makanan dan bagian dari kegitan instalasi gizi atau unit pelayanan gizi di Rumah
kerja sama dalam rangka menunjang penyelenggaraan di Rumah Sakit. Setelah itu
pihak Rumah Sakit membentuk satu tim khusus untuk menyeleksi catering yang
sudah terdaftar dan menetukan pihak catering yang akan dipilih berdasarkan
2. Syarat-syarat catering
14
15
3. Cara pelaksanaan
a. Setelah pihak catering MOU dengan pihak Rumah Sakit maka pihak
4. Pengawasan
meliputi uji (organoleptik) baik makanan biasa maupun makanan diit.Setelah itu
3) Perlu dilakukan suatu pengawasa agar sesuai dengan standart menu dan
standart porsi
dimulai sejak bulan april 2012. Sebelum dimulainya menggunakan system out-
tugas ahli gizi dan perawat yang ada di RSUD Sleman sehingga untuk
16
menanggulangi adanya perangkapan tugas ahli gizi dan perawat tersebut maka
sourcing, RSUD Sleman bekerja sama dengan pihak catering VIDI dalam
pihak rumah sakit untuk saat ini kontrak dengan pihak catering berlangsung
selama 1 tahun.
makanan siap saji, yang dilakukan oleh pramusaji sesuai dengan standart porsi
makanan mulai dari kesesuaian menu,standart porsi dan diet, alat makan, sampai
kebersihan makanan dan tempat makannya yang dilakukan oleh Ahli Gizi RSUD
Pemorsian
Pengecekan
Pendistribusian
Penyajian ke
pasien
sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan
Syarat Distribusi:
pemorsian meliputi meja stainless yang dimana hasil pengolahan dipisah sesuai
dengan jenis masakan dan jenis makanan diet,serta tempat penyaluran makanan.
makanan pasien untuk mengetahui jumlah pasien yang mendapat makanan Untuk
meliputi standar porsi, kelengkapanan kebersihan, kesesuaian menu dan diet pada
dibagi dalam 5 waktu makan yaitu makan pagi, snack pagi, makan siang, snack
sore dan makan sore. Bila ada snack malam maka pembagian snack malam
atau snack pada diet tertentu lainnya. Jadwal pendistribusian makanan dapat
sakit perencanaan menu merupakan kegiatan penyusunan menu yang akan diolah
untuk memenuhi selera konsumen atau pasien dan kebutuhan zat gizi yang
memenuhi prinsip gizi seimbang dan prinsip diet pasien. Dengan hasil tersedianya
siklus menu sesuai dengan klasifikasi pelayanan yang ada di rumah sakit,
misalnya 10 hari/seminggu.
tanggal sampai ke 31 pada bulan tertentu.Siklus menu ini telah dibuat oleh pihak
dengan melayani makan pasien dan snack bagi karyawan yang membutuhkan
ekstra makanan tambahan.Jenis makanan pasien yang dilayani makanan diet dan
non diet.Menu makan pagi dan makan sore untuk pasien kelas Paviliun, I , II dan
III mendapatkan pembagian lauk yang sama, yaitu 1 lauk hewani dan 1 lauk
20
nabati. Sedangkan untuk menu makan siang pada pasien kelas Pav terdapat 2 lauk
hewani dan 1 nabati, pasien kelas I, II dan III mendapat 1 lauk nabati dan 1 lauk.
Sedangkan pada buah kelas Pav, I, II mendapatkan 2 kali yaitu pada siang dan
sore, sedangkan untuk kelas III mendapatkan 1 kali pada makan siang. Pada
pembagian snack untuk kelas Pav dan I mendapatkan 2 kali yaitu pada pukul
10.00 dan 15.00 wib, untuk kelas II mendapatkan 1 kali yaitu pada pukul 10.00,
dan untuk kelas III tidak mendapatkan snack Hal ini telah sesuai dengan standar
sistem pelayanan Gizi dengan kualitas yang baik, memperhatikan berbagai aspek
Gizi dan keluhan sakit pasien, serta mengembangkan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh berupa pemberian makan pada pasien rawat inap untuk meningkatkan
dikelola oleh Cipta Sarina Vidi yaitu pihak out sourching yang bekerja sama
kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi klien atau
C. Sumber Biaya
anggaran biaya berasal dari Badan Layanan Umum Daerah Kabupaten Sleman.
Sehingga seluruh biaya dari Instalasi Gizi berasal dari Badan Layanan Umum
Daerah Kabupaten Sleman Sedangkan untuk biaya over load (air, listrik, telfon)
1. Inventaris alat
Investaris alat yang dimiliki oleh RSUD Sleman terdiri dari alat infeksius
dan non infeksius yang digunakan untuk membedakan alat yang diberikan ke
pasien.
22
hygiene sanitasi alat makan pasien dengan membedakan plato untuk pasien
infeksi dan non infeksi, termasuk pencuciannya. Hal yang sama juga
dilakukan terhadap troli serta uji kualitas air yang dilakukan setiap tiga
bulan sekali untuk mendeteksi adanya mikroba pada air. Pencucian alat
makan dilengkapi dengn air panas untuk mensterilkan kuman atau bakteri
dari alat makan yang dilakukan saat bilasan terak hir proses pencucian.
1) Membersihkan kotoran yang ada didalam alat makan pasien (piring, plato,
gelas, sendok)
R.Rapat
R. Gudang Bahan
Makanan Kering
Dilihat dari gambar lay – out dapur tersebut dapat dikatakan lay – out dapur
masih kurang sesuai karena hal ini bisa di lihat pada saat makanan datang masih
terlihat melewati tempat pencucian alat makan jadi kontaminasi sangat mungkin
terjadi. Selain itu pada saat pendistribusian ahli gizi masih harus melewati pintu
Sehingga kami membuat sebuah rekomendasi lay out dapur yang kami
rasa bisa efektif dan efisien saat terjadinya proses penyelenggaraan makanan
27
IN
3
1 9
11
11
8
1
2
4 OUT 10
7
5
6
Keterangan :
1. R. Admin 4. R. BM kering 7. R. Loker 10. Meja Alat-alat
2. R. rapat 5. Toilet 8. Lemari es 11. R. pengecekan
3. R. Instalasi gizi 6. Gudang 9. Meja BM jadi
Gambar 5. Lay- out dapur versi mahasiswa