilaian Dini
o Kesan Umum : korban termasuk pada jenis kasus trauma karena
pada korban terdapat tanda-tanda jelas seperti terdapat luka pada
tangan, kaki,dan pelipis mata
o Respon : korban tidak merespon mulai dari awas, suara dan nyeri.
Sehingga dapat disimpulkan korban tidak sadarkan diri.
o Pemeriksaan ABC : karena korban tidak sadarkan diri saat
melakuka pemeriksaan keadaan airway pada korban , saya
mencoba melihat apakah ada yang menyumbat pada airway korban
dengan cara menekan dahi dan mengangkat dagu kemudian
membuka mulut korban dan ditemukan benda yang telah
menyumbat pernafasan korban dan saya pun mengambil benda
tersebut. Untuk pemeriksaan breathing korban dengan cara
mendekatkan pipi saya pada hidung korban dan melihat naik turun
dada korban , setelah itu circulation dengan memeriksa denyut
nadi di leher korban karena korban dalam keadaan tidak sadar.
Pemeriksaan Fisik
Pada tahap ini saya mencoba meraba tubuh korban dari kepala hingga
ujung kaki untuk mencari apakah ada luka yang tersembunyi seperti
perubahan bentuk (P) , luka terbuka (L) , nyeri (N) , bengkak (B). Dan
melakukan pemeriksaan pada tanda vital seperti frekuensi yaitu 20
kali/menit , denyut nadi 85 kali / menit , suhu tubuh normal (34'C) , dan
tekanan darah
Pemeriksaan riwayat penderita dengan wawancara KOMPAK
o K (keluhan) = karena korban tidk sadarkan diri saya tidak dapat
mengetahui keluhan korban.
o O (Obat-obatan yang diminum) = karena korban tidak sadarkan
diri saya melakukan wawancara pada teman korban, dan ternyata
korban tidak mengkonsumsi obat apapun sebelum kecelakaan.
o M (makanan/minuman) = dari hasil wawancara teman korban
didapatkan hasil bahawa korban seharian belum makan, sehingga
ini mungkin mempengaruhi kondisi korban
o P (penyakit yang diderita ) = berdasarkan wawancara dari teman
korban , korban sempat mengeluh pusing karena belum makan
seharian, sehingga ini bisa dijadikan salah satu faktor kecelakaan
o A ( alergi yang diderita) : berdasarkan wawancara dengan
saksi dan teman, saya dapatkan informasi bahwa korban tidak
mempunyai alergi jadi kejadian ini tidak berhubungan dengan
alergi.
o K (kejadian yang dialami ) = dari wawancara orang disekitar
Korban bernama Anggie Sugeng Sulifani (20 tahun) mengalami
kecelakaan saat korban berada dilaboratorium. Saat di laboratorium
korban tidak sengaja menjatuhkan bahan kimia dan mengenai
tangan korban , saat korban kaget korban terjatuh dan perut korban
terkena ujung meja.
5.1 Kesimpulan
Dalam melakukan penilaian keadaan pada pasien dilakukan tindakan
penilaian sesuai dengan urutan langkah dalam memberikan pertolongan pertama
pada kecelakaan yaitu :
1. Penilaian keadaan
2. Penilaian dini yang terdiri dari kesan umum, pemeriksaan respon
dan pemeriksaan ABC (airway, breathing and circulation)
3. Pemeriksaan fisik terdiri dari pemeriksaan PLNB (perubahan
bentuk, luka terbuka, nyeri, bengkak) pada seluruh bagian tubuh dan
pemeriksaan tanda vital manusia.
4. Riwayat penderita terdiri dari KOMPAK (keluhan utama, obat yang
diminum, makanan/minuman yang terakhir imakan/diminum,
penyakit yang diderita, alergi, kejadian).
5. Pemeriksaan berkala atau lanjut
6. Pelaporan
Kasus 1
Korban bernama Firdha Nur Aliyah (21tahun) sedang mengendarai
sepeda motor ketika akan pulang kerumah. Saat dijalan korban
terserempet mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi dari belakang
dan menabrak bagian belakang motor korban . sehingga korban terjatuh
dari sepeda motor. korban merespon suara dengan menggerakan jarinya.
ABC ada , nafas lemah , denyut nadi normal , kulit kering , suhu tubuh
normal. Tekanan darah dibawah rata-rata. Terdapat luka ditangan dan
kaki dan di pelipis mata. Juga terdapat nyeri pada bagian lutut saat di
sentuh.
Kasus 2
Korban bernama Anggie Sugeng Sulifani (20 tahun) mengalami
kecelakaan saat korban berada dilaboratorium. Saat di laboratorium
korban tidak sengaja menjatuhkan bahan kimia dan mengenai tangan
korban , saat korban kaget korban terjatuh dan perut korban terkena
ujung meja. Setelah dilakukan penilaian , korban tidak merespon , ABC
ada , nafas normal,denyut nadi normal dan suhu normal. Terdapat luka
bakar terkena bahan kimia pada lengan kiri dan terdapat terdapat luka
terbuka pada perut sebelah kiri. Pada awalnya airway tertutup sesuatu
yang telah dibuang saat melakukan pemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA
http://sbhbaturetno.blogspot.com/2013/05/P3K-PENILAIAN.HTML
(diakses pada tanggal 16 september 2014 , pukul 20.13)
http://andrewloindong.blogspot.com/2012/12/materi-dasar-p3k-
pertolongan-pertama.html ( diakses pada tanggal 16 september 2014 pukul
20.15)
http://pertolonganpertama-
pertolonganpertama.blogspot.com/2011/01/penilaian-korban-bag-2.html
(diakses pada tanggal 16 september 2014 , pukul 20.17)
http://adirasoziety.blogspot.com/2012/08/dasar-dasar-p3k.html (diakses
pada tanggal 16 september 2014, pukul 20.19)