BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini kita berada pada era informasi yang ditandai dengan begitu
tergantungnya segala aspek kehidupan manusia terhadap informasi. Bahkan ada suatu
pernyataan umum bahwa siapa yang ingin menguasai dunia, maka kuasailah
informasi.Betapa pentingnya informasi dijelaskan oleh Ira. A. Penn dalam Martono (1997)
bahwa meskipun konsumsi pangan lebih banyak dari sebelumnya, namun lebih dari 50%
tenaga kerja bekerja di kantor dan 80% di antaranya bekerja sebagai pengelola informasi.
Kualitas Pelayanan Medis di Rumah Sakit bergantung kepada efektivitas kerja staf
medik, yang dinilai oleh komite medik. Keberhasilan tugas komite medik tersebut
Salah satu aspek kehidupan manusia yang tergantung terhadap informasi adalah
Agar pembangunan kesehatan dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan
Sebuah rumah sakit memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan
yang sempurna kepada pasien baik pasien rawat inap, pasien rawat jalan, maupun pasien
gawat darurat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan, melalui rumah sakit,
bertanggung jawab akan mutu pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada semua pasien.
Rumah sakit sebagai suatu lembaga organisasi juga memiliki record sebagai bahan
kesehatan masyarakat, suatu rumah sakit akan menghasilkan record yang disebut dengan
2
rekam medis pasien. Di dalam rekam medis berisi informasi yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pengobatan dan perawatan pasien yakni tentang penyakit, perawatan dan
sebagai indikator dalam melihat kualitas pelayanan kesehatan, yang oleh Benjamin (1980)
disebutkan bahwa pelayanan kesehatan yang baik secara umum berarti memiliki rekam
medis yang baik pula.Komisi gabungan dalam mengakreditasi rumah sakit di U.S.A dan
Canada telah menyeleksi rekam medis sebagai ukuran yang digunakan dalam menentukan
kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan suatu rumah sakit melalui staf kesehatannya.
Badan Organisasi Akreditasi Rumah Sakit, menganggap bahwa rekam medis sangat penting
dalam mengukur mutu pelayanan medis yang diberikan oleh rumah sakit beserta staf
medisnya.Rekam medis merupakan milik rumah sakit yang harus dipelihara karena sangat
besar manfaatnya bagi pasien, bagi dokter, dan bagi rumah sakit. Rumah sakit bertanggung
jawab untuk melindungi informasi yang ada di dalam rekam medis terhadap kemungkinan
hilangnya keterangan, pemalsukan data yang ada di dalam rekam medis, ataupun
Pernyataan yang senada disebutkan pula oleh Boektiwetan (1996) bahwa seiring
dengan pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan
sosial ekonomi dan pendidikan mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang
menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu.Dan salah satu parameter untuk menentukan
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah informasi yang terekam dalam rekam
medisnya.Indikator mutu rekam medis yang baik adalah kelengkapan isinya, akurat, tepat
proses pengambilan keputusan di rumah sakit, saat ini masih menghadapi permasalahan,
yang disebabkan karena belum membudayanya penggunaan informasi yang faktual oleh
para manajer di rumah sakit (Kodyat, 1996). Rekam medis yang tidak lengkap dan tidak
tepat waktu, merupakan kendala dalam menghasilkan informasi yang bermutu, dimana
informasi medis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem informasi rumah sakit,
yang berguna sebagai bahan dalam pengambilan keputusan serta perencanaan rumah sakit
peninjauan terhadap bagaimana pengelolaan rekam medis selama ini. Pengelolaan rekam
medis yang sesuai dengan semestinya, akan menghasilkan suatu hasil dimana rekam medis
tersebut dapat digunakan sebagai sumber informasi yang bermutu, yakni faktual, lengkap,
Rekam Medis suatu rumah sakit adalah merupakan rekod yang pengelolaannya
harus disesuaikan dengan ketentuan, petunjuk dan pedoman yang berlaku pada pengelolaan
record pada umumya. Beberapa ketentuan dan petunjuk yang ada dan berlaku di Indonesia
yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan record antara lain:
Kearsipan.
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan
penyusutan arsip.
d) Surat Edaran Kepala Arsip Nasional nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum
Pengelolaan rekam medis selain harus mengacu pada ketentuan, petunjuk, dan
pedoman seperti yang dijelaskan di atas, yaitu yang dikeluarkan oleh Arsip Nasional, juga
harus mengacu pada ketentuan, petunjuk, dan pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen
Medical Records.
c) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang
Formulir Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit.
a. Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat
memadai antara lain melalui penyelenggaraan Rekam Medis pada setiap sarana
pelayanan kesehatan
c. Bahwa untuk mencapai tujuan a dan b tersebut diatas dipandang perlu menetapkan
di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, maka perlu pedoman yang harus diajadikan acuan
dan dilaksanakan sebaik – baiknya oleh setiap petugas yang ada kaitannya dengan Rekam
Medis (Dokter, Perawat, Petugas Rekam medis) sehingga dapat dihasilkan suatu Rekam
5
Medis yang lengkap, teliti, benar, relevan, Up date dan siap tepat waktunya dan hal tersebut
Perlu diketahui Buku Pedoman Pengorganisasian ini dibuat untuk mengetahui sejauh
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
RSUD Leuwiliang adalah salah satu lembaga pelayanan yang dibangun oleh
tepatnya berlokasi di Desa Cibeber I Kecamatan Leuwiliang dengan lahan seluas 3,5
6
hektar dengan luas bangunan 9.111,90 m2, terdiri dari empat gedung dua lantai. Berikut
Email : rsudleuwiliang@bogor.kab.go.id
ijin penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang atas nama Dinas
Bogor.
8. Luas Lahan : 38.000 m2
9. Luas Gedung : 17.634.38 m2
10. Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit
Kapasitas Tempat tidur di RSUD Leuwiliang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
7
R.Bayi
U
V Ke Ke Kel Lev Isolas
N Nama ta Isola Lev Lev Juml
I las las as el i
o Ruangan m si el el ah
P I II III IIIB
a IB IIB
+
1 Teratai 1 - - 3 8 15 2 - - - - 28
2 Teratai 2 - - 3 4 30 2 - - - - 39
2 Matahari - - 4 11 34 4 - - - - 53
3 Tulip - - 4 8 10 2 - - - - 23
4 Anyelir - 0 3 6 41 2 - - - - 53
5 ICU - - 3 - - 1 - - - - 4
6 IGD - - - 6 - - - - - - 6
7 Anggrek - - - 6 - - - - - - 6
8 Perinatologi - - - - - - 12 16 5 5 38
9 VIP 0 - - - - - - 0
Total 0 0 20 49 130 13 12 16 5 5 250
untuk tipe C dengan predikat Lulus Tingkat Dasar yaitu Pelayanan Medis,
Keperawatan, Manajemen, Instalasi Gawat Darurat dan Rekam Medis dengan masa
Leuwiliang mendapatkan prestasi lulus Paripurna versi 2012 dengan masa berlaku
Dan telah melakukan verifikasi pertama Akreditasi Versi 2012 pada tanggal 05 Juni
2018 . Selain itu, pada tanggal 28 April 2018 RSUD Leuwiliang mengadakan
BAB III
Tujuan strategis rumah sakit digunakan untuk menyatakan rumusan yang luas dan
tidak terbatas waktu tentang apa yang ingin dicapai organisasi. Sasaran digunakan
untuk menyatakan rumusan hasil akhir yang lebih spesifik, pencapaian yang harus
3. Tersedianya peralatan medis yang canggih dan mutakhir sesuai ilmu pengetahuan
dinamis untuk terselenggaranya pelayanan yang efektif dan efesien yang mampu
melaksanakan pekerjaan
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati
fungsinya.
daerah, dipimpin oleh Direktur RSUD Leuwiliang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati. Adapun struktur organisasi RSUD dapat dilihat pada
BAB V
STRUKTUR ORGANISAI INSTALASI REKAM MEDIS
DIREKTUR
Kepala Instalasi
rekam Medis
KoooKoordinato Koordinator
Koordinator r Pendaftaran Koordinator Koordinator Filling Pengolahan
Pendaftaran RJ IGD & RI Pengelolaan RM Data &
Pelaporan
ASSEMBLING
PELAKSANA
DISTRIBUSI
PELAKSANA
RETRIEVAL
14
BAB VI
URAIAN KERJA
A. Kepala Instalasi Rekam Medis
2. Mampu memimpin
1. Ikhtisar Jabatan :
pelayanan
kebutuhan sumber daya, ATK, ART, kebutuhan lain untuk pelaksanaan kegiatan
kebutuhan
15
2. Hasil Kerja :
3.Bahan Kerja
2016 revisi II
perbulan/ triwulan/semester)
c. Telepon
5. Hasil Kerja
6. Uraian Tugas :
b. Membuat dan mengevaluasi sistem penerimaan pasien rawat jalan dan rawat inap.
medis.
g. Merencanakan dan membuat kriteria dalam rangka retensi berkas rekam medis.
i. Membuat dan menyajikan laporan kegiatan medis rumah sakit untuk kepentingan
j. Membuat laporan dan analisa data morbiditas, mortalitas dan tindakan operasi.
Melaksanakan penilaian terhadap rekam medis in aktif untuk menilai berkas rekam
m. Membuat jadwal kerja, mengatur shift dinas, jadwal cuti dan libur.
n. Membuat permintaan kebutuhan sumber daya, ATK, ART, kebutuhan lain untuk
o. Membuat laporan intern dan ekstern rumah sakit secara berkala serta analisanya.
r. Memeriksa laporan kegiatan kunjungan rawat jalan, inap dan penunjang sebagai
sehubungan dengan kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait
7. Tanggung Jawab
e. Pusat informasi dalam pengelolaan data dari semua unit kerja RSUD Leuwiliang
8. Wewenang
b. Mengembalikan bahan kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan instalasi rekam
19
medis
d. Menyebarluaskan informasi atau data dari instalasi rekam medik pada bidang/bagian/
9. Korelasi Jabatan
laporan
No Aspek Faktor
2 Suhu dingin/sejuk
3 Udara Kering
6 Penerangan Terang
Waktu Yang
No Hasil Kerja Jumlah Satuan
Diperlukan
semester)
medik
Rawat Darurat.
1. Ikhtisar Jabatan :
2. Hasil Kerja :
a. Petugas pendaftaran pasien bekerja sesuai dengan Juknis, Juklak dan SPO;
22
f. Slip pembayaran dan berkas rekam medis tersedia dan siap di unit
pelayanan
3. Bahan Kerja :
4. Perangkat Kerja :
d. Telepon.
5. Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift pagi rumah sakit, yaitu :
Jabatan fungfungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift 24 jam rumah
sakit, yaitu :
6. Uraian Tugas :
tugasnya.
tugas
menangani
laporan
masuk rawat inap baik yang datang sendiri, yang di kirim dari
7. Tanggung Jawab :
a. Ketepatan dan kecepatan dalam melayani pasien rawat jalan, rawat inap, dan
gawat darurat;
b. Ketepatan dan kebenaran slip registrasi dan berkas rekam medis dengan
pasien
8. Wewenang :
Medis Medis
a. Duduk : sering
b. Berdiri : sering
c. Berjalan : sering
d. Memegang : sering
e. Bersuara : sering
1. Ikhtisar Jabatan :
2. Hasil Kerja :
a. Petugas rekam medis bekerja sesuai dengan Juknis, Juklak dan SPO;
Uraian tugas.
3. Bahan Kerja :
2. Perangkat Kerja :
d. Telepon.
3. Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit, yaitu :
4. Uraian Tugas :
tugasnya
ICD X;
Kematian;
percetakan Blanko;
terkait;
RM;
5. Tanggung Jawab :
dan
g. Ketepatan dan kecepatan dalam meneliti isi Rekam Medis yang tidak
lengkap;
dan ICD X;
Asuransi Kesehatan.
6. Wewenang :
e. Meminta masukan dari petugas rekam medis dan unit kerja lain yang
terkait;
8. Korelasi Jabatan :
terkait
a. Duduk : sering
b. Berdiri : sering
c. Berjalan : sering
d. Memegang : sering
Medis.
32
1. Ikhtisar Jabatan :
sesuai Permintaan;
rekam Medis;
jawabkan;
2. Hasil Kerja :
c. Berkas rekam medis tersimpan dengan rapi dan benar di ruang penyimpanan.
3. Bahan Kerja :
b. Tracer
c. Buku ekspedisi.
d. AT K
33
b. Telepon.
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit, yaitu :
buku ekspedisi.
Poliklinik.
a. Bertanggung jawab atas berkas rekam medis yang keluar dari rak
penyimpanan.
semua
dan keluar
penyimpanan
yang akan
lainnya.
18. Wewenang :
sakit
tugas
37
pendaftaran
- Pelatihan
- Pelatihan Rekam
Medis
23.Upaya Fisik:
a. Duduk : sering
b. Berdiri : sering
c. Berjalan : sering
d. Memegang : sering
24.Kondisi Fisik:
1. Ikhtisar Jabatan :
b. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan, inap dan penunjang medis.
38
e. Membuat laporan intern yang terdiri dari laporan bulanan kinerja rumah sakit
dan
jajarannya.
2. Hasil Kerja :
a. Laporan kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap, Rawat Darurat dan
penunjang medis.
3. Bahan Kerja :
sakit.
b. Data print out sensus harian rawat jalan dan rawat inap.
1. Perangkat Kerja :
b. Telepon.
2. Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja non shift rumah sakit, yaitu :
3. Uraian Tugas :
sebenarnya.
prakteknya.
- Merekap sensus harian rawat inap masuk dan keluar berdasarkan kelas,
- Meminta data kunjungan dari unit lain terkait dengan laporan kegiatan
rumah sakit.
40
penunjang.
berhak.
4. Tanggung Jawab :
rawat jalan, inap dan penunjang, laporan mobiditas, mortalitas, dan penyakit
visum et repertum dan pengisian form untuk puhak ketiga yang berwenang.
5. Wewenang :
6. Korelasi Jabatan :
8. Resiko Bahaya
9. Syarat Jabatan:
1. Duduk : sering
2. Berdiri : sering
3. Berjalan : sering
4. Memegang : sering
BAB VII
Instalasi Rekam Medis RSUD Leuwiliang adalah wadah yang mengelola tentang
Pelaporan Rekam Medis dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wadir Umum dan
Intern
Ekstern
Hubungan tata kerja Instalasi Rekam Medis bersifat garis komunikasi, koordinasi
dan informasi dalam pelaksanaan kegiatan.Dilakukan melalui pertemuan dan atau surat
dinas.
A. Hubungan Intern :
1. Instalasi Rekam Medis menyediakan data-data sebagai bahan komnikasi,
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
1. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga Rekam Medis yang handal, perlu kiranya
Atas dasar terserbut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
2. Tujuan Umum
3. Tujuan Khusus
beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori tenaga kesehatan pada
tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Metode ini diciptakan oleh PJ Shipp
(1984) dan sangat dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO). Kelebihan
metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah diterapkan,
laporan.
2) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama 1 tahun untuk
dan pengambilan rekam medis serta analisa laporan membutuhkan waktu 1 jam
atau 60 menit.
3) Standar beban kerja per satu tahun :
RUMUS :
Waktu kerja tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
60 menit
30 menit
/tahun 30 menit
30 menit
Pengalaman Kerja
47
minimal 5 tahun )
Jumlah 23 24
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
kegiatan tidak seimbang antara jumlah tenaga yang ada dengan jumlah pasien yang
dilayani
Menarik calon dari dalam RSUD Leuwiliang sendiri (internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih
cepat dibanding menarik calon dari luar RSUD Leuwiliang. Calon nantinya masuk
Proses penarikan calon dari luar RSUD Leuwiliang ini dapat dilakukan dengan cara
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Instalasi Rekam Medis dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
1. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh tim
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh Bagian Rekam Medis. Proses seleksi yang dilakukan oleh Instalasi
fungsi Rekam Medis. Kompetensi yang harus dimiliki perekam medis adalah :
Informed consent.
Visum et repertum.
d. Statistik Kesehatan
pelaporan
1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan materi
soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi Rekam Medis seperti yang
2. Tes Keterampilan
Tindakan )
3. Tes Kesehatan
4. Tes Wawancara
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke Instalasi Rekam
WAKTU
HARI MATERI PENGARAH
(Menit)
B. PENDAF TARAN PASIEN Koordinator
Sosialisasi dasar-dasar berkomunikasi 10
Penerimaan pasien rawat jalan 10
Penerimaan pasien rawat inap 10
I
Penerimaan pasien IGD 10
Penerimaan pasien BPJS 10
Penerimaan pasien Asuransi 10
Menyiapkan berka RM pasien baru 10
II
Entry data pasien ke dalam komputer 10
Pencatatan data/registrasi pasien rawat jalan 10
III
Pencatatan data/registrasi pasien rawat inap dan IGD 10
Tabel Orientasi SDM Assembling dan Indeks Kode Penyakit Instalasi Rekam Medis
WAKTU
HARI MATERI PENGARAH
(Menit)
C. ASSEMBLING DAN KODING PENYAKIT Koor Pengelolaan RM
Sosialisasi bentuk dan macam formulir rekam medis 10
Assembling berkas RM rawat jalan 10
I
Assembling berkas RM rawat inap 10
Menyusun berkas RM rawat inap baru 10
II Pemilahan berkas RM yang belum lengkap 10
III Sosialisasi buku ICD IX dan ICD X 10
WAKTU
HARI MATERI PENGARAH
(Menit)
E. PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN BERKAS Koor Filling
REKAM MEDIS
Sosialisasi penerimaan berkas rekam medis. 10
I
Sosialisasi sistem pendistribusian berkas RM 10
II Sosialisasi sistem penyimpanan dan penjajaran 10
III Sosialisasi sistem perawatan berkas RM 10
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
A. Rapat Rutin
dan analisa laporan dan seluruh staff serta petugas yang shift
tidak bertugas.
Materi :
Rekam Medis
B. Rapat Insidentil
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dan analisa laporan dan seluruh staff serta petugas yang shift
tidak bertugas.
BAB XI
PELAPORAN
Laporan yang dilakukan di instalasi rekam medis, yaitu :
1. Laporan harian
- Laporan Ceklist pasien rawat jalan, igd dan rawat inap
- Laporan Pasien masuk IGD dan rawat inap
- Laporan Koding
- Entry Sensus harian rawat inap
- Indexing survailans penyakit
- Indexing kematian
2. Laporan bulanan
- Laporan pengembalian berkas rawat jalan
- Laporan Pengembalian berkas rawat inap
- Data Basic RS
- Buku Laporan Kegiatan pelayanan RS
- Laporan Survailans penyakit
- Laporan Kematian
- 10 Penyakit terbesar rajal, IGD dan Ranap
- Laporan SIRS bulanan ( RL 3)
3. Laporan tahunan
A. Laporan Ke Kemenkes RI ( SIRS Online)
- Laporan Indikator Pelayanan Rumah Sakit ( RL 1.2 )
- Laporan Fasiliatas Tempat Tidur Rawat Inap ( RL 1.3 )
- Laporan Ketenagaan ( RL 2 )