Anda di halaman 1dari 16

Lampiran 1

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada
Yth. Ibu/Bapak....
di
Tempat

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di program Studi Ilmu

Keperawatan STIKES Mandala Waluya Kendari, maka saya :

Nama : Juwita Fitriani

Nim : P.201301387

Status : Mahasiswa STIKES Mandala Waluya Kendari

Akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan

Terhadap Mekanisme Koping Penderita Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum

Daerah Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2016“. Untuk kepentingan

tersebut, saya memohon kesediaan ibu/bapak untuk brkenan menjadi subjek

penelitian (dijadikan sampel). Identitas dan informasi yang berkaitan dengan

ibu/bapak akan dirahasiakan oleh peneliti.

Atas partisipasi dan dukungannya, disampaikan terimakasih.

Lasusua, 2016

Hormat saya

Juwita Fitriani
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN
INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Inisial Nama :
Umur :
Alamat :
Menyatakan bersedia menjadi subjek (responden) dalam penelitian dari :

Nama : Juwita Fitriani


Nim : P.201301387
Program Studi : S1 keperawatan
Judul : Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Mekanisme
Koping Penderita Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum
Daerah Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2016.

Informasi yang diberikan pada penelitian ini tidak akan memberikan

dampak dan resiko apapun pada subjek penelitian, karena semata-mata untuk

kepentingan ilmiah serta kerahasiaan dari wawancara yang diberikan dan dijamin

sepenuhnya oleh peneliti. Saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum dimengerti dan telah mendapatkan jawaban yang

benar.

Demikian saya menyatakan secara sukarela untuk ikut sebagai subjek

dalam penelitian ini.

Lasusua, 2016

Peneliti Responden

(Juwita Fitriani) ( )
Lampiran 3

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP MEKANISME KOPING


PENDERITA DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DJAFAR HARUN KABUPATEN KOLAKA UTARA
TAHUN 2016

A. Identitas Responden

1. Nama (Inisial) : ...............

2. Umur : ................ Tahun

3. Jenis Kelamin : ................

4. Pendidikan : ................

B. Petunjuk Pengisian Pertanyaan

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda dengan memberi


tanda ceklist (√) pada kolom jawaban yang disediakan!
Lampiran 4
LEMBAR KUESIONER

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP MEKANISME KOPING


PENDERITA DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DJAFAR HARUN KABUPATEN KOLAKA UTARA
TAHUN 2016

Jawaban
No PERNYATAAN
Ya Tidak
Anda mampu mengontrol emosi misalnya dengan
1.
berbicara dengan orang lain
Anda selalu melakukan aktifitas yang membuat
2. perasaan anda menjadi tenang dan semakin baik
(konstruktif)
Anda selalu berpikir positif ke depan dalam menjalani
3.
penyakit anda saat ini
Anda merasa senang ketika orang memberikan
4.
dukungan kepada anda terutama orang terdekat
Anda mampu memecahkan masalah atau
5. memutuskan sesuatu dengan pertimbangan yang
matang
Anda tidak tergoda melakukan perbuatan yang
6.
cenerung merusak
Anda cenderung untuk tidak melakukan aktifitas yang
7. kurang sehat termasuk minum alcohol maupun obat-
obatan terlarang
Anda mampu berpikir lebih jauh kedepan dalam
8. menjalani penyakit anda saat ini dan
Anda tidak menghindar ataupun menarik diri dari
9.
pergaulan social
Anda selalu berusaha menyelesaikan masalah yang
10.
anda hadapi dengan baik
Lampiran
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“MEKANISME KOPING”

Judul : MEKANISME KOPING


Pokok Bahasan : a. Pengertian Mekanisme Koping
b. Bentuk-bentuk Strategi koping
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping
d. Teknik koping yang spesifik

Hari/Tanggal : Agustus 2016


Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Sakit Umum Daerah Djafar Harun
Sasaran : Penderita Diabetes Melitus

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU):


Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan sasaran mengetahui apa
yang dimaksud dengan mekanisme koping, pengertian, bentuk-bentuk strategi
koping, faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping, dan menjelaskan
teknik koping yang spesifik.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK):
Setelah mengikuti penyuluhan sasaran mampu :
1. Menjelaskan pengertian mekanisme koping
2. Menyebutkan bentuk-bentuk strategi koping
3. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping
4. Menjelaskan teknik koping yang spesifik
C. Materi
1. Pengertian mekanisme koping
2. Bentuk-bentuk strategi koping
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping
4. Menjelaskan teknik koping yang spesifik
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
E. Media dan alat
1. Materi (terlampir)
2. LeafLet
3. Kursi
F. Kegiatan Penyuluhan

TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA/ALAT METODE


PEMATERI SASARAN
PENDAHU 10 MNT  Memberi  Menjawab  Leaflet  Ceramah
LUAN salam salam  Materi & Tanya
 Menjelaskan  Mendengarkan penyuluhan Jawab
TIU dan TIK dan mencatat

INTI 30 MNT  Menjelaskan


pengertian
Mekanisme
koping
 Menyebutkan
bentuk-bentuk
strategi koping  mendengarkan
 Menjelaskan & bertanya SDA SDA
faktor-faktor
yang
mempengaruh
i strategi
koping
 Menjelaskan
teknik koping
yang spesifik

PENUTUP 10 MNT  Menyimpulkan  Menyimpulkan SDA SDA


bersama bersama
peserta pemateri
 Memberikan  Menjawab
evaluasi pertanyaan
secara lisan yang diajukan
oleh pemateri

G. Pengorganisasian

Pemberi materi : Juwita Fitriani

H. Evaluasi
1. Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan Rumah Sakit Umum
Daerah Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara
2. Hasil
a) Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan
I. Kriteria Evaluasi

Tahap Indikator keberhasilan


A. Struktur
1. Persiapan Media
2. Persiapan Alat Materi terlampir, liflet dan kursi.
3. Persiapan Materi Materi dan dibuatkan materi singkat ditulis
dibelakang kalender bekas agar masyarakat
lebih memahami materi yang dibawakan
pemateri.
B. Proses penyuluhan Penyuluhan mekanisme koping terhadap
respon psikologis penderita DM berlangsung
lancar dan terjadi proses interaksi antara
penyuluh dengan para responden yang
menerima penyuluhan, kehadiran undangan
diharapkan sekitar 90% dan tidak ada yang
meninggalkan tempat saat penyuluhan
berlangsung.
C. Hasil penyuluhan
Jangka pendek Setelah dilakukan penyuluhan responden
mampu :
1. Memahami materi penyuluhan sebanyak
70% dan apa yang telah disampaikan
dengan kriteria mampu menjawab
pertanyaan yang akan diberikan oleh
penyuluh.
2. Menjelaskan kembali pengertian
mekanisme koping
3. Menyebutkan jenis mekanisme koping
4. Menjelaskan faktor faktor yang
mempengaruhi mekanisme koping
Jangka panjang Semoga materi penyuluhan yang
disampaikan dapat bermanfaat bagi
masyarakat khususnya penderita DM di
Rumah Sakit Umum Daerah Djafar Harun
Kabupaten Kolaka Utara.
MATERI PENYULUHAN
“MEKANISME KOPING”

A. Pengertian Mekanisme Koping


Mekanisme koping merupakan cara yang dilakukan oleh individu dalam
menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri terhadap perubahan, respon
terhadap situasi yang mengancam. Upaya individu ini dapat berupa kognitif,
perubahan perilaku dan perubahan lingkungan yang bertujuan untuk
menyelesaikan stress yang dihadapi. Koping merupakan pemecahan masalah
dimana seseorang menggunakannya untuk mengelola kondisi stress.
Dalam keperawatan konsep koping sangat perlu karena semua pasien
mengalami stress, sehingga sangat perlu kemampuan untuk mengatasinya
dan kemampuan koping untuk adaptasi terhadap stress yang merupakan faktor
penentu yang terpenting dalam kesejahteraan manusia (Keliat, 2007)
B. Jenis Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2
(dua) (Stuart dan Sundeen, 2008), yaitu:
1. Mekanisme Koping Adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar
dan mencapai tujuan. Karakteristik mekanisme koping adaptif yaitu :
a. Masih mengontrol emosi pada dirinya dengan cara berbicara pada
orang lain.
b. Melakukan aktifitas yang konstruktif
c. Memiliki persepsi yang luas
d. Dapat menerima dukungan dari orang lain
e. Dapat memecahkan masalah secara efektif
2. Mekanisme Koping Maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.
a. Perilaku cenderung merusak
b. Melakukan aktifitas yang kurang sehat seperti obat-obatan dan alkohol.
c. Tidak mampu berfikir apa-apa atudisorientasi.
d. Perilaku cenderung menghindar atau menarik diri.
e. Tidak mampu menyelesaikan masalah (Stuart & Sudden, 2008)
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Koping
Menurut Mutadin (2002) cara individu menangani situasi yang
mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi :
1. Kesehatan Fisik
Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha
mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup
besar.
2. Keyakinan atau pandangan positif
Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti
keyakinan akan nasib (external locus of control) yang mengerahkan individu
pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan
kemampuan strategi coping.
3. Keterampilan memecahkan masalah
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi,
menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk
menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif
tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya
melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
4. Keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah
laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku
dimasyarakat.
5. Dukungan sosial
Menurut Flokman & Lazarus (dalam Sarafino, 2006) terdapat dua klasifikasi
bentuk coping yaitu : problem focused coping (PFC) dan emotional focused coping
(EPC). Problem focused coping (PFC) adalah bentuk coping yang lebih diarahkan
kepada upaya untuk mengurangi tuntutan dari situasi yang menekan individu,
sedangkan emotion focused coping (EFC) merupakan bentuk coping yang
diarahkan untuk mengatur respon emosional terhadap situasi yang menekan
individu.
6. Materi
Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang-barang atau layanan
yang biasanya dapat dibeli.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“DIABETES MELITUS”

Judul : DIABETES MELITUS


Pokok Bahasan : a. Pengertian Pengertian Diabetes Melitus
: b. Penyebab Diabetes Melitus
: c. Faktor Resiko Diabetes Melitus
: d. Gejala Diabetes Melitus
: e. Penatalaksanaan

Hari/Tanggal : Agustus 2016


Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Sakit Umum Daerah Djafar Harun
Sasaran : Penderita Diabetes Melitus

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan sasaran mengetahui tentang
diabetes melitus, pengertian baik itu pengertian, penyebab, factor resiko, gejala
dan penatalaksanaan diabetes mellitus.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
Setelah mengikuti penyuluhan sasaran mampu :
1. Menjelaskan pengertian diabetes melitus
2. Menyebutkan penyebab diabetes melitus
3. Menyebutkan faktor resiko diabetes melitus
4. Menyebutkan gejala diabetes mellitus
5. Menyebutkan penatalaksanaan diabetes melitus
C. Materi
1. Pengertian diabetes melitus
2. Penyebab diabetes melitus
3. Faktor resiko diabetes melitus
4. Gejala diabetes mellitus
5. Penatalaksanaan diabetes melitus
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
E. Media dan alat
1. Materi (terlampir)
2. LeafLet
3. Kursi
F. Kegiatan Penyuluhan
TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA/ALAT METODE
PEMATERI SASARAN
PENDAHU 10 MNT  Memberi  Menjawab  Leaflet  Ceramah
LUAN salam salam  Materi & Tanya
 Menjelaskan  Mendengarkan penyuluhan Jawab
TIU dan TIK dan mencatat

INTI 30 MNT  Menjelaskan


pengertian
diabetes
melitus
 Menyebutkan
penyebab
diabetes  mendengarkan
melitus & bertanya SDA SDA
 Menjelaskan
faktor resiko
diabetes
melitus
 Menjelaskan
gejala
diabetes
mellitus
 Menjelaskan
penatalaksana
an diabetes
mellitus
PENUTUP 10 MNT  Menyimpulkan  Menyimpulkan SDA SDA
bersama bersama
peserta pemateri
 Memberikan  Menjawab
evaluasi pertanyaan
secara lisan yang diajukan
oleh pemateri

G. Pengorganisasian
Pemberi materi : Juwita Fitriani
H. Evaluasi
a. Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan Rumah Sakit Umum
Daerah Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara
b. Hasil
a. Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan
I. Kriteria Evaluasi

Tahap Indikator keberhasilan


D. Struktur
1. Persiapan Media
2. Persiapan Alat Materi terlampir, liflet dan kursi.
3. Persiapan Materi Materi dan dibuatkan materi singkat ditulis
dibelakang kalender bekas agar masyarakat
lebih memahami materi yang dibawakan
pemateri.
E. Proses penyuluhan Penyuluhan diabetes mellitus pada penderita
DM berlangsung lancar dan terjadi proses
interaksi antara penyuluh dengan para
responden yang menerima penyuluhan,
kehadiran undangan diharapkan sekitar 90%
dan tidak ada yang meninggalkan tempat
saat penyuluhan berlangsung.
F. Hasil penyuluhan
Jangka pendek Setelah dilakukan penyuluhan responden
mampu :
1. Memahami materi penyuluhan sebanyak
70% dan apa yang telah disampaikan
dengan kriteria mampu menjawab
pertanyaan yang akan diberikan oleh
penyuluh.
2. Menjelaskan kembali pengertian diabetes
melitus
3. Menyebutkan penyebab diabetes melitus
4. Menyebutkan faktor resiko diabetes
mellitus
5. Menyebutkan gejala diabetes mellitus
6. Menyebutkan penatalaksanaan diabetes
mellitus
Jangka panjang Semoga materi penyuluhan yang
disampaikan dapat bermanfaat bagi
masyarakat khususnya penderita DM di
Rumah Sakit Umum Daerah Djafar Harun
Kabupaten Kolaka Utara.
MATERI PENYULUHAN
“DIABETES MELITUS”

A. Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes Melitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang
disebabkan karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat
kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak
ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang
sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang.
Sedangkan menurut Brunner & Suddarth (2002) Diabetes melitus
adalah gangguan metabolik kronik yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat
dikontrol yang dikarakteristikan dengan ketidakadekuatan penggunaan insulin.
B. Penyebab
· Penyebab secara umum tergantung dari tipe Diabetes, yaitu :
1. Diabetes Tipe I (Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM))
Diabetes yang tergantung insulin yang ditandai oleh penghancuran
sel-sel beta pankreas disebabkan oleh :
a. Faktor genetik
b. Faktor Imunologi
Respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap seolah-
olah sebagai jaringan asing.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang
menimbulkan destruksi sel beta.
2. Diabetes Tipe II (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus /NIDDM ).

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan


gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II belum diketahui. Faktor
genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin. Selain itu terdapat faktor-faktor risiko tertentu yang
berhubungan yaitu :
1. Usia
Umumnya manusia mengalami penurunan fisiologis yang secara
dramatis menurun dengan cepat pada usia setelah 40 tahun. Penurunan
ini yang akan beresiko pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk
memproduksi insulin (Sujono & Sukarmin, 2001).
2. Obesitas
Obesitas mengakibatkan sel-sel beta pankreas mengalami hipertropi
yang akan berpengaruh terhadap penurunan produksi insulin. Hipertropi
pankreas disebabkan karena peningkatan beban metabolisme glukosa
pada penderita obesitas untuk mencukupi energi sel yang terlalu
banyak.
3. Riwayat Keluarga
Pada anggota keluarga dekat pasien diabetes tipe 2 (dan pada kembar
non identik), risiko menderita penyakit ini 5 hingga 10 kali lebih besar
daripada subjek (dengan usia dan berat yang sama) yang tidak memiliki
riwayat penyakit dalam keluarganya. Tidak seperti diabetes tipe 1,
penyakit ini tidak berkaitan dengan gen HLA. Penelitian epidemiologi
menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 tampaknya terjadi akibat sejumlah
defek genetif, masing-masing memberi kontribusi pada risiko dan
masing-masing juga dipengaruhi oleh lingkungan.
4. Gaya hidup (stres)
Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang
cepat saji yang kaya pengawet, lemak, dan gula. Makanan ini
berpengaruh besar terhadap kerja pankreas. Stres juga akan
meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan
sumber energi yang berakibat pada kenaikan kerja pankreas. Beban
yang tinggi membuat pankreas mudah rusak hingga berdampak pada
penurunan insulin.
C. Faktor Resiko

Faktor resiko terjadinya DM


1. Usia (resisten insulin meningkatpada usia >65 tahun)
2. Obesitas
3. Riwayat keluarga dengan DM
4. Kebiasaan diet yang buruk
5. Kurang olahraga/aktivitas
6. DM saat kehamilan
7. Kelompok etnik
D. Gejala Diabetes Melitus

1. Poliuria (Banyak kencing)


2. Polidipsia (Banyak minum)
3. Poliphagia (Banyak makan)
4. Glukosuria (kadar gula darah yang tinggi)
5. Kelelahan
6. Luka lama/sukar sembuh
7. Pandangan kabur
8. Penurunan BB yang cepat
9. Kesemutan
10. Lemas
E. Penatalaksanaan

1. Pendidikan kesehatan, Meliputi:


a. Tes toleransi glukosa
b. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM
c. Komplikasi DM
d. Perencanaan makanan
e. Kegiatan jasmani
f. Pengobatan
g. Perawatan kaki
2. Pengendalian nutirisi. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes
diarahkan untuk mencapai tujuan berikut :
a. Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya: vitamin dan
mineral)
b. Mencapai dan mempertahankan BB ideal
c. Memenuhi kebutuhan energi
d. Mencegah frutuasi kadar glukosa setiap harinya dengan mengupayakan
kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman
dan praktis
e. Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat.
3. Latihan, Manfaat :
a. Meningkatkan energi
b. Membakar kelbihan insulin
c. Meningkatkan kelebihan sensivitas insulin
d. Meningkatkan kadar HDL
e. Latihan fisik : 5-10 menit pemanasan, 20-30 menit latihan aerobik (75—
80 denyut jantung maksimal), 15-20 menit pendinginan, Latihan
dilakukan 3-5x/minggu
4. Obat
a. Suffanilure
b. Inhibitor glukosadainsulin sensitizing agent.

Anda mungkin juga menyukai