PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI)
merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu di suatu negara.Bila AKI masih
tinggi berarti pelayanan kesehatan ibu masih buruk. Sebaiknya bila AKI rendah
berarti pelayanan kesehatan ibu sudah baik. Mortalitas dan morbiditas pada
wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara
miskin sekitar 25-35% wanita subur disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan.
Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda
pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari
580.000 pertahunnya ibu meninggal saat hamil atau bersalin di kawasan ASEAN
(Saifudin.2006)
Indonesia mempunyai AKI yang paling tinggi yaitu 359/100.000 kelahiran
hidup (survey demografi dan kesehatan indonesia tahun 1997) sedangkan target
yang harus dicapai pada tahun 2010 adalah 125/100.000 kelahiran hidup
(Saifudin.2006)
Adapun penyebab kematian ibu berkaitan langsung dengan
kehamilan,persalinan dan nifas di indonesia seperti halnya negara lain adalah
disebabkan “Trias Klasik” yaitu perdarahan (30-35%) infeksi (20-25%) abortus
(15-17%) hanya kematian ibu yang disebabkan penyakit yang memburuk akibat
kehamilan misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis (Saifudin.2006)
Asuhan kebidanan kehamilan normal di Provinsi Sumatera Selatan
merupakan hal yang paling umum dilaksanakan pada masa hamil,hmpir 85% ibu
hamil melakukan ANC di bidan,puskesmas,maupun rumah sakit.
Penyebab tingginya AKI dan AkB di Indonesia ada dua yaitu penyebab
langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam
tiga T yakni terlambat mengambil keputusan,terlambat ke tempat rujukan serta
terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan serta kurang nya kunjungan
antenatal pada saat kehamilan,untuk penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia, seperti halnya di negara lain dalah perdarahan,infeksi dan eklampsia.
Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian,sebenarnya tercakup pula
kematian akibat abortus,terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian
ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan misalnya
penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu-ibu yang
termasuk dalam lima terlalu yaitu terlalu muda,terlalu tua,terlalu banyak,terlalu
sering,serta terlalu dekat jaraknya,ini beresiko tinggi terhadap kematian
(Prawirohardjo.2006)
Di dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi
yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain,1400 perempuan
meninggal setiap hari atau lebih dar 500.000 perempuan meninggal karena
kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang ibu emninggal setiap jam karena
kehamilan,persalinan,dan nifas (Prawirohardjo.2006)
Untuk itu pemerintah tengah mengupayakan program pelatihan para bidan
dan ibu-ibu hamil. Jika bidan kompeten dalam bidangnya,sedikitnya 50%
perdarahan akibat melahirkan bisa dicegah. Pelatihan itu juga dengan adanya
ANC oleh karena itu setelah dilakukan pengkajian di lahan praktek data yang di
ambil di Rumah Sakit Dr Ibnu Sutowo Baturaja pada kunjungan ante natal care
pada ibu hamil dengan abortus tahun 2015 mencapai 35% serta berdasarkan hasil
pengkajian angka kematian ibu dan bayi di masyarakat setempat masih sering
terjadi karena faktor kurangnya kunjungan antenatal care pada saat kehamilan
serta pendidikan yang rendah.
Berdasarkan uraian di atas,penulis tertarik melakukan penelitian makalah
yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny S hamil 7 minggu dengan Abortus
Inkomplit di Ruang RRI Kebidanan RSUD Dr.Ibnu Sutowo”.
1.2 TUJUAN
1.2.1.Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny S G2P1A0
hamil 7 minggu dengan Abortus Inkomplit di RSUD Dr.Ibnu Sutowo Baturaja
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney dan
pendokumentasia secara SOAP.
1.2.2.Tujuan Khusus
1.Melakukan pengkajian data dasar pada Ny S G2P1A0 hamil 7
minggu dengan
Abortus inkomplit di ruang RRI Kebidanan RSUD Dr.Ibnu Sutowo
Baturaja tahun 2015.
2.Melakukan interpretasi data pada Ny S G2P1A0 hamil 7 minggu
dengan
Abortus inkomplit di RSUD Dr.Ibnu Sutowo Baturaja tahun 2015.
3.Mengadakan diagnosa dengan masalah potensial pada Ny S G2P1A0
hamil 7
minggu dengan Abortus Inkomplit di ruang RRI Kebidanan RSUD
Dr.Ibnu Sutowo Baturaja tahun 2015.
4.Mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera pada Ny S
G2P1A0 hamil 7
minggu dengan Abortus Inkomplit di ruang RRI Kebidanan RSUD
Dr.Ibnu Sutowo Baturaja tahun 2015.
5.Dapat menyusun rencana asuhan kebidanan pada Ny S G2P1A0
hamil 7 minggu
Dengan Abortus Inkomplit di ruang RRI Kebidanan RSUD Dr.Ibnu
Sutowo Baturaja tahun 2015.
6.Melakukan tindakan asuhan kebidanan pada Ny S G2P1A0 hamil 7
minggu
Dengan Abortus Inkomplit di ruang RRI Kebidanan RSUD Dr.Ibnu
Sutowo Baturaja tahun 2015.
1.3 METODOLOGI
Pada pembuatan laporan ini, penulis menggunakan metode Asuhan
Kebidanan dengan melakukan asuhan sesuai langkah Varney. Serta melakukan
pendokumentasian dengan metode SOAP.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh kematian mudigah
atau sebaliknya, pada kehamilan lebih lanjut biasanya janin dikeluarkan dalam
keadaan masih hidup. Hal ini dapat disebabkan :
2.2.1 Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
Factor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan adalah sebagai
berikut :
1) Kelainan kromosom, kelainan yang sering ditemukan pada abortus
spontan ialah trisomi, poliploidi dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.
2) Lingkungan yang tidak sempurna, bila lingkungan di endometrium sekitar
tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian zat-zat makanan pada
hasil konsepsi terganggu.
3) Pengaruh dari luar, radiasi, virus, obat-obatan dan sebagainya. Dapat
mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus.
Pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen.
2) Abortus kriminalis
Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan yang tidak legal atau
tidak berdasarkan indikasi medis.
B. Teknik Kuretase
Rumah sakit umum daerah dr ibnu sutowo baturaja d bangun tahun 1963,
pada zaman pemerintahan kolonial belanda. Dengan kesepakatan 13 marga dan di
bangun dari hasil pungutan pracukai. Dipimpin oleh seorang dokter belanda dr.
Josi (rs. Pringsewu) tahun 1948 datang kerumah sakit charitas palembang.
Kemudian beliau ke rs budiman (sekarang menjadi rsis) selama 3 tahun (s/d tahun
1951).
VISI:
No Nama Tahun
2 Kasmir ART -
3 R. soetiardjo. ART -
3 Pembina IV/a 4 0 4
5 Penata II/c 34 0 34
9 Pengatur II/c 46 18 64
13 Juru I/c 2 1 3
TINJAUAN KASUS
I. PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
a. BIODATA
ISTRI SUAMI
Nama : Ny.Sarinah Nama : Tn.Joni
Agustian
Umur : 32 tahun Umur : 36 tahun
Agama : islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Kary.Swasta
Suku : Ogan Suku : Ogan
Alamat : Rss Holindo Baturaja
B. ANAMNESA
KELUHAN UTAMA
Ibu MRS tanggal 4 November 2015 jam 09.20 WIB, ibu mengaku Hamil
anak ke 2 . Ibu mengatakan Hamil 7 minggu dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah dengan pendarahan pervaginam sejak 1 hari yang lalu.
1. RIWAYAT OBSTETRIK
1.riwayat menstruasi
d. disminore : tidak
Gerakan Janin :-
ANC : 1x
2. ini
4.Riwayat Kontrasepsi
5.RIWAYAT PERKAWINAN
Usia : 27 th
6.RIWAYAT KESEHATAN
Pola Nutrisi
Pola istirahat
Pola eliminasi
a.BAB
b.BAK
2. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : bersih
Muka : tidak ada oedema, tidak ada cloasma
gravidarum
Mata : conjungtiva merah muda, sclera putih
(tidak ikterik)
Hidung : tidak ada polip
Telinga : bersih
Mulut : tidak ada caries,bersih
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : simetris, tidak ada kelainan,tidak ada
benjolan
Puting susu : menonjol
Colostrum : belum keluar
Abdomen :
Leopold I : ballotement
Leopold II : belum teraba
Leopold III : belum teraba
Leopold IV : belum teraba
TBJ :-
DJJ :-
Frekuensi :-
Genetalia
Genetalia Eksterna : tidak ada varises, bersih
Ektremitas
Simetris : ya
Oedem : tidak
Varises : tidak ada
Refleks patella : kanan : + , kiri : +
3.PEMERIKSAAN PENUNJANG
II. ANALISA
Diagnosa : G2P1A0 Hamil 7 minggu JTH Ballotemen dengan Abortus
Inkomplit
Masalah : Perdarahan Pervaginam,nyeri perut bagian bawah
Kebutuhan : 1. Observasi KU dan TTV
2. KIE persiapan curretage
III. PENATALAKSANAAN
- Melakukan observasi tanda-tanda vital
KU:baik,TD:110/80mmhg,RR:23x/mnt,P:78x/mnt,T:36 ,
pendarahan (+).
- Melakukan pemasangan IUFD RL gtt 25 x/mnt.
- Telah dilakukan tindakan USG dengan hasil : Dead Conceptus
(janin telah meninggal).
- Menjelaskan kepada ibu bahwa janin telah meninggal dan telah
keluar sebagian dan sebagian masih tertinggal di rahim sehingga
harus dilakukan curratage
- Motivasi ibu dan keluarga untuk dilakukan nya curretage
- Memberitahu ibu untuk puasa sebelum dilakukan curretage
- Bidan berkolaborasi dengan dokter SPOG, merencanakan tindakan
curratage pada tanggal 05-11-2015.
- Pemberian obat injeksi yang di instruksikan oleh dokter SPOG
- Mobilisasi pasien ke ruang perawatan.
- Pasien bedrest total.
- Memberikan terapi oral jika pasien diperbolehkan pulang
IV. CATATAN PERKEMBANGAN
O : KU : baik
Kes : composmentis
TTV : TD :100/70 mmhg
T : 36 C
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
O : KU : baik
Kes : composmentis
TTV : TD :120870 mmhg
T : 37 C
N : 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : - Observasi TTV
- Terpasang IUFD RL gtt 25 x/mnt
14.05
S : Melakukan observasi tanda-tanda vital
O : KU : baik
Kes : composmentis
TTV : TD :120870 mmhg
T : 37 C
N : 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : - Observasi TTV
-Terpasang IUFD RL gtt 25 x/mnt
-Injeksi obat : Ceftriaxone 1 vial
Ondansetron 1 amp
17.20 S : Melakukan observasi tanda-tanda vital
O : KU : baik
Kes : composmentis
TTV : TD :120/70 mmhg
T : 37 C
N : 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : - Observasi TTV
-Terpasang IUFD RL gtt 25 x/mnt
O : KU : baik
Kes : composmentis
TTV : TD :110/70 mmhg
T : 36 C
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : - observasi TTV
- Persiapan untuk curretage
O : KU : baik
Kes : composmentis
TTV : TD :110/70 mmhg
T : 36 C
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
A : Melakukan curretage
O : KU : baik
Kes : composmentis
TTV : TD :110/80 mmhg
T : 36 C
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
A : Masalah sudah teratasi
P : - Observasi TTV
- IUFD RL gtt 25x/mnt drip keterolac
- Anjurkan ibu istirahat
S : Observasi KU
O : KU : baik
12.30 Kes : composmentis
-Pasien bedrest
21.30 S : Observasi KU dan TTV
O : KU : baik
Kes : composmentis
-Injeksi
Ceftriaxone secara IV
Gentamycin secara IV
-Pasien bedrest
09.00
S : Observasi KU dan TTV
O : KU : baik
Kes : composmentis
PEMBAHASAN
Dari hasil pengkajian penulis membandingkan tinjauan hasil pelaksanaan
asuhan kebidanan kasus abortus inkomplit pada Ny “S” dengan tinjauan pustaka.
Manajemen asuhan kebidanan dilaksanakan Di Rumah Sakit Dr.Ibnu Sutowo
Baturaja, dari tanggal 04 S/D 05 November. Pendekatan dalam studi kasus ini
dilaksanakan berdasarkan 7 langkah manajemen kebidanan yang selanjutnya di
dokumentasikan dalam bentuk SOAP.
Dari pengumpulan data pada Ny “S” G2P1A0 hamil 7 minggu dengan
abortus inkomplit memberikan pelayanan dan menganjurkan ibu untuk dilakukan
nya tindakan curretage agar tidah ada lagi sisa janin yang tertinggal di dalam
rahim agar tidak terjadi perdarahan lagi.
Didapatkan dari hasil data objektif adalah TD
:110/80mmHg,RR:23x/mnt,T: 360C,P:78x/mnt,dan BB:59 kg. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan golongan darah B dan HB : 11 gr%.
Setelah melakukan pengkajian, penulis tidak menemukan kejanggalan
antara penatalaksanaan pada Ny”S” dengan abortus inkomplit di dalam teori dan
di lapangan. Ny”S” mendapatkan tindakan Bedrest total dan tindakan curretage.
Oleh karena itu,kebutuhan yang diberikan adalah mengobservasi keadaan
umum dan tanda-tanda vital ibi,dan KIE persiapan curretage. Sebelum dilakukan
curretage ibu diberikan terapi obat injeksi ceftriaxone,ondansetron
gentamycin,memberikan dukungan psikologis terhadap ibu yang akan dilakukan
tindakan curretage. Ketika Ny”S” di nyatakan boleh pulang, bidan kolaborasi
dengan dokter memberikan teraphy obat oral Asam mefenamat 3x1 tablet,Vit c
1x1,dan Amoxillin 3x1.
Pelaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny “S” G2P1A0
dengan Abortus Inkomplit sudah sesuai dengan asuhan pelayanan kebidanan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran
untuk memberikan gambaran dan informasi studi kasus tentang abortus inkomplit.
A.Kesimpulan :
1. Dalam pengkajian penelitian diawali dengan pengumpulan data melalui
anamnesa meliputi identifikasi identitas pasien, Riwayat perkawinan,
Riwayat Kesehatan, Riwayat Obsetrik, Riwayat Kehamilan,Persalinan Dan
Nifas yang lalu,Riwayat
Kehamilan Sekarang,Riwayat Kontrasepsi,dan Riwayat Psikososial.
SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Lebih memperbanyak lagi membaca untuk wawasan dan pengetahuan.
2. Bagi Tempat Praktek
Bagi petugas kesehatan agar lebih meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas
yang lebih baik lagi.
3. Bagi Pendidikan
Bagi prodi DIII-kebidanan Stikes Alma’arif,lebih meningkatkan lagi kualitas
prodi agar semakin lebih baik dan diharapkan waktu praktek ditambah
sehingga mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak lagi di
lapangan.