Anda di halaman 1dari 9

Tugas M3 KB1: Analisis Video Teori

Behavioristik
Juli 08, 2018 Tidak ada komentar:

Menurut Bapak/Ibu, masalah apa yang mungkin muncul bila dalam suatu proses
pembelajaran diterapkan teori belajar behavioristik?

Dalam pelaksanaannya, Teori Behavioristik ini adalah teori belajar yang lebih menekankan
pada tingkah laku manusia dan Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi
respon terhadap lingkungan (stimulus). Namun, pada pembelajaran yang menggunakan teori
ini akan membuat pembelajaran siswa hanya berpusat pada guru dan bersifat mekanistis serta
hanya berorientasi pada hasil. Sehingga siswa dipandang pasif, hanya mendengarkan,
menghafal penjelasan guru dan itu membuat guru terkesan sebagai sosok sentral dan bersifat
otoriter.

Sebenarnya muncul banyak permasalahan yang mungkin muncul dalam pembelajaran yang
diterapkankan teori belajar behavioristik, antara lain:
1. Teori ini hanya melihat aspek jasmaniah dan mengabaikan aspek-aspek mental.
2. Aspek kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar bukan menjadi
perhatian utama.
3. Si belajar dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas yang ditetapkan lebih dulu secara ketat.
4. Pembiasaan (disiplin) menjadi sangat penting.
5. Orientasi kepada “salah/gagal mendapatkan hukuman” dan “benar/berhasil mendapatkan
reward”
6. Kekuatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan.
7. Kontrol belajar dipegang oleh sistem diluar diri siswa.

Semua ini terjadi secara garis besar dikarenakan teori ini hanya berorientasi pada hasil,
mengabaikan proses.
Tugas: Teori Belajar Kognitif
Juli 08, 2018 Tidak ada komentar:

Instructions
Kegagalan pembelajaran di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi dewasa ini lebih
banyak terjadi pada proses (interaksi) pembelajaran. Setujukah bapak/ibu dengan
pernyataan tersebut? Coba lengkapi jawaban bapak/ibu dengan penjelasan argumentatif.

Jawaban
Setuju dengan argumentasi ini, kegagalan pembelajaran kita adalah di proses interaksi
pembelajaran yang dikendalikan oleh para guru. Guru yang merupakan ujung tombak
pendidikan seharusnya menciptakan proses interaksi yang kondusif sehingga memudahkan
bagi siswa mencerna materi yang disampaikan. Kegagalan interaksi ini disebabkan
kurangnya persiapan para guru didalam Perencanaan sehingga sering kali hal yang hendak
dijelaskan oleh guru melenceng dari rencana awal yang sudah disusun. Oleh karena itu
sepatutnya lah para guru menciptakan suasana interaksi belajar mengajar yang baik dan
proses belajar menjadi milik bersama antara guru dan siswa serta proses nya bisa diandalkan
sebagai aksi unjung tombak pendidikan indonesia
Ya, setuju.
Proses (interaksi) pembelajaran sangat membutuhkan guru yang memiliki kompetensi
pedagogic. Hal ini disebabkan proses pembelajaran membutuhkan persiapan yang sangat
baik, bukan hanya sebatas materi pelajaran namun lebih dari itu. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwa Kompetensi pedagogik salah satunya meliputi
1. Pemahaman guru terhadap peserta didik,
Guru harus mampu memahami karakteristik setiap peserta didik selama proses
pembelajaran, salah satunya adalah memahami bahwa anak memiliki aspek kognitif yang
memperhatikan proses asimilasi dan akomodasi dalam proses pembelajaran. Bagaimana
mungkin seorang peserta didik akan merasa siap belajar, ketika guru tidak memahami aspek
kognitif anak anak. Anak anak akan menjadi abai dan malas untuk menerima informasi atau
pengalaman baru yang tidak cocok dengan struktur kognitif yang telah dipunyainya.
2. Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
Tanpa perancangan yang baik, maka sudah bisa dipastikan bahwa guru akan sulit
menentukan starategi pembelajaran berdasarkan karaktertik dan latar belakang siswa.
Sehingga interaksi selama pembelajaran akan terkesan mengabaikan karakteristik siswa itu
sendiri.

Tugas Analisis Video Kognitif

Dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh Teacher Toni, Teacher Toni menerapkan
beberapa langkah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Teacher Toni mampu mengidentifikasi masalah yang menimpa siswanya, yakni
siswanya mengalami kesulitan dalam belajar “long division”. Dalam hal ini Teacher Toni
memiliki kompetensi pedagogic dengan ditunjukkan bahwa ia menguasai karakteristik
peserta didik dari aspek intelektual, yang ditunjukan dengan kemampuan;
a. mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
b. mengidentifikasi kesulitan peserta didik

2. Pemilihan materi yang dapat membantu pembelajaran selanjutnya


Setelah mengetahui kesulitan siswanya, Teacher Toni menentukan kemampuan
dasar apa yang siswanya butuhkan agar mereka mampu memahami “long divison”. Dalam
hal ini, Teacher Toni mampu menunjukkan bahwa ia bisa memilih materi pelajaran yang
terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran, serta menata materi
pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta
didik. Hal ini ditunjukkan dengan prinsip bahwa siswa teacher Toni harus memahami
terlebih dahulu terkait dengan basic multiplication, basic divison and subtraction sebagai
fondasi awal dalam pembelajaran “long division”

3. Menentukan Strategi Pengajaran


Dengan identifikasi kesulitan siswa yang jelas dan benar, serta memberikan asimilasi
yang baik, maka langkah yang ditempu teacher Toni adalah penentuan strategi pembelajaran.
Ia menggunakan 2 hal unik dalam membantu siswanya memahami pelajaran, yakni dengan
menggunakan :
a. Mnemonic Device
Mnemonic Device adalah suatu teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang
dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan
khayalan. Dalam kesempatan itu, teacher Toni menggunakan ungkapan “Dead Monkeys
Smell Bad” yang bermakna “Divide Multiply Subtract Bring down”. Hal ini tentu saja
membuat proses menghafal/beajar tidak membosankan dan tentu saja akan membangkitkan
motivasi siswa untuk belajar dengan baik.

b. Visual Aid
Selain Mnemonic Device, untuk membuat siswa tersebut dapat memanfaatkan kedua
bagian otaknya, kiri dan kanan, maka Teacher Toni menggunakan Visual Aid sebagai
rangsangan terhadap reaksi otak kanannya. Visual AID merupakan alat yang dapat membantu
memperjelas suatu uraian atau penjelasan yang berbentuk tabel, grafik, gambar, diagram /
bagan, peta, dan foto. Hal ini membuat pesan atau kronologis dari materi akan mudah
diterima oleh siswa.

Dari penjelasan tai, hal ini menunjukkan bahwa teacher Toni menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, ditunjukan dengan kemampuan;
a. memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
b. menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif,
c. menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik bidang studi.

Itulah langkah langkah teacher Toni dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi siswanya
dengan cerdas dan efisien. Hal ini membuat siswanya akan belajar dengan menyenangkan
dan bertahan secara lama.

Komentar :
Teacher Toni adalah guru yang memiliki kemampuan pedagogic yang baik. Ia mampu
mengidentifikasi kesulitan anak, memahami karakteristik anak, menguasai teori, strategi,
metode pembelajaran dan mampu merancangnya dengan baik sehingga anak anak belajar
bisa memahami pelajaran dengan baik. Strategi yang ia gunakan sebenarnya cukup simple
namun sangat efektif digunakan. Strategi ini memanfaatkan kemampuan otak kiri dan otak
kanan dalam proses pembelajarannya sehingga adaptasi dapat terjadi karena telah terdapat
keseimbangan di dalam struktur kognitifnya.

Tugas M3 KB3.1: Analisis Video


Konstruktivistik
Juli 08, 2018 Tidak ada komentar:

1. Buatlah simpulan sebanyak 1 halaman tentang bagaimana cara teacher Toni menerapkan
teori Konstruktivistik dalam pembelajaran? Berikan pula komentar Bapak/Ibu terhadap
penerapan strategi tersebut.

Permasalahan yang dihadapi oleh Teacher Tony adalah siswa nya pasif dalam
proses pembelajaran yang ia laksanakan dan cara yang ia lakukan adalah dengan
menerapkan proses belajar konstruktif dengan strategy problem based learning.
Teacher Tony menentukan kegiatan belajarnya dengan meminta siswanya untuk
terlibat dalam real world problem mengenai reducing waste dengan pertanyaan pokok
yang harus dijawab oleh siswanya yakni how can we reduce waste to help sustain earth’s
resources?
Dengan bekal pertanyaan itu, siswa diminta untuk melakukan rangkaian kegiatan
sebagai berikut:
1. Para siswa mengadakan tur limbah lokal dan daur ulang untuk belajar secara langsung
bagaimana limbah dan bahan daur ulang dari komunitas mereka ditangani. Artinya, siswa
diminta untuk secara langsung melihat, merasakan, dan melakukan proses berpikir secara
real time tentang pembelajaran mereka di dunia nyata.
2. Selain kegiatan tadi, Para siswa juga diminta untuk menimbang dan mencatat berapa
kilogram makanan yang dibuang keluarga mereka ke dalam sampah biasa setiap hari,
artinya siswa secara tak langsung menemui masalah yang lain tentang penyebab adanya
limbah
3. Setelah memahami masalah secara menyeluruh, secara berkelompok, siswa akan
melakukan penelitian lebih lanjut untuk masalah tersebut dengan mencari sumber
informasi yang ada di dalam buku, di internet dan melalukan wawancara terhadap para ahli
di sekitar mereka melalui telepon atau skype. Hal ini berarti bahwa siswa mencari solusi
dengan usaha mereka sendiri di lingkungan yang mereka hadapi.
4. Akhirnya, mereka mendemonstrasikan solusi yang mereka dapatkan terhadap pertanyaan
penting tadi dengan cara membuat buku, rangkai slide, pengumuman layanan public yang
bisa mereka persentasikan kepada masyarakat dan orang tua.

Komentar
Teacher Tony telah melakukan banyak hal yang sangat membantu dalam proses belajar
siswanya yakni,
1) Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk mengambil
keputusan dan bertindak.
2) Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan siswa.
3) Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar siswa
mempunyai peluang optimal untuk berlatih.

Tugas M3 KB3.2: Teori Belajar


Konstruktivistik
Juli 08, 2018 Tidak ada komentar:

Rahmad Iszahendani
1. Coba tuliskan strategi dan langkah-langkah pembelajaran yang dapat bapak/ibu lakukan
untuk menerapkan teori belajar konstruktivistik dalam proses pembelajaran?

Materi :
Writing (Recount Text)

Strategi yang digunakan :


KWL Strategy
- K = What I already know
- W = What I want to know
- L = What I have learnt
KWL Chart
K (Know) W (Want to Know) L (Learnt)

Langkah langkah pembelajaran :


1. Siswa diberikan sebuah gambar atau video singkat tentang seorang tokoh, misalnya Soekarno
2. Siswa diminta untuk menuliskan yang mereka ketahui (Know) tentang tokoh tersebut
3. Setelah kolom K terisi, siswa diminta untuk menulis apa yang ingin mereka ketahui tentang
tokoh tersebut di kolom W
4. Setelah kolom W tersisi, Siswa diminta untuk mencari jawaban dari hal hal yang ingin
mereka ketahui dengan cara mencari sumber tentang soekarno yang bisa diambil dari
Internet, buku, dan bahkan wawancara dengan ahli sejarah setempat / guru sejarah.
5. Setelah itu, mereka bisa menulis hasil yang telah mereka ketahui di kolom L.
6. Dengan bantuan KWL chart tadi, mereka bisa secara berkelompok menulis text recount
secara utuh dan menampilkannya di blog, social media dan lain lain.

Demikian gambaran singkat tentang penggunaan strategi KWL sebagai salah satu cara untuk
menerapkan belajar konstruktif.

Tugas: Teori Humanistik


Juli 08, 2018 Tidak ada komentar:

Bapak/ibu dihadapkan pada siswa dengan karakteristik yang berbeda beda. Saat bapak/ibu
memberikan studi kasus di kelas, siswa memberikan analisis jawaban yang berbeda pula.
Apa respon yang bapak ibu berikan terhadap respon yang diberikan oleh siswa?

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang kompleks yang memiliki cara
pandang berbeda beda dari manusia yang lainnya. Perbedaan antara pandangan yang satu
dengan pandangan yang lain sering kali hanya timbul karena perbedaan sudut pandangan
semata, atau kadang-kadang hanya perbedaan aksentuasi. Jadi keterangan atau pandangan
yang berbeda-beda itu hanyalah keterangan mengenai hal yang satu dan sama dipandang dari
sudut yang berlainan.
Nah dari sini, bisa dikatakan bahwa manusia akan belajar dengan cara pandang yang
elektik yaitu memanfaatkan sumber yang terbaik untuk digunakan dalam belajar itu senditi.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran yang mengedepankan sisi humanis / humanistic
bahwa serang guru cenderung akan mengarahkan siswa untuk berfikir induktif,
mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
belajar.
Ketika siswa dengan karakteristik berbeda diberikan sebuah permasalahan yang sama,
maka akan timbul banyak cara pandang untuk memecahkan masalah tersebut sesuai dengan
pengetahuan siswa sebelumnya. Hal ini tentu saja mempengaruhi proses memperoleh itu
sendiri sehingga akan membuat analisis jawaban yang berbeda pula. Jika hal ini terjadi,
seorang guru akan melihatnya hanyal sebagai sebuah proses belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran itu senditi. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa telah mampu mencapai
aktualisasi diri secara optimal meskipun dalam hasil belajar terdapat perbedaan antara
mereka. Hal yang terpenting adalah faktor pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif
dalam belajar.
Namun, meskipun factor pengalaman dan keterliatan siswa secara aktif dalam belajar
penting, seorang guru juga tidak seharusnya melupakan peran guru sebagai fasilitator yang
berperan aktif dalam :
(1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar peserta didik bersikap positif
terhadap belajar,
(2) membantu peserta didik untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan
kepada peserta didik untuk belajar,
(3) membantu peserta didik untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai
kekuatan pendorong belajar,
(4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada peserta didik, dan
(5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai peserta didik sebagaimana
adanya. (Hadis, 2006: 72)

Anda mungkin juga menyukai