LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
(Stoikiometri Kimia)
Oleh :
Nama : Sudestiawati
NPM : 240310180027
Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Maret 2019
Shift/Waktu : 1/ 7.30 – 10.00 WIB
Nama Asisten : 1. Nabilla Vynka Fakhira 240310170016
2. Atika Zakira 240310170029
3. Irsyad Fauzi Adiyaksa 240310170043
LABORATORIUM PENDIDIKAN 1
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mengetahui perbandingan suhu awal dan suhu campuran suatu larutan.
2. Mengetahui jenis reaksi yang terjadi antara reaksi stoikiometri dan
nonstoikiometri.
2.2.2 Tujuan Instruksional Khusus
1. Menentukan titik maksimum dan minimum dalam stoikiometri
2. Mempelajari reaksi stoikioetri dan non stoikiometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.2 Prosedur
3.2.1 Reaksi NaOH dengan HCl
1. 2 ml NaOH 1 M dituangkan kedalam gelas kimia
2. Suhu NaOH diukur menggunakan termometer
3. 6 ml HCl dituangkan kedalam gelas ukur yang lain lalu ukur suhunya.
4. Gabungkan larutan NaOH dengan HCl ke dalam gelas kimia, lalu ukur
suhu campurannya.
5. Lakukan kembali langkah itu pada 3 ml NaOH dan 5 ml HCl, 4 ml NaOH
dan 4 ml HCl, 5 ml NaOH dan 5 ml HCl, lalu 6 ml NaOH dan 2 mlHCl
6. Buat grafik antara volume senyawa dan suhu berdasarkan tabel data
berikut ini, lalu tentukan titik suhu maksimum/minimumnya:
Vol. NaOH Vol. HCl TA TC ΔT
2 ml 6 ml
3 ml 5 ml
4 ml 4 ml
5 ml 3 ml
6 ml 2 ml
TA = T awal (Nilai suhu rata-rata dari suhu awal NaOH dan HCl)
TC = T campuran (Nilai suhu setelah NaOH dan HCldicampurkan)
ΔT = TC - TA
3.2.2 Reaksi NaOH dengan CuSO4
1. 2 ml NaOH 1 M dituangkan kedalam gelas kimia
2. Suhu NaOH diukur menggunakan termometer
3. 6 ml CuSO4 dituangkan kedalam gelas ukur yang lain lalu ukur suhunya.
4. Gabungkan larutan NaOH dengan CuSO4 ke dalam gelas kimia, lalu ukur
suhu campurannya.
5. Lakukan kembali langkah itu pada 3 ml NaOH dan 5 ml CuSO4, 4 ml
NaOH dan 4 ml CuSO4, 5 ml NaOH dan 3 ml CuSO4, lalu 6 ml NaOH dan
2 ml CuSO4
6. Buat grafik antara perbandingan volume asam basa (sumbu x) dan
perubahan suhu (sumbu y) berdasarkan tabel data berikut ini, lalu tentukan
titik suhu maksimum/minimumnya:
Vol. NaOH Vol. CuSO4 TA TC ΔT
2 ml 6 ml
3 ml 5 ml
4 ml 4 ml
5 ml 3 ml
6 ml 2 ml
TA = T awal (Nilai suhu rata-rata dari suhu awal NaOH dan CuSO4)
TC = T campuran (Nilai suhu setelah NaOH dan CuSO4dicampurkan)
ΔT = TC - TA
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Grafik Perubahan ∆T
5
4.5
4
3.5 3.5
3
2.5
2
1.5
1
0
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5
∆T
4.2.2 Grafik Perubahan ∆𝑻 NaOH dan CuSO4
Grafik Perubahan ∆T
6
5.25
5
4.25
4
3.25
3
2.25 2.25
2
0 ∆T
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Preparasi
5.1.1 Pembuatan Larutan NaOH
Perhitungan NaOH pada saat penimbangan menggunakan neraca analitik
harus dilakukan secara teliti agar mendapatkan berat sesuai dengan yang diinginkan
yaitu 2 gram NaOH untuk 50 ml larutan. Pergunakan alat-alat dengan baik dan
benar. Semua alat yang digunakan dalam proses pengenceran ini harus dibilas
dengan aquades dan air bilasnya dimasukan ke dalam sampel agar NaOH tidak
mengalami kekurangan berat.
Pengenceran NaOH ini harus dilakukan hati-hati karena pada saat NaOH
dilarutkan dalam aquades dan dihomogenkan akan menghasilkan temperatur yang
panas yang bisa menyebabkan gelas beker atau wadah tempat pencampurannya
yang terbuat dari kaca pecah. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan waterbath atau
baskom seukuran secukupnya berisi air keran atau air yang bersuhu ruang
secukupna lalu kemudian masukan gelas beker yang berisi larutan NaOH dan
dihomogenkan. Fungsinya adalah untuk menjaga suhu gelas beker agar tetap dingin
dan mencegah supaya tidak pecah.
Kemolaran NaOH dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
M = 1000 x massa larutan x % massa : massa zat terlarut
5.1.2 Pembuatan Larutan HCl
Pembuatan larutan HCl 1M pada praktikum kali ini menggunakan HCl
dengan berat jenuh 1,19 dan konsentrasi 37%. Perhitungannya menggunakan
rumus mencari kemolaran :
M HCl = 37% x 1,19 x 10 : 36,5 Mr HCl = 12,06
Lalu untuk mencari volume yang didapat bisa menggunakan rumus :\
V1M1= V2M2
V2 = 1 x 100 : 12,06 = 8,30 ml
Jadi volume yang didapat untuk HCl dengan berat jenuh 1,19 dan konstrasi 37%
adalah 8,30 ml.
5.1.3 Pembuatan Larutan CuSO4
CuSO4 dikenal juga dengan nama tembaga (II) sulfat adalah senyawa garam
yang bentuk anhidratnya berupa bubuk hijau pucat atau abu-abu putih sedangkan
pentahidratnya berwarna biru terang.
Pembuatan larutan CuSO4 yang dilakukan praktikum kali ini diperlukan 8
gram untuk membuat 50 ml larutan CuSO4 dengan kemolaran 1M, dengan
menggunakan perhitungan Molaritas:
1M x 160 Mr CuSO4 x 50 : 1000 = 8 gram.
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah :
1. Konsentrasi tidak berpengaruh pada suhu awal masing-masing larutan
sebelum dicampurkan, tapi berpengaruh pada suhu campuran setelah
dicampurkan.
2. Reaksi stoikiometri adalah reaksi yang terjadi ketika seluruh reaktan habis
tak bersisa.
3. Reaksi nonstoikiometri adalah reaksi yang terjadi ketika masih ada reaktan
yang tersisa setelah terjadinya reaksi.
4. Perubahan suhu yang terjadi antara NaOH dengan HCl dan NaOH dengan
CuSO4 dipengaruhi juga oleh jenis reaksi yang terjadi.
6.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dari praktikum kali ini adalah :
1. Sebelum melakukan praktikum, praktikan sebaiknya mempelajari prosedur
praktikum dengan membaca modul praktikum.
2. Praktikan sebaiknya datang 15 menit sebelum praktikum dimulai.
DAFTAR PUSTAKA