Anda di halaman 1dari 15

34

B. Misi

1. Melakukan pengujian dan pengkajian faktor risiko dan penyehatan


lingkungan

2. Mengembangkan laboratorium yang handal dan prima

3. Merekayasa teknologi tepat guna dan penerapannya

4. Mendorong kemampuan wilayah layanan dalam melakukan surveilans


faktor risiko berbasis laboratorium

5. Menjalin kerjasama kemitraan dalam surveilans dan penyehatan


lingkungan berbasis laboratorium

4.1.3 Struktur Organisasi

Kepala
BBTKLPP

KaBag Tata
Usaha

KasuBag KasuBag
Umum PL
KaBid
ADKL
KaBid Kabid PTL
Surveilens Seksi
Lingkungan
Fisik dan
Seksi Seksi
KImia
Advokasi Teknologi
KLB PP
Seksi
Seksi Seksi Lingkungan
Pengkajian Teknologi Biologi
dan Laboratori

Kelompok
Instalasi
Jabatan
(Sumber : BBTKLPP, 2015) Fungsional
35

4.1.4 Susunan Organisasi

(BBTKLPP, 2015) Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan


Pengendalian Penyakit Jakarta (BBTKLPP) Jakarta terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha


Mempunyai tugas melaksaan penyusunan program dan laporan urusan
keuangan, kepegawaian, dan umum
2. Bidang surveilans Epidemiologi
Melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang surveilans
epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular, advokasi, dan
fasilitasi kesiapsiagaan dan penaggulangan KLB, kajian dan diseminasi
informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra, kemitraan dan jejaring
kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidan surveilans epidemiologi.
3. Bidang pengembangan Teknologi Laboratorium
Melaksanakan perencanaan dan evaluasi, pengembangan dan penapisan
teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jenjaring kerja, kesehatan
lingkungan, kesehatan matra, serta pendidikan dan pelatihan bidang
pengembangan teknologi dan laboratorium pengendalian penyakit,
kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra.
4. Bidang analisis dampak kesehatan lingkungan
Melaksanakan perencanaan dan evaluasi, pelaksanaan analisis dampak
lingkungan fisik dan kimia, serta dampak lingkungan biologi, dan
pendidikan dan pelatihan di bidang pengendalian penyakit, kesehatan
lingkungan, dan kesehatan matra.
5. Instalasi
Jumlah instalasi sampai tahun 2015 sebanyak 18 instalasi yang merupakan
fasilitas penunjang penyelenggaraan pelayanan laboratorium klinik dan
laboratoium kesehatan masyarakat. Serta penunjang administrasi. Instalasi
yang berkembang sampai tahun 2015 di BBTKLPP Jakarta
36

4.1.5 Kedudukan, Tugas dan Fungsi (BBTKLPP, 2015)

a. Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


:2349/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknik di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit,
BBTKLPP adalah unit pelaksana Teknis di Lingkungan Kementrian
Kesehatanyang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

b. Tugas

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit


Jakarta mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan
penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi,pendidikan
dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini,
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan
kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.

B. Fungsi

a) Pelaksanaan surveilans epidemiologi


b) Pelaksaan Analis Dampak Kesehatan Lingkungan (AKDL)
c) Pelaksanaan Laboratorium rujukan
d) Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna
e) Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
f) Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini, dan
penanggulangan KLB/wabah dan bencana
g) Pelaksaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular
h) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
i) Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pelaksaan kajian dan
pengembangan
j) Teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan
matra, dan pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP
37

4.1.6 Kebijakan Dan Strategi (BBTKLPP, 2015)

1. Kebijakan
a. Peningkatan surveilans faktor risiko epidemiologi dan penyakit.
b.Peningkatan perlindungan kelompok beresiko
c. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian faktor
risiko lingkungan
d. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan
e. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang
berdimensi internasional
f. Peningkayan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan
g.Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat
h.Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
2. Strategi
a. Pengendalian Penyakit Menular
Strategi yang dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit
menular antara lain:
1. Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit menular berbasir
laboratorium
2. Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian
penyakit menular
3. Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit menular
4. Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat
guna
5. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja program pengendalian
penyakit menular
6. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian
penyakit menular seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan
laboratorium
38

b. Pengendalian Penyakit Tidak Menular


1. Melaksanakan surrveilans epidemiologi penyakit tidak menular
berbasis laboratorium
2. Melaksanakan advokasi pengendalian penyakit tidak menular
3. Melaksanakn kajian dan diseminasi informasi pengendalian
penyakit tidak menular
4. Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit tidak menular
5. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja program pengendalian
penyakit tidak menular
6. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan pengendalian
penyakit tidak menular
c. Penyehatan lingkungan
Strategi yang dilakukan untuk penyehatan lingkungan antara lain :
1. Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi kesehatan
lingkungan
2. Pengembangan laboratorium dan penyehatan lingkugan
3. Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat
guna
4. Melaksanakan analisis dampak kesehatan lingkungan baik
fisik,kimia,dan biologi
5. Melaksanakan kemitraan dan jenjang kerja program kesehatan
lingkungan

4.2 Gambaran Unit K3 dan pengolahan limbah di BBTKLPP

Instalasi K3 dan Pengolahan Limbah adalah instalasi yang mendukung


kegiatan BBTKLPP Jakarta sebagai salah satu instalasi yang akan di audit dalam
ruang lingkup K3 dan pengolahan limbah pada surveilans gabungan antara
Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan Kementrian Lingkungan Hidup.
Surveilan gabungan dilakukang karena status laboratorium BBTKLPP Jakarta
telah teregristrasi dengan No. 0004/LP/LABLING-1/LRK/KLH dan akreditasi
oleh KAN dengan No. LP 305-IDN untuk laboratorium penguji, sedangkan No.
LK 120-IDN untuk laboratorium kalibrasi. Berdasarkan status laboratorium itulah
39

maka tahun 2011 ini instalasi K3 dan Pengolahan Limbah akan diaudit pada
surveilans tersebut

a) Merencanakan kegiatan Instalasi (SDM, Biaya, Peralatan, Bahan, SOP,


Waktu pelaksanaan)
b) Menyusun dan merencanakan program dan SOP K3 dan pengolahan
limbah
c) Mensosialisasikan program dan SOP K3 dan pengolahan limbah
d) Melakukan pematauan lingkungan kerja, sanitasu dan keamanan
e) Menetapkan tempat-tempat beresiko
f) Memfasilitasi sarana dan prasarana K3 pekerja
g) Melakukan pemeliharaan IPAL berupa monitoring harian, bulanan dan
triwulan
h) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi K3 (OHSAS
18001)
i) Menyusun laporan kegiatan

4.3 Gambaran Input

4.3.1 Sumber Daya Manusia Instansi K3 dan pengolahan limbah di


BBTKLPP Jakarta

Tenaga kerja di BBTKLPP Jakarta Instansi K3 dan pengolahan limbah


terdiri dari tenaga kerja tetap dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda berikut
adalah rincian sumber daya manusia unit kerja k3 dan pengelohan limbah di
BBTKLPP Jakarta yang terlibat dalam sistem pengelolaan limbah B3
40

Jumlah sumber daya instansi K3 pengolahan limbah di BBTKLPP Jakarta

Tabel 4.3.1

Jumlah
Jabatan Pendidikan Uraian Tugas
(orang)
Ka Instalasi 1 S2 Keselamatan 1. Mengumpulkan data kegiatan
K3 dan dan Kesehatan ditempat kerja/penilaian
Pengolahan Kerja risiko kesehatan kerja; jenis
Limbah faktor risiko kesehatan kerja
(Hazard) upaya pengendalian
faktor risiko
2. Mengumpulkan data
kesehatan kerja : data
kecelakaan kerja
3. Menyusun perencanaan
upaya kesehatan kerja di
wilayah berdasarkan waktu
dan merumuskan output
kegiatan
4. Mengenalkan potensi
kecelakaan kerja berdasarkan:
bahan, cara kerja, dan alat
kerja yang dapat
menimbulkan kecelakaan
kerja
5. Melakukan identifikasi dan
menentukan media Bahan
Beracun Berbahya (B3) yang
digunakan dan mengenalkan
tentang pngertian, ruang
lingkup, potensi bahaya, cara
pengelolaan B3
41

Jabatan Jumlah
Pendidikan Uraian Tugas
(orang)
Ka Instalasi 1 S2 Keselamatan 6. Mengenalkan tentang
K3 dan dan Kesehatan manajemen pengelolaan B3
Pengolahan Kerja yaitu penyediaan,
Limbah penerimaan, pengangkutan,
penyimpanan dan
pembuangan B3
7. Melakukan simulasi tanggap
darurat B3
8. Melakukan pengelolaan
limbah medis (infeksius)
9. Melakukan pengelolaan
limbah non medis (B3 dan
Domestik)
10. Melakukan prosedur atau
instruksi kerja pada tempat-
tempat yang beresiko
11. Melakukan sosialisasi
pencegahan penanggulangan
kebakaran
12. Mengolah data, menganalisis
data dan menyusun laporan
lingkungan kerja dalam
rangka melaksanaan
surveilans kesehatan kerja
42

Jabatan Jumlah Pendidikan Uraian tugas


(orang)
Operator 1 STM dan 1. Melakukan pemeliharaan
IPAL Sertifikat IPAL di BBTKLPP Jakarta
Pelatihan IPAL 2. Melakukan penggantian alat
dan penambahan bahan kimia
dari sistem IPAL

Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan pengelolaan limbah bahan


berbahaya dan beracun (B3) di BBTKLPP Jakarta dibawah tanggung jawab
manajemen yang mempunyai wewenang memantau dan meninjau seluruh kinerja
K3 dan sistem manajemen lingkungan. Untuk waktu kerja staff di BBTKLPP
Jakarta mengikuti jam kerja kantor seperti biasanya yaitu pukul 08.00 pagi hingga
pukul 17.00 sore dengan waktu jam istirahat pukul 12.00-13.00 siang

4.3.2 Sarana dan Prasarana Instansi K3 dan Pengolahan Limbah di


BBTKLPP Jakarta

No Nama Alat Jumlah Kondisi Kegunaan

Layak Tidak Layak


1. Gerobak sampah 2 Untuk
khusus Limbah  mengangkut
B3 limbah padat
dari instalasi
ke TPS B3
2. Tempat sampah 2 Untuk
 membuang
sampah bekas
laporan yang
dibuat
43

3. Komputer 1 Untuk
Membuat
form
pengangkutan
limbah B3

Sarana dan prasarana penunjang untuk kegiatan pengelolaan limbah B3 di


BBTKLPP sudah cukup memadai dan memenuhi persyaratan yaitu gerobak
sampah khusus Limbah B3, Tepat Sampah, Komputer

Di BBTKLPP Jakarta sudah dilengkapi tempat sampah dengan jenis yang


berbeda-beda. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan,
berbahan plastik, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian
dalamnya serta dilengkapi bagian penutup.

4.3.3 SOP Instansi K3 dan Pengolahan Limbah di BBTKLPP Jakarta

Berdasarkan pengamatan penulis, acuan dalam pengelolaan limbah B3 di


BBTKLPP yaitu mengacu ISO 14001:2004 Standar Operasional Prosedur
Pengelolaan Limbah di BBTKLPP memuat tentang tujuan mengenai bagaimana
pengelolaan limbah B3 (Padat dan Cair) sebagaimana sistem manajemen
lingkungan, lalu ruang lingkup yang menjelaskan segala pelaksanaan
pembangunan.

Standar Operasional Prosedur sudah disosialisasikan pada tahun 2017 di


bulan program yang disosialisasikan diantaranya yaitu cara pengelolaan limbah
Bahan Beracun dan Berbahaya, sosialisasi peraturan pengelolaan limbah B3,
mengenalkan tentang penyediaan, penerimaan, pengangkutan, penyimpanan dan
pembuangan limbah B3 dan simulasi tanggap darurat Bahan Beracun dan
Berbahaya (B3) yang dilaksanakan pada tahun 2017.

Dengan pelaksanaan program cara pengelolaan limbah Bahan Beracun dan


Berbahaya personal laboratorium memahami dan menaati peraturan yang berlaku
dan dapat menerapkan sistem manajemen B3 tentang penyediaan, penerimaan,
44

pengangkutan, penyimpanan, dan pembuangan limbah B3 sehingga keselamatan


dan kesehatan kerja serta perlindungan akan terjaga. Simulasi tangap darurat B3
dapat melakukan prosedur tanggap darurat sesuai dengan SOP yang dibuat dan
tidak panik jika terjadi kecelakan akibat Bahan Beracun dan Berbahaya.

4.4 Gambaran Proses

4.4.1 Proses Pengumpulan Limbah Pengelolaan Limbah Padat dan Cair B3


di BBTKLPP Jakarta

1. Apa yang dilakukan dalam kegiatan Pengumpulan Limbah?

Dari kegiatan laboratorium diseluruh Instalasi yang berada di BBTKLPP

2. Kapan dilakukan pengumpulan limbah?

Setiap selesai melakukan kegiatan laboratorium. limbah tersebut


diletakkan di ruangan apabila limbah sudah penuh pihak kepala instansi
setiap laboratorium akan mengabari instalasi K3 dan Pengolahan limbah

3. Siapa yang melakukan Pengumpulan Limbah?

Petugas Instalasi setiap laboratorium

4. Mengapa harus dilakukan pengumpulan Limbah?

Bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi
karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal
yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.

5. Dimana Tempat Pengumpulan Limbah?

Setelah selesai melakukan kegiatan laboratorium, limbah tersebut


diletakkan di ruangan kalo sudah penuh pihak kepala instansi akan
mengabari instalasi K3 dan Pengolahan limbah
45

6. Bagaimana alur untuk pengumpulannya?

Limbah sisa kegiatan laboratorium dimasukkan kedalam suatu


kontainer suatu kontainer sesuai dengan jenis limbah masing-masing.
Kepala instalasi lab akan menginformasikan bahwa limbah sisa hasil
laboratorium sudah penuh dan diambil oleh Petugas Instalasi K3 dan
Pengolahan Limbah Pada kendala biasanya petugas laboratorium sering
tidak ada di ruang kerja dikarenakan tugas di luar sehingga limbah tidak
bisa diambil oleh petugas instalasi K3 dan Pengolahan Limbah.

4.4.2 Proses Penyimpanan Limbah Pengelolaan Limbah Padat dan Cair B3


di BBTKLPP Jakarta

1. Apa yang dilakukan dalam kegiatan Penyimpanan Limbah?

Dari kegiatan pengumpulan limbah laboratorium diseluruh Instalasi yang


berada di BBTKLPP

2. Kapan dilakukan Penyimpanan Limbah?


Apabila limbah instalasi penuh pihak instalasi akan mengabari pihak
instalasi K3 dan Pengolahan Limbah akan dilakukan penyimpanan limbah

3. Siapa yang melakukan Penyimpanan Limbah?


Petugas Instalasi K3 dan Pengolahan Limbah

4. Mengapa harus dilakukan Penyimpanan Limbah?


Secara umum jangka waktu penyimpanan limbah B3 adalah maksimal 90
hari terhitung sejak limbah tersebut dihasilkan. Jika limbah B3 tersebut
dihasilkan dalam jumlah sedikit

5. Dimana Tempat Penyimpanan Limbah?


Jika limbah tersebut telah dikumpuln setiap instalasi, limbah tersebut
dibawa menggunakan gerobak khusus mengangkut limbah ke TPS
46

6. Bagaimana alur untuk Penyimpanan?


Setelah pengumpulan limbah oleh petugas instalasi K3 dan
pengolahan limbah. Pada penyimpanan limbah laboratorium di tempatkan
di TPS B3 sesuai dengan karakteristik masing-masing. Sebelum disimpan
di TPS B3 limbah yang diterima dilakukan staf instalasi K3 dan Limbah
melakukan penimbangan dan pencatatan.

4.4.3 Proses Pemusnahan Limbah Pengelolaan Limbah Padat dan Cair B3 di


BBTKLPP Jakarta

1. Apa yang dilakukan dalam kegiatan Pemusnahan Limbah?


Hasil limbah yang diletakkan di TPS

2. Kapan dilakukan Pemusnahan Limbah?


Setiap 3 Bulan sekali

3. Siapa yang melakukan Pemusnahan Limbah?


Pihak ketiga yaitu PT Wastec International

4. Mengapa harus dilakukan Pemusnahan Limbah?

Mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan


lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan
pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai
dengan fungsinya kembali.

5. Dimana Tempat Pemusnahan Limbah?


Di PT Wastec International

6. Bagaimana alur untuk pemusnahannya?


Pembuangan dilakukan terhadap limbah yang sudah diolah dan dianalisis
serta memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu dengan bekerja sama dengan PT. Wastec International. Limbah
tersebut diambil secara berkala 1 tahun 3 kali.
47

4.4.4 Proses Pemantauan/Pelaporan Limbah Pengelolaan Limbah Padat dan


Cair B3 di BBTKLPP Jakarta

1. Apa yang dilakukan dalam kegiatan Pemantauan/Pelaporan


Limbah?
Laporan dilakukan apabila limbah dimusnahkan oleh pihak ketiga

2. Kapan dilakukan pemantauan limbah?


Setiap limbah tersebut dimusnahkan

3. Siapa yang melakukan Pemantauan/Pelaporan Limbah?


Petugas Instalasi K3 dan Pengolahan Limbah

4. Mengapa harus dilakukan Pemantauan/ Pelaporan Limbah?


Agar pelaksanaan sistem pengelolaan limbah yang di kelola oleh pihak
ketiga dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tepat waktu dan
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan

5. Dimana Pemantauan/ Pelaporan Limbah?


Setiap selesai melakukan pemusnahan limbah selalu dipantau dan dibuat
pelaporan yaitu Form Pemantauan/Pelaporan Limbah

6. Bagaimana alur untuk Pemantauan/Pelaporan?


untuk memantau limbah laboratorium yang dibuang langsung tanpa proses
pengolahan seperti sisa contoh hasil uji atau hasil pencucian alat-alat
laboratorium dilakukan pemantauan air limbah secara rutin di IPAL
48

4.5 Gambaran Output

Output yang didapat dari hasil input dan proses pengelolaan limbah Padat
dan Cair B3 pelaksanaan di lapangan berdasarkan pengamatan penulis bahwa
limbah Padat dan Cair B3 yang dihasilkan pengolahan limbah di BBTKLPP
bahwa ada penumpukan limbah B3 di dalam TPS B3 penyebabnya adalah limbah
tidak sesuai dengan penempatan masing-masing limbah. Pada pengelolaan limbah
di BBTKLPP hanya terdapat pengumpulan limbah, penyimpanan limbah,
pemusnahan dan pemantauan atau pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai