2.5.1 Pengertian: Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. 2.5.2 Tujuan: Untuk menciptakan cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan rumah sakit. Tujuan dari K3 dibagi menjadi 2 yaitu: Tujuan umum : Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk pekerja, dan sehat bagi pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit sehingga proses pelayanan Rumah Sakit berjalan baik dan lancar. Tujuan Khusus : 1. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK). 2. Terlindunginya pengunjung dan mencegah terjadinya kecelakaan di lingkungan Rumah Sakit Al Huda. 3. Tercapainya zero accident baik bagi pekerja RS Al Huda maupun pasien dan pengunjung. 4. Peningkatan mutu, citra dan produktifitas rumah sakit.
2.5.3 Manfaat Progam dari K3:
Bagi Rumah Sakit: a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. b. Mempertahankan kelangsungan operasional rumah sakit. c. Meningkatkan citra rumah sakit secara keseluruhan. Bagi Karyawan Rumah Sakit: a. Melindungi karyawan dari terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) Bagi Pasien dan Pengunjung: a. Mendapatkan layananan mutu yang baik. b. Kepuasan dan kenyamanan pasien dan pengunjung
2.5.4 Faktor Bahaya Potensial di Rumah Sakit
Adapun faktor bahaya potensial di rumah sakit meliputi: 1. Faktor Biologi (virus, bakteri dan jamur) 2. Faktor Kimia (antiseptik, gas anestesi, obat kemoterapi) 3. Faktor Fisika (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi) 4. Faktor Psikososial (kerja bergilir, hubungan sesama karyawan, hubungan dengan atasan atau bawahan) 5. Faktor Ergonomi (cara kerja yang salah, sop yang tidak aman)
2.5.5 Jenis Bahaya dalam K3
1. Jenis Biologi Terpaparnya atau tertular penyakit selama di rumah sakit kaitannya dengan Infeksi Nosokomial. 2. Jenis Kimia Terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya. 3. Jenis Fisika Suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin. Keadaan yang sangat bising. Keadaan udara yang tidak normal . 4. Jenis Psikososial faktor stress berpengaruh terhadap produktifitas kerja. Contoh: a. Jam kerja lebih dari 10 jam / hari atau lebih dari 7 hari kerja berturut turut b. Kegawatan c. Kerja shift dan handover dengann petugas lain d. Lingkungan kerja atau rekan kerja tidak kondusif 5. Jenis Ergonomi Pencahayaan atau penerangan yang kurang. Posisi duduk saat bekerja, posisi komputer atau meja kerja Bahaya dari pengangkutan barang. Bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan. 2.5.6 Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja 1. Pengendalian teknik Contoh : mengganti, memperbaiki, mengganti prosedur kerja, menutup atau mengisolasi bahan berbahaya, ventilasi sebagai pengganti udara dan cahaya yang cukup 2. Pengendalian administrasi Contoh : Mengatur jam kerja dengan jam istirahat, menyusun peraturan K3, memasang tanda tanda peringatan, membuat data bahan yang berbahaya (MSDS) dan yang aman, mengadakan dan melakukan pelatihan system penanganan darurat 3. Alat pelindung diri (APD) Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang lain di sekelilingnya, seperti : 1. Safety Helmet 2. Safety Belt 3. Penutup telinga/ ear mud 4. Kacamata pengamanan/ safety glasses 5. Pelindung wajah/ facemask 6. Masker/ mask 7. Apron (water proof, anti radiasi dll) 8. Safety shoes (sepatu boat, sepatu oil resistant dll) 9. Safety Vest (rompi keselamatan) 2.5.7 Progam K3 rumah sakit Meliputi: 1. Proses kesehatan kerja untuk karyawan (pra kerja, berkala, khusus) 2. Usaha pengamanan pasien, pengunjung dan petugas 3. Penambahan kesehatan lingkungan 4. Pengelolaan dan pemrosesan limbah padat, cair dan gas. 5. Mencegah dan penanggulangan bencana (disaster program) 6. Pengelolaan layanan, bahan berbahaya dan beracun(B3) 7. Pendidikan dan kursus K3 8. Sertifikasi dan kalibrasi fasilitas , prasarana, dan perlengkapan RS. 9. Pengumpulan , pemrosesan dan pelaporan K3
Pemantauan Lingkungan Kerja
1. Penyehatan lingkungan tempat kerja dilakukan setiap triwulan dengan cara berjenjang 2. Pemantauan kuwalitas hawa ruang minimum 2 kali dalam setahun 3. Pemantauan bahan makanan dilakukan minimum 1 kali setiap bulan, diambil sampel untuk konfirmasi laboratorium 4. Tenaga kerja diperiksa kesehatannya 1 kali setahun. 5. Kontrol air bersih dan air minum dilakukan 2 kali dalam setahun 6. Perbaikan tangga (karet), ram, pintu dan tangga darurat 7. Penyempurnaan pemrosesan limbah 8. Pemasangan detektor asap 9. Pemasangan alat alat komunikasi 10. Perbaikan dan penyempurnaan ventilasi dan pencahayaan
Untuk karyawan Rumah Sakit Al-Huda
1. Inventarisasi semua karyawan bersama tempat kerja 2. Laporan karyawan yang sakit dan kronis 3. Jumlah kunjungan karyawan yang berobat 4. Medikal checkup untuk karyawan yang sering sakit (absensi) 5. Skrening test untuk pegawai yang bekerja di resiko tinggi (UGD, dapur, loundry, lab dll) 6. Vaksinasi pegawai terutama pada resiko tinggi 7. Penyedianan APD di tempat kerja 8. Perbaikan kesejahteraan karyawan (makanan tambahan dn vasilitas kesehatan)