Anda di halaman 1dari 57

1

BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini kita berada pada era informasi yang ditandai dengan begitu

tergantungnya segala aspek kehidupan manusia terhadap informasi. Bahkan ada suatu

pernyataan umum bahwa siapa yang ingin menguasai dunia, maka kuasailah

informasi.Betapa pentingnya informasi dijelaskan oleh Ira. A. Penn dalam Martono (1997)

bahwa meskipun konsumsi pangan lebih banyak dari sebelumnya, namun lebih dari 50%

tenaga kerja bekerja di kantor dan 80% di antaranya bekerja sebagai pengelola informasi.

Kualitas Pelayanan Medis di Rumah Sakit bergantung kepada efektivitas kerja staf

medik, yang dinilai oleh komite medik. Keberhasilan tugas komite medik tersebut

tergantung kepada kelengkapan, ketelitian, kebenaran, relevansi, dan ketepatan waktu

penyelesaian Rekam Medis di Rumah Sakit tersebut.

Salah satu aspek kehidupan manusia yang tergantung terhadap informasi adalah

bidang kesehatan.Pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan melalui rumah sakit.

Agar pembangunan kesehatan dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan

peningkatan dan pemanfaatan manajemen kesehatan melalui manajemen rumah sakit.

Sebuah rumah sakit memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan

yang sempurna kepada pasien baik pasien rawat inap, pasien rawat jalan, maupun pasien

gawat darurat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan, melalui rumah sakit,

bertanggung jawab akan mutu pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada semua pasien.

Pemerintah mendelegasikan tanggung jawabnya kepada staf di rumah sakit.

Rumah sakit sebagai suatu lembaga organisasi juga memiliki record sebagai bahan

pelaksanaan kegiatan administrasi pelayanannya. Sebagai suatu lembaga yang melayani

kesehatan masyarakat, suatu rumah sakit akan menghasilkan record yang disebut dengan
2

rekam medis pasien. Di dalam rekam medis berisi informasi yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pengobatan dan perawatan pasien yakni tentang penyakit, perawatan dan

penanganan medis pasien.

Keberadaan rekam medis sangat dipentingkan, rekam medis dapat digunakan

sebagai indikator dalam melihat kualitas pelayanan kesehatan, yang oleh Benjamin (1980)

disebutkan bahwa pelayanan kesehatan yang baik secara umum berarti memiliki rekam

medis yang baik pula.Komisi gabungan dalam mengakreditasi rumah sakit di U.S.A dan

Canada telah menyeleksi rekam medis sebagai ukuran yang digunakan dalam menentukan

kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan suatu rumah sakit melalui staf kesehatannya.

Departemen Kesehatan (1982) menyatakan bahwa pada beberapa negara maju,

Badan Organisasi Akreditasi Rumah Sakit, menganggap bahwa rekam medis sangat penting

dalam mengukur mutu pelayanan medis yang diberikan oleh rumah sakit beserta staf

medisnya.Rekam medis merupakan milik rumah sakit yang harus dipelihara karena sangat

besar manfaatnya bagi pasien, bagi dokter, dan bagi rumah sakit. Rumah sakit bertanggung

jawab untuk melindungi informasi yang ada di dalam rekam medis terhadap kemungkinan

hilangnya keterangan, pemalsukan data yang ada di dalam rekam medis, ataupun

dipergunakan oleh orang yang semestinya tidak diberi izin.

Pernyataan yang senada disebutkan pula oleh Boektiwetan (1996) bahwa seiring

dengan pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan

sosial ekonomi dan pendidikan mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang

menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu.Dan salah satu parameter untuk menentukan

mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah informasi yang terekam dalam rekam

medisnya.Indikator mutu rekam medis yang baik adalah kelengkapan isinya, akurat, tepat

waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.


3

Rekam medis yang seharusnya dimanfaatkan sebagai sumber informasi dalam

proses pengambilan keputusan di rumah sakit, saat ini masih menghadapi permasalahan,

yang disebabkan karena belum membudayanya penggunaan informasi yang faktual oleh

para manajer di rumah sakit (Kodyat, 1996). Rekam medis yang tidak lengkap dan tidak

tepat waktu, merupakan kendala dalam menghasilkan informasi yang bermutu, dimana

informasi medis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem informasi rumah sakit,

yang berguna sebagai bahan dalam pengambilan keputusan serta perencanaan rumah sakit

secara menyeluruh (Rasjid, 1996).Permasalahan tersebut perlu dipecahkan melalui

peninjauan terhadap bagaimana pengelolaan rekam medis selama ini. Pengelolaan rekam

medis yang sesuai dengan semestinya, akan menghasilkan suatu hasil dimana rekam medis

tersebut dapat digunakan sebagai sumber informasi yang bermutu, yakni faktual, lengkap,

dan tepat waktu.

Rekam Medis suatu rumah sakit adalah merupakan rekod yang pengelolaannya

harus disesuaikan dengan ketentuan, petunjuk dan pedoman yang berlaku pada pengelolaan

record pada umumya. Beberapa ketentuan dan petunjuk yang ada dan berlaku di Indonesia

yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan record antara lain:

a) Undang-undang nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Kearsipan.
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan

Arsip beserta penjelasannya.


c) Surat Edaran Kepala Arsip Nasional nomor SE/01/1981 tentang Penanganan Arsip

Inaktif sebagai pelaksanaan ketentuan peralihan peraturan pemerintah tentang

penyusutan arsip.
d) Surat Edaran Kepala Arsip Nasional nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum

untuk Menentukan Nilai Guna Arsip.


e) Perraturan menteri kesehatan nomor 269 tentang penyelenggaraan rekam medis
4

Pengelolaan rekam medis selain harus mengacu pada ketentuan, petunjuk, dan

pedoman seperti yang dijelaskan di atas, yaitu yang dikeluarkan oleh Arsip Nasional, juga

harus mengacu pada ketentuan, petunjuk, dan pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen

Kesehatan, antara lain:

a) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 10 tahun 1966 tentang Wajib

Simpan Rahasia Kedokteran.


b) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis atau

Medical Records.
c) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit.


d) Surat keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis nomor 1377 tahun 1990 tentang

Pembentukan Tim Penyusunan Rekam Medis di Rumah Sakit.


e) Surat Edaran nomor HK.00.06.1.5.01660 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan

Formulir Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit.

Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit menyebutkan :

a. Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat

perlu adanya peningkatan mutu pelayanan kesehatan


b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatah harus disertai adanya sarana penunjang yang

memadai antara lain melalui penyelenggaraan Rekam Medis pada setiap sarana

pelayanan kesehatan
c. Bahwa untuk mencapai tujuan a dan b tersebut diatas dipandang perlu menetapkan

peraturan Menteri Kesehatan tentang Rekam Medis.

Untuk mencapai keseragaman sIstem tata kerja pengisian/pengelolaan Rekam Medis

di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, maka perlu pedoman yang harus diajadikan acuan

dan dilaksanakan sebaik – baiknya oleh setiap petugas yang ada kaitannya dengan Rekam

Medis (Dokter, Perawat, Petugas Rekam medis) sehingga dapat dihasilkan suatu Rekam
5

Medis yang lengkap, teliti, benar, relevan, Up date dan siap tepat waktunya dan hal tersebut

dapat menunjang peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit .

Perlu diketahui Buku Pedoman Pengorganisasian ini dibuat untuk mengetahui sejauh

mana pengorganisasian rekam medis di RSUD Leuwiliang, program kerjanya,

tenaga/personil yang ada, serta uraian jabatan masing-masing pekerjaan.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
RSUD Leuwiliang adalah salah satu lembaga pelayanan yang dibangun oleh

pemerintah guna membantu pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

khususnya rumah sakit. RSUD Leuwiliang berada di daerah Kecamatan Leuwiliang

tepatnya berlokasi di Desa Cibeber I Kecamatan Leuwiliang dengan lahan seluas 3,5
6

hektar dengan luas bangunan 9.111,90 m2, terdiri dari empat gedung dua lantai. Berikut

adalah gambaran umum RSUD Leuwiliang :

1. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah


Leuwiliang
2. Alamat . : Jln.Raya Cibeber No.1
Leuwiliang-Bogor
Telepon : (0251) 8643290
Fax : (0251) 8643291

Email : rsudleuwiliang@bogor.kab.go.id

3. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kabupaten


Bogor
4. Nama Direktur : drg. Wiwik Wahyuningsih, MKM
5. Kelas RS dan SK Menkes RI : Tipe C
6. Nomor Registrasi RS : 3201083
7. Nomor dan tanggal ijin operasional Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
- Keputusan Bupati Bogor Nomor 445/135/Kpts/Per-UU/2017 tentang pemberian

ijin penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang atas nama Dinas

Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bogor di Desa Cibeber Kecamatan Leuwiliang.


- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor NK.03.05/I/7940/2010

tentang penetapan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kabupaten

Bogor.
8. Luas Lahan : 38.000 m2
9. Luas Gedung : 17.634.38 m2
10. Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit
Kapasitas Tempat tidur di RSUD Leuwiliang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
7

R.Bayi
U
V Ke Ke Kel Lev Isolas
N Nama ta Isola Lev Lev Juml
I las las as el i
o Ruangan m si el el ah
P I II III IIIB
a IB IIB
+
1 Teratai 1 - - 3 8 15 2 - - - - 28
2 Teratai 2 - - 3 4 30 2 - - - - 39
2 Matahari - - 4 11 34 4 - - - - 53
3 Tulip - - 4 8 10 2 - - - - 23
4 Anyelir - 0 3 6 41 2 - - - - 53
5 ICU - - 3 - - 1 - - - - 4
6 IGD - - - 6 - - - - - - 6
7 Anggrek - - - 6 - - - - - - 6
8 Perinatologi - - - - - - 12 16 5 5 38
9 VIP 0 - - - - - - 0
Total 0 0 20 49 130 13 12 16 5 5 250

Sumber : SK Direktur RSUD Leuwiliang

11. Standar Kualitas Pelayanan Rumah Sakit


Pada tanggal 29 Juni 2012 RSUD Leuwiliang mendapatkan akreditasi Rumah Sakit

untuk tipe C dengan predikat Lulus Tingkat Dasar yaitu Pelayanan Medis,

Keperawatan, Manajemen, Instalasi Gawat Darurat dan Rekam Medis dengan masa

berlaku sampai dengan tanggal 29 Juni 2015.

12. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

RSUD Leuwiliang telah mendapatkan status sebagai rumah sakit yang

mendapatkan status BLUD dengan diterbitkannya SK Bupati Nomor:

900/169/Kpts/Per-UU/2014 tanggal 23 Februari Tahun 2014.

Pada tanggal 27 Oktober 2017 dengan nomor KARS-SERT/864/X/2017, RSUD

Leuwiliang mendapatkan prestasi lulus Paripurna versi 2012 dengan masa berlaku

dari tanggal 12 Juni 2017 sampai dengan tanggal 12 Juni 2020.

Dan telah melakukan verifikasi pertama Akreditasi Versi 2012 pada tanggal 05 Juni

2018 . Selain itu, pada tanggal 28 April 2018 RSUD Leuwiliang mengadakan

Workshop Internal Standar Akreditasi Rumah Sakit ( SNARS ) Edisi I, kemudian


8

melakukan bimbingan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit ( SNARS ) Edisi I

pada tanggal 16 November 2018.

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, NILAI, MOTTO RS

A. Visi Rumah Sakit


RSUD Leuwiliang memiliki visi yang tercantum dalam Rencana Strategis tahun

2014-2018 Visi RSUD Leuwiliang :

Rumah Sakit Terpercaya Pilihan Utama Masyarakat


Adapun penjelasan dari visi RSUD Leuwiliang tersebut adalah sebagai berikut :

- Pengertian rumah sakit terpercaya adalah :


9

“Pemberi pelayanan kesehatan sesuai dengan standar aturan yang meliputi

kesesuaian harga, ketepatan waktu, yang dikemas dengan santun”.

- Pengertian pilihan utama masyarakat adalah :

“Masyarakat lebih memilih berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang

dikarenakan profesional, mudah dijangkau, ramah, dan harga yang kompetitif”.

B. Misi Rumah Sakit

Berdasarkan Rencana Strategis Rumah Sakit tahun 2014-2018 misi RSUD

Leuwiliang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan sumber daya manusia rumah sakit.


2. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana.
3. Meningkatkan pengelolaan manajemen yang profesional, inovatif dan dinamis.
4. Memberikan pelayanan yang optimal dan responsif.
5. Meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pelayanan
6. Berpartisipasi aktif dalam mendukung program pemerintah di Kabupaten Bogor.

C. Tujuan Strategis Rumah Sakit

Tujuan strategis rumah sakit digunakan untuk menyatakan rumusan yang luas dan

tidak terbatas waktu tentang apa yang ingin dicapai organisasi. Sasaran digunakan

untuk menyatakan rumusan hasil akhir yang lebih spesifik, pencapaian yang harus

terwujud dalam batas waktu tertentu.

Adapun tujuan Strategis RSUD Leuwiliang yaitu sebagai berikut :

1. Tersedianya SDM yang berkompetensi sesuai standar diseluruh unit pelayanan

rumah sakit dalam hal pengembangan knowledge, skill dan attitude.

2. Tersedianya bangunan yang menarik bagi masyarakat.

3. Tersedianya peralatan medis yang canggih dan mutakhir sesuai ilmu pengetahuan

dan terknologi kedokteran.


10

4. Tersedianya perangkat manajamen yang memadai yang inovatif, responsif dan

dinamis untuk terselenggaranya pelayanan yang efektif dan efesien yang mampu

menjawab tantangan rumah sakit dimasa yang akan datang.


5. Terselenggaranya pelayanan yang optimal dan responsif serta memadai untuk

terselenggaranya pelayanan yang efektif dan efesien.


6. Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja yang bekerjasama dengan pihak ketiga

(industri, institusi, pendidikan dan perusahaan).


7. Terselenggaranya program-program pelayanan yang mendukung program

pemerintah sesuai dengan amanat RPJMD.


D. Nilai-nilai Budaya Rumah sakit
”PRAYOGA”

Profesional Terampil dalam tugas, cekatan dan legal

Responsif Tanggap dan sensitif dalam tugas dan tanggung jawab

Aktual Terdepan, terpercaya dan terbaru dalam data dan informasi

Yakin Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas

Orientasi Peninjauan, pandangan, pikiran, dan perhatian yang

menentukan sikap (arah, tempat, dan sebagainya) dengan

kecenderungan tepat dan benar

Gigih Semangat dan berusaha keras untuk menjadi lebih baik

Amanah Selalu memegang teguh ketulusan dan keikhlasan dalam

melaksanakan pekerjaan

E. Motto Rumah Sakit

Motto RSUD Leuwiliang adalah sebagai berikut :

Melayani dengan Hati Bertindak dengan Logika


11

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati

dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan

kesehatan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan rumah sakit;


2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan rumah sakit.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan di rumah sakit.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 02 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kelas C. RSUD Leuwiliang

merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan

daerah, dipimpin oleh Direktur RSUD Leuwiliang yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati. Adapun struktur organisasi RSUD dapat dilihat pada

gambar dibawah ini (gambar 2.1).


12
13

BAB V
STRUKTUR ORGANISAI INSTALASI REKAM MEDIS

DIREKTUR

Kepala Instalasi
rekam Medis

KoooKoordinato Koordinator
Koordinator r Pendaftaran Koordinator Koordinator Filling Pengolahan
Pendaftaran RJ IGD & RI Pengelolaan RM Data &
Pelaporan

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA P PELAKSANA PELAKSANA

ASSEMBLING

PELAKSANA

DISTRIBUSI

PELAKSANA

RETRIEVAL
14

BAB VI
URAIAN KERJA
A. Kepala Instalasi Rekam Medis

Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rekam Medis

Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis

Kualifikasi : 1. Pendidikan minimal D3 Rekam Medis

2. Mampu memimpin

3. Bekrja Minimal 2 tahun di RSUD Leuwiliang

4. Memahami dan menghayati cita-cita tujuan RSUD Leuwiliang

5. Memiliki kesehatan rohani dan jasmani

1. Ikhtisar Jabatan :

a. Membuat dan mengevaluasi sistem, Pedoman, SPO, Juknis kegiatan

pelayanan

rekam medis, meliputi pendaftaran pasien, pengolahan data, penyimpanan dan

pengambilan berkas rekam medis serta analisa dan laporan.

b. Membagi tugas, memberikan petunjuk serta menyelia pelaksanaan tugas

bawahan, mengatur shift dinas, jadwal cuti, libur, membuat permintaan

kebutuhan sumber daya, ATK, ART, kebutuhan lain untuk pelaksanaan kegiatan

Instalasi Rekam Medis di RSUD Leuwiliang

c. Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi

kebutuhan
15

sumber daya yang dipergunakan.

d. Membuat laporan kinerja pelayanan rumah sakit, sebagai dasar

perencanaan, mengolah data menjadi informasi sebagai penunjang

pengambilan keputusan manajemen.

2. Hasil Kerja :

a. SPO, Juknis kegiatan pendaftaran, pengolahan data, penyimpanan dan pengambilan

rekam medis serta analisa dan pelaporan.

b. Uraian tugas bawahan.

c. Jadwal dinas shift, daftar cuti, libur.

d. Petunjuk kerja bawahan.

e. Supervisi pelaksanaan tugas bawahan.

f. Laporan intern dan ekstern yang sudah tercetak.

g. Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Instalasi Rekam Medis.

h. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan rekam medis.

i. Buku Profil RSUD Leuwiliang ( Laporan Kinerja RS)

3.Bahan Kerja

Bahan Kerja Penggunaan Dalam Tugas

Buku petunjuk penyelenggaraan Rekam


a. pedoman penyusunan program
Medis Depkes tahun 2006

b. Buku pedoman penyelenggaraan layanan pedoman penyusunan program

Rekam Medis RSUD Leuwiliang tahun


16

2016 revisi II

Peraturan dan ketentuan (PERDA/UU


Dasar hukum penyusunan program
c. kesehatan dll) yg terkait di Instalasi
kerja
rekam medis

Laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi


d. Pedoman penyusunan program
rekam medis tahun sebelumnya

Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan


e. Pedoman penyusunan program
Instalasi rekam medik tahun sebelumnya

f. SOP Pedoman Pelaksanaan kegiatan

g. Tupoksi bawahan Pedoman pembagian tugas bawahan

Laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi

h. rekam medis tahun berjalan (mingguan/ Pedoman penyelia bawahan

perbulan/ triwulan/semester)

I Disposisi Atasan Pelaksanaan tugas ke dinasan lain

4.Alat / Perangkat Kerja

a. ATK untuk Mendukung pelaksanaan tugas dan pekerjaan

b. Computer untuk Mendukung pelaksanaan tugas dan pekerjaan

c. Telepon

5. Hasil Kerja

a. Dokumen rencana kegiatan instalasi rekam medis

b. Dokumen surat perintah kerja/disposisi kebawahan

c. Dokumen nontulen rapat

d. Dokumen laporan monitoring (mingguan/ bulanan/ triwulan/ semester)

e. Dokumen laporan evaluasi pelaksaan kegiatan instalasi rekam medik

f. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan instalasi rekam medik

g. Dokumen surat edaran / surat tembusan


17

h. SK/ Surat tugas

6. Uraian Tugas :

a. Membuat program kerja instalasi dan SPO

b. Membuat dan mengevaluasi sistem penerimaan pasien rawat jalan dan rawat inap.

c. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis.

d. Merencanakan dan menetapkan formulir rekam medis.

e. Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur penyimpanan berkas rekam

medis.

f. Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur peminjaman dan

pendistribuasian berkas rekam medis.

g. Merencanakan dan membuat kriteria dalam rangka retensi berkas rekam medis.

h. Memeriksa kebenaran kode penyakit dan kode tindakan medis.

i. Membuat dan menyajikan laporan kegiatan medis rumah sakit untuk kepentingan

manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan.

j. Membuat laporan dan analisa data morbiditas, mortalitas dan tindakan operasi.

Melaksanakan penilaian terhadap rekam medis in aktif untuk menilai berkas rekam

medis bernilai guna atau tidak.

l. Merencanakan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan

rekam medis di rumah sakit.


18

m. Membuat jadwal kerja, mengatur shift dinas, jadwal cuti dan libur.

n. Membuat permintaan kebutuhan sumber daya, ATK, ART, kebutuhan lain untuk

pelaksanaan kegiatan Instalasi Rekam Medis di RSUD Leuwiliang

o. Membuat laporan intern dan ekstern rumah sakit secara berkala serta analisanya.

p. Membuat uraian tugas bagi bawahan.

q. Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan.

r. Memeriksa laporan kegiatan kunjungan rawat jalan, inap dan penunjang sebagai

bahan pelaporan dan analisa.

s. Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan Instalasi Rekam Medis

sehubungan dengan kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.

t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait

dengan kegiatan Instalasi Rekam Medis.

7. Tanggung Jawab

a. Kerahasian isi rekam medik

b. Kelengkapan peralatan kerja instalasi rekam medik

c. Keakuratan data dalam laporan instalasi rekam medik

d. Kesesuaian pelaksanaan tugas di instalasi Rekam Medis dengan peraturan/SOP

e. Pusat informasi dalam pengelolaan data dari semua unit kerja RSUD Leuwiliang

8. Wewenang

a. Meminta bahan kerja yang sesuai kebutuhan instalasi rekam medik

b. Mengembalikan bahan kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan instalasi rekam
19

medis

c. Melakukan pemeliharaan perangkat kerja yang digunakan di instalasi rekam medis

d. Menyebarluaskan informasi atau data dari instalasi rekam medik pada bidang/bagian/

seksi/kasubbag/instalasi/ruang yang terkait

e. Pusat informasi dan pengelolaan dataseluruh unit kerja RSUD Leuwiliang

9. Korelasi Jabatan

Jabatan Unit Kerja Dalam Hal

Direktur RSUD Leuwiliang Koordinasi pelaksanaan tugas

Ka.Bag tata usaha RSUD Leuwiliang Koordinasi pelaksanaan tugas

Ka Bid Pelayanan RSUD Leuwiliang Koordinasi pelaksanaan tugas

Ka Bid Keperawatan RSUD Leuwiliang Koordinasi pelaksanaan tugas

Panitia Rekam Medik RSUD Leuwiliang Koordinasi pelaksanaan tugas

Kepala Instalasi yang RSUD Leuwiliang Koordinasi pelaksanaan tugas

berkaitan dengan data dan

laporan

10. Kondisi Lingkungan Kerja (idealnya)

No Aspek Faktor

1 Tempat kerja Didalam ruangan

2 Suhu dingin/sejuk

3 Udara Kering

4 Keadaan Ruangan bersekat

5 Letak Dekat dengan Ka.Bag Tata usaha

6 Penerangan Terang

7 Suara tenang/tdk gaduh

8 Kedaan Tempat Kerja bersih, rapi & teratur

9 Getaran tdk ada getaran


20

11. Resiko Bahaya

No Fisik/ Mental Penyebab


NO JENIS PELATIHAN PENGALAMAN
1 Stres manajerial
PENDIDIKAN Tanggung jawab dan beban pekerjaan tugas

1. Minimal DIII - Pelatihan ICD IX dan ICD X - Pengalaman di


Rekam Medis min 2
Rekam Medis. - Pelatihan Pelaporan Rumah tahun.
Sakit
- Pelatihan manajerial rumah
sakit

12. Syarat Jabatan

13. Prestasi Kerja Yang Diharapkan

Waktu Yang
No Hasil Kerja Jumlah Satuan
Diperlukan

Dokumen rencana kegiatan


a. Dokumen 3 minggu
instalasi rekam medik

Dokumen surat perintah


b. Dokumen 30 menit
kerja/disposisi kebawahan

c. Dokumen nontulen rapat Dokumen 1 minggu

d. Dokumen laporan monitoring Dokumen 5 hari


21

(mingguan/ bulanan/ triwulan/

semester)

Dokumen laporan evaluasi

e. pelaksaan kegiatan instalasi rekam Dokumen 1 minggu

medik

Dokumen laporan pelaksanaan


f. Dokumen 1 minggu
kegiatan instalasi rekam medik

Dokumen surat edaran / surat


g. Dokumen 1 jam
tembusan

h. SK/Surat tugas Dokumen 1 jam

B. Penanggungjawab Pendaftaran Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Rawat Darurat

Nama Jabatan : Penanggung jawab Pendaftran Rawat Jalan,Rawat Inap, dan

Rawat Darurat.

Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis

1. Ikhtisar Jabatan :

a. Menyusun langkah kegiatan penerimaan pendaftaran pasien

dan kegiatan pencatatan identifikasi pasien, serta teknis

wawancara terhadap pasien yang akan berobat;

b. Membagi tugas dan memberi petunjuk serta mengawasi

pelaksanaan petugas pendaftaran;

c. Membuat laporan kegiatan pendaftaran berupa kunjungan

pasien rawat jalan,rawat inap dan rawat inap.

2. Hasil Kerja :

a. Petugas pendaftaran pasien bekerja sesuai dengan Juknis, Juklak dan SPO;
22

b. Pasien terdaftar di masing-masing unit pelayanan sesuai urutan.

c. Penyiapan rekam medis baru maupun lama.

d. Pasien terdaftar diruang rawat inap sesuai dengan kesepakatan pasien/

keluarga dan kasus penyakitnya

e. Data base pasien pada sistem komputerisasi;

f. Slip pembayaran dan berkas rekam medis tersedia dan siap di unit

pelayanan

/ poliklinik sebelum pasien di periksa;

g. Laporan kunjungan pasien;

h. Uraian tugas, petunjuk tugas.

3. Bahan Kerja :

a. Pedoman Kerja / protap Instalasi Rekam Medis.

b. Laporan Sensus Harian.

c. Rekam Medis Pasien Pulang.

d. Identitas data sosial pasien.

4. Perangkat Kerja :

a. Rencana kerja tahunan Instalasi Rekam Medis;

b. Fasilitas di ruangan Rekam Medis;

c. Komputer dan ATK;

d. Telepon.

5. Sifat Jabatan :

Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift pagi rumah sakit, yaitu :

Senin – Kamis : jam 08.00 - jam 14.30

Jumat : jam 08.00 - jam 14.00


23

Sabtu : jam 08.00 - jam 14.00

Jabatan fungfungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift 24 jam rumah

sakit, yaitu :

Senin – Minggu : jam 07.30 - jam 14.00 (Pagi)

Senin – Minggu : jam 14.00 - jam 21.00 (Sore)

Senin – Minggu : jam 21.00 – jam 08.00 (Malam)

6. Uraian Tugas :

a. Membantu Kepala Instalasi Rekam Medis dalam bidang tugasnya;

b. Memberi petunjuk dilingkungan pendaftaran pasien sesuai dengan bidang

tugasnya.

c. Memeriksa hasil kerja dilingkungan kerjanya berdasarkan hasil pelaksanaan

tugas

agar tidak terjadi kekeliruan.

d. Memproses kebutuhan ATK, dan sarana lain;

e. Mengkoordinir semua kegiatan pendaftaran pasien;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan/

menangani

bila ada penyimpangan/kasus yang terjadi pada kegiatan pendaftaran pasien.

g. Membuat laporan kegiatan pelayanan pendaftaran untuk kepentingan

laporan

Instalasi Rekam Medis secara keseluruhan.

h. Menjalankan tugas lainnya dari atasan.


24

i. Mengkoordinir penerimaan pasien yang berobat dan pasien yang

masuk rawat inap baik yang datang sendiri, yang di kirim dari

poliklinik maupun dari instalasi rawat darurat;

j. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan;

k. Memeriksa penncatatan identitas dan data sosial pasien pada

komputer dan buku register kunjungan pasien;

l. Mengkoordinir penyerahan berkas Rekam Medis bersama pasien

kepada pengantar pasien (perawat);

7. Tanggung Jawab :

a. Ketepatan dan kecepatan dalam melayani pasien rawat jalan, rawat inap, dan

gawat darurat;

b. Ketepatan dan kebenaran slip registrasi dan berkas rekam medis dengan

pasien

yang akan diperiksa.

c. Kelancaran pelayanan penerimaan pasien.

d. Kebenaran laporan kegiatan pelayanan pendaftaran rawat inap dan IGD.

8. Wewenang :

a. Meminta petunjuk dan arahan dari kepala Instalasi Rekam Medis;

b. Meminta saran dan masukan dari kepala Instalasi Rekam Medis.

9. Nama Bawahan Langsung :

a. Staf Pendaftaran Pasien Rawat Jalan;

b. Staf Pendaftaran Pasien Rawat Inap dan IGD

10. Korelasi Jabatan :

NO. JABATAN UNIT ORGANISASI DALAM HAL

1. Ka. Instalasi Rekam Instalasi Rekam Pelaporan Pengarahan


25

Medis Medis

2. Staf Instalasi Rekam Pengkoordinasian kegiatan


Medis

3. Ka. Instalasi Rawat Bagian Keperawatan Pengkoordinasian kegiatan


Inap
Pelayanan registrasi rawat
inap

4. Ka. Instalasi Rawat Bagian Keperawatan Koordinasi tentang


Jalan Pelayanan registrasi Rawat
jalan

5. Ka. Intalasi Gawat Bagian Keperawatan Koordinasi tentang pelayanan


Darurat registrasi IGD

6. Unit lain yang terkait Bagian yang terkait Koordinasi tugas

11. Kondisi Lingkungan Kerja

NO. ASPEK FAKTOR

1. Tempat kerja : pendaftaran pasien Diruang tertutup, umum dan berAC

12. Resiko Bahaya

NO. ASPEK FAKTOR

1. Stress manajerial Tanggung jawab dan beban pelaksanaan tugas

13. Syarat Jabatan:

NO. JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN

1. DIII Rekam - Pelatihan Rekam Pengalaman di


Medis/SLTA Medis pendaftaran min 2 thn
-Pelatihan Kepribadian
26

14. Upaya Fisik:

a. Duduk : sering

b. Berdiri : sering

c. Berjalan : sering

d. Memegang : sering

e. Bersuara : sering

15. Kondisi Fisik:

a. Jenis Kelamin : laki-laki/wanita

b. Berbadan : sehat jasmani dan rohani

C. Umur minimal : 20 tahun Penanggungjawab Pengolahan Data

Nama Jabatan : Penanggung jawab Pengolahan Data.

Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis

1. Ikhtisar Jabatan :

a. Menyusun langkah kegiatan assembling dan indeks kode penyakit,

penyimpanandan pendistribusian, statistik dan pelaporan rekam medis

rawat jalan dan rawat inap;

b. Membagi tugas dan memberi petunjuk serta mengawasi pelaksanaan

petugas rekam medis;

a. Membuat laporan kegiatan manajemen rekam medis berupa indikator

kinerja mutu pelayanan.

2. Hasil Kerja :

a. Petugas rekam medis bekerja sesuai dengan Juknis, Juklak dan SPO;

b. Pengkodingan dan indeks penyakit sesuai dengan SPO;


27

c. Sistem pelaporan untuk laporan intern maupun extern sudah terprogram.

Uraian tugas.

3. Bahan Kerja :

a. Susunan langkah kegiatan penyelenggaraan rekam medis;

b. Buku pedoman penyelenggaraan rekam medis;

c. Buku sistem pelaporan rumah sakit;

d. Pedoman Kerja / protap Instalasi Rekam Medis;

e. Laporan Sensus Harian;

f. Rekam Medis Pasien Pulang;

g. Identitas data sosial pasien.

2. Perangkat Kerja :

a. Rencana kerja tahunan Bagian Rekam Medis;

b. Fasilitas di ruangan Rekam Medis;

c. Komputer dan ATK;

d. Telepon.

3. Sifat Jabatan :

Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit, yaitu :

Senin – Jumat : jam 07.30 - jam 16.00

4. Uraian Tugas :

a. Membantu Kepala Instalasi Rekam Medis dalam hal mempertanggung

jawabkan tugas-tugas yang dilaksanakan di urusan Administrasi Umum;

b. Memberikan pengarahan dan saran dalam pelaksanaan tugas rutin dan

tugas-tugas atasan yang diarahkan oleh Kepala Instalasi Rekam Medis;


28

c. Memberi petunjuk dilingkungan rekam medis sesuai dengan bidang

tugasnya

d. Memeriksa hasil kerja dilingkungan pengolahan data rekam medis

berdasarkan hasil pelaksanaan tugas agar tidak terjadi kekeliruan.

e. Memproses kebutuhan ATK, dan sarana lain.

f. Mengkoordinir semua kegiatan penyelenggaraan rekam medis.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan/

menangani bila terjadi penyimpangan/kasus yang terjadi pada

penyelenggaraan rekam medis.

h. Mengkoordinir laporan kinerja mutu pelayanan rekam medis untuk

kepentingan laporan Instalasi Rekam Medis secara keseluruhan.

i. Menjalankan tugas lainnya dari atasan.

j. Memeriksa pemberian kode penyakit berdasarkan buku ICD IX dan

ICD X;

k. Mengkoordinir pembuatan Index Penyakit, Index Dokter dan Index

Kematian;

l. Memberikan laporan hasil temuan kepada kepala Instalasi Rekam Medis

yang berkaitan dengan masalah-masalah pelaksanaan pengumpulan data

dan pembuatan Visum Et Repertum, Asuransi Kesehatan lainnya serta

percetakan Blanko;

m. Mengkoordinir penerimaan dokumen Rekam Medis dari Unit yang

terkait;

n. Memeriksa perakitan kembali urutan formulir Rekam Medis;

o. Mengkoordinir pencatatan dan pengembaliaan dokumen Rekam Medis

yang isinya belum lengkap;


29

p. Mengkoordinir penggunaan formulir - formulir Rekam Medis;

q. Mengalokasikan dan mengendalikan nomor Rekam Medis;

r. Memeriksa penggabungan RM yang rusak atau lebih dari satu;

s. Mengkoordinir pengisian data identitas pasien yg kosong pada lembaran

RM;

t. Mengkoordinir pemasukkan hasil-hasil pemeriksaan dan tindakan

susulan dari ruang perawatan ke RM di rak penyimpanan

5. Tanggung Jawab :

a. Kelancaran dan ketepatan waktu penyelenggaraan rekam medis;

b. Ketepatan dan kecepatan pengolahan data;

c. Ketepatan dan kecepatan dalam pengumpulah data;

d. Ketepatan dan kecepatan dalam pembuatan data;

e. Ketepatan dan kecepatan dalam pengiriman data;

f. Ketepatan dan kebenaran assembling, pendistribusian, koding, indeksing

dan

pelaporan rekam medis;

g. Ketepatan dan kecepatan dalam meneliti isi Rekam Medis yang tidak

lengkap;

h. Ketepatan dan kecepatan dalam pencarian kode penyakit di buku ICD IX

dan ICD X;

i. Ketepatan dan kecepatan dalam mengindex penyakit, dokter dan kematian;

j.Terlaksananya pengumpulan data dan pembuatan Visum Et Repertum serta

Asuransi Kesehatan.

6. Wewenang :

a. Meminta petunjuk dan arahan dari kepala Instalasi Rekam Medis;


30

b. Meminta saran dan masukan dari kepala Instalasi Rekam Medis;

c. Memotivasi petugas rekam medis;

d. Mengatur rencana kegiatan Pengolahan data rekam medis;

e. Meminta masukan dari petugas rekam medis dan unit kerja lain yang

terkait;

f. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan

7. Nama Bawahan Langsung :

a.Staf Kode dan Indeks Kode Penyakit

b. Staf Assembling,Penyimpanan dan Pendistribusian Rekam Medis

c.Staf Statistik Dan Pelaporan

8. Korelasi Jabatan :

N JABATAN UNIT ORGANISASI DALAM HAL


O.

1. Ka. Instalasi Instalasi Rekam Medis Pelaporan Pengarahan


Rekam Medis

2. Staf Instalasi Rekam Medis Pengkoordinasian kegiatan

3. Ka. Instalasi Bagian Keperawatan Pengkoordinasian kegiatan


Rawat Inap
Pelayanan registrasi rawat
inap

4. Ka. Instalasi Bagian Keperawatan Koordinasi tentang


Rawat Jalan Pelayanan registrasi Rawat
jalan

5. Ka. Intalasi Gawat Bagian Keperawatan Koordinasi tentang


Darurat pelayanan registrasi IGD

6. Unit lain yang Bagian yang terkait Koordinasi tugas


31

terkait

9. Kondisi Lingkungan Kerja

NO. ASPEK FAKTOR

1. Tempat kerja : Ruang Rekam Diruang tertutup, dan berAC


Medis

10. Resiko Bahaya

NO. ASPEK FAKTOR

1. Stress manajerial Tanggung jawab dan beban pelaksanaan


tugas

11. Syarat Jabatan:

NO. JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN

1. DIII Rekam Medis/SLTA - Pelatihan Rekam Pengalaman di


Medis pendaftaran
-Pelatihan Kepribadian min 2 tahun.

12. Upaya Fisik:

a. Duduk : sering

b. Berdiri : sering

c. Berjalan : sering

d. Memegang : sering

13. Kondisi Fisik:

a. Jenis Kelamin : laki-laki/wanita

b. Berbadan : sehat jasmani dan rohani

c. Umur minimal : 20 tahun

D. Penanggungjawab Penyimpanan dan Pengambilan Rekam Medis

Nama Jabatan : Penanggung jawab Penyimpanan dan Pengambilan Rekam

Medis.
32

Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis

1. Ikhtisar Jabatan :

a. Mendistribusikan berkas rekam medis untuk pasien yang akan berobat

sesuai Permintaan;

b. Menyimpan dan merawat berkas rekam medis yang kembali ke ruang

rekam Medis;

c. Melaksanakan Pengantaran dan pengambilan status Rekam Medis

Rawat Jalan secara cepat, tepat, akurat dan dapat dipertanggung

jawabkan;

d. Dihasilkan Penyimpanan dan Pengeluaran Rekam Medis secara tepat, akurat

dan dapat dipertanggung jawabkan;

e. Membuat ruang penyimpanan berkas rekam medis bersih dan rapi.

2. Hasil Kerja :

a. Berkas rekam medis yang terdistribusi dengan cepat dan tepat.

b. Kontrol terhadap pengembalian rekam medis ke ruang penyimpanan.

c. Berkas rekam medis tersimpan dengan rapi dan benar di ruang penyimpanan.

d. Ruang penyimpanan yang bersih dan rapi.

3. Bahan Kerja :

a. Berkas rekam medis.

b. Tracer

c. Buku ekspedisi.

d. AT K
33

e. Berkas rekam medis.

f. Susunan langkah penyimpanan dan pendistribusian berkas rekam medis.

14. Perangkat Kerja :

a. SIMRS (Komputer) dan ATK.

b. Telepon.

15. Sifat Jabatan :

Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit, yaitu :

Shift Pagi : jam 07.45 -14.00 Wib

Shift Siang : jam 14.00 - 21.00 Wib

Shift Malam : jam 21.00 - 08.00 Wib

Middle : Jam 11.00-18.00 Wib

Non Shift : Jam 07.45-15.45 Wib

16. Uraian Tugas :

a. Koordinasi permintaan dan pendistribusian berkas rekam medis, meliputi :

- Menerima permintaan berkas rekam medis dari pendaftaran.

- Menyiapkan tracer untuk berkas rekam medis yang keluar.

- Mengeluarkan berkas rekam medis sesuai dengan nomor berkas rekam

medis yang diminta, dengan menempatkan tracer pada posisi

rekam medis yang keluar.

- Mencatat berkas rekam medis yang dipinjam untuk berbagai

kepentingan dalam buku peminjaman berkas rekam medis.


34

- Mengambil berkas rekam medis pasien yang diambil dari ruang

penyimpanan untuk disiapkan berkasnya oleh petugas pendaftaran.

b. Mencocokkan berkas rekam medis yang kembali dan keluar dengan

buku ekspedisi.

c. Menyortir menurut dua angka akhir, dan memasukkan berkas ke

dalam rak penyimpanan sesuai nomor.

d. Melayani permintaan peminjaman berkas rekam medis dengan

menggunakan bon peminjaman.

e. Mengontrol pengembalian rekam medis yang dipinjam dengan

mencocokkan rekam medis yang kembali dengan bon peminjaman.

f. Membuat rekapitulasi berkas rekam medis yang belum kembali

dalam waktu tertentu.

g. Memilah Status Rekam Medis sesuai Poliklinik.

h. Mengantar status Rekam Medis ke masing - masing Poliklinik.

i. Menyerahkan status Rekam Medis ke masing - masing perawat

Poliklinik.

j. Mengambil status Rekam Medis dari masing - masing Poliklinik;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan/

menangani bila terjadi penyimpangan/kasus yang terjadi di kegiatan

penjajaran dan pendistribusian rekam medis pasien rawat jalan/inap.

17. Tanggung Jawab :

a. Bertanggung jawab atas berkas rekam medis yang keluar dari rak

penyimpanan.

b. Bertanggung jawab atas peminjaman rekam medis.


35

c. Bertanggung jawab atas berkas rekam medis yang dipinjam.

d. Ketepatan dan kecepatan dalam memilah status Rekam Medis.

e. Bertanggung jawab atas berkas rekam medis yang diminta untuk

semua

kepentingan pengobatan pasien.

f. Bertanggung jawab atas kesesuaian berkas rekam medis yang kembali

dan keluar

dengan buku ekspedisi.

g. Bertanggung jawab atas tersimpannya seluruh rekam medis diruang

penyimpanan

dengan rapi dan tepat sesuai nomor.

h. Bertanggung jawab atas tersedianya berkas rekam medis kepada dokter

yang akan

mengisi formulir asuransi, perusahaan rekanan, visum et repertum dan

lainnya.

i. Ketepatan dan kecepatan dalam mengantar status Rekam Medis.

j. Kecepatan dan ketepatan dalam menyerahkan status Rekam Medis.

k. Ketepatan dan kecapatan dalam mengambil status Rekam Medis.

18. Wewenang :

a. Koordinasi dengan petugas pendaftaran.

b. Koordinasi dengan petugas poliklinik.

c. Koordinasi dengan petugas IGD


36

d. Koordinasi dengan petugas Rawat Inap.

e. Meminta arahan dari atasan.

f. Meminta masukan dari unit kerja lain yang terkait.

g. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

19. Korelasi Jabatan :

NO. JABATAN UNIT ORGANISASI DALAM HAL

1. Ka. Instalasi Rekam Instalasi Rekam Pelaporan Pengarahan


Medis Medis

2. Staf Penyimpanan dan Instalasi Rekam Penugasan


Medis
Pendistribusian berkas Pengkoordinasian
RM
kegiatan

20. Kondisi Lingkungan Kerja

NO. ASPEK FAKTOR

1. Tempat kerja : Penyimpanan Diruang tertutup dan ber AC

2. Tempat kerja : Lingkungan rumah Diruang tertutup

sakit

21. Resiko Bahaya

NO. ASPEK FAKTOR

1. Stress manajerial Tanggung jawab dan beban elaksanaan

tugas
37

22. Syarat Jabatan:

NO JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN

1. DIII Rekam Medis/SLTA - Pelatihan ICD Pengalaman di

pendaftaran
- Pelatihan

Pelaporan rs min 2 tahun.

- Pelatihan Rekam

Medis

23.Upaya Fisik:

a. Duduk : sering

b. Berdiri : sering

c. Berjalan : sering

d. Memegang : sering

24.Kondisi Fisik:

a. Jenis Kelamin : laki-laki/wanita

b. Berbadan : sehat jasmani dan rohani

c. Umur minimal : 20 tahun

E. Penanggungjawab Analisa dan Pelaporan

Nama Jabatan : Penanggung jawab Analisa dan Pelaporan.

Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis

1. Ikhtisar Jabatan :

a. Mengontrol kebenaran dan ketepatan sensus harian di Instalasi Rawat Inap.

b. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan, inap dan penunjang medis.
38

d. Membuat laporan mobiditas, mortalitas, dan penyakit.

e. Membuat laporan intern yang terdiri dari laporan bulanan kinerja rumah sakit

dan

kinerja mutu instalasi rekam medis.

f. Membuat laporan ekstern yang ditujukan ke Kementerian Kesehatan dan

jajarannya.

g. Membuat laporan Indikator rumah sakit.

h. Membuat laporan sasaran mutu dan indikator mutu.

i. Menganalisa berkas Rekam Medis secara akurat, tepat waktu,cepat, bersifat

rahasia dan dapat dipertanggung jawabkan.

2. Hasil Kerja :

a. Laporan kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap, Rawat Darurat dan

penunjang medis.

b. Laporan morbiditas, mortalitas, dan trend penyakit.

c. Laporan intern RSUD Leuwiliang.

d. Laporan ekstern SIRS Revisi 6 : RL1, RL2, RL3, RL4, RL5

e. Laporan Indikator rumah sakit

f. Laporan Ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis

g. Laporan Surveilan Terpadu Penyakit


39

3. Bahan Kerja :

a. Susunan langkah kegiatan pembuatan statistik dan sistem pelaporan rumah

sakit.

b. Data print out sensus harian rawat jalan dan rawat inap.

c. Data kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan.

1. Perangkat Kerja :

a. SIMRS (Komputer) dan ATK.

b. Telepon.

2. Sifat Jabatan :

Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja non shift rumah sakit, yaitu :

Senin – Jumat : jam 07.45 - jam 16.30

3. Uraian Tugas :

1. Melaksanakan kegiatan statistik dan pelaporan yang meliputi:

- Merekap sensus harian rawat inap.

- Mengontrol kebenaran sensus harian sesuai jumlah pasien yang

sebenarnya.

- Merekap sensus harian rawat jalan berdasarkan spesialisasi dan dokter

prakteknya.

- Merekap sensus harian rawat inap masuk dan keluar berdasarkan kelas,

spesialisasi dan dokter yang merawat.

- Meminta data kunjungan dari unit lain terkait dengan laporan kegiatan

rumah sakit.
40

- Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap dan

penunjang.

- Laporan morbiditas, mortalitas dan trend penyakit.

- Membuat laporan ekstern ke Kementerian Kesehatan dan jajarannya.

2. Menyediakan berkas rekam medis untuk kepentingan pengisian form

asuransi, perusahaan rekanan, visum et repertum atau pihak ketiga yang

berhak.

3. Mengetik surat keterangan lahir (SKL).

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

5. Membuat laporan kegiatan pelaporan dan statistik untuk kepentingan

laporan Unit Rekam Medis secara keseluruhan.

4. Tanggung Jawab :

a. Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan penggunaan sensus harian.

b. Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan laporan kunjungan pasien

rawat jalan, inap dan penunjang, laporan mobiditas, mortalitas, dan penyakit

menular, efisiensi pelayanan rawat inap, BOR, LOS.

c. Bertanggung jawab atas terisinya form asuransi, perusahaan rekanan,

visum et repertum dan pengisian form untuk puhak ketiga yang berwenang.

d. Kebenaran laporan realisasi terhadap perencanaan / target yang ditetapkan.

5. Wewenang :

a. Mengatur rencana kegiatan statistik dan pelaporan


41

b. Meminta arahan dari atasan.

c. Mengeluarkan form asuransi, perusahaan rekanan, visum et repetum dan

form dari pihak ketiga yang berwenang.

d. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

6. Korelasi Jabatan :

NO. JABATAN UNIT ORGANISASI DALAM HAL

1. Ka. Instalasi Instalasi Rekam Medis Pelaporan Pengarahan


Rekam Medis

2. Penanggung Instalasi Rekam Medis Penugasan


jawab
Pengkoordinasian
Statistik dan
Pelaporan kegiatan

7. Kondisi Lingkungan Kerja

NO. ASPEK FAKTOR

1. Tempat kerja : Penyimpanan Diruang tertutup dan ber AC

2. Tempat kerja : Lingkungan rumah sakit Diruang tertutup dan ber AC

8. Resiko Bahaya

NO. ASPEK FAKTOR

1. Stress manajerial Tanggung jawab dan beban pelaksanaan tugas

9. Syarat Jabatan:

NO. JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN


42

1. DIII Rekam Medis/SLTA - Pelatihan ICD Pengalaman di


pendaftaran
- Pelatihan Pelaporan
RS min 2 tahun.
- Pelatihan Rekam
Medis

10. Upaya Fisik:

1. Duduk : sering

2. Berdiri : sering

3. Berjalan : sering

4. Memegang : sering

11. Kondisi Fisik:

1. Jenis Kelamin : laki-laki/wanita

2. Berbadan : sehat jasmani dan rohani

3. Umur minimal : 20 tahun

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Rekam Medis RSUD Leuwiliang adalah wadah yang mengelola tentang

Pelaporan Rekam Medis dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wadir Umum dan

Keuangan untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Leuwiliang

Instalasi Gawat Tata Hubungan


Instalasi Rawat Kerja
Instalasidi Instalasi Rekam
Rawat Medis
Keuangan Manajemen
Darurat Jalan Inap

Intern

Instalasi Rekam Medis Dokter / Petugas


Pasien
Medis Medis

Ekstern

Asuransi Instansi Penyidik Kemenkes DINKES Tk.I DINKES Tk.II Lain-Lain


43

Hubungan tata kerja Instalasi Rekam Medis bersifat garis komunikasi, koordinasi

dan informasi dalam pelaksanaan kegiatan.Dilakukan melalui pertemuan dan atau surat

dinas.

A. Hubungan Intern :
1. Instalasi Rekam Medis menyediakan data-data sebagai bahan komnikasi,

koordinasi dan informasi yang dibutuhkan manajemen dalam mengambil keputusan.


2. Antara pasien dan dokter , Rekam Medis berfungsi sebagai mediator dalam

penyediaan Rekam Medis.


B. Hubungan Ekstern :
1. Instalasi Rekam Medis merupakan penyedia informasi kepada pihak ketiga yaitu

Asuransi, Instansi Penyidik dan pihak lain.


2. Instalasi Rekam Medis juga berkewajiban memberikan laporan kepada Departemen

Kesehatan Pemenrintah, Dinas Kesehatan dan lain-lain.


44

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
1. Latar Belakang

Dalam upaya mempersiapkan tenaga Rekam Medis yang handal, perlu kiranya

melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat

bagi organisasi Rekam Medis di RSUD Leuwiliang.

Atas dasar terserbut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan

menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi.

2. Tujuan Umum

Tersedianya kuantitas dan kualitas SDM sesuai dengan persyaratan ketetapan

ketenagaan di IGD RSUD Leuwiliang.

3. Tujuan Khusus

a. Menyediakan tenaga Instalasi Rekam Medis sesuai dengan kebutuhan.


b. Meningkatkan kompetensi tenaga Instalasi Rekam Medis RSUD Leuwiliang.

4. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


45

Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja Workload

Indicators of Staffing Need (WISN) adalah suatu metode perhitungan berdasarkan

beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori tenaga kesehatan pada

tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Metode ini diciptakan oleh PJ Shipp

(1984) dan sangat dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO). Kelebihan

metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah diterapkan,

komprehensif dan realistis.


Langkah-langkah perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Workload

indicators of Stafiing Need (WISN) meliputi 5 (lima) langkah yaitu :


a. Menetapkan waktu kerja tersedia dalam 1 (satu) tahun
b. Menetapkan unit Instalasi Rekam medis dan kaategori SDM
c. Menyusun standar beban kerja Instalasi Rekam medis
d. Menyusun kebutuhan kelonggaran
e. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Rekam medis
f. Analisis kebutuhan tenaga di Instalasi Rekam Medis
5. Perhitungan Kebutuhan tenaga Instalasi Rekam Medis
a. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun :
1) Hari kerja : 312 hari/tahun
2) Cuti tahunan : 12 hari/tahun
3) Pendidikan dan pelatihan : 3 hari/tahun
4) Hari libur nasional : 18 hai/tahun
5) Ketidak hadiran kerja : 12 hari/tahun
6) Waktu kerja : 8 jam/tahun
Waktu kerja tersedia : 125760 menit/tahun
Hari kerja tersedia : 262 hari kerja/tahun
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menetapkan

waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :


Waktu kerja tersedia = {A-(B+C+D+E)xF}
Keterangan :
A = Hari kerja.
B = Cuti tahunan
C = Pendidikan dan pelatihan
D = Hari libur nasional
E = Ketidak hadiran kerja
F = waktu kerja
 Waktu kerja tersedia untuk kategori SDM tenaga adalah 2.096 jam/tahun.
 Hari kerja untuk kategori SDM adalah 262 hari/tahun
b. Standar beban kerja meliputi :
46

1) Kegiatan pokok yang dilakukan di Instalasi Rekam Medis adalah pendaftaran,

pengolahan data, penyimpanan dan pengambilan rekam medis serta analisa

laporan.
2) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama 1 tahun untuk

menyelesaikan tiap kegiatan pokok pendaftaran, pengolahan data, penyimpanan

dan pengambilan rekam medis serta analisa laporan membutuhkan waktu 1 jam

atau 60 menit.
3) Standar beban kerja per satu tahun :

RUMUS :
Waktu kerja tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok

1. Pendaftaran pasien =2096 jam/tahun x 60 menit = 2096 jam/tahun

60 menit

2. Pengolahan Data = 2096 jam/tahun x 60 menit = 4192 jam/tahun

30 menit

3. Penyimpanan & Pengambilan RM= 2096 jam/tahun x 60 menit = 4192 jam

/tahun 30 menit

4. Analisa Laporan =2096 jam/tahun x 60 menit = 4192 jam/tahun

30 menit

c. Perhitungan kebutuhan tenaga Instalasi Rekam Medis

NAMA KUALIFIKASI TENAGA TENAGA KET


JABATAN YANG YANG
FORMAL & DIBUTUHKA
INFORMAL TERSEDIA N

Ka. Instalasi D III Rekam Medis 1 1 D3 Rekam Medis


Rekam Medis
(Pelatihan ICD 10 +
Pelatihan Pelaporan RS
+ Pelatihan pengelolaaan
rekam medis

Pengalaman Kerja
47

minimal 5 tahun )

Penanggung D III Rekam Medis 1 1 D III Manajemen


jawab Pendaftaran
Pasien (Pelatihan Pengelolaan
rekam medis )

Penanggung D III Rekam Medis 1 1 D III Rekam Medis


jawab Pengolahan
Data Rekam (Pelatihan Pelaporan (Pelatihan Pelaporan
Medis RS) RS)

Penanggung D III Rekam 1 1 SLTA


jawab Medis/SLTA
Penyimpanan dan (Pelatihan Pengelolaan
pengambilan (Pelatihan Pengelolaan rekam medis)
Rekam Medis rekam medis)

Penanggung D III Rekam Medis 1 1 D III Rekam Medis+S1


jawab analisa dan Kesmas
pelaporan (Pelatihan Pengelolaan
RM + Pelaporan RS) (Pelatihan Pengelolaan
RM + Pelaporan RS)

Staf Pendaftaran SMK Komputer 3 4 D3 Komputer


Rawat Jalan
(Pelatihan Pengelolaan
rekam medis)

Staf Pendaftaran SMK Komputer SLTA


IGD
(Pelatihan Pengelolaan
rekam medis)

Staf Pendaftaran D III Rekam Medis 4 4


Rawat Inap
(Pelatihan Pengelolaan
rekam medis)

Staf Assembling DIII Rekam Medis 2 2 SLTA

(Pelatihan ICD 10)

Staf koding DIII Rekam Medis 2 2 D III Rekam Medis

(Pelatihan ICD 10)


48

Staf Penyimpanan DIII Rekam Medis / 2 2 SLTA


dan Distribusi SLTA
Berkas RM
(Pelatihan Rekam
Medis)

Staf SLTA 1 1 SPRG


Pendistribusian
dan pengambilan
rekam medis

Staf Statistik dan DIII Rekam Medis 0 1 DIII Rekam Medis


Pelaporan Rumah
Sakit (Pelatihan Pelaporan RS) (Pelatihan Pelaporan
RS)

Staf Pengolahan DIII Rekam (Pelatihan 0 1 DIII Rekam Medis


rekam medis in pengelolaan rekam
aktif medis) (Pelatihan Pelaporan
RS)

Jumlah 23 24

A. Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan

1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan

Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para

pelamar sebanyak mungkin sehingga Instalasi Rekam Medis memiliki kesempatan

yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang

diinginkan.Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,

kegiatan tidak seimbang antara jumlah tenaga yang ada dengan jumlah pasien yang

dilayani

2. Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:

Dari dalam RSUD Leuwiliang sendiri (internal resources)


49

Menarik calon dari dalam RSUD Leuwiliang sendiri (internal resources) memiliki

keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih

cepat dibanding menarik calon dari luar RSUD Leuwiliang. Calon nantinya masuk

Instalasi Rekam Medis akibat mutasi atau promosi.

3. Dari luar RSUD Leuwiliang (external/ resources)

Proses penarikan calon dari luar RSUD Leuwiliang ini dapat dilakukan dengan cara

pelamar datang sendiri

B. Penyaringan / Seleksi Calon (selection) Karyawan

Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Instalasi Rekam Medis dapat

memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Tahapan seleksi terdiri dari :

1. Umum

Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh tim

penerimaan pegawai dari Bagian Kepegawaian RSUD Leuwiliang

2. Khusus

Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi

secara khusus oleh Bagian Rekam Medis. Proses seleksi yang dilakukan oleh Instalasi

Rekam Medis ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan

fungsi Rekam Medis. Kompetensi yang harus dimiliki perekam medis adalah :

a. Pengetahuan tentang manajemen umum dan kepemimpinan meliputi:

 Peranan sebagai anggota organisasi dalam institusi pelayanan kesehatan.


50

 Proses Problem solving

 Proses Pengambilan Keputusan

b. Pengetahuan tentang manajemen Rekam Medis meliputi:

 Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit

 Prosedur Dokumentasi Rekam Medis

 Sistem Pelaporan Rekam Medis

c. Pengetahuan Hukum kesehatan dan medicolegal: adalah kemampuan yang harus

dimiliki oleh teknisi Rekam Medis kaitannya dengan :

 Rahasia jabatan, terutama rahasia pasien.

 Informed consent.

 Keterangan Medis untuk asuransi.

 Visum et repertum.

 Batasan informasi untuk pihak ke III / security informasi.

 Kode etik profesi.

d. Statistik Kesehatan

 Dasar-dasar statistik kesehatan.

 Menyajikan data dan informasi untuk berbagai keperluan laporan.

e. Pengetahuan tentang Klasifikasi penyakit.

f. Sistem informasi kesehatan

 Penggunaan komputer untuk analisis data menjadi bahan informasi dan

pelaporan

 Menggunakan program-program statistik untuk mempersiapkan display

informasi (tabel-tabel, diagram-diagram)

 Menjalankan jaringan informasi dan aksesnya.

 Menjaga keamanan data dan informasi


51

 Melaksanakan pengaturan indeks pasien dan informasi untuk pengunjung

 Memasukkan ringkasan pasca pulang, komunikasi home care.

 Menyiapkan sertifikat penting seperti sertifikat kelahiran, sertifikat kematian,

register handi cap.

g. Sumber daya pelayanan kesehatan

 Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi

 Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan karirnya

 Mengetahui penggunaan informasi kesehatan untuk rencana anggaran.

h. Manajemen mutu pelayanan

 Penyusunan dan penyajian indikator

 Meneliti kelengkapan Rekam Medis sebagai upaya menjaga mutu.

 Menyiapkan data-data untuk keperluan audit

 Menjamin terjaganya Rekam Medis baik dari keamanan kelembaban,

kebakaran maupun kehilangan.

 Mengambil kembali Rekam Medis secara cepat untuk berbagai pelayanan.

 Melaksanakan proses Rekam Medis sesuai standar pelayanan Rekam Medis.

C. Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :

1. Tes Tertulis

Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan materi

soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi Rekam Medis seperti yang

sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.

2. Tes Keterampilan

 Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :

 Proses Rekam Medis mulai dari pendaftaran, registrasi, assembling sampai

grafik Barber Jhonson’s


52

 Penyimpanan dan pengambilan kembali berkas Rekam Medis sesuai standar

 Melakukan coding dengan menggunakan ICD IX dan ICD X ( Diagnosa dan

Tindakan )

 Perhitungan BOR, TOI, LOS, NDR, GDR, dan lain-lain

3. Tes Kesehatan

 Standar yang harus dimiliki oleh teknisi Rekam Medis :

 Sehat, tidak buta warna.

 Berpenampilan rapi dan:

 Sikap dan etika yang baik

4. Tes Wawancara

Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan Rekam

Medis, pandangan terhadap penyelenggaraan Rekam Medis yang berorientasi

terhadap kepuasan pelanggan.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke Instalasi Rekam

Medis, Jadwal Orientasi sesuai tabel dibawah ini:

Tabel Orientasi Umum SDM Instalasi Rekam Medis


WAKTU
HARI MATERI PENGARAH
(Menit)
Ka.Instalasi Rekam
A. SEMUA SDM INSTALASI REKAM MEDIS
Medis
Pengenalan personil 10
Orientasi ruangan dan produk RSUD Leuwiliang 10
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur organisasi RS 10
I Sosialisasi Misi, Visi dan struktur organisasi Instalasi Rekam 10
Medis
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan RS 10
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan Instalasi Rekam Medis 10
Sosialisasi uraian jabatan dan tata hubungan kerja 10
Sosialisasi pedoman kerja 10
II
Sosialisasi keselamatan kerja 10
Sosialisasi indikator kinerja 10
III Sosialisasi perencanaan dan evaluasi kerja 10
53

Sosialisasi teknis kegiatan rekam medis sesuai dengan nama 10


dan jabatan

Tabel Orientasi SDM Pendaftaran Pasien Instalasi Rekam Medis

WAKTU
HARI MATERI PENGARAH
(Menit)
B. PENDAF TARAN PASIEN Koordinator
Sosialisasi dasar-dasar berkomunikasi 10
Penerimaan pasien rawat jalan 10
Penerimaan pasien rawat inap 10
I
Penerimaan pasien IGD 10
Penerimaan pasien BPJS 10
Penerimaan pasien Asuransi 10
Menyiapkan berka RM pasien baru 10
II
Entry data pasien ke dalam komputer 10
Pencatatan data/registrasi pasien rawat jalan 10
III
Pencatatan data/registrasi pasien rawat inap dan IGD 10

Tabel Orientasi SDM Assembling dan Indeks Kode Penyakit Instalasi Rekam Medis

WAKTU
HARI MATERI PENGARAH
(Menit)
C. ASSEMBLING DAN KODING PENYAKIT Koor Pengelolaan RM
Sosialisasi bentuk dan macam formulir rekam medis 10
Assembling berkas RM rawat jalan 10
I
Assembling berkas RM rawat inap 10
Menyusun berkas RM rawat inap baru 10
II Pemilahan berkas RM yang belum lengkap 10
III Sosialisasi buku ICD IX dan ICD X 10

Tabel Orientasi SDM Statisktik dan Pelaporan Instalasi Rekam Medis


WAKTU
HARI MATERI PENGARAH
(Menit)
D. STATISTIK DAN PELAPORAN Ka.Inst RM
Morbiditas rawat jalan, sensus harian pasien rawat inap 10
Rekapitulasi morbiditas rawat jalan 10
I
Rekapitulasi sensus harian rawat inap 10
10
II Pengisian formulir asuransi, visum et reperium 10
Pengetikan Surat Keterangan Lahir 10
III
Pengetikan Resume Medis 10

Tabel Orientasi SDM Penyimpanan dan Pendistribusian Instalasi Rekam Medis


54

WAKTU
HARI MATERI PENGARAH
(Menit)
E. PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN BERKAS Koor Filling
REKAM MEDIS
Sosialisasi penerimaan berkas rekam medis. 10
I
Sosialisasi sistem pendistribusian berkas RM 10
II Sosialisasi sistem penyimpanan dan penjajaran 10
III Sosialisasi sistem perawatan berkas RM 10

BAB X
PERTEMUAN RAPAT
A. Rapat Rutin

Rapat Rutin diselenggarakan pada:

Waktu :Setiap Bulan 1 Kali

Jam :12.00 s.d. selesai

Tempat :Instalasi Rekam Medis

Pimpinan Rapat : Kepala Instalasi Rekam Medis

Peserta :Penangung jawab pendaftaran, pengolahan data, penyimpanan

dan analisa laporan dan seluruh staff serta petugas yang shift

tidak bertugas.

Materi :

1. Evaluasi kinerja Instalasi Rekam Medis

2. Evaluasi SDM Instalasi Rekam Medis


55

3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan

Rekam Medis

4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di

Instalasi Rekam Medis

5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja

pelayanan Instalasi Rekam Medis

Kelengkapan Rapat : Jadwal rapat, daftar hadir, notulen rapat,

laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan

B. Rapat Insidentil

Rapat insidentil diselenggarakan pada:

Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu

dibahas dan diselesaikan segera.

Jam : Sesuai undangan

Tempat : Sesuai undangan

Peserta : Penangung jawab pendaftaran, pengolahan data, penyimpanan

dan analisa laporan dan seluruh staff serta petugas yang shift

tidak bertugas.

Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas

Kelengkapan rapat : arahan, daftar hadir, notulen rapat,

laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan


56

BAB XI
PELAPORAN
Laporan yang dilakukan di instalasi rekam medis, yaitu :
1. Laporan harian
- Laporan Ceklist pasien rawat jalan, igd dan rawat inap
- Laporan Pasien masuk IGD dan rawat inap
- Laporan Koding
- Entry Sensus harian rawat inap
- Indexing survailans penyakit
- Indexing kematian
2. Laporan bulanan
- Laporan pengembalian berkas rawat jalan
- Laporan Pengembalian berkas rawat inap
- Data Basic RS
- Buku Laporan Kegiatan pelayanan RS
- Laporan Survailans penyakit
- Laporan Kematian
- 10 Penyakit terbesar rajal, IGD dan Ranap
- Laporan SIRS bulanan ( RL 3)
3. Laporan tahunan
A. Laporan Ke Kemenkes RI ( SIRS Online)
- Laporan Indikator Pelayanan Rumah Sakit ( RL 1.2 )
- Laporan Fasiliatas Tempat Tidur Rawat Inap ( RL 1.3 )
- Laporan Ketenagaan ( RL 2 )

- Laporan Rawat Inap ( RL 3.1 )

- Laporan Rawat Darurat ( RL 3.2 )


57

- Laporan Gigi dan Mulut ( RL 3.3 )

- Laporan Kebidanan ( RL 3.4 )

- Laporan Perinatologi ( RL 3.5 )

- Laporan Pembedahan ( RL 3.6 )

- Laporan Radiologi ( RL 3.7 )

- Laporan Laboratorium ( RL 3.8 )

- Laporan Rehabilitasi Medik ( RL 3.9 )

- Laporan Pelayanan Khusus ( RL 3.10 )

- Laporan Kesehatan Jiwa ( RL 3.11 )

- Laporan Keluarga Berencana ( RL 3.12 )

- Laporan Farmasi Rumah Sakit ( RL 3.13 )

- Laporan Kegiatan Rujukan ( RL 3.14 )

- Laporan Cara Bayar ( RL 3.15 )

B. Laporan Tahunan Intern RSUD Leuwiliang

- Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Cara Bayar

- Kunjungan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar

- Kunjungan Pasien Rawat Darurat Berdasarkan Cara Bayar

- Laporan Sesuai Permintaan Rumah Sakit

4. Laporan Sewaktu-waktu ( Updating ) ke Kemenkes :

 Laporan Data Dasar Rumah Sakit ( RL 1.1 )

5. Laporan Sewaktu-waktu ke Dinkes ( 1 x 24 Jam ) :

 Penyakit Demam Berdarah ( KLB )

 Survailans Penyakit Menular

Anda mungkin juga menyukai