Anda di halaman 1dari 9

Top of Form

Bottom of Form

Lusa

Iqra’

Anatomi

Bayi dan Balita

Ginekologi

Gizi

KB

Kehamilan

Kesehatan Anak

Kesehatan Reproduksi

Komunikasi dan Konseling

Neonatus

Nifas

Obstetri

Patologi
Persalinan

Menu

Lusa

Iqra’

Anatomi

Bayi dan Balita

Ginekologi

Gizi

KB

Kehamilan

Kesehatan Anak

Kesehatan Reproduksi

Komunikasi dan Konseling

Neonatus

Nifas

Obstetri

Patologi

Persalinan

Home Obstetri Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis Gravidarum)

Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis Gravidarum)

Posted By: Lusa Rochmawation: 1 April 2013In: Obstetri, Patologi


Hiperemesis gravidarum merupakan kejadian mual dan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu
aktivitas ibu hamil. Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada awal kehamilan antara umur kehamilan
8-12 minggu. Hiperemesis gravidarum apabila tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan
komplikasi bahkan kematian ibu dan janin. Prevalensi hiperemesis gravidarum antara 1-3 % atau 5-20
kasus per 1000 kehamilan (Simpson et.al, 2001).

Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan selama masa hamil karena intensitasnya
melebihi muntah normal dan berlangsung selama kehamilan trimester pertama (Varney,2006).

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil hingga mengganggu
aktivitas. Batasan mual dikatakan lebih dari 10 kali muntah dengan penurunan keadaan umum ibu.

Hiperemesis gravidarum adalah gejala mual muntah pada ibu hamil trimester pertama yang terjadi
setiap saat (Wiknjosastro,2007).

Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Penyebab hiperemesis gravidarum belum pasti, diduga karena faktor hormonal, neurologis, metabolik,
psikologis, keracunan, faktor endokrin, paritas, riwayat kehamilan mola dan kembar.

Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum

Peningkatan kadar esterogen dapat menyebabkan mual pada trimester pertama. Apabila mual muntah
terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat, dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Sehingga oksidasi lemak tidak sempurna, dan terjadi ketosis dengan tertimbunnya
asam aseto-asetik, asam hidroksida dan aseton darah.
Mual dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
klorida darah turun. Dehidrasi juga menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang.

Selain terjadi dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, terjadi pula robekan pada selaput lendir
esofagus dan lambung (sindroma molarry-weiss) yang berakibat perdarahan gastrointestinal
(Mansjoer,2000).

Tingkatan dan Gejala Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu

Hiperemesis gravidarum tingkat I

Hiperemesis gravidarum tingkat II

Hiperemesis gravidarum tingkat III

Hiperemesis gravidarum tingkat I

Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah, nafsu makan menurun; berat badan
menurun; nyeri epigastrium; penurunan tekanan darah sistolik; lidah kering; turgor kulit kurang; dan
mata cekung.

Hiperemesis gravidarum tingkat II

Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti: mual muntah hebat; keadaan umum
lemah; apatis; nadi cepat dan kecil; lidah kering dan kotor; suhu badan meningkat (dehidrasi); mata
cekung dan ikterik ringan; oliguria dan konstipasi; nafas bau aseton dan aseton dalam urin.

Hiperemesis gravidarum tingkat III

Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti: keadaan umum jelek; mual muntah
berhenti; kesadaran menurun (somnolen hingga koma); nadi kecil, cepat dan halus; suhu badan
meningkat; dehidrasi hebat; tekanan darah turun sekali; ikterus dan terjadi komplikasi fatal ensefalopati
Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).

Komplikasi Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan pada organ tubuh,
diantaranya kelainan organ hepar, jantung, otak dan ginjal. Adapun kelainan organ pada hepar
menyebabkan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis; pada jantung menyebabkan jantung
atrofi, kecil dan biasa; pada otak menyebabkan perdarahan bercak dan pada ginjal menyebabkan pucat,
degenerasi lemak pada tubuli kontroli.

Penanganan Hiperemesis Gravidarum

Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai dengan emesis
gravidarum;

Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar terjadi adaptasi aliran darah menuju
susunan saraf pusat;
Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan yang
merangsang muntah;

Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;

Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan, menghilangkan masalah
dan konflik;

Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi sampai mual muntah berkurang; penambahan cairan (glukosa
5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium dan vitamin apabila diperlukan); terminasi kehamilan
apabila kondisi memburuk.

Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati (SGOT, SGPT,
alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K, glukosa, kreatinin, asam urat; serta
USG untuk menghindari kehamilan mola.

Referensi

Ayu, Ida. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC. Hlm 41-53.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 195-197.
Anonim. 2006. Hyperemesis Gravidarum.
americanpregnancy.org/pregnancyhealth/hyperemesisgravidarum.html Diunduh 2 Desember 2012,
Pukul 22.20 WIB.
Meti, 2010. Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Rawat Inap
Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan. meti-
de0rentz.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-pada-ny-w-dengan.html Diunduh 2 Desember
2012, Pukul 22.17 WIB.
Rahmawati, Nur. 2012. Makalah Journal Reading. Hiperemesis Gravidarum
mhs.blog.ui.ac.id/aryanti.wardiyah/wp-content/blogs.dir/14235/files/2012/03/Stigma-pada-
Hiperemesis-Gravidarum.pdf Diunduh 2 Desember 2012, Pukul 20.47 WIB.
Image, rightatrium.tumblr.com.

Bagikan ini:

WhatsApp

Surat elektronik
Tanda Bahaya Trimester I

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan
bahaya.( Uswhaya,2009:3) Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis.
Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya…

Diagnosis Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan
tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari
konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40
minggu.…
Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil

Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat membuat keluarga menjadi bahagia.
Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting untuk
menentukan kualitas anak. Oleh karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi.
Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun…

About the author

Lusa Rochmawati

Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, juga seorang
praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang berkumpul bersama keluarga serta
menulis di lusa.afkar.id.

Terpopuler

Manajemen Aktif Kala III

Kala IV

Menentukan Usia Kehamilan

Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas


Infeksi Masa Nifas dan Penanganannya

Imunisasi TT (Tetanus Toksoid) Pada Ibu Hamil

Persalinan Lama (Partus lama)

Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis Gravidarum)

Genetalia Interna Wanita

Perdarahan Post Partum (Perdarahan Pasca Persalinan)

Obstetri

Kehamilan Ektopik (Ectopic Pregnancy)

Abortus

Kehamilan Mola Hidatidosa (Mola Hydatidosa)

Hipertensi Dalam Kehamilan

Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis Gravidarum)

Patologi

Ketuban Pecah Dini (KPD)

Infeksi Masa Nifas dan Penanganannya

Kehamilan Ektopik (Ectopic Pregnancy)

Kehamilan Mola Hidatidosa (Mola Hydatidosa)

Hipertensi Dalam Kehamilan

Abortus

Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis Gravidarum)


Leukorea (Fluor Albus / White Discharge / Keputihan)

Plasenta Previa

Lainnya

Proses Komunikasi

Pil Keluarga Berencana (Oral Contraceptives Pill)

Perubahan Sistem Reproduksi Pada Ibu Hamil

Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) (Bagian 1)

Panggul Wanita (Bagian 3)

© 2019 Lusa Afkar | Sitemap

Desktop VersionMobile Version

Top of Form

Kirim ke Alamat Surat ElektronikNama Anda Alamat Surel Anda


Kirim Surat Elektronik
Batal

Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!

Cek surel gagal, silahkan coba kembali

Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.

Bottom of Form

Anda mungkin juga menyukai