Anda di halaman 1dari 28

Cerita Anak Muslim : Mukjizat dan Kisah

Nabi Sulaiman
dongeng cerita rakyat4 Oktober 2015 3266 views
★★★★★

Pada malam hari ini kakak akan bercerita Mukjizat dan Kisah Nabi Sulaiman, Kakak yakin
adik-adik akan suka dengan Cerita Anak Muslim ini. Selamat membaca

Nabi Sulaiman adalah nabi yang ke-19. Beliau diutus Allah untuk berdakwah di Palestina.
Sebutan kaumnya adalah bani lsrail. Beliau adalah salah satu putra Nabi Daud (baca kisah
nabi daud ) yang dikenal pandai, cerdas, dan bijak. Beliau mampu berbicara dengan binatang.
Beliau juga menjadi pewaris kerajaan yang pernah dipimpin oleh Nabi Daud. Beliau
memiliki tentara dari golongan manusia dan jin. Nabi Sulaiman memiliki istri seorang Ratu
kerajaan Saba' yang bernama Ratu Balqis. Dari keturunannya, ada tiga orang yang diangkat
Allah menjadi Nabi, yakni Zakaria, Yahya, dan lsa.

Mukjizat dan Kisah Nabi Sulaiman : Cerita Anak Muslim

Cerita Anak Muslim Mukjizat dan Kisah Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman lahir di Palestina. la adalah putra Nabi Daud. Nabi Sulaiman menjadi raja
menggantikan Nabi Daud. Sulaiman mempunyai beberapa kelebihan dan mukjizat
diantaranya bisa mengerti bahasa binatang dan menundukkan bangsa jin. Dengan kehendak
Allah, Sulaiman bisa memindahkan istana kerajaan Saba dan akhirnya menikah dengan Ratu
Balgis. Sulaiman wafat di Baitul Maqdis, dan baru diketahui ketika Sulaiman tersungkur
karena tongkatnya lapuk dimakan rayap.

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh
yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-
hambaMu yang saleh."

Nabi Daud mengajak Sulaiman untuk menghadiri sebuah persidangan. Nabi Daud bertindak
sebagai seorang hakim. Di hadapannya, dua orang laki-laki yang bertikai meminta Daud
untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Kedua orang laki-laki tersebut merupakan dua orang yang saling mengenal. Laki-laki
pertama adalah seorang peternak. Sementara itu, laki-laki kedua adalah seorang pemilik
kebun.

"Tuan, sesungguhnya kambing-kambing milik teman saya ini senantiasa memakan tanaman-
tanaman di kebun saya pada waktu malam hari. Hal ini telah membuat tanaman saya
rusak.Akibatnya, saya mengalami kerugian. Oleh karena itu, saya mohon kepada Tuan untuk
membuat keputusan atas permasalahan ini," kata si pemilik kebun.

Nabi Daud bertanya kepada si pemilik kambing, "Benarkah apa yang dikatakan oleh orang
ini tentang kambing-kambingmu itu?"

"Benar Tuan, kambing-kambing saya memang telah merusak kebunnya dengan memakan
tanaman-tanaman yang ada di sana," jawab si pemilik kambing.

Daud mulai berpikir untuk membuat keputusan yang seadil-adilnya. Tidak lama kemudian,
Daud berkata, "Baiklah, jika memang demikian, aku putuskan agar pemilik kambing
menyerahkan kambing-kambingnya sebagai ganti rugi atas rusaknya tanaman pemilik
kebun."

Namun, tiba-tiba Sulaiman berbicara, "Wahai Ayah, bolehkah aku memberikan pendapat atas
permasalahan ini?" tanya Sulaiman dengan hormat.

Daud berkata, "Jika engkau memiliki pandangan yang lain atas keputusanku, aku persilakan
engkau untuk berbicara."

"Ayah, menurutku, si pemilik kambing harus menyerahkan kambing-kambingnya kepada si


pemilik kebun. Si pemilik kebun harus merawat, namun bisa mengambil manfaatnya dari
kambing-kambing tersebut untuk keperluannya. Si pemilik kambing diharuskan untuk
memperbaiki kebun dan merawatnya hingga kembali kepada keadaan yang sebelumnya.
Setelah itu, si pemiliki kambing bisa mendapatkan kembali kambing-kambingnya dan si
pemilik kebun mendapatkan kembali kebunnya yang telah diperbaiki. Dengan demikian,
tidak ada seorang pun yang merasa dirugikan," jelas Sulaiman dengan penuh semangat.

Keputusan yang diusulkan oleh Sulaiman ternyata diterima dengan baik oleh kedua belah
pihak. Sulaiman pun mendapat sambutan yang hangat dari orang-orang yang menghadiri
persidangan tersebut.

Mereka kagum dengan kecerdasan dan ketelitian yang dimiliki Sulaiman meskipun usianya
masih muda.

Melihat anaknya mampu membuat keputusan yang lebih baik dari dirinya, Nabi Daud pun
semakin yakin bahwa Sulaiman pantas menggantikan dirinya sebagai seorang raja kelak.
Kisah Nabi Sulaiman Menjadi Raja dan Nabi

Sejak masih muda, Sulaiman telah dipersiapkan oleh ayahnya untuk menggantikan posisinya
sebagai seorang raja bani Israil. Oleh karena itu, Daud berusaha untuk selalu mengajak
Sulaiman menyaksikan berbagai hal yang berkenaan dengan urusan kerajaan.

Harapan Daud terhadap Sulaiman begitu jelas terlihat oleh siapa pun yang berada di kerajaan.
Hal ini ternyata menimbulkan kecemburuan dari anak tertua Daud, Absyalum. la sangat iri
kepada Sulaiman. la berpikir bahwa seharusnya dialah yang diserahi tahta kerajaan karena dia
adalah anak yang tertua.

Tampaknya, Nabi Daud memiliki pertimbangan tertentu ketika ia memilih Sulaiman. Nabi
Daud menilai sifat dan watak Absyalum tidak pantas untuk menjadi raja. Absyalum selalu
bersikap sombong, kejam, dan berperilaku kurang baik.

Merasa tidak mendapat perlakuan yang adil, Absyalum lalu berencana untuk merebut
kekuasaan ayahnya dengan menyusun kekuatan secara sembunyi-sembunyi. la tidak peduli
lagi hubungan dirinya dengan ayahnya ataupun adiknya. Sebagai persiapan, ia berusaha
untuk mendekati dan mendapatkan hati rakyat dengan menunjukkan kasih sayang dan
cintanya. la berusaha untuk menolong menyelesaikan berbagai permasalahan rakyat. la
mempersatukan mereka di bawah pengaruhnya.

Absyalum juga menawarkan janji-janjinya kepada para pendukungnya. la mengatakan bahwa


jika menjadi raja, pendukungnya akan mendapat kesejahteraan yang lebih baik dan akan
mendapat kedudukan di kerajaan. Lebih jauh lagi, Absyalum juga membagi-bagikan uang
untuk mengikat hati pendukungnya. Untuk lebih yakin lagi, Absyalum kemudian melatih
para pendukungnya dengan latihan perang. Absyalum sendiri Dertindak sebagai
komandannya.

Absyalum merasa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat bani Israil. la menganggap
saatnya telah tiba untuk merebut kekuasaan dan mengambil alih tahta kerajaan dari tangan
ayahnya dengan paksa.

Saat Nabi Daud berbincang-bincang dengan tamunya, tiba-tiba muncul keributan.


Berbondong-bondong para pendukung Absyalum bergerak dengan dipimpin oleh Absyalum
sendiri. Mereka mencoba untuk menjatuhkan kekuasaan Nabi Daud.

Melihat hal ini, Nabi Daud merasa sedih sekali. la tidak menyangka anaknya bisa melakukan
perbuatan tersebut. Sejak saat itu, pertempuran demi pertempuran terjadi. Nabi Daud,
Sulaiman, dan pengikutnya memutuskan untuk menyingkir sementara. Hal tersebut dilakukan
untuk menghindari jumlah korban yang lebih banyak.

Akhirnya, Absyalum menjadi raja. Namun, kepemimpinannya membuat rakyat menderita. la


memimpin kerajaan dengan kejam. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendaknya
pasti akan ia singkirkan. la juga mudah memberikan hukuman kepada orang, terutama yang
ia curigai sebagai pengikut Nabi Daud.

Nabi Daud mengetahui perkembangan kerajaan. la sangat sedih. Suatu ketika, ia mendapat
petunjuk dari Allah untuk merebut kembali tahta kerajaan. Lalu, Nabi Daud dan pasukannya
mulai mendatangi Absyalum. Untuk menghindari pertumpahan darah, ia mengajak Absyalum
untuk menyerah secara sukarela. Namun, Absyalum menolak. Akhirnya, pertempuran pun
terjadi. Pasukan Absyalum kalah. Absyalum sendiri akhirnya mati terbunuh.

Nabi Daud kembali memimpin hingga wafat. Sebelum meninggal, ia memberikan wasiat
kepada Sulaiman untuk menggantikan posisinya. Kemudian, Sulaiman diangkat menjadi raja.
Beberapa waktu kemudian, ia diangkat Allah menjadi nabi.

Nabi Sulaiman adalah sosok raja dan nabi yang memiliki kecerdasan luar biasa. Selain itu, ia
mampu memimpin bani Israil secara adil dan bijaksana. Di bawah kepemimpinannya, bani
Israil berkembang menjadi negara yang besar dan megah.

Mukjizat Nabi Sulaiman AS

Sebagai seorang raja dan nabi, Sulaiman memiliki banyak keistimewaan, di antaranya dikenal
sangat pandai, cerdas, dan bijak. la juga memiliki akhlak yang balk, yakni sangat taat kepada
Allah dan orang tuanya.

Selain itu, ia diberikan keistimewaan oleh Allah, yaitu dapat berbicara dengan bahasa
binatang. Ketika menjadi raja, oleh Allah, ia diberikan tentara dari tiga golongan, yaitu
manusia, jin, dan burung.

Para jin itu siap untuk melakukan apa saja bagi Sulaiman, seperti membuat gedung yang
tinggi, patung, piring, kolam, dan periuk.

Ketika menjadi seorang raja, ia tidak silau dengan kekuasaan dan hadiah. la selalu bertindak
jujur dalam menjalankan pemerintahan. Kekuasaan dan keistimewaan yang dimilikinya tidak
menjadikannya sombong.

Jika Nabi Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari, jarak yang
ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula jika
ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, kecepatannya sama dengan
perjalanan sebulan.

Cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis

Nabi sulaiman memiliki kerajaan yang besar. Setiap hari, Nabi Sulaiman mengadakan
pertemuan dan pemeriksaan terhadap para tentaranya.

Suatu ketika, Nabi Sulaiman terkejut ketika dalam pertemuan, ia tidak mendapati burung
Hud-hud. la bertanya kepada pasukannya, "Kemanakah burung Hud-hud, mengapa ia tidak
datang? Padahal, aku akan memberinya tugas penting."

Tidak lama kemudian, burung Hud-hud datang dengan terengah-engah. Wajahnya


menunjukkan perasaan bersalah karena keterlambatannya. Nabi Sulaiman kemudian
menanyakan alasan keterlambatannya, "Mengapa kamu terlambat Hud-hud?"

Hud-Hud menjawab, "Maafkan keterlambatan saya, Baginda. Saya baru kembali dari
perjalanan jauh. Saya sampai pada sebuah kerajaan besar yang belum Baginda ketahui.
Kerajaan tersebut bernama Saba'. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang wanita bernama Balqis.
Mereka hidup makmur. Namun, mereka menyembah matahari."
Nabi Sulaiman tampak tertarik dengan cerita Hud-hud. la berpikir bahwa ada kerajaan adil
dan makmur, namun tidak menyembah Allah. Lalu, ia menulis surat untuk ratu Saba'.
Pembukaannya berisi kalimat sebagai berikut, "Dari Sulaiman kepada ratu di Negeri Saba'.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Janganlah kamu
sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang
berserah diri.

Setelah menuliskan pembukaan surat, Sulaiman kemudian menuliskan tentang ajakannya


kepada ratu di Negeri Saba' untuk masuk Islam dan meninggalkan penyembahan terhadap
matahari.

Setelah selesai menulis surat, Sulaiman menyuruh Hud-hud untuk menyampaikannya kepada
ratu di Negeri Saba'.

Burung Hud-hud segera berangkat. la terbang dengan kecepatan tinggi. la akhirnya sampai ke
Kerajaan Saba'. la langsung menuju ke singgasana ratu di Negeri Saba' dan menjatuhkan
surat tersebut di dekat Ratu Balqis.

Ratu Balqis membaca surat tersebut. la sangat kaget setelah membaca isinya. Kemudian, ia
pun mengumpulkan seluruh penasihat kerajaan. la mendiskusikan tentang sikap yang harus
mereka ambil terhadap ajakan Nabi Sulaiman. Akhirnya, sebuah keputusan diambil. la
menuliskan surat balasan yang berisi bahwa ia bersama bawahannya akan datang ke kerajaan
Nabi sulaiman. la juga memberitahukan bahwa negeri yang dipimpinnya merupakan negeri
yang besar dan kuat.

Oleh karena itu, seharusnya Nabi Sulaiman segan kepadanya. Ratu Balgis juga menulis
bahwa sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka
membinasakannya dan menjadikan penduduknya yang mulia menjadi hina dan demikian
pulalah yang akan mereka perbuat.

Setelah selesai menulis surat, ia lalu memerintahkan utusannya untuk menyampaikan


suratnya tersebut kepada Nabi Sulaiman.

Utusan-utusan itu pun akhirnya sampai ke Kerajaan Sulaiman. Mereka datang sambil
membawa banyak hadiah. Mereka disambut dengan ramah oleh Sulaiman dan bawahannya.

Nabi Sulaiman menerima dan membaca surat dari Ratu Balgis. Ketika semua urusan telah
selesai, Sulaiman berkata kepada para utusan, kembalilah kalian pada ratu kalian, katakan
kepadanya bahwa apa yang diberikan Allah kepadaku lebih balk daripada apa yang
diberikan-Nya kepadamu, tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.

Utusan itu pun akhirnya kembali ke Negeri Saba'. Sesampainya di Saba', mereka langsung
menemui Ratu Balgis dan menyampaikan pesan dari Nabi Sulaiman. Ratu Balgis sangat
terkejut mendengar tentang sikap Nabi Sulaiman. la menjadi penasaran ingin mengetahui
Nabi Sulaiman dan kerajaannya. Kemudian, ia menyiapkan pasukannya untuk mengadakan
kunjungan kepada kerajaan Nabi Sulaiman.

Berita tentang kunjungan Ratu Balgis ke bani Israil telah sampai pada Nabi Sulaiman melalui
mata-matanya. Lalu, Nabi Sulaiman mengadakan pertemuan dengan para tentaranya. la
berkata kepada mereka, "Siapa diantara kalian yang sanggup memindahkan singgasana
Kerajaan Saba' dalam waktu sekejap?"

Lalu, di antara tentaranya, terdengar suara menjawab," Saya sanggup Baginda, sebelum Anda
beranjak dari singgasana Anda, singgasana Kerajaan Saba' akan pindah ke sini," kata Jin lfrit.

"Saya akan memindahkan kerajaan Saba' sebelum Baginda mengedipkan mata," kata salah
seorang saleh yang berilmu tinggi. la lalu melafalkan beberapa kalimat yang diambil dari
Kitab Suci Taurat dan Zabur. Lalu, ia memohon kepada Allah. Dalam waktu sekejap,
singgasana Kerajaan Saba' telah berada hadapan Sulaiman.

Tak beberapa lama, rombongan Ratu Balgis pun akhirnya datang. Nabi Sulaiman dan
pasukannya kemudian menyiapkan upacara penyambutan.

Saat terjadi pembicaraan, Nabi Sulaiman kemudian menunjuk ke arah singgasana yang
dimiliki kerajaan Saba' sambil berkata," Ratu Balqis, seperti itukah kerajaan dan
singgasanmu?"

Ratu Balqis sangat terkejut karena ia menyaksikan singgasana yang persis dengan miliknya.
Nabi Sulaiman lalu menjelaskan bahwa ia telah memindahkan singgasana Kerajaan Saba'.
Hal ini tentu saja membuat Ratu Balqis merasa kagum dengan kepandaian Nabi Sulaiman.

Setelah itu Ratu Balqis diajak berkeliling ke istana Sulaiman yang amat besar dan megah.
Kekaguman Ratu Balqis semakin bertambah. Suatu ketika, Ratu Balgis melewati bagian
istana yang lantainya terbuat dari kaca tebal. la mengira bahwa itu adalah genangan air. la
segera mengangkat gaunnya. Lalu, Nabi Sulaiman berkata kepadanya, "Tidak usah engkau
angkat gaunmu. lni adalah lantai yang terbuat dari kaca, bukan genangan air."

Ratu Balgis merasa malu. Akan tetapi, ia juga kagum dengan kemegahan istana Sulaiman.
Akhirnya, setelah beberapa kali menyaksikan kehebatan dan kemegahan Kerajaan Sulaiman.

Setelah berdiskusi lama. Ratu Balqis menyatakan keimanannya. la akan menyembah Allah
dan akan meninggalkan kebiasaan lamanya menyembah matahari. Nabi Sulaiman sangat
senang mendengarnya. Sejak saat itu, dua kerajaan itu bersahabat dan bekerja sama sehingga
mereka sangat kuat dan sulit terkalahkan. Ratu Saba' sendiri mewajibkan rakyatnya untuk
memeluk Agama Sulaiman. Agama yang dibawa Sulaiman pun semakin berkembang.

Cerita Anak Islami : Kisah Nabi Sulaiman Wafat

Dua kerajaan itu pun akhirnya bersatu. Penguasanya, yakni Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis,
akhirnya menikah dan melanjutkan dakwah mereka menyebarkan ajaran Allah hingga Nabi
Sulaiman wafat.

Tentang wafatnya Nabi Sulaiman, tidak seorang pun mengetahuinya hingga tongkatnya
dimakan rayap dan diketahui ia telah wafat. Allah berfirman, "Tatkala Kami telah
menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya
itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu
bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap
dalam siksa yang menghinakan."
Hikmah yang dapat diambil dari cerita dan Kisah Nabi Sulaiman AS

1. Kesombongan, hidup foya-foya, dan ketidakadilan akhirnya menghancurkan


Absyalum (saudara Nabi Sulaiman) dan pengikutnya.
2. Kecerdikan, sikap adil, dan bijaksana yang dimiliki oleh Sulaiman mampu membuat
ia dicintai oleh rakyatnya.
3. Sikap lapang dada yang dimiliki Ratu Balgis dan sifat-sifat isstiinewa Nabi Sulaiman
patut kita jadikan teladan.
4. Kerja sama dan bersatunya dua kerajaan dalam satu iman akan menjadikannya
semakin kuat dan sulit dikalahkan.

Cerita Anak Muslim : Kisah Nabi Musa


dan Nabi Harun
dongeng cerita rakyat5 Oktober 2015 3313 views
★★★★★

Kisah Nabi Musa dan Kisah Nabi Harun adalah cerita anak muslim yang paling kakak ingat.
Cerita anak islami ini diceritakan oleh guru Kakak, ketika kakak masih kelas tiga sekolah
dasar. Sekarang tiba saatnya kakak mencerikatan cerita Nabi Musa dan Nabi Harun kepada
adik-adik semua. Selamat Membaca yah.

Kisah Nabi Musa dan Kisah Nabi Harun - Cerita Anak Muslim

Nabi Musa lahir dan diutus untuk berdakwah di Mesir ditemani oleh saudaranya yang
bernama Nabi Harun. Setelah melalui berbagai rintangan dan cobaan, akhirnya Nabi Musa
dan Nabi Harun berhasil membebaskan dan membawa kaum lsrail keluar dari Mesir.

Musa sempat melarikan diri ke Madyan dan menikah di sana, namun kembali lagi untuk
berdakwah di Mesir. Musa diangkat menjadi nabi dan menerima wahyu di Bukit Thursinai
dan wafat di Gunung Nibu, wilayah Syam.

Kala itu, Mesir diperintah seorang raja yang sangat zalim dan kejam. Raja Mesir tersebut
bernama Firaun. la sendiri mengaku sebagai tuhan yang harus disembah oleh seluruh
rakyatnya. Jika ada yang membangkang, ia tidak segan-segan memberikan hukuman
kepadanya. Rakyat benar-benar merasa hidup menderita di bawah kepemimpinannya.

Suatu malam, Firaun bermimpi seolah-olah melihat negeri Mesir yang dipimpinnya terbakar
habis. Seluruh rakyatnya mati, kecuali seorang dari bani Israil. Firaun menjadi gelisah sejak
datangnya mimpi tersebut. la mengumpulkan seluruh ahli ramal untuk mengartikan
mimpinya.

Setelah terkumpul, salah seorang dari mereka berusaha mengartikan mimpi tersebut. la
berkata bahwa suatu saat akan datang seorang laki-laki dari keturunan bani Israil yang akan
meruntuhkan kekuasaannya. Mendengar hal itu, Firaun menjadi gelisah dan ketakutan.
Sejak saat itu, ia memerintahkan kepada bawahannya agar membunuh setiap bayi laki-laki
yang lahir dari keturunan bani Israil. Setiap ibu yang hamil dari keturunan bani Israil dilanda
kegelisahan. Mereka khawatir jika bayi mereka nanti adalah laki-laki karena akan dibunuh.

Cerita Anak Muslim Kisah Nabi Musa dan Nabi Harun

Allah berfirman, "Sungguh, Firaun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan
menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka,
membunuh anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka.
Sesungguhnya Firaun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan."

Di tengah kondisi yang mencekam tersebut, lahirlah seorang bayi laki-laki keturunan Israil.
Bayi ini dilindungi oleh Allah. Allah berkata kepadaYukabad, ibu bayi tersebut, "Susuilah dia
dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai. Janganlah kamu
khawatir dan janganlah bersedih hati karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu, dan menjadikannya rasul."

Akhirnya, bayi tersebut dihanyutkan ke Sungai Nil.

Siti Asiah, Istri Firaun, menemukan sebuah peti di Sungai Nil. la membuka peti tersebut.
Alangkah terkejutnya ketika ia mengetahui bahwa isi peti tersebut adalah seorang bayi laki-
laki. la lalu membawanya dan memperlihatkannya kepada Firaun. Firaun sangat marah ketika
mengetahui istrinya membawa bayi laki-laki. la berkata kepada istrinya,

"Berikan bayi itu Aku akan membunuhnya karena dia kelak akan menghancurkanku."

lstri Firaun berkata, "Baginda, ia adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah
kamu membunuhnya. Mudah-mudahan, ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi
anak." Asiah terus saja bersikeras dengan pendapatnya.

Sejak saat itu, Musa tinggal bersama Firaun dan istrinya. Asiah mencarikan ibu yang dapat
menyusui bayi temuannya. Sementara itu, di tempat tinggalnya, ibu Musa yang bernama
Yukabad gelisah. la khawatir kalau bayinya ditemukan Firaun dan dibunuh. la menyuruh
saudara perempuan Musa yang bernama Maryam untuk mencari informasi tentang Musa.
Akhirnya, Maryam mendapatkan informasi bahwa Musa dalam asuhan istri Firaun. Sekarang,
istri Firaun sedang mencari ibu yang dapat menyusuinya. Dengan cepat, Yukabad
mengajukan diri menjadi ibu susu bagi Musa.
Suatu ketika, Firaun sedang menggendong dan bercanda dengan bayi Musa. Tiba-tiba, bayi
Musa menarik jenggot Firaun hingga beberapa helai rambutnya rontok. Firaun sangat marah.
la merasakan bahwa bayi tersebut kelak memiliki kekuatan yang akan menghancurkannya.
Firaun hampir saja membunuhnya. Akan tetapi, istrinya mencegahnya. Istrinya berkata,
"Baginda jangan marah kepadanya. Maafkanlah ia. la masih kecil."

Akhirnya, Firaun menuruti kata-kata istrinya. Firaun memang dikenal sebagai raja yang
sangat kejam. Akan tetapi, Firaun sangat menyayangi dan mencintai istrinya. la selalu
menuruti keinginan istrinya tersebut.

Musa beranjak dewasa. la diberikan petunjuk oleh Allah bahwa dirinya bukanlah anak
kandung Firaun. Sejak kecil, sebenarnya, Musa sudah merasakan bahwa Firaun bukanlah
ayah kandungnya. la sering merasa kesal dengan perilaku Firaun yang sewenang-wenang
terhadap rakyat.

Suatu hari, Musa berjalan-jalan menikmati pemandangan sekitar istana. Tiba-tiba di tengah
jalan, ia melihat dua orang sedang bertengkar. Yang satu adalah seorang Qibti dan
merupakan pejabat istana. Yang satunya adalah orang Israil dan merupakan seorang budak.
Nabi Musa berusaha melerai pertengkaran tersebut. Akan tetapi, orang Qibti tersebut marah
dan menyerang.

Musa tidak punya pilihan lain kecuali melayani serangannya. Musa membalas pukulan dan
serangan orang Qibti tersebut. Di luar dugaan, pukulannya membuat orang Qibti itu mati.

Musa sangat menyesal dengan perbuatannya. la tidak bermaksud membunuh orang Qibti
tersebut. Musa merasa ketakutan. Kemudian, ia berdoa kepada Allah, "Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri. Oleh karena itu, ampunilah aku."

Allah mengampuninya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Musa
berkata, "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-
kali tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa."

Pada hari yang lain, Musa menemui kejadian yang sama. la melihat orang Qibti dan Israil
bertengkar. Ketika Musa hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh
keduanya, musuhnya berkata, "Hai Musa, apakah kamu bermaksud untuk membunuhku,
sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seseorang? Kamu hanya ingin menjadi orang
yang berbuat sewenang-wenang di negeri ini. Tidaklah karnu berusaha untuk mendamaikan
dari sebuah perselisihan."

Teriakan orang Qibti itu terdengar oleh salah seorang pejabat Firaun. Orang tersebut
mengadukan peristiwa tersebut kepada Firaun.

Pembelaan Musa terhadap orang Israil menimbulkan kemarahan besar Firaun. la


memerintahkan pasukannya untuk mencari Musa. Musa mengetahui bahwa dirinya akan
ditangkap dan dihadapkan kepada Firaun.

Sementara itu, Musa mendapatkan petunjuk dari Allah agar segera meninggalkan Mesir.
Seorang laki-laki dari ujung kota dengan terburu-buru mendatangi Musa. Laki-laki itu
berkata, "Hai Musa, sesungguhnya, pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk
membunuhmu.
Oleh sebab itu, keluarlah dari kota ini. Sesungguhnya, aku termasuk orang-orang yang
memberi nasihat kepadamu". Orang itu kemudian menyarankan kepada Musa agar
segera meninggalkan Mesir.

Musa menerima saran orang tersebut. la segera pergi. Dalam perjalanannya, ia terus berdoa
kepada Allah. la memohon keselamatan dirinya dari pengejaran pasukan Firaun.

Musa melakukan perjalanan selama delapan hari delapan malam. Akhirnya, ia sampai di
Madyan. la merasa kelelahan. Oleh karena itu, ia berteduh di bawah sebuah pohon, dekat
sebuah sumber air. Di sana, ia menyaksikan para penggembala mengantre mengambil air
untuk kambing-kambing mereka. Musa terkejut ketika melihat dua penggembala wanita
diantara para penggembala lain yang semuanya laki-laki.

Musa lalu menawarkan diri untuk menolong kedua penggembala wanita tersebut. Kemudian,
Musa mengambilkan air hingga domba-domba kedua wanita tersebut mendapatkan jatah
minum.

Kedua orang wanita itu berterima kasih kepada Musa. Lalu, mereka pamit untuk pulang.
Sampai di rumah, kedua penggembala wanita tadi menceritakan peristiwa yang baru mereka
alami kepada ayah mereka, Syu'aib. Nabi Syu'aib merasa tertarik dengan cerita kedua
putrinya tersebut. la ingin mengenal lebih jauh tentang pemuda yang menolong kedua
anaknya. la memerintahkan anaknya untuk membawa Musa ke rumahnya.

Ketika bertemu Musa, mereka berkata, "Sesungguhnya, ayah kami mengundang engkau
sebagai tanda terima kasih atas apa yang telah engkau lakukan kemarin."

Musa menerima undangan tersebut. la mendatangi Nabi Syu'aib. Musa menceritakan


kepadanya tentang pengejaran pasukan Firaun.

Syu'aib berkata, "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim
itu". Kemudian, Nabi Syu'aib menawarkan kepada Musa untuk tinggal di rumahnya. Musa
sangat senang. la menerima tawaran tersebut.

Sejak saat itu, Musa tinggal bersama keluarga Nabi Syu'aib. Setiap hari, ia membantu kedua
putri Nabi Syu'aib untuk menggembalakan kambing. Musa memang sosok yang cekatan dan
ulet dalam bekerja. Hal ini membuat Nabi Syu'aib tertarik dengan kepribadiannya. Nabi
Syu'aib bermaksud menikahkannya dengan putrinya.

Nabi Syu'aib kemudian memanggil Musa. Lalu, ia berkata kepadanya, "Musa, sesungguhnya,
aku berrnaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini. Apa engkau
mau?"

"Menikahi putri Anda?"

"Ya, tapi ada syaratnya," kata Nabi Syu'aib.

"Apa syaratnya?" tanya Musa.

"Kamu bekerja denganku selama delapan tahun. Akan lebih balk jika kamu genapkan
menjadi sepuluh tahun."
"Jika itu syaratnya, lnsya Allah saya menyanggupinya."

Kemudian, Musa menikah dengan putri Nabi Syu'aib yang bernama Shufairah. Keduanya
hidup bahagia. Musa terus membantu mertuanya yang semakin tua renta. la menggembalakan
kambing, bercocok tanam, berdagang, dan melakukan pekerjaan lainnya.

Musa diangkat menjadi Nabi

Sudah sepuluh tahun, Musa membantu keluarga Nabi Syu'aib. Kemudian, Musa meminta
pamit kepada mertuanya. la akan kembali ke Mesir sambil membawa istrinya karena Allah
memberikan petunjuk agar ia berdakwah di Mesir.

Nabi Syu'aib pun mengizinkannya. la juga mendoakan keselamatan Musa dan putrinya. Pagi
hari yang cerah, Musa dan istrinya berangkat ke Mesir, Mereka sering beristirahat karena
kondisi istri Musa yang sedang hamil tua dan merasa kelelahan. Ketika malam datang,
Shufairah (Shafura) merasa kedinginan karena hawa gurun yang sangat dingin. Musa
bermaksud mencarikan api untuk menghangatkan badan istrinya. Ketika itu, Musa melihat
api dari kejauhan. la menyangka api tersebut berasal dari musafir yang melakukan perjalanan.
la berkata kepada istrinya, "Istriku aku melihat api di kejauhan. Aku akan ke sana.
Tunggulah, mudah-mudahan aku dapat membawa api itu ke sini agar kamu dapat
menghangatkan badan."

Kemudian, Musa bergegas menuju ke tempat api tersebut. la sangat terkejut ketika
mengetahui bahwa api tersebut melekat pada pohon kurma dan bukan api yang dibawa
musafir. Musa merasakan firasat aneh. Tubuhnya tiba-tiba gemetar. Lalu, telinganya
mendengar sebuah suara dari pinggir lembah sebelah kanan pohon kurma tersebut, "Hai
Musa, sesungguhnya aku adalah Allah. Tuhan semesta alam."

Musa masih gemetar. la menerima wahyu dari Allah. Terjadilah dialog antara Allah dan
Musa di tempat itu. Tempat itu dikenal dengan nama Bukit Thursinai. Tidak lama kemudian,
Allah berkata, "Hai Musa, lemparkanlah tongkat yang berada di sebelah kananmu itu!"

Musa kemudian melemparkan tongkat tersebut. Tiba-tiba saja, tongkat tersebut berubah
menjadi ular. Ketika Musa melihatnya, ia sangat kaget dan mencoba untuk lari ke belakang
tanpa menoleh.

Allah berkata kepadanya, "Hai Musa, datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut.
Sesungguhnya, kamu termasuk orang-orang yang aman. Tongkat itu akan menolongmu
dalam berdakwah. Selain itu, ia akan menjadi mukjizatmu yang akan membuktikan
kenabianmu. Sekarang, masukkanlah tanganmu ke saku bajumu maka tanganmu akan
bercahaya!"

Musa pun berhenti dari larinya dan kembali ke tempat ketika Allah memanggilnya. Meski
masih kaget, Musa memberanikan diri untuk mendekat dan melakukan perintah dari Allah
tersebut. Keajaiban kembali ia saksikan. Tangan yang ia masukkan ke dalam saku bajunya
bercahaya ketika ia keluarkan.

Itulah dua mukjizat yang diberikan Allah kepada Musa. Lalu, Allah menguatkan hati Musa
dan mengangkatnya sebagai nabi yang diutus Allah untuk berdakwah di Mesir.
Musa sangat bersyukur kepada Allah. Tidak lama kemudian, Musa kembali menemui istrinya
dan melanjutkan perjalanan menuju Mesir.

Musa dan istrinya menempuh perjalanan yang lama. Akhirnya, mereka tiba di Mesir. Musa
lalu menemui saudaranya yang bernama Harun. Dari Harun, Nabi Musa mengetahui kondisi
rakyat Mesir yang semakin menderita di bawah kekuasaan Firaun. Firaun semakin zalim dan
kejam terhadap rakyatnya. Firaun memaksa rakyat mengakuinya sebagai Tuhan dan harus
menyembahnya. Firaun tidak segan-segan pula menghukum rakyat yang berani menentang
atau membangkangnya.

Mendengar penuturan Harun tersebut, Musa sangat sedih. la merasa prihatin terhadap kondisi
rakyat Mesir. la bertekad untuk melawan Firaun. Musa lalu berdoa pada Allah, "Ya Tuhanku,
sesungguhnya, aku telah mambunuh seorang manusia dari golongan mereka. Aku takut
mereka akan membunuhku. Saudaraku Harun lebih fasih lidahnya daripada aku. Utuslah dia
bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkanku karena sesungguhnya aku khawatir
mereka akan mendustakanku."

Lalu, Allah menjawab doa Nabi Musa, "Kami akan membantumu dengan saudaramu (Harun)
dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar maka mereka tidak dapat
mencapaimu. Dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti
kamulah yang akan menang."

Nabi Musa dan Harun kemudian mendatangi Firaun. Keduanya bertemu dengan Firaun yang
ketika itu tidak mengenali Nabi Musa setelah sepuluh tahun berpisah. Firaun lalu berkata
kepadanya, "Siapakah kalian? Apa maksud kedatangan kalian ke sini?"

"Kami adalah Musa dan Harun, utusan Allah," jawab keduanya.

"Musa?" Firaun langsung teringat dengan seorang anak yang pernah diasuhnya beberapa
tahun yang lalu.

"Ya, aku Musa yang pernah engkau asuh dahulu. Lalu, engkau menyuruh pengawalmu untuk
membunuhku," jawab Musa.

Kisah Nabi Musa dan Kisah Nabi Harun Cerita Anak Muslim

"Bukankah kami telah mengasuhmu waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal
bersama kami beberapa tahun? Akan tetapi, kamu telah berbuat suatu perbuatan yang tercela.
Sesungguhnya, kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas budi," kata
Firaun dengan nada yang ditekan.

"Aku memang telah melakukannya karena aku di waktu itu termasuk orang-orang yang
khilaf," kata Musa.

"Kamu benar-benar tidak tahu balas budi. Sekarang, kamu datang mengaku sebagai utusan
Tuhan Semesta Alam. Tuhan yang mana?" tanya Firaun

Musa menjavvab, "Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya jika
kamu sekalian memercayai-Nya."

Firaun menjadi marah dan berkata, "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, aku
akan menangkap dan memenjarakanmu."

Musa berkata, "Apakah engkau akan memenjarakan aku juga jika aku mampu menunjukkan
kepadamu bukti-bukti yang nyata?"

Firaun berkata, "Perlihatkanlah kepadaku bukti-bukti itu jika apa yang kamu katakan itu
adalah benar."

Musa melemparkan tongkatnya. Lalu tiba-tiba, tongkat itu berubah menjadi ular yang terlihat
sangat nyata. Musa menarik tangannya. Tiba-tiba, tangan itu menjadi putih bercahaya.

Firaun sebenarnya merasa takjub. Akan tetapi, ia tetap mempertahankan kesombongannya.


Lalu, ia berkata kepada pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya dengan nada
mengejek,

"Sesungguhnya, Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai."

Setelah itu, ia mendatangkan tukang sihir andalannya dan menantang Musa untuk
menandinginya. Musa pun menyanggupinya.

Firaun memberikan perintah kepada bawahannya agar mengumpulkan seluruh rakyatnya


untuk berkumpul di alun-alun. Rakyatnya akan menyaksikan pertandingan antara Musa dan
tukang sihirnya.

Pada hari yang telah ditentukan, Musa pun berhadapan dengan tukang sihir Firaun. Sebelum
bertanding, Musa berdoa kepada Allah dan kemudian bersiap-siap. Para tukang sihir itu pun
menunjukkan kesaktiannya. Mereka melemparkan tali-tali ke lapangan. Seketika itu juga,
tali-tali tersebut berubah menjadi ular.

Kemudian, Musa mengeluarkan tongkatnya. Tongkat tersebut berubah menjadi ular besar dan
melahap seluruh ular kecil milik tukang sihir Firaun. Para tukang sihir tersebut merasa takjub
pada kesaktian Musa. Mereka lalu mengaku kalah dan beriman kepada kenabian Musa.

Melihat peristiwa itu, Firaun menjadi sangat marah. la berkata kepada para tukang sihirnya,
"Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu?
Sesungguhnya, dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu
nanti pasti benar-benar akan mengetahui. Aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan
bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya".

Mereka berkata, "Tidak ada kemudharatan bagi kami. Sesungguhnya, kami akan kembali
kepada Tuhan kami. Kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni
kesalahan kami karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman."

Firaun menjadi semakin marah. la lalu memberikan hukuman kepada para tukang sihirnya
yang telah beriman clan mengikuti ajaran Nabi Musa. Sejak peristiwa itu, pengikut Nabi
Musa dan Nabi Harun semakin banyak.

Firaun tenggelam di Laut Mati

Nabi Musa, Nabi Harun, dan pengikutnya bersiap untuk mengadakan perlawanan terhadap
Firaun. Akan tetapi, rencana tersebut telah diketahui oleh Firaun dari mata-matanya.
Kemudian, Firaun segera menyiapkan pasukan yang lebih besar.

Sebelum mengadakan serangan. Musa mendapatkan petunjuk dari Allah agar ia dan
pengikutnya segera menyingkir ke Palestina. Mereka pun akhirnya meninggalkan Mesir.

Firaun yang mengetahui Musa dan pengikutnya meninggalkan Mesir menjadi sangat marah.
la kemudian memimpin pasukan untuk mengejar Musa dan pengikutnya. Akhirnya, ia
berhasil menemukan Musa dan pengikutnya di tepi Laut Merah. Pengikut Musa mulai panik
ketika melihat pasukan Firaun semakin dekat. Sementara itu, mereka harus menunggu kapal
untuk menyeberang.

Allah memerintahkan Nabi Musa agar memukulkan tongkatnya ke laut Merah. Tiba-tiba, laut
itu terbelah menjadi dua. Lalu, Musa dan pengikutnya segera menyeberang dan selamat
sampai daratan.

Firaun dan pasukannya bermaksud menyusul para pengikut Musa. Ketika pasukan Firaun
sampai di tengah jalan, Allah memerintahkan Nabi Musa agar memukulkan tongkatnya. Jalan
tersebut akhirnya menjadi laut kembali. Akibatnya, Firaun dan pasukannya tenggelam.
Sementara itu. Musa dan para pengikutnya selamat.

Binasanya Firaun dan pasukannya tentu saja membuat kaum bani Israil senang. Mereka
akhirnya bisa menjalani kehidupan dengan bebas tanpa tekanan dan penderitaan. Nabi Musa
kemudian memimpin mereka untuk beribadah kepada Allah.

Pada suatu hari, Nabi Musa hendak pergi ke Bukit Sinai untuk menerima wahyu dari Allah.
la kemudian meminta Harun untuk menggantikannya dalam memimpin bani Israil. Nabi
Musa kemudian pergi ke Bukit Sinai hingga empat puluh hari.

Setelah ditinggalkan Nabi Musa, seorang laki-laki yang bernama Samiri merasa iri kepada
Musa. la iri karena Musa yang mampu membawa orang-orang untuk mengikutinya. Maka
suatu hari ia merampas seluruh perhiasan dari kaum bani lsrail dengan tipu dayanya. Lalu
dengan keahliannya, ia melebur semua perhiasan emas tersebut dan kemudian
membentuknya menjadi patung seekor anak sapi dari emas. Jika angin bertiup dan masuk ke
dalam mulut sapi itu, maka keluarlah suara yang mirip dengan suara sapi. Hal ini telah
membuat kagum bani lsrail mereka. Samiri kemudian menghasut mereka untuk menjadikan
patung sapi tersebut sebagai tuhan Bani lsrail terpengaruh dan mereka pun kemudian
menyembah patung sapi itu. Mereka telah lupa kepada Musa dan Tuhannya yang telah
menyelamatkan mereka dari kezaliman Firaun

Nabi Harun mencoba memperingatkan mereka, bahwa mereka telah melakukan kesesatan
yang dosanya sangat besar. Harun terus berusaha untuk menyadarkan mereka agar tidak
menyembah patung sapi itu. Namun usaha yang dilakukan Harun sia-sia. Kaum bani lsrail
tetap keras kepala dengan menyembah patung sapi buatan Samiri.

Setelah Nabi Musa selesai berdoa kepada Allah, ia kemudian kembali kepada kaumnya.
Namun ia kaget ketika menemukan kaumnya telah kembali kepada kesesatan dengan
menyembah patung sapi. Nabi Musa kemudian mendatangi Harun untuk mendapat
penjelasan.

Nabi Harun menjelaskan apa yang telah terjadi dengan kaumnya. Lalu Nabi Musa
mendatangi kaumnya dan berkata, "Hai kaumku! Bukankah Tuhanmu menjanjikan
kepadamu suatu janji yang balk? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu,
atau kamu menghendaki agar kemurkaan Tuhan menimpamu, lalu kamu melanggar
perjanjianmu denganku?"

Lalu mereka menjawab, "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan
kami sendiri, tetapi kami harus membawa beban-beban dari perhiasan kaum Firaun, maka
kami melemparkannya dan demikian pula Samiri melakukannya. Kemudian Samiri
mengeluarkan dari perhiasan itu anak lembu yang bertubuh dan bersuara."

Kemudian Nabi Musa menyuruh mereka bertobat kepada Allah. Nabi Musa pun kemudian,
memohonkan ampunan atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Allah kemudian menerima
tobat mereka karena Allah Maha Pengampun atas segala dosa.

Pesan moral dari Kisah Nabi Musa dan Kisah Nabi Harun - Cerita Anak Muslim adalah

1. Sikap baik hati, jujur, cekatan, dan rajin bekerja yang dimiliki Musa mampu
menumbuhkan rasa simpati Nabi Syua'ib.
2. Kesetiakawanan saudara seperti Nabi Harun terhadap Musa mampu memberikan
kekuatan bagi perjuangan dan dakwah.
3. Sehebat apapun kekuatan manusia, tidak akan mampu melawan kekuasaan Allah.
4. Firaun menerima azab dari Allah dan mengalami kehancuran akibat kesombongan,
kekejaman, dan pembangkangannya terhadap perintah Allah.

Fakta sejarah dari Cerita Anak Muslim : Kisah Nabi Musa dan Nabi Harun adalah

1. Nabi Musa lahir dan diasuh oleh Firaun di Mesir.


2. Menikah di Bad'u. Madyan.
3. Diangkat menjadi rasul di Thursinai.
4. Diutus di Sinai Mesir.
5. Lari menyeberangi Laut Maroh (laut Pahit)
6. Wafat di Gunung Nibu (Palestina)
1.7. Cerita Pendek Anak Islami : Nabi
Ibrahim dan Putranya
2.8.dongeng cerita rakyat23 September 2015 No comment 3710 views
3.9.★★★★★
10. Pada malam takbir menjelang Idul adha besok, kakak akan bercerita salah satu cerita
pendek anak Islami yang menjadi latar belakang terjadinya Idul Adha. Cerita anak
muslim Kisah Nabi Ibrahim dan Putranya yaitu Nabi Ismail merupakan kisah yang di
ceritakan dalam kitab suci alquran. Kerelaan dan ketabahan nabi Ibrahim dan Nabi
Ismail dalam menjalankan perintah Allah harus menjadi panutan bagi kita. Bagi adik-
adik yang belum tahu mengenai nabi Ibrahim bisa membaca artikel kakak sebelumnya
yaitu Sejarah Mukjizat Cerita Kisah Nabi Ibrahim AS sedangkan cerita lengkap Nabi
Ismail dapat membaca posting berikut Cerita Kisah Nabi Ismail AS - Dongeng Anak
Muslim.
11. Cerita Pendek Anak Islami : Kisah Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail
12.
13. Nabi Ismail adalah putra nabi Ibrahim dengan istri mudahnya yakni Siti Hajar. Siti
Hajar adalah budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s. Atas
persetujuan Siti Sarah akhirnya nabi Ibrahim mau menikahi Siti Hajar.
14. Setelah menikah dengan Nabi Ibrahim, Siti Hajar akhirnya mengandung. Namun, ia
menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang sudah lama menikah. Tapi
belum juga di karuniai seorang anak. Sekeras apapun Siti Hajar menyembunyikan
kandungannya, akhirnya terungkap juga rahasia tersebut. Dari rahim Siti Hajar
lahirlah seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Ismail.
15. Setelah kelahiran Ismail, Allah Subhaanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim
membawa pergi Siti Hajar dan Ismail ke Mekah, maka Nabi Ibrahim memenuhi
perintah itu dan ia pun pergi membawa keduanya ke Mekah di dekat tempat yang
nantinya akan dibangunkan ka’bah. Pada saat itu masih padang pasir kosong yang
belum di diami oleh manusia.
16. Siti hajar begitu cemas dan sedih ketika Nabi ibrahim akan meninggalkannya seorang
diri bersama anaknya yang masih kecil, di tempat yang begitu sunyi senyap, tidak ada
orang sama sekali, kecuali hanya pasir dan batu. Seraya merintih dan menangis, ia
memegang kuat-kuat baju Nabi ibrahim as sambil memohon belas kasihannya,
meminta agar ia tidak ditinggalkan seorang diri di tempat yang begitu hampa, tdak
ada seorang manusia sama sekali, tidak ada binatang, tidak ada pohon dan air
mengalir pun juga tidak terlihat di tempat itu. Semenara itu ia masih bertanggung
jawab untuk mengasuh anak kecil yang masih menyusu kepadanya.
17. Lalu atas perintah Allah Swt Nabi Ibrahim a.s. pun kembali ke negri Syam pada istri
pertamanya yaitu Siti Sarah.
18.
19. Cerita Kisah Nabi Ismail AS Dongeng Anak Muslim
20. Nabi Ibrahim melanjutkan perjalanannya dan sampai pada sebuah bukit. Nabi
Ibrahim tidak dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim menghadap ke arah Ka’bah lalu
berdoa untuk Istri dan putranya dengan mengangkat kedua belah tangannya.
21. Siti Hajar langsung menyusui Ismail dan Siti Hajar minum air persediaan yang di
bawanya. Hingga Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan
sehingga air susunya pun kering. dia memandang kepada Ismail sang bayi yang
sedang meronta-ronta kehausan. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari
kesana kemari sampai ke bukit Shafa dan Marwah.
22. Ia sangat berharap bisa mendapatkan sesuatu yang bisa menolongnya, namuan hanya
batu dan pasir yang ditemuinya di sana, lalu dari bukit safa itu ia melihat bayangan air
yang mengalir di atas bukit marwah, kemudian berlarilah ia ke bukti marwah, namun
setelah sampai di sana yang dikiranya air ternyata hanya bayangan.
23. Kemudian ia mendengar ada suara yang memanggilnya dari bukti Shafa, pergilah ia
ke bukit Shafa, namun setelah sampai di bukit Shafa ia tidak menjupai siapa-siapa.
24. Siti Hajar terus mendengar suara yang mengarah pada tempat di mana bayinya Ismail
di baringkan dalam keadaan menangis sambil meronta-ronta dan menghentak-
hentakan kakinya. Tiba-tiba, di dekat Ismail berbaring, memancarlah mata air.
Melihat mata air tersebut, Siti Hajar langung berlari tergesa-gesa untuk menampung
air tersebut. Di sebutlah air yang berlimpah itu dengan sebutan ‘’ Zam-Zam’’ yang
artinya ‘’ Berkumpul’’.
25. Melihat air yang berlimpah Siti Hajar sangat gembira. Beliau langsung membasahi
bibir Putranya dengan air tersebut. Seketika wajah Putranya terlihat sangat segar.
Begitu pula dengan Siti Hajar. Wajahnya terlihat kembali bersinar, ia merasa senang,
karena Allah telah memberikan Mukzijat dari Allah yang memberikan kehidupan,
setelah di baying-bayangi oleh kematian.
26.
27. Dongeng Anak Muslim Cerita Kisah Nabi Ismail AS
28. Air tersebut berubah menjadi telaga, dan sampai saat ini di sebut dengan Telaga Zam-
Zam. Usaha Siti Hajar mencari air tidak sia-sia, Beliau kesana kemari agar
mendapatkan air hingga akhirnya sampai di Bukit Shafa dan Marwah. Hingga aat ini
berjalan kaki dari Shafa ke Marwah di jadikan sebagai salah satu Rukun Haji yang di
sebut Sha’i.
29. Ketika Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim sangat gembira, namun kegembiraan
itu tiba-tiba buyar karena perintah Allah SWT lewat mimpinya. Nabi ibrahim
mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya, yaitu Nabi Ismail.
Awalnya Nabi Ibrahim sangat sedih menerima mimpi itu.
30. Namun, mimpi seorang Nabi merupakan salah satu dari cara Allah menurunkan
wahyunya kepada Nabi, jadi perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus
dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim as. Mengetahui perintah itu, ibrahim duduk dan
termenung memikirkan ujian dari Allah yang begitu berat tersebut. Sebagai seorang
ayah yang baru saja dikarunia seorang Putra setelah puluhan tahun didambakan, tiba
tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut oleh tangan ayahnya sendiri.
31. Dengan berat hati Nabi Ibrahim menyampaikan mimpinya kepada Putranya tersebut.
Mendengar perkataan Nabi Ibrahim as tentang mimpinya, Nabi Ismail as tanpa
keraguan sedikitpun mengatakan kejakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.
32. Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki
Nabi Ismail as, dibaringkan ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah
tersedia dan sambil memegang parang ditangannya, kedua mata Nabi ibrahi as masih
tergenang air berpindah memadang wajah putranya dan ke arah yang mengkilap di
tangannya, seakan-akan pada saat itu beliau menjadi tempat pertarungan antara
perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang
lain.
33. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, Nabi Ibrahim meletakkan parang pada
leher Nabi Ismail as dan penyembelihan dilakukan. Tiba-tiba, Malaikat Jibril
mengangkat Nabi Ismail as dan di gantikan dengan seekor Kambing, yang sangat
besar dan gemuk.
34. Dari Cerita Pendek Anak Islami : Nabi Ismail as dan Nabi Ibrahim as inilah
kemudian dijadikan oleh umat islam sebagai peritiwa yang memperingati
setiap tahun dengan anjuran menyembelih hewan Kurban dan di kenal dengan
hari raya Idul Adha.
Cerita Anak Islami – Kisah Nabi Yunus AS
dongeng cerita rakyat22 September 2015 No comment 2945 views
★★★★★

Manusia yang tidak segan bertaubat adalah tanda dari Nabi dan Rasul Nabi Yunus AS. Kisah
Nabi Yunus AS adalah cerita anak islami yang harus kamu baca adik-adik.

Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada penduduk di daerah Ninawa, di
selatan Irak. Yunus bukan seorang penduduk asli Ninawa karena ia lahir di Palestina. Ia
merupakan seorang pendatang di tengah-tengah penduduk Ninawa. Kaum Ninawa adalah
kaum yang kaya raya. Akan tetapi, mereka sangat bakhil, menuhankan benda, menyembah
berhala, dan menganggap tempat tertentu sebagai tempat keramat.

Cerita Anak Islami Kisah Nabi Yunus As

Kisah Nabi Yunus As - Cerita Anak Islami


Yunus membawa ajaran tauhid dan iman. Ia mengajak kaum Ninawa agar menyembah
kepada Allah. Ajaran Nabi Yunus merupakan hal yang baru bagi para penduduk Ninawa.
Mereka tidak dapat menerimanya. Apalagi pembawa ajaran agama itu adalah seorang asing
yang bukan dari golongan mereka.

Selama 33 tahun berdakwah, Nabi Yunus hanya mendapatkan dua orang pengikut saja, yakni
Rubil dan Tanukh. Hal ini membuatnya sangat sedih. Ia merasa telah berusaha dengan
maksimal untuk mengajak kaum Ninawa kepada Allah. Akan tetapi, ajaran yang
disampaikannya tidak sedikit pun menggugah hati mereka. Keadaan ini membuat Yunus
putus asa. la berpikir bahwa tidak ada lagi harapan bagi kaum Ninawa untuk bisa beriman
kepada Allah
Pada suatu hari, Yunus telah bersiap-siap membawa perbekalan untuk meninggalkan kaum
Niwana. Sebelum meninggalkan mereka, Nabi Yunus memperingatkan akan datang azab jika
mereka tidak segera bertobat.

"Wahai kaum Ninawa, sesungguhnya aku peringatkan kepada kalian bahwa jika kalian masih
tetap menyembah apa yang kalian sembah saat ini, Allah akan menurunkan azab yang sangat
pedih atas diri kalian. Oleh karena itu, cepatlah kalian bertobat. Semoga Allah mengampuni
kalian semua." ltulah seruan terakhir yang keluar dari mulut Yunus. Dengan berat hati, Yunus
pun melangkahkan kakinya keluar dari daerah Ninawa.

Tobatnya kaum Ninawa

Pada awalnya, kepergian Yunus disambut dengan suka cita oleh penduduk Ninawa. Mereka
merasa tidak lagi mendapat gangguan dari Nabi Yunus. Akan tetapi, tidak berapa lama,
penduduk Ninawa mulai melihat tanda-tanda yang mencemaskan. Mereka melihat awan
hitam yang sangat pekat mulai menutupi daerah mereka sedikit demi sedikit. Semakin lama,
awan itu akhirnya menutupi langit mereka. Keadaan menjadi sangat gelap. Mereka tidak bisa
melihat lagi, kecuali dengan bantuan api yang mereka buat. Keadaan tersebut terus berlanjut.
Tidak tampak tanda-tanda akan hilangnya awan gelap tersebut.

Di tengah kekhawatiran yang sangat besar, penduduk Ninawa teringat dengan ucapan Yunus.
Mereka mulai berpikir bahwa seruan Yunus adalah kebenaran. Mereka pun semakin khawatir
ketika menyadari kejadian ini adalah azab dari Allah.

Lalu, beberapa orang dari mereka berkata, "Sesungguhnya apa yang terjadi kepada kita
merupakan kesalahan kita sendiri. Yunus telah mengajak kita kepada kebenaran. Akan tetapi,
kita mengabaikannya. Sekarang, kita akan menanggung kesalahan dan kebodohan kita."

"Jika memang demikian, mengapa kita tidak mencari Yunus dan menerima ajakannya
sekarang juga?" usul salah seorang yang lainnya dengan semangat.

Mulailah mereka mencari Yunus ke segala tempat di Ninawa. Mereka mencari Yunus dengan
harapan agar Allah tidak menimpakan azab kepada mereka. Setelah beberapa lama, mereka
belum juga menemukan Yunus. Padahal, mereka telah mencarinya ke semua tempat.
Akhirnya, mereka pun menghentikan pencariannya.

"Kita sudah berusaha mencari Yunus ke semua tempat di Ninawa ini. Akan tetapi, tampaknya
ia telah pergi dan meninggalkan kita. Apa yang harus kita lakukan?" kata salah seorang
penduduk Ninawa dengan penuh kekhawatiran.

"Yunus memang sudah pergi. Akan tetapi, kita harus bertobat kepada Allah. Mari kita
bersama-sama bertobat dan membangun kehidupan yang lebih baik. Jangan ada lagi di
melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan merugikan. Mudah-mudahan Allah
mengampuni kita semua dan tidak menghukum kita," ajak salah seorang pemuka kaum
Ninawa.

Akhirnya, semua penduduk Ninawa bertobat kepada Allah. Mereka bersama-sama


meninggalkan perbuatan dosa yang selama ini mereka lakukan. Tetesan air mata penyesalan
tertumpah di Ninawa. Permohonan ampunan dari Allah keluar dari mulut mereka dengan
tulus.
Allah menyaksikan ketulusan penduduk Ninawa dalam bertobat. Allah pun menerima tobat
mereka dan mengampuni semua kesalahan mereka. Lalu, awan gelap yang menaungi daerah
Ninawa sedikit demi sedikit mulai menghilang bersamaan dengan sikap penduduk Ninawa
yang meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatannya. Kehidupan di Ninawa pun kembali
normal, bahkan Iebih baik dari sebelumnya. Allah telah mengangkat azab dari Ninawa karena
kesadaran penduduknya untuk beriman kepada Allah. Allah kemudian memberikan karunia-
Nya kepada mereka hingga waktu yang cukup lama.

Sementara itu, Nabi Yunus terus berjalan kaki. la mengembara naik gunung, turun gunung,
tanpa tujuan. Tanpa disadari, la tiba di sebuah pantai. la melihat sekelompok orang bergegas
akan naik sebuah kapal. la minta kepada pemilik kapal agar diizinkan ikut serta bersama
penumpang lain. Setelah mendapat izin, ia segera naik kapal tersebut.

Belum lama kapal berlayar di lautan, gelombang besar dan angin topan yang kencang datang.
Seluruh penghuni kapal menjadi panik.

Nahkoda kapal mengingatkan penumpangnya bahwa berdasarkan tradisi, jika terjadi badai
dahsyat menerpa kapal, itu menandakan ada penumpang yang telah melakukan dosa besar.
Nahkoda tersebut mengadakan pengundian untuk menemukan penumpang yang telah
melakukan dosa besar.

Dalam pengundian yang dilakukan selama tiga kali berturut-turut, nama Yunus yang terus
keluar. Nabi Yunus yang memerhatikan sewaktu undian dibuat merasa bahwa keputusan
undian itu adalah kehendak Allah. la juga sadar bahwa ia telah melakukan dosa dengan
meninggalkan Ninawa sebelum memperoleh izin Allah.

Dengan hati yang penuh kerelaan, Nabi Yunus menceburkan diri ke laut. Lalu, Allah
mewahyukan kepada seekor ikan paus untuk menelannya bulat-bulat. Seketika itu, kondisi
laut menjadi tenang kembali. Kapal dapat melanjutkan perjalanannya.

Selama berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus merasa bersedih hati. la memohon
ampun kepada Allah atas dosa dan tindakan salah yang telah dilakukannya.

Setelah beberapa hari dalam perut ikan paus, Nabi Yunus terlempar dari mulut ikan ke pantai
dalam keadaan kurus, lemah, dan sakit. Akan tetapi, dengan rahmat Allah, di tempat ia
terdampar, tumbuhlah sebuah pohon labu yang dapat menaungi Yunus dengan daun-daunnya.
Nabi Yunus pun dapat menikmati buahnya.

Setelah Nabi Yunus sembuh, Allah memerintahkan agar kembali berdakwah ke Ninawa.
Alangkah terkejutnya Nabi Yunus ketika masuk Ninawa. la menemui orang-orang yang dulu
menentang ajarannya, kini sudah menjadi orang-orang saleh dan beribadah kepada Allah.
Nabi Yunus sangat bersyukur kepada Allah. la bersama Kaum Ninawa bersatu membangun
dan membenahi negeri tersebut ke arah yang lebih baik.

Dalam beberapa kitab dan buku, tidak ada keterangan yang menyebutkan tentang silsilah
keturunan Nabi Yunus

Pesan moral dari Cerita Anak Islami – Kisah Nabi Yunus As adalah
1. Nabi Yunus juga manusia biasa yang memiliki kekurangan. Ia pernah mengalami
putus asa. Allah memberinya peringatan secara tegas. Allah menghukutnnya dengan
menceburkannya ke laut.
2. Sebagai orang beriinan, harusnya Nabi Yunus tidak berputus asa. Akan tetapi,
terdapat suatu hikmah, yakni agar kita selalu bersikap sabar dalam menerima cobaan.

Sejarah Kisah Nabi Hud AS – Cerita Anak


Islami
dongeng cerita rakyat3 September 2015 No comment 2934 views
★★★★★

Kita dapat memetik banyak sekali hikmah dari kisah Nabi Hud AS. Beberapa pesan moral
yang bisa diambil dari cerita Nabi Hud AS adalah dengan bersyukur maka Allah akan
menambah nikmat yang diberikan kepada kita, sedangkan bagi orang yang sombong dan
takabur, maka azab Allah menunggu untuk mereka. Dalam sejarah Nabi Hud AS terlihat
bahwa kekayaan dan kekuatan dapat menyebabkan orang menjadi sombong, sehingga
menjadikannya mendapat azab dari Allah SWT.

Cerita Anak Islami - Sejarah Kisah Nabi Hud AS


Nabi Hud adalah nabi yang ke-4. la adalah keturunan dari Sam bin Nuh. la diutus oleh Allah
kepada kaum 'Ad yang terletak di Al Ahqaf. Kaum Ad merupakan kaum yang kaya dan kuat.
Mereka memiliki kepandaian membuat bangunan yang megah. Mereka juga memiliki
keahlian mengolah tanah dan pertanian. Namun mereka bersifat sombong tidak bersyukur,
berbuat jahat dan menyembah berhala. Akhirnya mereka mendapatkan azab dari Allah berupa
angin dan badai pasir yang dahsyat.

Nabi Saleh adalah nabi yang ke-5. Beliau adalah keturunan dari Sam bin Nuh. Diutus Allah
untuk menyampaikan ajaran dan nilai-nilai agama yang balk di daerah Al Hijr, Kaumnya
bernama Tsamud.
Sejarah Kisah Nabi Hud AS Cerita Anak Islami

Nabi Hud lahir di Al Ahqaf. Di tempat kelahirannya inilah. Nabi Hud diutus oleh Allah untuk
berdakwah kepada kaum Ad yang termasuk suku tertua sesudah kaum Nabi Nuh.
Penduduknya terkenal dengan kekuatan jasmani dalam bentuk tubuh-tubuh yang besar.
Tempat ini berada di antara Ar Rubu'u Al Khalil dan Hadramaut. Beliau terus berdakwah
hingga wafatnya di sebelah timur Kota Hadramaut

Kaum `Ad adalah kaum yang mendapatkan banyak karunia Allah. Mereka hidup dengan hasil
pertanian yang melimpah dan ternak yang berkembang biak dengan cepat. Mereka
merupakan pekerja keras yang sukses. Harta kekayaan mereka berlimpah sehingga mereka
dapat mendirikan bangunan yang bagus dan megah. Selain kaya, kaum `Ad dianugerahi Allah
memiliki postur tubuh yang besar dan kuat.

Akan tetapi, kekayaan dan kenikmatan yang dimiliki oleh kaum `Ad menjadikan mereka
takabur dan sombong. Mereka merasa Iebih kuat, Iebih kaya, dan lebih unggul dari yang
lainnya. Mereka berpikir bahwa tidak ada satu kekuatan pun yang sanggup mengalahkan
mereka. Mereka lupa bahwa Allah yang menciptakan kekuatan dan memberikan kenikmatan
kepada mereka selama ini. Mereka menggunakan kekuatan dan kenikmatannya untuk
menindas kaum yang lemah dan mengumbar nafsu.

Selain takabur dan sombong, kaum `Ad banyak menyembah berhala. Mereka telah
melupakan ajaran yang pernah dibawa oleh Nabi Nuh. Mereka Iebih memilih hidup bebas
yang dapat memenuhi hawa nafsu mereka.

Melihat kondisi kaum `Ad yang sudah banyak menyimpang, Allah mengutus Nabi Hud untuk
mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.

Kaum `Ad terus berada dalam situasi kezaliman. Kemudian, datanglah Nabi Hud yang di utus
Allah untuk memberi peringatan kepada kaum `Ad. Nabi Hud mengajak kaum `Ad untuk
menyembah Allah dan bertakwa kepada-Nya. Nabi Hud juga menganjurkan agar mereka
bersyukur kepada Allah karena telah memberikan nikmat yang banyak kepada mereka. Akan
tetapi, kaum `Ad tidak menghiraukan seruan Nabi Hud. Mereka memandang Nabi Hud
sebagai seorang pembohong yang hanya mencari jabatan dan kedudukan belaka. Oleh karena
itu, Nabi Hud memberikan penjelasan kepada mereka bahwa ia bukanlah pendusta. la adalah
utusan dari Tuhan semesta alam yang bertugas menyampaikan amanat-amanat Allah untuk
mereka agar mereka terhindar dari azab Allah.

Mendengar pengakuan Nabi Hud tersebut, Kaum 'Ad bertambah marah kepada Nabi Hud.
Mereka bahkan menantang Nabi Hud agar Allah mendatangkan azab-Nya.

Cerita Anak Islami Sejarah Kisah Nabi Hud AS

Tidak hanya sampai di situ, mereka juga berencana menyingkirkan Nabi Hud karena mereka
menganggap Nabi Hud menjadi penghalang bagi kesenangan mereka. Akan tetapi, Nabi Hud
tetap bersabar dan pantang menyerah. Nabi Hud terus memberikan peringatan kepada
kaumnya dengan cara yang lembut. la kembali memberikan peringatan bahwa azab Allah
pasti datang jika mereka tidak mau bertobat.

Nabi Hud telah sekian lama memberikan peringatan kepada kaumnya untuk bertobat, tetapi
tidak juga mendapatkan hasil. Bahkan secara terang-terangan, kaumnya ingin berbuat aniaya
terhadapnya. Nabi Hud berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku."
Lalu, Allah berkata, "Sebentar lagi mereka pasti akan menyesal dengan apa yang telah
mereka Iakukan." Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Hud dan pengikutnya
untuk meninggalkan daerah kaum 'Ad.

Kemudian, ancaman Nabi Hud benar-benar terjadi. Ladang-ladang dan kebun yang selama
ini menjadi sumber kehidupan mereka mengalami kekeringan yang berkepanjangan. Mereka
pun cemas dan gelisah dengan keadaan tersebut. Hujan yang mereka tunggu-tunggu masih
juga belum turun. Lalu. mereka datang kepada Nabi Hud dan menanyakan penyebabnya.
Kemudian, Nabi Hud menjelaskan kepada mereka bahwa hal itu terjadi karena Allah murka.
Nabi Hud menganjurkan mereka segera bertobat agar Allah melimpahkan kembali rahmat-
Nya. Akan tetapi, nasihat yang disampaikan oleh Nabi Hud masih juga dianggap sebagai
kebohongan belaka. Mereka masih bersikeras dalam keyakinannya yang sesat.

Keadaan tersebut ternyata masih belum bisa menyadarkan mereka untuk beriman kepada
Allah. Oleh karena itu, Allah menurunkan azab yang lebih pedih. Tiba-tiba saja, muncul
awan yang hitam di atas lembah-lembah mereka. Semakin lama, awan-awan itu menutupi
mereka. Sementara itu, suara petir menggelegar membelah langit. Pada awalnya, kaum `Ad
gembira karena menganggap bahwa awan hitam itu adalah awan yang akan menurunkan
hujan. Mereka berkata, "lnilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami."

Akan tetapi, anggapan mereka ternyata salah. Awan hitam dan petir yang menggelegar itu
adalah awal dari turunnya azab Allah. Tiba-tiba, angin yang sangat dingin dan amat kencang
datang dan menghancurkan setiap bangunan yang dilewatinya. Kaum `Ad menjadi panik.
Mereka berteriak ketakutan. Namun semua tempat tidak ada yang terhindar dari angin
tersebut. Pada waktu itu, kaum `Ad mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon
kurma yang telah kosong. Akhirnya, kaum `Ad musnah dalam terjangan angin yang dahsyat.
Mereka musnah beserta harta benda yang menjadi kebanggaan mereka selama ini.

Sementara itu, Nabi Hud dan pengikutnya diselamatkan oleh Allah dan tinggal di Hadramaut.
Nabi Hud meneruskan da wahnya hingga wafat dalam usia472 tahun. Jenazahnya
dimakamkan di sebelah timur Kota Hadramaut.

Dalam beberapa kitab dan buku tidak ada, keterangan yang menyebutkan tentang silsilah
keluarga Nabi Hud.

Hikmah dan pesan moral yang dapat diambil dari Sejarah Kisah Nabi Hud AS – Cerita Anak
Islami adalah:

1. Sosok Nabi Hud yang penuh kelembutan dan kesabaran mampu menghadapi
kesombongan. Hal tersebut patut kita jadikan teladan. Jarang sekali manusia yang
memiliki kepribadian seperti itu. Kita lebih sering menghadapi kesombongan dengan
cara kekerasan sehingga memicu terjadinya pertengkaran.
2. Kenikmatan yang dimiliki manusia akan dicabut kembali dan diganti dengan azab
oleh Allah jika pemiliknya tidak bersyukur.
3. Kekayaan, jabatan, dan kepandaian dapat menjadikan pemiliknya menjadi sombong
dan bersikap semena-mena terhadap orang lain, yang akan membuat orang itu
mendapatkan azab dari Allah.

Cerita Anak Muslim : Kisah Nabi Idris AS


dongeng cerita rakyat25 Agustus 2015 No comment 2312 views
★★★★★

Jika pada cerita anak muslim sebelumnya Kakak sudah bercerita tentang kisah para nabi yaitu
diantaranya adalah Cerita Anak Islami : Kisah Nabi Hud dan Kisah Nabi Adam AS Dan Siti
Hawa. Pada Kesempatan kali ini Kakak akan bercerita tentang Nabi Allah yang kedua yaitu
Nabi Idris AS.

Cerita Anak Muslim : Cerita Nabi Idris AS


Nabi Idris lahir di daerah Babylon. Nabi Idris diutus oleh Allah untuk berdakwah di daerah
Irak Kuno. Dalam dakwahnya, beliau menghadapi banyak rintangan. Akan tetapi, beliau
menjalaninya dengan sabar. Nabi Idris diberi kesempatan oleh Allah untuk melihat surga dan
neraka. Setelah kepergiannya ini, Nabi Idris tidak kembali ke bumi
Sosok Nabi Idris yang cerdas, pandai, dan teguh keyakinan

Cerita Anak Muslim Kisah Nabi Idris AS

Nama asli Nabi Idris adalah Akhnukh (Henokh). Beliau dinamakan Idris karena banyak
mempelajari kitab-kitab dan mushaf Nabi Adam dan Syits. Beliau dilahirkan di Babylon.
Nabi Idris adalah seorang yang sangat cerdas, pandai, dan memiliki kemauan belajar yang
tinggi Beliau adalah manusia pertama yang menulis dengan pena dan dianugerahi berbagai
kepandaian oleh Allah, di antaranya, kepandaian naik kuda, ilmu alam, tulis-menulis, dan
berhitung. la pula yang menjadi orang pertama yang menjahit pakaian dan mengenakan
pakaian berjahit.

Selain itu, beliau menguasai berbagai macam bahasa sehingga dapat mudah berkomunikasi
dengan manusia lainnya. Beliau juga pandai membuat arsitektur rumah yang sederhana dan
indah sehingga banyak orang yang menirunya dan banyak orang yang meminta bantuannya.

Dalam berdakwah, Nabi Idris banyak mengalami rintangan dan hambatan. Akan tetapi, beliau
menghadapinya dengan sabar. Di dalam Al Quran, Nabi Idris digolongkan sebagai manusia
yang sabar karena ia tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan dan rintangan
seberat apa pun. Meski sering mendapat celaan dan ejekan, Nabi Idris tidak putus asa untuk
mengajak orang-orang menyembah kepada Allah. Kesabarannya yang telah membuat Nabi
Idris senantiasa berada dalam rahmat Allah.

Meskipun memiliki sifat sabar, ia dapat bertindak tegas terhadap orang kafir yang berbuat
zalim. Nabi Idris dan pengikutnya sering mencapai kemenangan dalam peperangan. la
memiliki keberanian yang hebat dan tidak takut akan kematian sehingga memiliki gelar
asadul asad (singa dari segala singa).

Selama puluhan tahun berdakwah, Nabi Idris hanya mendapatkan beberapa pengikut saja.
Akan tetapi, ia tetap tegar dan terus berdakwah.
Selain memiliki kepandaian luar biasa, Nabi ldris dikenal sebagai nabi yang balk dan saleh,
tekun beribadah, tidak pernah meninggalkan perintah Allah, dan rajin berpuasa. Hal ini
membuat Malaikat lzrail ingin bertemu dengan Nabi Idris.

Suatu hari, ketika tiba waktu berbuka puasa, Nabi Idris kedatangan tamu, yakni Izrail yang
menyamar sebagai manusia. lzrail datang sambil membawa beberapa buah segar dari surga
dan mempersilakan Nabi Idris untuk memakannya. Nabi Idris pun mengajak untuk makan
bersama. Akan tetapi, anehnya, tamu tersebut tidak mau memakannya.

Kemudian, Nabi Idris mengajak tamunya berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Ketika sampai
di perkebunan, tamunya tersebut meminta izin untuk memetik buah-buahan yang ada di situ.
Nabi Idris tidak mengizinkannya. Lalu, ia berkata kepada tamunya, "Kenapa Anda ingin
memakan buah-buahan yang belum tentu halal ini, sedangkan ketika saya tawari buah-buahan
yang halal kemarin Anda menolaknya?"

Izrail pun menjawab, "Sesungguhnya, aku hanya ingin mengujimu saja."

Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan. Selama empat hari melakukan perjalanan
bersama, Nabi Idris menemukan banyak keanehan dalam diri tamunya tersebut. Lalu, ia
menanyakan siapa sebenarnya tamunya itu.

"Bolehkah saya tahu, siapakah Anda sebenarnya?" tanya Nabi Idris dengan rasa penasaran
yang tinggi.

"Aku adalah lzrail," jawab Izrail dengan mantap.

Nabi Idris pun kaget dan kembali bertanya, "Apakah engkau akan mencabut nyawaku?"

"Tidak, aku hanya ingin menemuimu karena aku kagum dengan kesalehanmu," jelas Izrail
dengan singkat.

"Bukankah selama empat hari ini engkau bersamaku? Lalu, bagaimana engkau menjalankan
tugasmu untuk mencabut nyawa manusia yang sudah tiba waktunya?" kembali Nabi Idris
penasaran untuk bertanya.

"Sesungguhnya, Allah telah melimpahkan kekuasaan kepadaku untuk mengumpulkan jiwa-


jiwa manusia seperti halnya dalam sebuah tempayan. Lalu, jika sudah tiba waktunya, aku
cabut jiwa-jiwa itu dengan sangat mudah. Meskipun selama ini aku bersamamu, aku tetap
menjalankan tugasku, tanpa sepengetahuanmu," jelas Izrail dengan tenang. suatu
pemandangan yang akan sangat sulit untuk dilupakan. Oleh karena itu, Nabi Idris pun
kemudian mencoba menggunakan waktunya untuk bisa menikmati semua yang ada.

Beberapa waktu kemudian, lzrail mengingatkan Nabi Idris bahwa waktu yang dimilikinya
telah habis. Nabi Idris harus meninggalkan surga. Dengan berat hati, Nabi Idris
melangkahkan kakinya menuju pintu keluar bersama lzrail. Ketika ia tiba di pintu keluar
surga, tiba-tiba Nabi ldris berkata, "Wahai lzrail, aku lupa dengan sandalku yang tertinggal di
dalam surga. Bolehkah aku mengambilnya, sedangkan engkau menunggu di sini hingga aku
kembali!"

lzrail menjawab, "Silakan, aku tunggu dipintu surga ini."


Akan tetapi, setelah beberapa lama ditunggu, Nabi ldris belum muncul juga. Akhirnya, lzrail
memutuskan untuk menyusul Nabi Idris ke dalam surga. lzrail merasa heran karena ternyata
Nabi Idris ditemukan sedang bersantai-santai sambil menikmati keadaan di surga. lzrail pun
kemudian bertanya, "Wahai Idris, mengapa engkau masih di sini? bukankah engkau sudah
menemukan sandalmu? Aku sudah menunggumu dari tadi."

"Wahai lzrail, aku memang sengaja meninggalkan sandalku di sini karena aku tidak ingin
keluar dari tempat ini. Bukankah setiap makhluk hidup akan mati dan dihidupkan kembali,
dan aku telah merasakannya. Aku juga telah melihat pedihnya siksa neraka. Allah telah
menyatakan bahwa barang siapa yang masuk surga, ia kekal di dalamnya. Sekarang, aku ada
di dalam surga, bagaimana mungkin aku akan keluar lagi," jawab Nabi Idris dengan
penjelasan dan alasan yang sangat masuk akal.

lzrail menjadi bingung dengan perkataan Nabi Idris. la tidak bisa memaksa Nabi Idris untuk
keluar dari surga. Oleh karena itu,

ia pun kemudian datang kepada Allah dan mengadukan kejadian tersebut. Allah pun
kemudian menegaskan bahwa Idris boleh tinggal di surga karena ia memang salah seorang
penduduk surga.

Pesan Moral dan Hikmah yang bisa diambil dari Cerita Anak Muslim : Kisah Nabi Idris AS
adalah

1. Sosok Nabi Idris yang saleh, selalu menegakkan kebenaran agama Allah, tidak pernah
lalai dalam beribadah kepada Allah sehingga ia memperoleh derajat yang tinggi, patut
kita jadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menyampaikan kebenaran,
Nabi Idris tidak menggunakan cara kekerasan. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki
kelembutan hati yang dapat menjadi modal dalam meraih simpati ketika berdakwah.
2. Memiliki kemampuan luar biasa tidak menjadikan Nabi Idris sombong atau lalai.
Sebaliknya, ia menggunakan kepandaian dan kelebihannya sebagai sarana
menegakkan kebenaran. Inilah yang membuatnya sangat dicintai oleh Allah.
3. Kesalehan dan kebaikan hati Nabi Idris telah membuat Malaikat Izrail ingin bertemu
dengan Nabi Idris, Karena kesalehan serta kebaikan hatinya itu pula, permintaannya
untuk merasakan nyawanya dicabut, melihat neraka dan melihat surga dikabulkan
oleh Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai