Anda di halaman 1dari 30

BIOTEKNOLOGI

“BIOSFER DAN EKOSISTEM”

Disusun Oleh:
I Gusti Ayu Mediana Lestari (1713041017)
Dede Adi Cahayana (1713041000)
Putu Ayu Cintya Agustini (1713041054)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.

Dalam konteks pembuatan makalah ini, penulis merasakan bahwa banyak


hambatan yang penulis hadapi. Namun, berkat dukungan dari berbagai pihak,
hambatan-hambatan tersebut dapat penulis atasi sehingga apa yang menjadi
kewajiban penulis dapat terealisasikan dengan baik. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman sejawat yang begitu banyak telah
memberikan masukan dan motivasi kepada kelompok kami.

Disamping itu kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari sebuah kesempurnaan. Oleh sebab itu kami mohon maaf apabila ada
kekurangan baik tentang teknik penulisan, isi serta wawasannya. Dalam hal ini
kami berharap agar ada kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk
penyempurnaan makalah ini sehingga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam
upaya meningkatkan pendidikan dan pengetahuan secara bersama-sama.

Demikian sepatah kata pengantar yang bisa kami sampaikan jika ada yang
tidak berkenan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami generasi muda
tetap berjuang melalui kegiatan akademik demi peningkatan kualitas bangsa dan
negara. Atas perhatiannya terima kasih.

Singaraja, 20 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Biosfer ................................................................................................... 3
2.2 Ekosistem .............................................................................................. 12
2.3 Hubungan biosfer dengan ekosistem ..................................................... 23
2.4 Peranan mikrobiologi dalam ekosistem ................................................ 23
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 25
3.2 Saran ...................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya
kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun , dan berawal dari mahluk
yang sangat sederhana. Dari makhluk terkecil seperti protoplasma hingga yang
raksasa dinosaurus pernah tinggal di bumi ini. Ada bermacam-macam teori
yang ingin mengungkapkan bagaimana kehidupan itu berawal, yang setiap
pergerakan tahunnya akan menimbulkan perbedaan-perbedaan. Makhluk
hidup yang tercipta setiap zamannya selalu berubah-ubah dari yang raksasa
hingga mengecil. Ada perbedaan-perbedaan yang terdapat pada setiap
makhluk hidup. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu
hingga menjadikan keanekaragaman seperti habitat mereka, suhu, udara dan
lain-lain. Keanekaragaman juga menjadikan makhluk hidup di satu daerah
berbeda di daerah yang lain, hal itu disebabkan penyebaran dari makhluk
hidup yang menyesuaikan keadaan geologi dan lain-lain.
Makhluk hidup (organisme) yang ada di permukaan bumi terdiri atas tiga
golongan, yaitu tumbuhan (flora/vegetasi), hewan (fauna), dan manusia
(antropo). Tempat atau bagian dari permukaan bumi yang dapat mendukung
kelangsungan hidup organisme dinamakan biosfer. Secara sederhana biosfer
dapat diartikan sebagai lapisan tempat makhluk hidup. Menurut ilmu Biologi,
pengertian biosfer adalah lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan
bumi.
Biosfer di permukaan bumi meliputi lapisan udara (atmosfer) sampai
ketinggian 8–10 m dpl, lapisan air (hidrosfer) sampai kedalaman sekitar 200
meter, maupun pada litosfer sampai kedalaman beberapa meter di bawah tanah
tempat organisme masih dapat ditemukan.
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu
bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup)
yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling

1
mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara
makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-
masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan
dari ekosistem ini akan terus terjaga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan biosfer?
2. Apakah yang dimaksud dengan ekosistem?
3. Bagaimana hubungan Biosfer dengan ekosistem?
4. Bagaimana peranan mikrorganisme dalam ekosistem?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini, mahasiswa memahami mata kuliah
bioteknologi tentang biosfer dan ekosistem, hubungan biosfer dengan
ekosistem, serta memahami peranan mikroorganisme dalam ekosistem.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biosfer
Istilah biosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata bio yang
artinya hidup dan sphere artinya lapisan (bulatan). Jadi, secara sederhana
biosfer dapat diartikan sebagai lapisan tempat makhluk hidup. Menurut ilmu
Biologi, pengertian biosfer adalah lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat
kehidupan bumi. Tingkat tertinggi organisasi ekologi adalah biosfer. Biosfer
merupakan lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali oleh makhluk
hidup. Untuk kelangsungan hidupnya setiap makhluk hidup yang ada di bumi
membutuhkan tempat untuk ditinggali dan tempat untuk hidup inilah yang
dinamakan dengan Biosfer. Definisi lain biosfer yaitu bagian luar bumi yang
mencangkup daratan, air dan udara yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup
dan proses biotik berlangsung. Biosfer merupakan suatu sistem ekologis
global yang menyatukan semua makhluk hidup termasuk hubungan antara
mereka seperti interaksi dengan unsur litosfer, hidosfer maupun atmosfer
bumi. Adapun beberapa pengertian biosfer menurut para ahli:
 James Lovelock: Menurut James Lovelock, pengertian biosfer adalah
sebuah organisme hidup, yang hidsebut sebagai hipotesa gaia. Hipotesa
gaia menjelaskan bagaimana faktor abiotik dan biotik berinteraksi dalam
lingkungan.
 Vladimir wanouich veinadsky: Biosfer adalah sebuah sistem terbuka
dan berkembang sejak dimulainya sejarah bumi.
 Jhon Wiley: Menurut Jhon Wiley, pengertian biosfer adalah zona dari
planet bumi dimana kehidupan terjadi secara alami, diperluas dari lapisan
bumi dengan atmosfer yang lebih rendah.
 Michael Allaby: Menurutnya, pengertian biosfer adlaah bagian
lingkungan hidup organisme yang ditemukan dan mereka berinteraksi
membentuk sistem kelompok yang stabil, efektif untuk keseluruhan
ekosistem di planet.

3
Secara umum biosfer dapat dikelompokkan menjadi dua biosiklus
(lingkungan hidup), yaitu biosiklus daratan dan perairan. Biosiklus daratan
terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut bioma, yaitu bentang
lahan (landscape) yang memiliki karakteristik khas yang berdasarkan keadaan
iklimnya didominasi oleh flora dan fauna tertentu. Biosfer sering dikaitkan
dengan bioma, pada kenyataannya terdapat perbedaan antara biosfer dan
bioma. Biosfer merupakan kumpulan dari semua makhluk hidup yang ada di
bumi. Dengan kata lain, semua ekosistem di bumi disebut sebagai biosfer.
Biosfer terdiri dari bioma. Bioma merupakan ekosistem besar yang meliputi
suatu daerah yang luas dan memiliki flora dan fauna yang khas. Bioma
sendiri terdiri dari ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan
letak geografis dan astronomis. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas
produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi
aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan.
Setiap zona dan subzona di permukaan bumi memiliki jenis flora dan
fauna yang berbeda sesuai dengan kondisi lingkungannya. Flora dan fauna
yang hidup pada suatu bioma disebut biota. Bagian yang lebih kecil dari
bioma yang merupakan tempat berlangsungnya kehidupan organisme disebut
habitat. Bentuk penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan- nya
disebut adaptasi. Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang
sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) yang berbeda. Nisia (Niche) adalah
status fungsional suatu organisme dalam suatu ekosistem.

Gambar 1. Gambar Komponen Biosfer


(Sumber: dinawiratu.blogspot.com)

4
Berdasarkan gambar di atas biosfer terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1. Atmosphere berasal dari kata atmo yang berarti udara dan sphere yang
artinya lapisan. Jadi atmosphere adalah lapisan udara yang menyelimuti
bumi. Atmosphere terdiri dari empat lapisan yaitu :
a. Lapisan troposfer yaitu merupakan lapisan atmosphere yang paling
bawah dan dekat dengan permukaan bumi. Dengan ketinggian 0
sampai 12 km dari permukaan air laut.
b. Lapisan stratosfer yaitu lapisan kedua dari permukaan bumi yang
memiliki ketinggian dari 12 sampai 50 km dari atas permukaan laut.
c. Lapisan mesosfer yaitu lapisan ketiga atmosphere yang memiliki
kettinggian 50 sampai 80 km dari atas permukaan laut.
d. Lapisan termosfer/ionosfer yaitu lapisan yang panas dengan ketinggian
antara 80 sampai 700 km dari atas permukaan laut.

2. Lithosphere berasal dari kata lithos yang berarti batuan, dan sphere yang
artinya lapisan. Jadi lithosphere adalah lapisan kulit bumi yang paling luar
dengan ketebalan 1200 km dan memiliki berat jenis rata-rata 2,8
gram/cm3. Lithosphere tersusun dari bebrapa lapisan yaitu :
a. Lapisan sial (silisium dan aluminium) yaitu lapisan yang terdapat
batuan sedimen, granit, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
b. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan yang bersifat elastis
dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

3. Hydrosphere berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hydrosphere di permukaan bumi meliputi danau, sungai,
laut, samudera, air tanah dan uap air yang terdapat dilapisan udara.

2.1.1 Objek Biologi Tingkat Organisasi Kehidupan


Di dalam lapisan biosfer terdapat urutan tingkatan organisasi dari
tingkat yang paling sederhana (protoplasma) dan yang paling kompleks
(biosfer).

5
1. Protoplasma : Merupakan zat hidup dalam sel yang sangat kecil dan
spesifik serta sangat kompleks seperti protein, lemak dan lainnya.
2. Sel : Kumpulan protoplasma ini kemudian membentuk
sebuah sel. Kumpulan protoplasme ini kemudian berkumpul dalam
membrane inti sel yang ada di dalam makhluk hidup.
3. Jaringan : Sel-sel tadi kemudian menjadi jaringan, jaringan
merupakan sel-sel yang memiliki fungsi yang sama misalnya saja saraf
dan otot.
4. Organ : Merupakan bagian dari organism yang memiliki tugas
tertentu dan spesifik misalnya paru-paru untuk bernafas, kaki untuk
berjalan, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan lainnya.
5. Sistem organ : Sistem organ merupakan kumpulan dari beberapa
organ yang memiliki sinergitas kerja sama sehingga menghasilkan
harmonisasi dalam tubuh. misalnya saja mata dan telinga saling
membantu kerja satu sama lainnya.
6. Organisasme : Merupakan nama lain dari makhluk hidup yang
memiliki organ dan sistem organ yang teroganisir dengan baik.
7. Populasi : Organisme yang saling berkumpul sesuai dengan
jenisnya kemudian membentuk suatu populasi. Misalnya saja populasi
badak jawa atau badak bercula satu hanya terdapat pada balai konservasi
suaka marga satwa ujung kulon.
8. Komunitas : Di dalam komunitas terdapat berbagai populasi,
misalnya di dalam satu komunitas di daerah A terdapat populasi badak,
populasi merak, populasi ikan air tawar dan lainnya. Beberapa populasi
yang terdapat di komunitas tersebut saling melakukan interaksi satu sama
lain baik itu sebagai kawan maupun sebagai lawan.
9. Ekosistem : Merupakan tatanan kehidupan yang kompleks dari
berbagai komunitas baik itu komunitas hewan darat, komunitas hewan
laut, komunitas tumbuhan serta makhluk hidup lainnya, bahkan bukan
hanya terdapat makhluk hidup saja namun juga benda mati seperti tanah,
air dan udara yang secara bersama-sama membentuk sinergi harmonis
pada tatana ekologi, misalnya ekosistem air tawar di danau toba,

6
ekosistem tumbuhan di gunung salak dan lainnya. Bahkan saat ini ada
ekosistem yang murni dan buatan yang sengaja dibuat oleh manusia
dengan berbagai tujuan.
10. Biosfer : Ekosistem tersebut kemudian akan menjadi lapisan
dimana makhluk hidup itu berada atau sebagai habitat yang disebut
dengan lapisan kehidupan (biosfer).

Lapisan biosfer juga dihuni oleh dunia tumbuhan atau yang dikenal sebagi
flora. Biosfer yang berada di darat dan nampak kehidupannya lebih dikenal
dengan bioma. Bioma merupakan sekumpulan ekosistem yang memiliki
vegetasi hampir sama dan khas pada masing-masing biomanya. Tipe-tipe
bioma dapat dibedakan menjadi berikut ini:

1. Hutan hujan tropika : Hutan hujan tropika seperti denga namanya


merupakan bioma yang terdapat pada daerah tropis yang dilalui oleh garis
katulistiwa. Ciri-ciri dari bioma ini adalah terdapat curah hujan tinggi dan
sinar matahari tersedia sepanjang tahun. Pohon dan vegetasi di bioma ini
sangat beragam dan memiliki daun lebat dan pohonnya tinggi-tinggi
bahkan rata-rata mencapai 20 hingga 40 meter. Pada beberapa kasus
bahkan pohonnya bisa mencapai ketinggian 60 meter. Kelembapan udara
di bioma ini sangat tinggi karena meskipun sinar matahari tersedia
sepanjang tahun namun tidak bisa mencapai tanah karena lebatnya daun.
Persebaran bioma ini di Indonesia hampir menyeluruh di bagian Indonesia
barat terutama sumatera. Kalimantan dan jawa serta papua. Di dunia
persebarannya meliputi amerika selatan. Afrika, Australia dan amerika
tengah.
2. Hutan musim tropika : Hutan musim biasanya ditandai dengan pohon
yang menggugurkan daunnya ketika musim kemarau datang. Hal ini
disebabkan karena musim panas di bioma ini lebih panjang dibandingkan
dengan musim dinginnya.
3. Hutan hujan iklim sedang : Hutan hujan iklim sedang ini tersebar pada
daerah iklim sedang seperti disepanjang pantai pasifik amerika utara, dari
negara bagian California hingga ke negara bagian washington DC.

7
Vegetasinya didominasi oleh pohon yang memiliki ukuran tertinggi di
dunia seperti pinus. Jumlah vegetasi yang berada di hutan hujan iklim
sedang ini lebih sedikit dibandingkan dengan di hutan hujan tropis.
4. Hutan gugur : Hutan gugur merupakan hutan yang didominasi oleh
pohon tinggi dan kuat serta memiliki daun lebar. Hutan ini berada di
daerah yang agak kering namun tetap memiliki kandungan air yang cukup
banyak meskipun tidak sebanyak di daerah hutan hujan tropik.
5. Hutan taiga : Persebaran hutan taiga ini berada pada daerah dingin yang
dekat dengan daerah kutub seperti di daerah kanada, finlandia, rusia dan
Siberia utara. Vegetasi hutan taiga berupa pohon yang menjulang tinggi
dengan daun menyerupai jarum supaya tidak memerlukan penguapan
yang besar seperti pohon pinus, alder, spurch dan birch.
6. Stepa : Stepa merupakan nama lain dari padang rumput. Di dalam stepa
hanya terdapat padang rumput saja dan tidak terdapat pohon lainnya. Hal
ini dikarenakan di daerah tersebut udaranya sangat kering dan cadangan
airnya sangat sedikit sehingga hanya rumput saja yang bisa tumbuh.
7. Sabana : Sabana merupakan padang rumput yang terdapat beberapa
pohon kerdil dan biasanya letaknya bergerombol. Pohon ini akan tumbuh
pada lokasi yang memiliki cadangan air yang cukup banyak. Jadi jika
anda berada di sabana dan anda ingin mencari sumber air cobalah untuk
mencarinya pada gerombolan pohon kerdil. Persebarannya meliputi
austral, amerika, asia dan afrika. Di Indonesia sendiri terdapat pada
daerah nusa tenggara timur dan barat.
8. Tundra : Bioma tundra terdapat di daerah kutub yang dingin, tumbuhan
yang dapat tumbuh di bioma tundra ini hanyalah lumut. Lumut ini bahkan
juga bisa tertutupi es namun jika esnya mencair lumut akan tetap bisa
tumbuh kembali.
9. Gurun : Bioma ini disinyalir menjadi tempat yang paling susah untuk
menjadi tempat tinggal karena tanahnya berpasir sehingga tidak bisa
menyerap air. Perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada siang dan malam
membuat anomaly ini sebagai pemicu utama tidak bisanya tumbuhan
hidup. Pada saat malam hari suhu udara sangat dingin bisa mencapai 0

8
derajat celcius sedangkan pada siang hari sangatlah panas bahkan
mencapai 50 derajat celcius.
10. Terumbu karang : Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa terumbu
karang merupakan salah satu jenis tumbuhan. Memang banyak yang
menganggap terumbu karang adalah batu yang berada di dalam laut.
Padahal, terumbu karang adalah gunung kalsium yang berada di dasar
laut. Di Indonesia sendiri memiliki jenis terumbu karang terbesar dan
terlengkap di dunia. setidaknya jumlah terumbu karang di Indonesia
mencapai 85.707 km luasnya di lautan.
11. Padang lamun : Pohon lamun merupakan tumbuhan yang sudah
berbunga dan menjadi pohon sebagaimana mestinya namun tumbuh di
dalam air. Ada sekitarnya 20 jenis jumlah pohon lamun di dunia dan 12
jenis diantaranya berada di Indonesia

2.1.2 Karakteristik Biosfer


Di dalam lapisan biosfer ini mengkaji fokus kepada flora dan fauna
yang di lindungi. Flora (dunia tumbuhan) dan fauna (dunia hewan), oleh
karena itu akan dibahas persebaran flora dan fauna beserta alasan dan ciri-
cirinya. Selengkapnya dapat dilihat berikut ini:
12. Fauna di padang rumput : Padang rumput yang memiliki ketersediaan
air yang cukup banyak merupakan habitat bagi banyak fauna terutama
binatang herbivora (pemakan tumbuhan) yang mudah mendapatkan
makanan berupa rumput segar. Namun karena banyaknya binatang
herbivora ini seperti kuda, banteng, sapi, gajah dan lainnya menyebabkan
banyak juga terdapat binatang karnivora (pemakan daging) seperti singa,
macan, bison dan citta yang memangsa binatang herbivora. Padang
rumput biasanya terdapat pada daerah yang sebenarnya cukup kering
dengan curah hujan yang jarang terjadi.
13. Fauna di daerah gurun : Gurun merupakan tempat yang sangat panas
dengan kandungan airnya sangat sedikit. Perubahan suhu antara siang dan
malam sangat kentara sekali, di waktu siang hari suhu udara bisa
mencapai 50o C namun di waktu malam hari bisa mencapai 0oC. Karena

9
ekstrimnya gurun ini sehingga hanya beberapa jenis fauna tertentu saja
yang mampu bertahan hidup. Faunanya di dominasi oleh hewan kecil
yang bisa membuat sarang di bawah tanah untuk melindungi dirinya dari
perubahan suhu yang ekstrim seperti ular, beberapa jenis semut dan
kalajengking serta beberapa jenis hewan yang memiliki ketersediaan air
seperti unta dan kuda.
14. Fauna di daerah tundra : Tundra merupakan kebalikan dari gurun yaitu
merupakan daratan es atau salju bahkan di beberapa tempat yang sangat
dekat dengan kutub utara akan dilapisi es abadi. Fauna yang bisa bertahan
pada daerah tundra biasanya memiliki bulu tebal dan memiliki darah yang
hangat. Hewannya diantaranya adalah pendeer dan muslox. Sedangkan
mamalianya seperti beruang kutub, kelinci kutub, kucing kutub dan
serigala kutub serta beberapa jenis unggas seperti penguin dan hewan
pemakan lumut. Ternyata hewan yang bisa bertaha hidup di daerah tundra
lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan yang ada di daerah gurun.
15. Fauna di daerah hutan tropis : Daerah tropis merupakan surga bagi
makhluk hidup karena tempatnya yang sangat bersahabat dan ramah.
Curah hujan di daerah tropis tinggi dan sinar matahari bersinar sepanjang
tahunnya. Ada berbagai jenis fauna yang dapat ditemukan di daerah
tropis, untuk hewan herbivora hutan hujan tropis merupakan tempat yang
sangat nyaman karena menyediakan berbagai jenis daun hijau lebat dan
tersedia sepanjang tahun seperti hewan kera, gajah, serangga, kuda,
badak, burung, unggas, sapi, kambing, hewan melata dan lainnya.
Sedangkan untuk hewan karnivora juga tidak kalah banyak jenisnya
seperti harimau, singa, buaya, ular dan macan.
16. Fauna di daerah taiga : Fauna yang mendominasi daerah ini adalah jenis
burung yang sedang melakukan migrasi karena daeah asalnya mengalami
musim gugur. Fauna yang ditemukan di daerah ini sedikit antara lain
serigala, beruang hitam dan moose.
17. Fauna di daerah kutub : Daerah kutub merupakan tempat yang sangat
ekstrim untuk dijadikan tempat tinggal fauna. Hanya mereka yang
memiliki sistem pertahanan khusus dan bulu sangat tebal yang bisa

10
bertahan karena iklimnya yang sangat dingin. Antara lain seperti beruang
kutub, penguin, anjing laut dan singa laut.
18. Fauna di daerah perairan : Organisme fauna yang hidup di perairan
dibedakan berdasarkan modelnya, antara lain:
 Bentos, merupakan fauna yang memiliki ukuran mikroskopis sangat
kecil bahkan tidak terlihat oleh kasat mata. Tempat tinggalnya
terdapat pada dasar endapan perairan.
 Plankton, adalah fauna yang beukuran kecil dan bertempat tinggal
mengapung di perairan air laut mengikuti pergerakan arus laut.
 Nekton, merupakan fauna yang bisa bergerak sendiri dengan
kemampuan yang dimilikinya serta bisa berpindah-pindah tempat
dengan mudah contohnya adalah ikan, amphibi, dan serangga air.
 Neustin, adalah fauna yang mencari makan atau beristirahat di
permukaan air.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Biosfer


Dalam praktiknya, kondisi ataupun keadaan biosfer dipengaruhi oleh
beberapa macam faktor berikut :
1. Iklim
Iklim adalah suatu kondisi suhu dan juga kelembaban udara yang terjadi
di suatu wilayah ataupun daerah tertentu dalam jangka waktu yang sangat
panjang/lama. Pada dasarnya tidak semua makhluk hidup bisa tinggal di
semua jenis iklim. Beberapa makhluk hidup hanya bisa tinggal di iklim tropis
dan iklim subtropis. Oleh sebab itu, semakin panjang bentang iklim yang
dipunyai oleh suatu lingkungan biosfer tertentu, maka semakin besar pula
kemungkinan lingkungan tersebut untuk ditinggali organisme makhluk hidup.
2. Kondisi Geologi
Kondisi geologi adalah suatu kondisi lingkungan fisik alam sekitar.
Kondisi geologi mencakup berbagai macam hal seperti tingkat suhu
lingkungan, keberadaan air, udara, dan berbagai macam faktor lainnya.
Semakin lengkap kondisi geologi suatu lingkungan biosfer, maka semakin

11
besar pula kemungkinan tempat tersebut untuk ditinggali oleh organisme
makhluk hidup.
3. Ketinggian Tempat
Keadaan biosferialah ketinggian tempat. Ketinggian tempat memegang
peranan penting terhadap kehidupan organisme makhluk hidup. Tidak semua
organisme makhluk hidup mampu hidup di daerah-daerah yang tinggi.
Bahkan, pada ketinggian tertentu, tidak ada satu organisme makhluk hidup
pun yang bisa hidup. Oleh sebab itu, untuk dapat ditinggali, lingkungan
biosfer harus berada pada ketinggian yang wajar/sesuai dengan kebutuhan
organisme makhluk hidup.
4. Faktor Biotik
Faktor terakhir yang turut mempengaruhi kondisi biosfer ialah faktor
biotik. Faktor biotic adalah faktor-faktor makhluk hidup yang mendukung
kehidupan organisme makhluk hidup lainnya. Tanaman pohon misalnya,
adalah faktor biotik untuk berbagai macam organisme makhluk hidup lainnya
seperti burung, tupai, bajing, manusia, bakteri, dan berbagai macam
organisme makhluk hidup lainnya.

Semakin banyak faktor biotik yang ada dalam lingkungan biosfer


tertentu, maka semakin besar pula kemungkinan tempat tersebut untuk
dijadikan debagai habitat ataupun tempat tinggal makhluk hidup.

2.2 Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.

12
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:
"organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik
menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk
kehidupan".
2.2.1 Komponen Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem
meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi
kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar
mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,
karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting
bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi
kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang
diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk
kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.

13
2. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan
manusia.Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contohnya yaitu semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh
produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contohnya yaitu hewan dan manusia.

Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat,


yaitu :
1. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang
memakan produsen. Contohnya yaitu herbivora/hewan
pemakan tumbuhan
2. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang
memakan konsumen I. Contohnya yaitu karnivora/hewan
pemakan daging
3. Konsumen III adalah konsumen/makhluk hidup yang
memakan konsumen II. Contohnya yaitu omnivora/hewan
pemakan segala.
4. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang
menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.

14
c. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat
menguraikan makhluk lain menjadi zat hara. Contohnya yaitu bakteri
dan jamur.

2.2.2 Pola Makanan dalam Ekosistem


Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat
atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan
anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua
organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut
organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :
1. Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk
mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
2. Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi
kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik.
Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka
membutuhkan oksigen.
Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan
organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini
terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
1. Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain.
2. Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari
bangkai.
3. Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang
telah membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing.

2.2.3 Tipe-tipe Ekosistem


Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten
darat, dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Akuatik (air)
a. Ekosistem Air Tawar

15
Air tawar adalah hal penting karena merupakan sumber air rumah
tangga dan industri yang murah, komponen air tawar merupakan daur
higrologis dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal
(pembuangan yang mudah dan murah). Beberapa faktor pembatas dalam
ekosistem air tawar diantaranya:
1. Kejernihan
2. Temperatur
3. Arus
4. Oksigen
5. Garam biogenik dalam air
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir.
Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk
ekosistem air mengalir adalah sungai.
1. Air tergenang. Contohnya: danau, kolam, rawa dan mangrove.
2. Air mengalir. Contonhya: mata air, aliran sungai, dan selokan.
b. Ekosistem Air Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang
tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik,
karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut
sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga
terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur,
maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plakton serta ikan.
Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke
bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai

16
makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan
berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.
c. Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.
Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas
atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi
dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara
lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas
hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
d. Ekosistem Pantai
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di
gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan
terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di
ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
e. Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai
dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran
air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai
dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya,
dan lumba-lumba.
f. Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi
ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang
memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa
bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang
di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih. Adapun manfaat
terumbuh karang antara lain:

17
1. Berperan penting bagi pertumbuhan sumber daya perikanan
(sebagai feeding ground, fishing ground, spanwning ground dan
nursery ground).
2. Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi)
3. Sebagai daya tarik wisata bahari.
4. Secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengedap
kalsium yang mengalir dari sungai ke laut.
5. Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK)
lainnya.
g. Ekosistem Laut Dalam
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan
ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat
bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
h. Ekosistem Lamun
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-
tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan
ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput
di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan
tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda
dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun
berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar
dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. Sebagai
sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.

2. Ekosistem Terestrial (darat)


a. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-
cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan
relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya
tergantung letak geografisnya.

18
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan
berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah
terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di
sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi
suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam
hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan)
dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak,
babi hutan, harimau, dan burung hantu.
b. Hutan Magrove
Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah
pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas
hutan mangrove yang ada di Indonesia merupakan yang terluas di dunia
(2,5 – 3,5 juta Ha, 18 – 23% luas magrove di dunia dan lebih luas dari
Brazil). Adapun fungsi ekologinya yaitu:
1. Sebagai peredam gelombang (termasuk gelombang tsunami),
angin, dan badai.
2. Melindungi daerah pantai dari bahaya abrasi.
3. Sebagai penyerap nutrien organik, penahan lumpur, dan
perangkap sedimen.
4. Sebagi daerah asuhan, mencari makan dan berkembangbiakan
ikan, udang, dan hewan liar lainnya.
c. Hutan Rawa
Hutan rawa terbentuk karena keadaan tanah yang sangat basah. Rawa
Sfagnum merupakan rawa yang terbentuk di daerah yang beriklim
sedang. Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk bukan karena keadaan iklim,
tetapi karena keadaan air dalam tanah yang berlebihan. Hutan-hutan rawa
yang terbesar di pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti Kalimantan
Selatan, Sumatra Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa penting di
Jawa Tengah. Vegetasi yang dominan adalah enceng gondok, teratai,
pohon, bungur, dan dadap. Pohon-pohon yang tumbuh disini tinggi kurus
dan tidak berdaun lebat. Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya

19
ditemukan babi hutan, macam-macam ulat air, ikan-ikan dan burung
pencakar ular.
d. Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40
– 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung
musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di
Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana
antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
e. Padang Rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah
tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang
lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan
air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas
tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing
liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
f. Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang
rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah
(25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di
gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri
contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta
mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun
antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan
beberapa hewan nokturnal lain.
g. Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat
musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis
pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di
hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing,burung pelatuk, dan
rakun (sebangsa luwak).

20
h. Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan
daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya
taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies
seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit
sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
i. Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan
yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
j. Karst (Batu Gamping /Gua)
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah
Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri
yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif
terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-
pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi
oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri,
dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.

3. Ekosistem Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan. Ekosistem buatan
adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman
rendah. Contoh ekosistem buatan adalah :
a. Bendungan
b. Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
c. Agroekosistem berupa sawah tadah hujan

21
d. Sawah irigasi
e. Perkebunan sawit
f. Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
g. Ekosistem ruang angkasa
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi
yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar,
serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang
dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.
Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem


1. Penggunaan Bahan Kimia
Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang menggunakan bahan
kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani
melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama.
2. Penebangan Hutan
Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa
terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan
banjir, erosi, dan tanah longsor.
3. Pemburuan Liar
Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu hewan
dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan
menjadi punah.
4. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor.
Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar
menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas
karbon diokasida.
5. Pembuangan Limbah Sampah
Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, terjadilah
kerusakan lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor dan

22
berbau busuk? Sungai yang demikian merupakan hasil pembuangan
sampah dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan
yang hidup di dalamnya mati.

2.3 Hubungan Biosfer dengan Ekosistem


Ekosistem adalah komunitas organisme hidup berinteraksi dengan satu sama
lain dalam area tertentu. Sedangkan biosfer adalah bagian dari bumi yang dihuni
oleh organisme hidup, termasuk tanah, laut dan suasana di mana kehidupan bisa
ada. Hubungan antara biosfer atau biasa disebut dengan permukaan bumi dengan
ekosistem adalah bahwa ekosistem merupakan unit penyusun biosfer.

2.4 Peranan Mikrorganisme dalam Ekosistem


Bakteri mengambil banyak peran dalam lingkungan. Mereka bertindak sebagai
dekomposer pada akhir rantai makanan dan jaring makanan. Selama dekomposisi,
mereka juga membebaskan gas menguntungkan dan nutrisi yang digunakan oleh
makhluk hidup lainnya. Beberapa bakteri juga berpartisipasi dalam siklus
nitrogen, membuat fiksasi nitrogen, nitrifikasi dan denitrifikasi, hampir selalu
dalam interaksi ekologi mutualis dengan tanaman. Proliferasi berlebihan atau
pemusnah massal bakteri dapat mempengaruhi seluruh ekosistem. Misalnya,
ketika sungai tercemar oleh bahan organik populasi bakteri aerobik meningkatkan
karena bahan organik adalah makanan bagi mereka; banyaknya bakteri kemudian
gas yang terlarut dalam air dan makhluk aerobik lainnya (seperti ikan) mengalami
kematian massal.
Beberapa orang melihat Bakteri sebagai organisme yang hanya menyebabkan
penyakit dan kematian. Mereka membatasi organisme kecil ini hanya untuk yang
sangat berperan. Meskipun benar bahwa beberapa Bakteri bertanggung jawab
untuk penyakit, mereka memiliki banyak peran yang sangat berguna lainnya yang
membantu hampir semua spesies lain di dunia ini untuk bertahan hidup. Dalam
ekosistem global kita, Bakteri, meskipun mengejutkan dengan ukuran
mikroskopis, memiliki peran yang sangat penting. Ekosistem sangat tergantung
pada aktivitas bakteri untuk menjaga keseimbangan dan berkembang. Nutrisi
seperti karbon, nitrogen, oksigen dan sulfur memiliki proses siklus dalam

23
ekosistem, dan aktivitas bakteri ditemukan bertanggung jawab untuk membantu
siklus tersebut. Telah ditemukan bahwa mikroorganisme mikroskopis
bertanggung jawab untuk memproduksi oksigen yang kita hirup. Produksi yang
sangat penting dari gas tersebut telah memberikan jalan bagi mikroorganisme
multiseluler lain untuk bertahan hidup dan berkembang.
Peran lain dari Bakteri adalah bahwa mereka dapat bertindak dalam proses
dekomposisi. Organisme mati dan membusuk melepaskan karbon organik.
Karbon organik ini sangat cepat bisa menguras karbon dioksida di atmosfer jika
tidak ada Bakteri yang akan membantu dalam proses membusuk ini. Ini adalah
fakta bahwa karbon dioksida bertanggung jawab untuk fotosintesis pada
tumbuhan. Proses ini juga bertanggung jawab untuk memproduksi makanan. Bila
suatu organisme mati, karbon dalam jaringan yang menjadi tidak tersedia bagi
makhluk hidup lainnya. Dengan dekomposisi, kerusakan organisme ini
memberikan cara untuk melepaskan nutrisi tersebut kembali di lingkungan. Ini
adalah sangat peran bakteri.
Bakteri memainkan peran penting dalam ekosistem global dalam air dan di
darat sebagai siklus nutrisi (karbon, nitrogen, dan sulfur) diselesaisai dengan
pekerjaan mereka. Mereka membusukan tanaman dan hewan yang mati serta
kotoran hewan yang sangat membantu karena akan menghilangkan limbah dan
melepaskan nutrisi kembali ke lingkungan. Ada bakteri seperti Rhizobium melalui
fiksasi nitrogen dan karena metabolisme khusus mereka, mereka dapat mengubah
nitrogen menjadi nitrat atau nitrit dan produk yang dihasilkan dilepaskan ke
lingkungan. Tanaman mengambil keuntungan dari ini dan beberapa telah
menyesuaikan sehingga mereka dapat merumahkan bakteri.

24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Biosfer adalah lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan bumi.
2. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik.
3. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang
terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati. Komponen abiotik adalah
komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan, dan manusia.
4. Hubungan antara biosfer atau biasa disebut dengan permukaan bumi
dengan ekosistem adalah bahwa ekosistem merupakan unit penyusun
biosfer.

3.2 Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai
tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat
lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan
tidak dapat hidup sendiri

25
DAFTAR PUSTAKA

Bitar. 2019. “Biosfer : Pengertian, Karakteristik, Dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhinya Secara Lengkap”. Dalam
https://www.gurupendidikan.co.id/biosfer-pengertian-karakteristik-
dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya-secara-lengkap/. Diakses
pada 20 Februari 2019.

Campbell NA, Reece JB. 2009. Biology. USA: Pearson Benjamin Cummings.
Page. 415-419. 3.

Hartono. 2009. Geografi 2 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta. CV. CITRA PRAYA

Hisham. 2015. “Pengertian Biosfer dalam biologi”. Dalam


https://hisham.id/2015/10/pengertian-biosfer-dalam-biologi.html.
Diakses pada 20 Februari 2019.

ITB. 2004. “Ekosistem sebagai lingkungan hidup manusia”. Diakses pada 20


Februari 2019.

Kurniawan, L. 2017. “MATERI BIOSFER. 1. Pengertian Biosfer”. Dalam


https://docplayer.info/30186651-Materi-biosfer-1-pengertian-
biosfer.html. Diakses pada 20 Februari 2019.

Saraswati, D. 2014. “Biosfer”. Dalam


https://www.slideshare.net/desysaras88/biosfer-37067879. Diakses
pada 20 Februari 2019.

Sari, M. 2015. “Biosfer : Pengertian, Karakteristik, Faktor Penyebab dan Fungsi”.


Dalam https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/biosfer.
Diakses pada 20 Februari 2019.

Waluya, B. 2017. “Persebaran Flora dan Fauna”. Dalam


http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/TEMPAT_RUANG_DAN_SISTEM_SOSIAL/BBM_4.pdf.
Diakses pada 20 Februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai