Anda di halaman 1dari 8

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan
Dari BAB IV mengenai Hasil Penelitian dan Pembahasan Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan KEK pada Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Magelang
Utara maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh
dengan keadaan KEK pada ibu hamil adalah pengetahuan ibu tentang gizi dan
kesehatan ibu hamil dan pendapatan keluarga. Faktor lain yang juga berhubungan
dengan KEK antara lain paritas, usia ibu hamil, jarak kelahiran, penyakit infeksi,
beban kerja dan pendidikan.

B.Saran
Saran yang dapat peneliti berikan adalah:

Bagi Ibu Hamil :

1) Bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang menginginkan kehamilan
 sebaiknya

dipersiapkan secara menyeluruh salah satunya dengan skrining kekurangan energi.

2) Sebaiknya usia ibu untuk hamil jangan kurang dari 20 tahun atau jangan lebih
dari 35 tahun.

3) Sebaiknya pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan
ditingkatkan sehingga kemampuan keluarga untuk membeli makan yang bergizi

menigkat dan beban kerja ibu hamil dikurangi selama dalam keadaan hamil. 


4)Konsultasi ahli gizi agar dapat memenuhi gizi secara efektif

Bagi Tenaga Kesehatan :

1)Mengadakan sosialisasi mengenai Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil


D. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
1.Daftar Permasalahan Kesehatan
Masalah diartikan sebagai kesenjangan antara realitas (kenyataan) dengan
keinginan (target, standar) disertai adanya keinginan untuk mengubah
kesenjangan tersebut.Masalah diidentifikasi dengan melihat beberapa kriteria
sebagai berikut:
1. Berdampak pada banyak orang.
2. Adanya konsekuensi serius.
3. Adanya kesenjangan yang nyata.
4. Menunjukkan trend yang meningkat.
5. Bisa diselesaikan yaitu ada intervensi yang terbukti efektif.
Dalam hal ini penulis memilih untuk memfokuskan permasalahan
pada masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) di wilayah kerja Puskesmas
Magelang utara.

Tabel Daftar Masalah Kesehatan Ibu dan anak (KIA ) di Puskesmas


Magelang Utara
No Nama Masalah
1 Angka Cakupan ASI eksklusif yang belum mencapai target
2 Angka Cakupan KB belum memenuhi target
3 Terdapat Ibu yang tidak melakukan Ante Natal Care rutin
4 Terdapat Kehamilan berisiko tinggi
5. Terdapat Anak dengan gizi kurang

2.Penentuan Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah KIA di Puskesmas Magelang Utara
menggunakan metode Hanlon yang didasarkan pada empat kriteria yaitu :
Komponen A : besarnya masalah
1. Besarnya masalah didasarkan pada ukuran besarnya populasi yang
mengalami masalah tersebut.
2. Bisa diartikan sebagai angka kejadian penyakit.
3. Angka kejadian terbesar diberikan skor lebih besar.
Komponen B : keseriusan masalah
1. Urgensi : masalah tersebut menjadi perhatian publik dan menuntut
penyelesaian segera.
2. Keparahan (severity): masalah tersebut memberikan mortalitas atau fatalitas
yang tinggi.
3. Ekonomi (cost): masalah tersebut berdampak besar pada ekonomi
masyarakat.
Ketiga aspek tersebut diberi skor, dijumlahkan, lalu diambil nilai reratanya.
Komponen C : ketersediaan solusi
1. Ketersediaan solusi yang efektif
2. Semakin tersedia solusi efektif diberikan skor yang semakin tinggi.
Komponen D : kriteria PEARL
Kriteria D merupakan kriteria definit menggunakan jawaban ya dan tidak.
Ya diberikan skor 1, dan tidak diberikan skor 0. Kriteria D mencakup
komponen :
1. P : Propiety : Kesesuaian program dengan masalah.
2. E : Economic : Kebermanfaatan secara ekonomi.
3. A : Acceptability : Penerimaan oleh masyarakat.
4. R : Resources : Ketersediaan sumber daya.
5. L: Legality :Tidak bertentangan dengan aturan hukum yang ada.

Penentuan prioritas masalah KIA di Puskesmas Magelang Utara dilakukandengan


langkah-langkah berikut :
1. Kriteria A (besarnya masalah).
Besarnya masalah kesehatan diukur dari banyaknya penderita.
Permasalahan KIA yang saat ini menjadi perhatian Puskesmas Magelang Utara,
yaitu Angka cakupan ASI eksklusif yang belum mencapai target, angka
cakupan KB yang belum memenuhi target, Terdapat Ibu yang tidak melakukan
Ante Natal Care secara rutin, Kehamilan berisiko tinggi, anak dengan gizi
kurang. Kelimanya merupakan masalah yang dianggap memiliki dampak
jangka panjang yang luas, sehingga peneliti untuk memberi skor yang sama
pada masing-masing masalah.
Tabel Nilai Kriteria A metode Hanlon

Masalah kesehatan Skor

Angka Cakupan ASI eksklusif yang belum 8


mencapai target
Angka Cakupan KB belum memenuhi target 8

Terdapat Ibu yang tidak melakukan Ante Natal 8


Care (ANC) secara rutin
Terdapat Kehamilan berisiko tinggi 8

Terdapat Anak dengan gizi kurang 8

2. Kriteria B (keseriusan masalah)


Keseriusan masalah dilihat paling tidak dari 3 aspek :
a. Urgensi (Apakah masalah tersebut menuntut penyelesaian segera,
apabila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian dan menjadi
perhatian publik)
1. Tidak urgen :2
2. Kurang urgen :4
3. Cukup urgen :6
4. Urgen :8
5. Sangat urgen : 10
b. Keparahan / severity (Memberikan mortalitas atau fatalitas yang
tinggi)
1. Tidak gawat :2
2. Kurang gawat : 4
3. Cukup gawat : 6
4. gawat :8
5. Sangatgawat : 10
c. Biaya / cost (Besarnya dampak ekonomi kepada masyarakat)
1. Sangat murah :2
2. Murah :4
3. Cukup mahal :6
4. Mahal :8

Tabel Nilai Kriteria B metode Hanlon


Masalah Severity Urgensi Biaya Nilai
Angka Cakupan ASI eksklusif 8 10 8 26
yang belum mencapai target
Angka Cakupan KB belum 6 8 8 22
memenuhi target
Terdapat Ibu yang tidak 8 8 4 20
melakukan Ante Natal Care
secara rutin
Terdapat Kehamilan berisiko 10 10 4 24
tinggi
Terdapat Anak dengan gizi 10 8 6 24
kurang
3. Kriteria C (ketersediaan solusi)
Ketersediaan solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah. Ketersediaan
solusi dilihat dari apakah sumberdaya yang ada mampu digunakan untuk
menyelesaikan masalah. Semakin tersedianya solusi yang efektif diberikan skor yang
semakin tinggi dan semakin sulit penanggulangan, skor yang diberikan semakin kecil.
Kriteria pemberian skor sebagai berikut :
1. Sangat efektif : 10
2. Relatif efektif :8
3. Efektif :6
4. Moderate efektif :4
5. Relative inefektif : 2
6. Inefektif :0

Tabel Nilai Kriteria C metode Hanlon


Masalah Jumlah Nilai
Cakupan ASI eksklusif yang belum 8
mencapai target
Cakupan KB yang belum memenuhi target 6
ANC tidak memenuhi syarat 6
Kehamilan berisiko tinggi 6
Tingginya Angka anak dengan gizi kurang 8

4. Kriteria D (PEARL faktor)


Kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat tidaknya
suatu program dapat dilaksanakan. Kriteria D didasarkan pada kriteria PEARL, yang
terdiri dari :
a. Kesesuaian program dengan masalah (Propriety)
b. Secara ekonomi murah (Economic)
c. Dapat diterima oleh masyarakat (Acceptability)
d. Tersedianya sumberdaya untuk menyelesaikan masalah (Resources
Availability)
e. Legalitas terjamin, tidak bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku
(Legality)
Kelima komponen diatas diberi skor 1 atau 0.Jawaban “ya” diberikan skor 1, dan jawaban
“tidak” diberikan skor 0.

Tabel Nilai Kriteria D metode Hanlon


Masalah P E A R L Hasil Perkalian

Angka Cakupan ASI 1 1 1 1 1 1


eksklusif yang belum
mencapai target
Angka Cakupan KB belum 1 1 1 1 1 1
memenuhi target
Terdapat Ibu yang tidak 1 1 1 1 1 1
melakukan Ante Natal Care
secara rutin
Terdapat Kehamilan 1 1 1 1 1 1
berisiko tinggi
Terdapat Anak dengan gizi 1 1 1 1 1 1
kurang

Penetapan Prioritas masalah


Setelah nilai kriteria A, B, C, dan D didapatkan kemudian nilai tersebut dimasukkan ke
dalam formula sebagai berikut :
a. Nilai prioritas dasar (NPD) = (A+B)x C
b. Nilai prioritas total (NPT) = (A+B) x C x D

Tabel Skor Total Penilaian Hanlon


Masalah A B C D NPD NPT Urutan
prioritas
P E AR L
Angka Cakupan 8 26 8 1 1 1 1 1 272 272 1
ASI eksklusif yang
belum mencapai
target
Angka Cakupan 8 22 6 1 1 1 1 1 180 180 4
KB belum
memenuhi target
Terdapat Ibu yang 8 20 6 1 1 1 1 1 168 168 5
tidak melakukan
Ante Natal Care
secara rutin
Terdapat 8 24 6 1 1 1 1 1 192 192 3
Kehamilan
berisiko tinggi
Terdapat Anak 8 24 8 1 1 1 1 1 256 256 2
dengan gizi kurang

Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Hanlon, “Terdapat Kehamilan berisiko


tinggi salah satunya mengenai ibu hamil KEK” memiliki angka (nilai prioritas total)
NPT tertinggi ketiga, sehingga dalam hal ini penulis menjadikan masalah tersebut sebagai
prioritas masalah yang harus ditemukan solusinya.

Anda mungkin juga menyukai