Anda di halaman 1dari 8

Lporan Mata Kuliah Analisis Kestabilan Lereng

ANALISIS SIMULASI LERENG MENGGUNAKAN SOFTWARE SLIDE

Disusun oleh :

MUHAMMAD AGIL PRASETYO


270110160002
Kelas A

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Kestabilan lereng sangat erat kaitannya dengan longsor atau gerakan tanah yang
merupakan proses perpindahan massa tanah secara alami dari tempat yang tinggi ke tempat yang
lebih rendah. Pergerakan tanah ini terjadi karena perubahan keseimbangan daya dukung tanah dan
akan berhenti setelah mencapai keseimbangan baru. Longsoran umumnya terjadi jika tanah sudah
tidak mampu menahan berat lapisan tanah di atasnya karena ada penambahan beban pada
permukaan lereng dan berkurangnya daya ikat antara butiran tanah relief.

Cara analisis kestabilan lereng banyak dikenal, tetapi secara garis besar dapat dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu: cara pengamatan visual, cara komputasi dan cara grafik (Pangular,
1985, dalam Dzufialdi, 2009) sebagai berikut:

 Cara pengamatan visual adalah cara dengan mengamati langsung di lapangan dengan
membandingkan kondisi lereng yang bergerak atau diperkirakan bergerak dan yang yang
tidak, cara ini memperkirakan lereng labil maupun stabil dengan memanfaatkan
pengalaman di lapangan (Pangular, 1985, dalam Dzufialdi 2009). Cara ini kurang teliti,
tergantung dari pengalaman seseorang.
 Cara komputasi adalah dengan melakukan hitungan berdasarkan rumus seperti Fellenius,
Bishop, Janbu, Sarma, Bishop modified dan lain-lain.
 Cara grafik adalah dengan menggunakan grafik yang sudah standar (Taylor, Hoek & Bray,
Janbu, Cousins dan Morganstren). Cara ini dilakukan untuk material homogen dengan
struktur sederhana. Material yang heterogen (terdiri atas berbagai lapisan) dapat didekati
dengan penggunaan rumus (cara komputasi).

Dalam menentukan kestabilan lereng, dikenal istilah Faktor Keamanan (Safety Factor),
yang merupakan perbandingan antara gaya-gaya yang menahan, terhadap gaya-gaya yang
menggerakkan tanah tersebut. Bila Faktor Keamanan lebih tinggi dari satu, umumnya lereng
tersebut dianggap stabil. Kemantapan suatu lereng dinyatakan dengan “Faktor Keamanan (FS)”,
yang merupakan perbandingan antara besarnya gaya penahan dengan gaya penggerak longsoran.

Kestabilan lereng tergantung pada gaya penggerak dan gaya penahan yang bekerja pada
bidang gelincir tersebut. Gaya penahan (resisting force) adalah gaya yang menahan agar tidak
terjadi longsoran, sedangkan gaya penggerak (driving force) adalah gaya yang menyebabkan
terjadinya longsoran. Perbandingan antara gaya-gaya penahan terhadap gaya-gaya yang
menggerakkan tanah inilah yang disebut dengan Faktor Keamanan (FK) lereng penambangan.
Secara sistematis faktor keamanan suatu lereng dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut
(Bowles, 1989, dalam Dzufialdi, 2009):

Rocsience Slide adalah salah satu perangkat lunak geoteknik yang mempunyai spesialisasi
sebagai software perhitungan kestabilan lereng. Pada dasarnya Rocscience Slide adalah salah satu
program di dalam paket perhitungan geoteknik Rocscience yang terdiri dari Swedge, Roclab,
Phase2, RocPlane, Unwedge, dan RocData. Secara umum langkah analisis kestabilan lereng
dengan Rocscience Slide adalah pemodelan, identifikasi metode dan parameter perhitungan,
identifikasi material, penentuan bidang gelincir, running/kalkulasi, dan interpretasi nilai FS
dengan software komplemen Slide bernama Slide Interpret. Rocscience Slide banyak digunakan
di industri khususnya pertambangan dan konstruksi khususnya tanggul, bendungan, dan lereng
pada sisi jalan.
BAB II
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Tahap awal
dimulai dengan mengumpulkan data 2 bor Logplot yang telah di buat sebelumnya dan telah di
korelasi dan mengumpulkan data pelengkap lainnya, seperti data UCS, phi, unit weight, dll. Tahap
selanjutnya adalah mengolah data-data tersebut dan menginterpetasikan data-data tersebut dengan
menggunakan perangkat lunak Rocscience Slide 6.0.

Di Slide 6.0 menggunakan metote Bhisop dimana Metode Bishop adalah Metode yang
diperkenalkan oleh A.W. Metode Bishop dipakai untuk menganalisis permukaan gelincir (slip
surface) yang berbentuk lingkaran. Metode ini menganggap bahwa gaya-gaya yang bekerja pada
irisan mempunyai resultan nol pada arah vertikal (Rajagukguk dkk, 2014 dalam mahardika, 2017).

Lokasi penelitian berada di Katanjung yang berada di wilayah kecamatan Kapuas Hulu,
dimana lokasi ini menjadi lokasi bor yang kemudian di masukkan datanya ke software Logplot
sebelumnya.
BAB III
HASIL PENELITIAN
BAB IV
HASIL ANALISIS
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Zakaria, Zufialdi. 2009. ANALISIS KESTABILAN LERENG. Laboratorium Geologi Tektik,


Program Studi Teknik Geologi – Fakultas Teknik Geologi: Unpad.

Mahardika, Sony, dkk. 2017. ANALISIS KESTABILAN LERENG HIGH WALL


BERDASARKAN NILAI FAKTOR KEAMANAN DENGAN METODE BHISOP
SIMPLIFIED PADA PIT S12GN PT. KITADIN EMBALUTE SITE, KECAMATAN
TENGGARONG SEBERANG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR. Teknik pertambangan, Fakultas Teknik: Universitas Mulawarman,
Samarinda.

Swana, Galih W., Muslim, Dicky., Sophian, Irvan. 2012. DESAIN LERENG FINAL DENGAN
METODE RMR, SMR, DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG: PADA TAMBANG
BATUBARA TERBUKA, DI KABUPATEN TANAH LAUT, PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN. Program Studi Teknik Geologi – Fakultas Teknik Geologi: Unpad.

Ali, Rinal Khaidar., dkk. 2017. ANALISIS PENINGKATAN FAKTOR KEAMANAN LERENG
PADA AREAL BEKAS TAMBANG PASIR DAN BATU DI DESA NGABLAK,
KECAMATAN CLUWAK, KABUPATEN PATI. Dapartemen Teknik Geologi, Fakultas
Teknik: Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai