Anda di halaman 1dari 27

BAB II

TINJAUAN UMUM KERJA PRAKTEK

Proyek adalah suatu aktivitas/kegiatan yang dilaksanakan oleh badan tertentu


dimulai dan diakhiri sesuai jadwal yang telah disepakati dalam suatu perjanjian
kerja/kontrak. Pelaksanaan proyek besar maupun kecil memerlukan suatu
organisasi untuk mengelola dan mengontrol jalannya proyek, serta tenaga kerja
yang akan melaksanakan pekerjaan di lapangan. Organisasi tersebut harus
mempunyai badan hukum, sarana, dan personil yang dapat bekerja secara kolektif
agar mendapatkan hasil yang baik. Adanya pembagian tugas serta pengorganisasian
yang baik, maka segala sesuatu pekerjaan proyek di lapangan dapat dikerjakan
sesuai bidang dan tugas masing-masing serta bertanggung jawab terhadap tugas-
tugas yang diberikan.
Oleh karena itu, bab ini berisi tentang semua tinjauan umum proyek pada
pekerjaan fisik Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah
Pemerintah Kota Pekanbaru (B1) dengan Kontraktor PT Waskita Karya (Persero)
Tbk.

2.1Data Proyek
Berikut ini dijelaskan data-data yang menyangkut tentang proyek Gedung Kantor
Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Pekanbaru (B1) dengan Kontraktor PT.
Waskita Karya (Persero) Tbk.

2.1.1 Denah Lokasi dan Situasi


Proyek Gedung Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Pekanbaru
(B1) dengan Kontraktor PT. Waskita Karya (Persero) Tbk terletak di Jalan Badak Tenayan.
Lokasi lahan dan rencana tapak untuk proyek ini berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Gedung B8 (Belum dibangun)
Sebelah Barat : Taman
Sebelah Timur : Gedung B5 (Proses pembangunan)
Sebelah Selatan : Gedung B2,B3 (Proses pembangunan)

1
Lokasi Proyek

Gambar 2.1 Lokasi proyek Gedung Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah
Pemerintah Kota Pekanbaru (B1) dengan Kontraktor PT. Waskita Karya (Persero)
Tbk
(Sumber: Google Earth)

2.1.2 Data Umum Proyek


Data umum dari proyek ini adalah :
1. Nama Proyek : PEMKO Pekanbaru Dinas Perumahan
Permukiman dan Cipta
Lokasi : Jl. Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau
Sumber dana : APBD Kota Pekanbaru
Cara Pembayaran : Monthly Certificate (MC)
2. Pemilik Proyek : PEMKO Pekanbaru Dinas Perumahan
Permukiman dan Cipta Karya
Alamat : Jl. Datuk Setiamaharja No.02 Pekanbaru
3. Kuantitas Pekerjaan
Deskripsi Proyek : Gedung dengan 8 lantai, Semi Basement
dan Top Floor
Luas Lahan : 4.116 m2
4. Batasan Lokasi
Sebelah Utara : Gedung B8 (Belum dibangun)
Sebelah Barat : Taman
Sebelah Timur : Gedung B5 (Proses pembangunan)
Sebelah Selatan : Gedung B2,B3 (Proses pembangunan)
5. Kontraktor Pelaksana : PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Alamat (kantor Divisi) : Jl. Dr. Sutomo No.96 Pekanbaru
6. Kontrak
Jenis Kontrak : Kontrak Harga Satuan
Nomor Kontrak : 01/KTR-MY01/APBD/PPCK/III/2015
Nilai Kontrak : Rp 198.912.379.000,00
7. Sistem Pelelangan : Pelelangan Umum
8. Konsultan Manajemen
Konstruksi : PT. Indah Karya (Persero)
Alamat : Jl. Golf No. 2A Ujung Berung, Bandung
Perencana Arsitek : Ir. Robby Dwiko J. MT
Perencana Mekanikal
Dan Eletrikal : Lutfi Airlangga ST
9. Konsultan Perencana : PT Maratama Cipta Mandiri
Alamat : Jl. Tulip Raya No. 26 Komplek Surapati
Core Bandung
10. Jenis Mata Uang : Rupiah
11. Waktu Pelaksanaan : 660 hari kalender
12. Waktu Pemeliharaan : 365 hari kalender
13. Mulai Pekerjaan : 16 Maret 2015
14. Selesai Pekerjaan : 07 Januari 2017
15. Jenis Pekerjaan : Struktur, Arsitektur, Mekanikal, dan
Elektrikal
Konsep desain SKPD PEMKO Pekanbaru dan lokasi rencana
pembangunan proyek dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Konsep desain Gedung SKPD PEMKO Pekanbaru


(Sumber: PT Waskita Karya)

2.1.3 Data Khusus Proyek


Data khusus adalah sekumpulan data yang berisikan tentang data-data khusus
pada proyek. Data-data khusus dari proyek Pembangunan Gedung Kantor Satuan
Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Pekanbaru (B1) dengan Kontraktor PT
Waskita Karya (Persero) Tbk adalah sebagai berikut:
1. Tinjauan Pekerjaan
Pekerjaan struktur pada lantai 2 yang dititik beratkan meninjau
pelaksanaan pekerjaan balok, kolom dan Pelat Lantai.
2. Material Struktur
a. Beton struktur
K-300 (ready mix) menggunakan batching plan PT Wira Beton Mix
untuk pengecoran balok dan kolom.
b. Baja tulangan
Tulangan pada balok dan kolom yang digunakan pada struktur ini
adalah:
Tabel 2.1 Tulangan pada kolom yang digunakan pada lantai 2

Nama Dimensi Besi Tulangan Sengkang Sengkang


Kolom Kolom Utama 1 2
Lt dasar 700 x 700 16 D22 D13- 150 D13 – 125
(Sumber: PT Waskita Karya)

Gambar 2.3 Dimensi dan tulangan pada kolom lantai dasar


(Sumber: PT Waskita Karya)

Tabel 2.2 Tulangan pada balok yang digunakan pada lantai 2


Nama Dimensi Besi Tulangan Besi Tulangan
Balok Balok Tumpuan lapangan
a. Tulangan Atas a.Tulangan Atas
5 D22 2 D22
b. Tulangan Bawah b. Tulangan Bawah
B1A 350x700
3 D22 5 D22
c. Sengkang c. Sengkang
D13 – 150 D13 - 300
(Sumber: PT Waskita Karya)
Gambar 2.4 Dimensi dan Tulangan pada Balok B1A
(Sumber: PT Waskita Karya)

Tabel 2.3 Tipe Pelat Lantai 2


No Tipe Pelat Tebal Pelat (mm)
1 S1 150
2 S3 120
2.2 Pelaksanaan Proyek
Pelaksanaan suatu proyek memiliki tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan, tahap
pertama adalah tahap pelelangan. Pada tahap ini para kontraktor akan diseleksi
kemampuannya untuk melaksanakan sebuah proyek. Setelah tahap pelelangan maka
ditunjuk kontraktor pelaksana, yang akan menjalankan proyek dengan diawasi oleh
Manajemen Konstruksi dan konsultan pengawas.

2.2.1 Tahap pelelangan


Pelelangan atau tender adalah suatu cara yang digunakan oleh pemilik proyek
untuk mendapatkan pihak pelaksana (kontraktor) yang akan melaksanakan proyek
tersebut sesuai keinginan pemilik proyek. Dalam proyek ini pelelangan dilakukan
oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Pekanbaru. Berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012, metode pemilihan barang atau jasa dibedakan
menjadi:
1. Pelelangan Umum
Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
memenuhi syarat.
2. Pelelangan terbatas
Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini
terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
3. Pemilihan langsung
Pemililhan langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi
Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
4. Penunjukkan langsung
Penunjukkan langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa..

Tahap pelelangan proyek Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja


Perangkat Daerah Pemerintah Kota Pekanbaru menggunakan sistem pelelangan
umum. Berikut tahap-tahap pelelangan umum pada proyek pembangunan gedung
SKPD Kota Pekanbaru:
1. Jadwal Pelelangan
Jadwal pelelangan untuk paket pelelangan ini dapat dilihat dalam SPSE
(www.lpse.pekanbaru.go.id)
2. Tahap Prakualifikasi
Pada tahap prakualifikasi ini peserta yang mendaftar sebanyak 41
(empat puluh satu) perusahaan dan Pengumuman lelang proyek ini
dilakukan melalui situs resmi www.lpse.pekanbaru.go.id pada tanggal 08
Desember 2014 (07:30) sampai 15 Desember 2014 (16:00), download
dokumen kualifikasi 8 desember 2014- 18 desember 2014 dan upload
dokumen kualifikasi tanggal 09 desember 2014 – 19 desember 2014
3. Evaluasi dokumen kualifikasi
Evaluasi ini dilakukan pada tanggal 10 desember 2014 – 29 desember
2014 oleh panitia lelang. Pada tahap ini panitia melakukan penelitian dan
penilaian yang meliputi:
a. Kemampuan dari segi administrasi dan finansial.
b. Kemampuan dari segi peralatan.
c. Kemampuan sumber daya manusia.
d. Pengalaman dan prestasi kerja.
4. Pembuktian kualifikasi
Pembuktian kualifikasi dilakukan pada tanggal 22 desember 2014 – 24
desember 2014, dengan cara melihat keaslian dokumen dan meminta
salinannya. Panitia melakukan klarifikasi dan verifikasi kepada penerbit
dokumen, apabila diperlukan. Apabila tidak ada penawaran yang lulus
pembuktian kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.
5. Penetapan hasil prakualifikasi
Penetapan hasil prakualifikasi pada tanggal 27 desember 2014 – 29
desember 2014 serta pengumuman hasil prakualifikasi pada tanggal 29
desember 2014, pengumuman ini disampaikan melalui situs resmi ULP
(www.lpse.pekanbaru.go.id).
6. Massa Sanggah Prakualifikasi
Pada tanggal 30 Desember 2014 – 05 Januari 2015 di jadwalkan untuk
masa sanggah, Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas
penetapan pemenang disertai bukti terjadinya penyimpangan, namun pada
pelaksanaan pelelangan ini tidak ada sanggahan dari peserta lelang.
7. Tahap Pemilihan
Berdasarkan adenum dokumen pemilihan Nomor 01/ADD/DOK-
PML/POKJA-VI-ULP/I/2015 tanggal 17 Januari 2015 pokja VI ULP
pemerintah Kota Pekanbaru telah melaksanakan proses pemlihan dengan
hasil sebagai berikut :
a. Pembelian Penjelasan Pekerjaan
- Telah dilakukan Pembelian Penjelasan Pekerjaan/Aanwidzing pada
hari Jumat tanggal 09 Januari 2015 pada pukul 08.00 s/d 17.30 Wib.
Dengan jumlah pertanyaan 8 (delapan) pertanyaan
- Penjelasan lapangan dilakukan pada hari Rabu tanggal 14 Januari
2015 dan diikuti oleh 4 perusahaan yaitu
1. PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk.
2. PT Waskita Karya (persero) Tbk
3. PT nindya Karya (persero) Divisi 1
4. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
b. Pemasukan Penawaran
Pemasukan Penawaran pada tanggal 09 Januari 2015 Sampai
Tanggal 26 Januari 2015 pukul 16.00 wib, peserta yang
memasukkan penawaran sebanyak 4 perusahaan.
c. Pembukaan Dokumen Penawaran
Pada tanggal 27 Januari 2015 s/d 16 Febuari 2015 telah dilakukan
pembukaan penawaran dan koreksi aritmatik dengan hasil sebagai
berikut :

Tabel 2.3 Hasil Pembukaan Penawaran dan Koreksi Aritmatik


NO Nama Harga penawaran Harga terkoreksi Ket
penyedia (Rp) (Rp)
barang/jasa
1. PT 194.126.000.000,00 206.129.962.000,00
pembangunan
Perumahan
(persero) Tbk
2. PT Waskita 197.580.000.000,00 206.129.962.000,00
Karya (persero)
Tbk
3. PT nindya 199.292.559.000,00 198.912.379.000,00
Karya (persero)
Divisi 1
4. PT Adhi Karya 201.312.000.000,00 199.875.750.000,00
(Persero) Tbk
(Sumber: PT Waskita Karya)
d. Evaluasi Penawaran
Berdasarkan penawaran yang masuk telah dilakukan administrasi
dengan hasil hanya satu perusahaan yang tidak memenuhi syarat
administrasi.
Tabel 2.4 Hasil Evaluasi Penawaran
NO Nama penyedia barang/jasa Lulus Alasan
1. PT pembangunan Perumahan Gugur Nilai terkoreksidi
(persero) Tbk atas HPS
2. PT Waskita Karya (persero) Tbk Lulus
3. PT nindya Karya (persero) Lulus
Divisi 1
4. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Lulus
(Sumber: PT Waskita Karya)
e. Evaluasi Teknis
Berdasarkan ketentuan evaluasi teknis dilakukan untuk peserta
yang lulus evaluasi administrasi.
Evaluasi teknis meliputi :
1. Metoda pelaksanaan
2. Jadwal pelaksanaan
3. Spesifikasi teknis
4. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
f. Evaluasi Harga
Berdasarkan ketetuan evaluasi harga dilakukan untuk peserta yang
lulus evaluasi administrasi dan teknis.
evaluasi harga meliputi :
1. Harga Penawaran
Heraga penawaran setelah terkoreksi aritmatik tidak
melebihi HPS
2. Elevasi Hasga Satuan Timpang
Elevasi harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume
sesuai dengan daftar kuantitas harga
3. Evaluasi Kewajaran Harga
Harga penawaran diatas 80% HPS
8. Penetapan pemenang
Berdasarkan hasil evaluasi penawaran dan kualifikasi terhadap peserta
lelang, maka panitia pengadaan berkesimpulan dan memutuskan peserta
yang memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai pemenang lelang pada
tanggal 04 Febuari 2015 – 16 Febuari 2015. Maka ditetapkan pemenang
pelelangan yaitu:
Nama perusahaan : PT Waskita Karya
Alamat Perusahaan : Jl. Dr. Sutomo No.96 Pekanbaru
NPWP : 01.001.614.5-093.000
Penawaran Terkoreksi : Rp 198.912.379.000,00
9. Pengumuman pemenang
PT Waskita Karya ditetapkan panitia pengadaan barang/jasa proyek
Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah
Kota Pekanbaru sebagai pemenang lelang. Panitia mengumumkan
pemenang lelang ini pada 16 Febuari 2015.
10. Masa Sanggah Hasil Lelang
Pada tanggal 17 Febuari 2015 – 23 Febuari 2015 di jadwalkan untuk
masa sanggah, Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas
penetapan pemenang disertai bukti terjadinya penyimpangan, namun pada
pelaksanaan pelelangan ini tidak ada sanggahan dari peserta lelang.
11. Penunjukan penyedia barang/jasa.
Panitia Lelang (ULP) kepada PPK sebagai dasar untuk menerbitkan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ). Kontrak ditandatangani
paling lambat 14 hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.

12. Penandatanganan Kontrak


Penandatanganan kontrak dilaksanakan pada tanggal 25 Febuari 2015
sampai 09 Maret 2015.

2.2.2 Sistem Kontrak


Kontrak adalah perjanjian secara tertulis antara pemberi proyek dan penerima
proyek dimana kewajiban masing-masing pihak diatur dalam pasal-pasal surat
perjanjian. Keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
disebut dengan dokumen kontrak, isi dari dokumen kontrak tersebut yaitu:
1. Surat perjanjian
2. Surat penunjukan penyedia jasa
3. Berita acara hasil klarifikasi dan negosiasi
4. Surat penawaran
5. Adendum dokumen seleksi (bila ada)
6. Syarat-syarat khusus kontrak
7. Syarat-syarat umum kontrak
8. Rencana kerja dan syarat
9. Kerangka acuan kerja
10. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak

Suatu kontrak mulai berfungsi pada waktu kontrak tersebut ditandatangani.


Kontraktor baru boleh bekerja secara fisik setelah ada SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja).
Ada berbagai macam jenis kontrak yang digunakan dalam proses pengadaan
barang/jasa pemerintah seperti kontrak lump sum, kontrak harga satuan, kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan, dan kontrak terima jadi. Pejabat Pembuat
Komitmen harus memilih jenis kontrak yang tepat sesuai dengan jenis
kegiatan/pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kesalahan dalam menentukan jenis
kontrak bukan saja akan menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan kontrak
terkait dengan kesepakatan antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia
barang/jasa seperti cara pembayaran dan kemungkinan perubahan kontrak, tetapi
juga dapat menyebabkan kesalahan dalam menentukan pemenang lelang oleh
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan.
Peraturan Presiden RI nomor 70 tahun 2012 tentang Revisi Kedua Peraturan
Presiden nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pasal 50
menggolongkan jenis kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah,
Berdasarkan cara pembayaran, kontrak dikelompokkan dalam 4 (empat) jenis
kontrak yaitu:
1. Kontrak Lump sum diuraikan dalam pasal 51 ayat (1) Perpres 70 yaitu kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga.
b. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa.
c. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan isi kontrak.
d. Sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran.
e. Total harga penawaran bersifat mengikat.
f. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
2. Kontrak harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat (2) Perpres 70 yaitu
kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu.
b. Volume atau kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan pada saat
kontrak ditandatangani.
c. Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.
d. Dimungkingkan adanya pekerjaan tambah kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
3. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat
(3) Perpres 70 yaitu kontrak yang merupakan gabungan lump sum dan harga
satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
4. Kontrak terima jadi diuraikan dalam pasal 51 ayat (5) Perpres 70 merupakan
kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan.
b. Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang
menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria
kinerja yang ditetapkan.

Pada pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Perangkat


Daerah Pemerintah Kota Pekanbaru ini digunakan sistem kontrak harga satuan (unit
price) sebagai sistem kontraknya dengan sistem pembayaran secara bertahap
berdasarkan monthly certificate.

2.3 Manajemen Proyek


Manajemen selalu dikaitkan dengan usaha bersama dari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu yang berupa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi
masyarakat dengan terarah yang didukung oleh perlengkapan peralatan, serta
dilaksanakan dengan kegiatan tertentu yang mempunyai maksud dengan usaha
sekecil-kecilnya diperoleh hasil yang sebesar-besarnya.

Penyelenggaraan proyek secara menyeluruh dimulai dari perencanaan fisik,


pemanfaatan dan pemeliharaannya adalah merupakan suatu proses atau tahapan
yang harus dikerjakan secara sistematis.

Tujuan dari manajemen proyek adalah memenuhi semua persyaratan proyek


dan spesifikasi yang telah ditentukan, menyelesaikan pekerjaan tepat pada
waktunya, mengerjakan pembangunan suatu proyek dengan biaya serendah-
rendahnya, dan menjaga keamanan pada saat pembangunan berlangsung.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka diterapkan suatu manajemen yang telah
disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Penerapan sistem
manajemen ini merupakan alat bantu untuk menjamin pelaksanaan agar berhasil
dengan sebaik-baiknya.

2.4 Organisasi Proyek


Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan.
Ada sedikit proses yang perlu dipikirkan dalam proses pembangunan, dimana
cukup banyak profesi yang terlibat dalam suatu proyek. Diantaranya personil dan
organisasi yang terlibat di dalamnya, peralatan dan logistik yang digunakan, waktu
kerja, metode kerja, pengawasan di lapangan serta manajemen proyek. Hal ini
ditujukan agar semua pihak, dari yang tinggi sampai rendah melakukan tugasnya
sebagai satu tim. Setiap orang harus mendapat tugas yang jelas dan saling bekerja
sama. Manajemen proyek mengarahkan dan mengembangkan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya supaya berjalan di jalur yang seharusnya menuju
sasaran yang telah ditetapkan serta menciptakan dorongan semangat untuk
memotivasi orang supaya bekerja dengan baik.

Untuk melaksanakan suatu proyek besar maupun kecil diperlukan suatu


organisasi yang mengelola dan mengontrol jalannya pelaksanaan proyek.
Organisasi proyek tersebut harus mempunyai badan hukum, sarana, dan personil
yang dapat bekerja sama secara kolektif dan kualitatif agar mendapatkan hasil yang
baik. Dalam pelaksanaan proyek, perlu adanya suatu organisasi proyek agar proyek
dapat berjalan lancar.
Organisasi merupakan suatu sistem dimana sekumpulan orang atau badan
hukum bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan penyusunan organisasi
proyek adalah untuk mengetahui posisi setiap unsur yang terlibat dalam proyek
tersebut mencakup tugas, kewajiban dan deskripsi hubungan kerja.

Gambar 2.5 Hubungan kerja antar organisasi proyek


(Sumber: PT Waskita Karya)
Struktur organisasi tersebut menjelaskan bahwa owner atau pemilik proyek yang
memimpin dan memerintah bawahannya, yaitu konsultan perencana, konsultan
MK/pengawas dan kontraktor pelaksana. Hubungan kerjasama berdasarkan bagan
tersebut adalah kontraktor selalu berkoordinasi dengan konsultan MK. Kemudian,
konsultan MK selalu berkoordinasi dengan pemilik proyek.

Secara garis besar tugas, wewenang, kewajiban, tanggung jawab dan hubungan
antara unsur-unsur pengelola proyek adalah sebagai berikut:

1. Pemilik Proyek

Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki rencana atau gagasan untuk
membangun suatu bangunan tertentu. Pemilik proyek juga pihak yang menanggung
segala pembiayaan pada proyek pembangunan tersebut. Pemilik proyek
Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota
Pekanbaru adalah PEMKO Pekanbaru Dinas Perumahan Permukiman dan Cipta
Karya. Tugas pemilik proyek antara lain:

a. Menyiapkan program persyaratan yang berisi keterangan mengenai proyek


yang akan dibangun seperti tujuan, kebutuhan dan kapasitas lokasi yang akan
dikerjakan serta peralatan yang akan dibutuhkan.
b. Memberikan tugas kepada perencana untuk merencanakan proyek tersebut.
c. Membuat pilihan dan mengambil keputusan atas rencana-rencana dan
konstruksi yang akan dikemukakan oleh para ahli.
d. Memberikan informasi yang diperlukan oleh pelaksana proyek sehubungan
dengan perencanaan proyek.
e. Menyediakan dana perencanaan dan pelaksanaan serta menerima pekerjaan
yang telah diselesaikan oleh pelaksanaan proyek.

Sedangkan wewenang pemilik proyek antara lain:

a. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK).


b. Menempatkan seorang ahli sebagai wakilnya untuk mengawasi pekerjaan.
c. Menyetujui atau menolak perubahan kerja.
d. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek apabila tidak
dapat melaksanakan proyek sesuai kontrak yang telah disepakati.

2. Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh PT Maratama Cipta Mandiri
untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal,
elektrikal, interior dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik
teknis maupun administratif. Konsultan perencana pada proyek ini adalah PT
Maratama Cipta Mandiri sebagai perencana pekerjaan arsitektur, Ir. Robby Dwiko
MT sebagai perencana pekerjaan struktur, dan Lutfi Airlangga ST sebagai
perencana mekanikal dan eletrikal. Tugas konsultan perencana antara lain:

a. Merencanakan desain struktural, membuat gambar struktur serta


menghitung anggaran biaya proyek.
b. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan perencanaan
sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesifikasi
teknis (persyaratan material, peralatan dan metode kerja).
c. Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perjanjian dengan
kontraktor.
d. Memberi instruksi kepada kontraktor melalui konsultan manajemen
konstruksi.
e. Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek.
f. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor.

3. Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi dipercayakan oleh pemilik proyek yang berguna


mewakilinya untuk memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan
proyek di lapangan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan baik
administratif maupun teknis. Dalam proyek ini yang bertindak selaku konsultan
manajemen konstruksi adalah PT Indah Karya (Persero), tugas dan wewenang
konsultan manajemen konstruksi adalah:
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan yang akan
menjadi dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume pekerjaan.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalaan yang terjadi selama pekerjaan.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawas, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan yang
dibuat oleh kontraktor.
f. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran, pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pertama dan kedua
pekerjaan.
g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor.
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
i. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan dan menyusun laporan akhir
pekerjaan pengawasan.
j. Menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung
dengan konsultan perencana.
k. Membantu pengelola proyek dalam menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.
l. Mewakili pemilik proyek dalam memutuskan hal yang bersifat insidental.

4. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana adalah pihak pelaksana pekerjaan konstruksi yang ditunjuk


pemilik proyek untuk melaksanakan pembangunan proyek sesuai rencana,
perhitungan, dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan perencana. Dalam
proyek ini yang bertindak selaku kontraktor pelaksana PT Waskita Karya. Tugas
dan wewenang kontraktor pelaksana adalah:

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis.


b. Mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap kesalahan gambar di
lapangan dan melaksanakan sesuai persetujuan konsultan perencana dan
pemilik proyek.
c. Melaporkan setiap perbedaan yang ditemukan dalam pelaksanaan kepada
Manajemen Konstruksi.
d. Mengkoordinir semua pekerja sub-kontraktor.
e. Menjaga keamanan dan ketertiban pada lingkungan tempat pelaksanaan
proyek dan keselamatan kerja.
f. Memberikan hasil pekerjaan yang telah disepakati kepada pemilik proyek.
g. Melakukan pemeliharaan sesuai jangka waktu yang ditetapkan apabila
timbul kerusakan-kerusakan dari hasil pekerjaan tersebut.

Untuk mengoptimalkan kinerjanya, kontraktor pelaksana perlu menyusun struktur


organisasi tenaga ahli yang solid di lapangan. Struktur organisasi tersebut berisikan
tenaga ahli dari masing-masing perusahaan kontraktor yang bekerja sama dan harus
dapat membagi tenaga ahli sesuai dengan bidang yang dikuasainya agar
pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar dan tercapai tujuan yang telah ditetapkan
pada perencanaan sebelumnya. Tujuan struktur organisasi yang solid ini tidak lain
agar tercapainya efisiensi mutu, biaya, dan waktu pelaksanaan proyek
Gambar 2.6 Struktur organisasi
(Sumber: PT Waskita Karya)

Keterangan:
K3L: Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan
QC: Quality Control
ME: Mechanical elektrical
Adm & Keu: Administrasi dan Keuangan

Tugas dan tanggung jawab struktur organisasi proyek adalah sebagai


berikut:
1. Kepala Proyek
Tugas-tugas Manajer Proyek adalah:
a. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk perencanaan
dan pelaksanaan pekerjaan.
b. Memberi pengarahan dalam tahap pembuatan RAP (Rencana
Anggaran Pelaksanaan).
c. Menguasai seluruh isi dokumen kontrak.
d. Menjamin tersedianya seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proyek.
e. Memberikan pengarahan dan memantau serta mengevaluasi
pelaksanaan proyek.
f. Melakukan negosiasi dengan sub-kontraktor atau penyuplai.
2. Manajer Keselamatan
Manajer Keselamatan adalah orang yang ditunjuk oleh manajer
proyek untuk melaksanakan kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja,
dan Lingkungan (K3L) disuatu proyek. Manajer Keselamatan
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyiapkan dokumen-dokumen keselamatan pada tahap tender
pelaksanaan K3L.
b. Membuat surat kebijakan K3L.
c. Membuar struktur organisasi K3L.
d. Menyiapkan peraturan keselamatan, spanduk, poster, kotak obat,
sarana keselamatan, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alat
Perlindungan Diri (APD), prosedur erection, dll.
e. Melaksanakan kegiatan keselamatan seperti sosialisasi
keselamatan.
f. Membuat laporan keselamatan seperti laporan kecelakaan, laporan
investigasi, dan penilaian K3L subkontraktor.

3. Manajer Perencanaan
Tugas-tugas Manajer Perencanaan adalah:
a. Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.
b. Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan
desain dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi
perintah kerja, sedemikian rupa sehingga tidak menghambat
kemajuan palaksanaan di lapangan.
c. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan
dokumen kontrak.
4. Manajer Pelaksanaan
Tugas-tugas Manajer Pelaksanaan adalah:
a. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak.
c. Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat efisiensi
dan efektifitas yang tinggi.
d. Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan
pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan.
5. Manajer Pengendalian
Tugas-tugas Manajer Pengendalian adalah:
a. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di lapangan.
b. Membuat laporan keuangan mengenai seluruh pengeluaran proyek.
c. Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.
d. Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.
6. Administrasi dan Keuangan
Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:
a. Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan keuangan proyek menerima, menyimpan, dan
mengeluarkan serta bertanggung jawab atas pemakaian dan
perhitungan jumlah uang yang telah dititipkan proyek sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b. Dalam melaksanakan tugasnya bendaharawan proyek berkewajiban
mengindahkan dan mentaati ketentuan dan pedoman yang berlaku
bagi pelaksanaan Keuangan Negara dan Daerah.
c. Menyelenggarakan Buku Kas Umum (BKU) dengan buku-buku
pembantunya menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
d. Melaksanakan pembayaran serta mempersiapkan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) Baik beban tetap maupun beban sementara.
e. Membuat Surat Penanggungjawab Pelaksanaan Anggaran
Pembangunan (SPJP).
f. Menyelenggarakan data kas simpanan yang bersangkutan dengan
bukti-bukti pembakuannya.
g. Melakanakan tugas lain sesuai dengan penugasan dari pemimpin
proyek.
h. Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek atas kelancaran
penyelesaian SPJ beban tetap dan beban sementara.
i. Membuat Laporan Keuangan Proyek yang berkelanjutan setiap
akhir bulan.
7. Teknik Arsitektur
Teknik arsitektur bertugas untuk melakukan perancangan
pengembangan kawasan sesuai dengan spesifikasi dan batasan-batasan
yang telah ditentukan diatas tanah yang dikembangkan dengan
menggunakan data-data yang dihasilkan dan telah diolah oleh
peninjau. Teknik arsitek juga mempunyai tugas untuk membuat
rancangan desain sesuai konsep yang diinginkan oleh pembangun.
8. Teknik Struktur
Tugas teknik struktur yaitu:
a. Membantu pelaksana kegiatan dalam mengendalikan proyek sejak
awal kegiatan sampai pelaksanaan kegiatan.
b. Membantu mengevaluasi pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan
sehingga sesuai dengan yang direncanakan.
c. Memberikan saran-saran teknis kepada pelaksanaan kegiatan.
d. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan proyek atas
persetujuan pelaksana kegiatan.
e. Mengumpulkan, meneliti, dan mengelola data yang berhubungan
dengan pelaksanaan proyek.
9. Pelaksana Arsitektur
Pelaksana arsitektur bertugas untuk:
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan arsitektur,
perancangan pengembangan kawasan sesuai dengan spesifikasi,
dan batasan-batasan yang telah ditentukan.
b. Arsitek juga mempunyai tugas untuk membuat laporan realisasi
kuantitas pada segi arsitektur sesuai konsep yang diinginkan oleh
Developer.
10. Pelaksana Struktur
Pelaksana struktur mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi
kewajibannya.
b. Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek.
c. Melakukan persiapan lapangan, termasuk pengukuran.
d. Membuat laporan realisasi jumlah pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
e. Memberikan perintah kepada pembantu pelaksana/mandor.
f. Dapat membuat opname borongan.
g. Membuat rekapitulasi kebutuhan material di proyek.
Pelaksana juga berkewajiban memberikan usulan kepada pemilik
apabila menjumpai beberapa kesulitan dalam pelaksanaan.
11. Mekanikal dan Elektrikal
Mekanikal dan Elektrikal adalah pembantu tugas manajer konstruksi
dalam melaksanakan ME yang merupakan kepala pelaksana lapangan
pekerjaan ME dan bertanggung jawab langsung terhadap pekerjaan.
Tugas dan wewenang ME adalah :
a. Bertanggung jawab atas beroperasinya alat dan kelistrikan yang
dipakai sesuai dengan kebutuhan dari pekerjaan proyek.
b. Bertanggung jawab atas beroperasinya alat yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan dari pekerjaan proyek dan perawatannya.
c. Bertanggung jawab langsung kepada manajer konstruksi
berhubungan dengan laporan-laporan yang dibuat.
12. Peninjau
Tugas dan tanggung jawab seorang peninjau adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan peninjauan elevasi bangunan.
b. Mengadakan peninjauan elevasi dari tanah sekitarnya.
c. Menentukan titik-titik koordinat tiang pancang.
d. Memeriksa hasil pengukuran tersebut diatas.
e. Menjamin pekerjaan pengukuran dilapangan berjalan dengan
lancar.
f. Bertanggung jawab kepada pelaksana lapangan.
g. Menentukan letak tegaknya kolom dan titik-titik penting dalam
bangunan.

13. Logistik
Tugas logistik (bagian gudang) pada umumnya adalah mencatat setiap
pemasukan dan pengeluaran barang-barang atau material yang
diperlukan proyek dan memeriksa apakah persediaan barang-barang
atau material tersebut masih cukup atau tidak. Tugas dan tanggung
jawab bagian gudang (logistik) adalah sebagai berikut:
a. Membuat catatan persediaan material di lapangan berdasarkan
jadwal kerja proyek.
b. Membuat permintaan kebutuhan material ke penyalur sesuai
dengan volume, jenis dan tahapan pekerjaan di lapangan, beberapa
hari sebelum material tersebut akan dipakai, hal ini dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari manajer perencanaan.
c. Menerima kedatangan material di lapangan dan memeriksa apakah
sudah sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dipesan.
d. Mengatur penyimpanan material di gudang supaya tidak rusak.
e. Mencatat dan membuat arsip surat-surat dan nota pesanan serta
melaporkan kepada manajer perencanaan.
f. Bertanggung jawab atas kelancaran, kualitas dan persediaan
material yang diperlukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Agar tidak kehabisan stok, maka biasanya bila persediaan material
tinggal 50%, bagian logistik telah memajukan permohonan untuk
pemesanan kembali.
g. Bertanggung jawab atas keamanan dan kualitas material yang
tersimpan di gudang.
h. Bertanggunag jawab kepada manajer perencanaan sesuai dengan
tugas dan wewenang yang diberikan.
14. Perencana
Tugas perencana adalah:
a. Membuat gambar rencana dan gambar-gambar lain yang berkaitan
dengan pekerjaan, sesuai data survei hasil pengukuran.
b. Membuat dan menyerahkan gambar setelah pekerjaan selesai.
15. Bagian Peralatan
Kepala Peralatan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Administrasi peralatan.
b. Pendataan alat.
c. Penjadwalan alat.
d. Berita acara penerimaan alat.
e. Daftar induk alat.
f. Koordinasi penerangan.
g. Koordinasi pengelasan.
h. Pemeliharaan alat.
i. Penawaran penyuplai.
j. Pemesanan alat.
k. Penerimaan alat.
16. Pengawasan

Pengawasan dilakukan oleh MK dari proyek tersebut yaitu PT


Pegadaian (Persero) untuk mengawasi jalannya proyek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai