Oleh :
dr. Iklima Asiah
Pembimbing:
dr. Darlin Forbes, Sp. OG
Pendamping Wahana:
dr. Azharul Yusri, Sp. OG
dr. Aisah Bee
PENDAHULUAN
Presentasi bokong (breech presentation) terjadi ketika bokong janin lebih dahulu
memasuki rongga panggul. Istilah breech (bokong) mungkin berasal dari kata yang sama
dengan britches, yang menggambarkan kain untuk menutupi selangkangan dan paha. Untuk
alasan tertentu, presentasi bokong umumnya terjadi sebelum aterm. Namun yang paling
sering terjadi sebelum proses persalinan dimulai janin berputar spontan sehingga
presentasinya menjadi presentasi kepala. Oleh karena itu presentasi bokong hanya terjadi
(1,2)
pada 3 - 4 % kelahiran tunggal.
Hal ini menunjukkan bahwa secara normal bayi memilih posisi yang paling tepat
sesuai dengan ruang intrauterin yang normal. Maka jika tetap terjadi presentasi bokong, ini
berhubungan dengan adanya kelainan pada janin, volume air ketuban, lokasi plasenta atau
Di Indonesia,Program Indonesia Sehat 2010, Angka kematian ibu bersalin dan angka
kematian perinatal merupakan indikator yang paling peka untuk menilai keberhasilan
program kesehatan ibu dan anak. Malpresentasi dapat mengakibatkan timbulnya penyebab
kematian perinatal termasuk diantaranya adalah presentasi bokong. Kejadian hipoksia dan
trauma lahir pada perinatal dapat ditemui pada kasus persalinan dengan malpresentasi yaitu
bokong sebesar 4-5 kali dibandingkan dengan presentasi kepala. Sebab kematian yang paling
sering pada persalinan dengan presentasi bokong adalah penanganan persalinan yang kurang
sempurna.
BAB II
LAPORAN KASUS
2.2 ANAMNESIS
Keluhan utama
Mules-mules rasa ingin melahirkan.
Riwayat penyakit sekarang (Autoanamnesis dan Alloanamnesis)
Pasien masuk melalui UGD dengan keluhan ingin melahirkan secara operasi
dikarenakan posisi janin terbawah adalah bokong. Pasien direncanakan operasi secsio
sesaria pada tanggal 22 Agustus 2017. Mules-mules dirasakan ada. Keluar darah dan
lendir tidak ada.
Pada pukul 04.20 WIB tanggal 22 Agustus 2017 pasien mengeluhkan mules-mules
semakin sering. Keluar darah dan lendir (+). HPHT 21-11-2016. Taksiran persalinan
28-08-2017.
Riwayat Hamil Muda
Mual (+), muntah (+), perdarahan (-), keputihan (-)
Riwayat Hamil Tua
Mual (-), muntah (-), perdarahan (-), keputihan (-)
Riwayat Prenatal Care
Teratur, ANC ke puskesmas setiap bulannya
Riwayat Minum Obat
Konsumsi vitamin dari bidan.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat hipertensi (-), asma(-), diabetes melitus(-), penyakit jantung(-), kelainan
darah (-) dan alergi(-).
Riwayat penyakit keluarga
Hipertensi (-), asma(-), diabetes melitus(-), penyakit jantung(-), kelainan darah dan
alergi disangkal.
Riwayat menstruasi
Pasien pertama kali datang haid saat pasien berusia 13 tahun, siklus haid teratur yaitu
30 hari, lama haid setiap bulannya 5-7 hari, ganti pembalut 2-3 kali setiap harinya dan
tidak ada keluhan nyeri pada saat haid.
Riwayat perkawinan
Menikah 1 kali. Tahun 2007
Riwayat obstetri
Hamil/ melahirkan/keguguran : 2/1/0
Anak pertama : Laki-laki/ 8 tahun/ BBL 3800 gram/ Aterm / Spontan / Langsung
menangis
Anak kedua : kehamilan saat ini
Riwayat KB
Menggunakan pil KB selama 5 tahun
Riwayat sosial ekonomi
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Status obstetrikus
Muka : Kloasma gravidarum (-)
Mammae
Inspeksi : papil mammae menonjol, corpus mammae simetris, tanda-tanda
radang (-), retraksi (-), kulit jeruk (-), areola mammae hiperpigmentasi,
tidak ada retraksi dan tidak ada menyerupai kulit jeruk.
Palpasi : corpus mammae nyeri (-), benjolan (-), areola mammae tidak
mengeluarkan ASI, teraba kenyal
Abdomen
Inspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan, striae gravidarum (+),
Palpasi :
Leopold I : Teraba massa keras di bagian bawah, melenting, kesan kepala
Leopold II : Teraba bagian keras memanjang di bagian kanan dan bagian
terkecil janin disebelah kiri, kesan punggung kanan
Leopold III : Teraba masa bulat, lunak, tidak terfiksir, kesan bokong.
Leopold IV : Sudah masuk PAP
TFU 3 jari di bawah processus xyphoideus, 31 cm. TBJ Klinis: 3200 gram, DJJ: 132 dpm,
His : 2 x 30-35’’/10’
Pemeriksaan Genitalia
Genitalia eksterna
Inspeksi : vulva / uretra tenang, perdarahan aktif (-)
Vaginal Toucher
Pembukaan : 6 cm
Effisment : 60-70%
Konsistensi : lunak
Posisi : axial
Station : H-2
Lendir darah : (+)
2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG :
USG 21 Agustus 2017
Kesan: Janin presentasi bokong tunggal hidup ~ usia kehamilan 39-40 Minggu.
2.8 DIAGNOSIS
G2P1A0H1 hamil 39-40 minggu janin tunggal hidup letak sungsang presentasi
bokong kala I fase aktif
2.9 TATALAKSANA LANJUTAN
1. Rencana partus normal
2. Informed consent jika bisa terjadi after coming head
LAPORAN PARTUS
Tanggal 22-8-2017 pukul 05.40 WIB ketuban pecah dan pada pukul 06.10 WIB pembukaan
telah lengkap (G2P1A0H1 hamil 39-40 minggu janin tunggal hidup letak sungsang presentasi
bokong kala II), dan pimpinan persalinan mulai dilakukan :
Ibu tidur dalam posisi litotomi, dipimpin mengedan saat puncak his. Pasien dilakukan
episiotomi. Saat bokong crowning, sampai bokong lahir, bokong dicengkeram secara
bracht, yaitu kedua ibu jari penolong sejajar sumbu panjang paha, sedangkan jari-jari lain
memegang panggul
Pada setiap his ibu disuruh mengedan. Pada waktu tali pusat lahir dan tampak sangat
tegang, tali pusat dikendorkan lebih dahulu.
Badan janin dipegang secara femuro-pelviks dan sambil dilakukan traksi curam kebawah
badan janin diputar setengah lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan.
Kemudian sambil dilakukan traksi, badan janin diputar kembali ke arah yang berlawanan
setengah lingkaran, demikian seterusnya bolak balik, sehingga bahu belakang tampak
dibawah simfisis dan lengan dapat dilahirkan.
Kemudian berturut-turut lahir dagu, mulut, dan akhirnya seluruh kepala
Pukul 06.24 WIB lahir bayi laki-laki hidup, apgar score 8/9, bayi langsung menangis,
dengan berat badan 3060 gram, panjang badan 52 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada
34 cm, anus (+), mekonium (+), kelainan kongenital (-).
Manajemen aktif kala III, diberikan injeksi oksitosisn 10 IU, secara IM, dilanjutkan
dengan melakukan peregangan tali pusat terkendali.
Pukul 06.35 WIB lahir plasenta, kesan lengkap. Dilakukan eksplorasi, terdapat laserasi
dan dihecting.
Genitalia
- Vulva tenang
- Perdarahan aktif (-)
Genitalia
- Vulva tenang
- Perdarahan aktif (-)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Presentasi bokong adalah letak memanjang, dimana bokong sebagai bagian terendah,
sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri. (1,2,3,4)
2.2. EPIDEMIOLOGI
Presentasi bokong biasanya ditemukan kira-kira 3-4% kelahiran bayi tunggal. Pada
tahun 1990-an ditemukan sekitar 3,5% diantara 136.256 bayi tunggal yang lahir di AS. Di
Belanda, GreenHill melaporkan 2,3% jumlah kasus persalinan dengan presentasi bokong. Di
RS.Hasan Sadikin Bandung sebesar 4,6%, dan di RSUP.H. Adam Malik/ RSUD. Dr. Pirngadi
2.3. ETIOLOGI
Umumnya penyebabnya belum jelas, tetapi ada beberapa faktor predisposisi yaitu ;
1. Kelainan Uterus
- Kelainan bawaan uterus, seperti uterus arkuatus yang dapat mengubah letak
janin
2. Kelainan panggul
Pintu atas panggul yang terlalu luas atau terlalu sempit dapat mengganggu
panggul.
1. Bayi prematur
Pada bayi premature ukuran kepala masih kecil, fiksasi kepala tidak sempurna
2. Kehamilan ganda
3. Bayi mati
Presentasi bokong terjadi pada keadaan ini oleh karena gerakan janin tidak ada
lagi.
Kelainan bawaan pada kepala bayi dapat mengganggu fiksasi dari kepala bayi,
Dimana ekstremitas bawah fleksi pada paha dan ekstensi pada lutut. Sehingga kaki
terletak dekat dengan kepala. Pada pemeriksaan dalam hanya bokong yang dijumpai
fleksi. Pada pemeriksaan dalam selain bokong, kaki juga dijumpai disamping bokong.
Dimana salah satu atau kedua paha tidak fleksi dan salah satu atau kedua kaki terletak
di bawah bokong. Sehingga pada pemeriksaan dalam kaki atau lutut yang merupakan
bagian terbawah.
Terdiri dari :
- Footling breech → salah satu atau kedua kaki dijumpai dulu, dengan bokong
pada posisi yang tinggi. Ini jarang tetapi relatif umum pada janin premature.
- Kneeling breech → janin dalam posisi lutut, dengan salah satu atau kedua kaki
dalam dan pemeriksaan penunjang seperti USG yang dilakukan apabila dengan pemeriksaan
dalam menemui kesulitan seperti pasien dengan berat badan yang lebih, perut tegang,
hidramnion dan lain-lain. Ibu hamil dengan presentasi bokong selalu mengemukakan gerakan
janin yang dirasakan padanya yaitu adanya penekanan pada ulu hati oleh kepala janin yang
2.5.1. Inspeksi
Umumnya secara inspeksi tidak dijumpai tanda yang spesifik. Bentuk rahim kadang kala
2.5.2. Palpasi
Pada Leopold I : Teraba bagian janin yang keras dan bulat serta mudah digerakkan (
disebabkan fleksi tulang panggul. Kadang-kadang kepala teraba di daerah epigastrium. Jika
air ketuban sedikit dan posisi dorso – posterior kepala menjadi fleksi dan tidak mudah
bergerak sehingga ballottement sukar ditemukan, juga jika air ketuban berlebihan
Pada Leopold II : Menunjukkan punggung berada pada satu sisi abdomen dan bagian-
Pada Leopold III : Teraba bokong janin yang lunak, dan kurang bulat dibandingkan
kepala janin yang teraba pada perasat Leopold I. Bila belum Enggagement, diameter
intertrochanterica dari panggul janin masih dapat digerakkan di atas pintu atas panggul.
Pada Leopold IV : Menunjukkan posisi bokong yang mapan dibawah simfisis.
Seringkali ibu menyatakan bahwa pada kehamilannya ini terasa penuh di bagian atas
abdomen dan menyesak daerah ulu hati dan gerakan terasa lebih banyak di bagian bawah
abdomen.
2.5.3. Auskultasi
Bunyi jantung janin umumnya cenderung terdengar setinggi sekitar umbilicus atau
Sebelum inpartu sedikit yang dapat diperoleh dari pemeriksaan dalam terhadap
presentasi dan posisi janin. Bila telah inpartu pemeriksaan dalam diperlukan untuk
menentukan jenis dan posisi presentasi bokong. Pada presentasi bokong dapat teraba sacrum,
kedua tuberositas ischiadica dengan processus spinosumnya dan anus. Pada penurunan lebih
lanjut, dengan pemeriksaan dalam yang baik, genitalia eksterna dapat dikenali.
Apabila teraba bagian kecil yakni kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada
kaki teraba tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar
dengan jari-jari lain dan panjang jari tangan kurang lebih sama dengan panjang telapak
tangan janin.
Pada partus tak maju, bokong bisa terjadi edema, sehingga dapat meragukan diagnosa
presentasi muka. Anus teraba seperti mulut dan tuberositas ischiadica seperti rahang atas.
Dengan perabaan hati – hati, telunjuk yang masuk ke dalam anus terasa tegangan otot – otot
spinter ani dan bila tangan dikeluarkan terdapat meconium pada sarung tangan.
Posisi presentasi bokong ditentukan berdasarkan letak sakrum janin terhadap panggul
ibu. Sakrum kiri depan yang terbanyak 45%, menyusul sakrum kanan depan 30%.(2,3)
Pada Presentasi bokong sempurna (Complete Brecch), kedua kaki dapat diraba
disamping bokong. Sedangkan pada Incomplete Breech , hanya teraba satu kaki disamping
bokong. Dan pada Frank Breech tidak teraba kaki disamping bokong.
Ultrasonografi atau USG dapat dipergunakan untuk menentukan lokasi kepala janin,
memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan untuk menentukan usia kehamilan serta
merupakan hal yang penting diperhatikan, serta ada tidaknya fleksi dari kepala janin. Peran
kontroversial.
Greenhill menyatakan bahwa versi spontan adalah hasil yang diharapkan setelah
Diharapkan bokong janin yang telah turun bebas kembali sehingga terjadi versi
spontan. Usia kehamilan yang dianjurkan untuk melakukan KCP adalah pada usia
kehamilan 30 – 32 minggu.
b. Versi Luar
Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan diatas 32 minggu. Pada primigravida
berkurang.
2. Bagian terendah janin masih dapat digerakkan di atas pintu atas panggul
- Panggul sempit
- Perdarahan antepartum
- Hipertensi
- Hamil kembar
- Kelainan uerus
Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak dan presentasi janin harus pasti, dan
denyut jantung janin harus dalam keadaan baik. Versi luar harus dengan kekuatan
ringan tanpa paksaan. Penggunaan narkosis dalam versi luar masih kontroversial,
Penanganan pada masa persalinan secara garis besar ada dua cara persalinan
1. Persalinan Pervaginam
1. Panggul adekuat
4. Kehamilan aterm
6. Pemeriksaan USG untuk mengestimasi berat badan janin, fleksi kepala janin dan
kelainan kongenital
1. Pembukaan lengkap
7. Operator yang kompeten dalam menolong persalinan sungsang dan dapat melakukan
penanganan komplikasi.
Yang dimaksud persalinan spontan adalah lahirnya janin seluruhnya dengan tenaga
Tahap Kedua : Fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut bayi, dimana
gerakan rotasi anterior, yaitu punggung janin didekatkan ke perut ibu. Penolong hanya
adalah lahirnya anak secara spontan sampai batas umbilikus ( pasif ). Kemudian
seluruh tubuh bayi dilahirkan dengan pertolongan aktif. Pada fase pasif kita harus
berada di ruangan yang lebih luas (sakrum), baru kemudian melahirkan lengan depan
Cara Lovset
Setelah sumbu bayi berada dalam ukuran muka belakang, tubuh bayi ditarik ke bawah
lalu dilahirkan bahu dan lengan belakang, setelah itu bayi diputar 900 sehingga bahu
Cara Muller
Tarik bayi vertikal ke bawah lalu dilahirkan bahu dan lengan depan. Cara melahirkan
bahu-lengan depan bisa spontan atau dikait dengan satu jari menyapu muka. Lahirkan
bahu belakang dengan menarik kaki ke atas, lalu bahu-lengan belakang dikait dengan
menyapu muka.
Masukka jari-jari penolong ke dalam mulut bayi (muka mengarah ke kiri gunakan
jari kiri, mengarah ke kanan gunakan jari kanan). Kegunaan jari dalam mulut untuk
menambah fleksi kepala bayi. Selanjutnya, Letakkan tubuh bayi dengan menunggang
pada lengan penolong, sementara tangan lain memegang pada tengkuk bayi sambil
Cara Naujoks
Satu tangan memegang leher bayi dari depan, tangan lain memegang leher dari
belakang pada bahu, tarik bayi ke bawah dengan bantuan penolong lain menekan dari
atas simfisis.
Cara ini dipakai bila ubun-ubun kecil berada di belakang dekat sakrum dan muka
bayi menghadap simfisis. Satu tangan memegang bahu bayi dari belakang/bawah dan
punggung bayi diletakkan pada telapak tangan penolong. Tangan lain memegang
kedua pergelangan kaki, lalu menarik bayi ke arah atas bersamaan dengan tarikan
paada bahu bayi. Sehingga perut bayi mendekati perut ibu. Dalam hal ini laring
Dilakukan dimana seluruh badan anak masih berada di dalam jalan lahir. Hampir
seluruh ahli kebidanan menyetujui bahwa tindakan ini hanya dilakukan bila ada
Sedangkan indikasi untuk ibu adalah penyakit – penyakit ibu yang tidak boleh
mengedan. Mortalitas anak dengan tindakan ini sangat tinggi, oleh karena itu semua
ahli sependapat untuk melakukan seksio sesaria dari pada melakukan ekstraksi totalis.
Jika kaki yang turun maka dilakukan tarikan dengan memegang kaki yang
turun
b. Ekstraksi bokong
Lengan menunjuk adalah bila salah satu lengan janin melingkar di belakang leher dan
Janin diputar 900 ke arah mana tangan menunjuk, sehingga tangan akan terlepas
Untuk tangan pertama seperti diatas, dan untuk tangan kedua diputar berlawanan
arah 1800
Lengan menjungkit adalah lengan dalam posisi lurus keatas di samping kepala. Cara
1. Bila janin masih hidup, lahirkan kepala dengan ekstraksi forcep (Cunam Piper).
Cunam Piper memiliki lengkung kepala dan lengkung panggul yang sesuai dan
panjang, dapat dipergunakan untuk melahirkan kepala pada keadaan After Coming
hangat. Langkah 2 : dilakukan pemasangan cunam piper pada kepala janin yang
after coming head. Langkah 3 : dilakukan tarikan kepala searah sumbu lahir dan
ke arah atas, sementara penolong lain memegang kain/ handuk yang menyanggah
tubuh bayi mengikuti arah tarikan kepala oleh cunam piper yang dilakukan
penolong pertama. Indikasi Cunam Piper ini setara dengan pertolongan
1. Sufokasi : aspirasi darah, lendir, mekonium, air ketuban terhisap ke jalan napas
3. Asfiksia
5. Fraktur pada tulang-tulang bayi : humerus, klavikula, femur, dislokasi bahu, tulang
kepala
Pritchard menganjurkan untuk memperkecil morbiditas dan mortalitas pada bayi, seksio
2. Presentasi bokong dengan bayi besar dengan panggul sempit serta beberapa kelainan
bentuk panggul
8. Severe IUGR
9. Presentasi bokong dengan kematian perinatal sebelumnya atau riwayat trauma lahir
pada persalinan sebelumnya dan nilai sosial anak yang tinggi (anak sangat berharga).
(2,3)
Gambar :
Gambar: melahirkan bayi perabdominal dengan persentasi bokong
Zatuchni dan Andros telah melakukan suatu indeks prognosis untuk menilai lebih tepat
-1 atau lebih
Station <-3 -2
rendah
4 : Evaluasi kembali secara cermat, khususnya taksiran berat janin, bila tidak
abdominal.
5 : Dilahirkan pervaginam
2.8. PROGNOSIS
Resiko persalinan pervaginam pada presentasi bokong lebih tinggi dibandingkan dengan
1. Cuningham G, Leveno JK, William Obstetrics 22nd Edition, McGraw Hill, 2005
4. Vaginal Breech Delivery, available from Alarm International Second Edition, 108
5. Fischer R, Breech Persentation, Witlin A, Talavera F, Legro RS, Gaupp FB, Shulman
http://www.emedicine.com/med/OBSTETRICSGYNECOLOGY/topic3272.htm
6. Gallagher K, Breech Position and Breech Birth, last update January 2007, available
from : http://www.revolutionhealth.com/articles?id=tx1038
http://www.medilinux.blogspot.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Breech_birth"