Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

BAB III
PENGUJIAN KEKUATAN KEJUT

3.1 Tujuan Pengujian


1. Mengetahui daya tahan suatu logam terhadap beban impact yang menyebabkan
terjadinya patahan.
2. Mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap kekuatan kejut logam.
3. Mengetahui cara pengujian kekuatan kejut.

3.2 Definisi Kekuatan Kejut


Kekuatan kejut adalah kapasitas material untuk menahan atau menyerap energi kejutan
sebelum patah. Biasanya istilah kekuatan digunakan untuk menjelaskan dari suatu material
pada saat menahan beban kejut.
Teknik pengujian impact digunakan untuk mengukur parameter dalam menilai material
tersebut ulet atau rapuh. Pengujian impact yang biasa digunakan yaitu Charpy dan Izod
.
3.3 Pelaksanaan Pengujian
3.3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
a. Spesifikasi Alat yang Digunakan
1. Charpy Impact Testing Machine.
Digunakan untuk mengukur kekuatan kejut.
 Berat Pendulum : 50 kgf
 Radius lengan : 800 mm
 Sudut lengan : 150°
 Sample specification : 10 x 10 x 55 mm

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

1
2

Gambar 3.1 Charpy impact testing machine

Keterangan Gambar:
1. Jarum Skala
2. Tablet Pengontrol
3. Pelindung
4. Pendulum

2. Dapur Listrik
Dapur ini digunakan untuk proses pemanasan (heating), penahanan
(holding), dan pendinginan (cooling) dalam dapur. Seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.
 Merk : OPENBAU HOFMANN
 Tipe : E / 90
 Voltage : 220 volt
 Daya : 3,3 kW
 Suhu maks. : 1100°C
 Buatan : Austria

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

Gambar 3.2 Dapur listrik

3. Tang Penjepit
Digunakan untuk mengambil benda uji dari dapur listrik pada proses
perlakuan panas. Seperti ditunjukkan pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Tang penjepit

4. Bak Pendingin
Digunakan sebagai tempat media pendingin spesimen pada perlakan panas.

Gambar 3.4 Bak pendingin

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

5. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu holding. Seperti ditunjukkan pada
gambar 3.5.

Gambar 3.5 Stopwatch

6. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada
gambar 3.6.

Gambar 3.6 Jangka sorong

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

7. Kertas Gosok
Digunakan untuk membersihkan spesimen dari terak dan kotoran.

Gambar 3.7 Kertas gosok

8. Penggaris
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen.

Gambar 3.8 Penggaris

b. Komposisi Kimia Spesimen


Spesimen yang digunakan pada pengujian ini adalah Baja Bohler Spesial K.
Komposisi dari bahannya adalah:
C : 2.0%
Cr : 12%
Mn : 0.3%
Si : 0.2%

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

c. Pergeseran Titik Eutectoid

Tabel 3.1
Komposisi Kimia Spesimen
Komposisi
% Paduan Suhu Eutectoid %C
bahan
Cr 12% 840°C 0.375%
Mn 0.3% 727°C 0.73%
Si 0.2% 755°C 0.72%

Temperatur Eutectoid
∑(𝑇𝑐.%𝐶)
TC = ........................................................................................ (3-1)
%𝐶
(840 𝑥 0.375)+ (727 𝑥 0.73)+ (755 𝑥 0.72) 1389.31
TC = = = 761.26°C
0.375+0.73+ 0.72 1.825

Kadar Karbon Eutectoid


∑(𝑇𝑐.%𝐶)
%C= ...................................................................................... (3-2)
𝑇𝑐
(840 𝑥 0,375)+ (727 𝑥 0,75)+ (755 𝑥 0,72) 1403,85
%C= = = 0,598 %
840+727+755 2322

Gambar 3.9 Pergeseran titik eutectoid

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

d. Bentuk dan Dimensi Spesimen


(Terlampir)

3.3.2 Prosedur Pengujian


1. Spesimen dipanaskan dan di-holding dengan suhu dan waktu tertentu.
2. Spesimen dipindahkan dari dapur listrik untuk proses pendinginan pada media
tertentu.
3. Spesimen dibersihkan dari kotoran dan terak.
4. Dilakukan pengujian sebagai berikut:
 Nyalakan power pada kontrol panel listrik.
 Tempatkan spesimen pada dudukan spesimen.
 Tekan icon up pada tablet.
 Lalu tekan icon pin pada tablet.
 Sejajarkan spesimen menggunakan kalibrator spesimen agar posisinya center.
 Sebelum memberi impact pada spesimen pastikan posisi spesimen sudah center.
 Tekan icon impact pada tablet.
 Setelah melakukan impact print hasil data pengujian.
 Simpan hasil data pengujian untuk di analisa.

3.4 Pengolahan Data


3.4.1 Data Kelompok Pengujian Kekuatan Kejut
1. Spesimen tanpa perlakuan
R = 800 mm
W = 50 kgf
F0 = 800 mm2
A0 = 137.9 J
β 0 = 150o
α0 = 0o
a. Energi yang diperlukan secara ideal
A0 = W x R x {cos β° – cos α °} .......................................................... (3-3)
137.9 = 50 kgf x 800mm x {cos 150o – cos α °}
137.9 𝐽
cos α ° = + cos 150 o
40000
= 0.00345 + (-0.87)
= -0.867

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

α = arc cos (-0.867)


= 149.60o
b. Kerugian energi pada alat
F = W x R x {cos (150° - α0°) – cos β°}............................................. (3-4)
= 50 kgf x 800 mm x { cos (150° - 0°) – cos 150°}
= 40000 kgf.mm x (cos 150° – cos 150°)
= 40000 kgf.mm x {-0.87 – (-0.87)}
= 40000 kgf.mm x (0)
=0
c. Energi aktual yang diperlukan
A = A0 – F ........................................................................................... (3-5)
= 137.9 J – 0 = 137.9 J
d. Energi yang diperlukan untuk mematahkan spesimen tiap satuan luas
penampang
Ak = A / F0 ............................................................................................ (3-6)
137.9 J
= 800 𝑚𝑚2 = 0.17238 J/mm2

2. Spesimen dengan perlakuan 800°C, di-holding 60’ dan pendinginan air


R = 800 mm
W = 50 kgf
F0 = 800 mm2
A0 = 96.46 J
β 0 = 150o
α0 = 0o
a. Energi yang diperlukan secara ideal
A0 = W x R x {cos β° – cos α °} .......................................................... (3-3)
96.46 J = 50 kgf x 800mm x {cos 150o – cos α °}
96.46 𝐽
cos α ° = + cos 150 o
40000

= 0.00242 + (-0.87)
= -0.867
α = arc cos (-0.867)
= 149.72o
b. Kerugian energi pada alat
F = W x R x {cos (150° - α0°) – cos β°}............................................. (3-4)
= 50 kgf x 800 mm x { cos (150° - 0°) – cos 150°}

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

= 40000 kgf.mm x (cos 150° – cos 150°)


= 40000 kgf.mm x {-0.87 – (-0.87)}
= 40000 kgf.mm x (0)
=0
c. Energi aktual yang diperlukan
A = A0 – F ........................................................................................... (3-5)
= 96.46 J – 0 = 96.46 J
d. Energi yang diperlukan untuk mematahkan spesimen tiap satuan luas
penampang
Ak = A / F0 ............................................................................................ (3-6)
96.46 J
= 800 𝑚𝑚2 = 0.12057 J/mm2

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
3.5 Pembahasan
Kelompok 08

Data Kelompok

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Grafik 3.1 Diagram Hubungan Energi Patah spesimen Tanpa Perlakuan dan Perlakuan panas pada suhu 800°C selama
60 menit
menit dan dengan pendinginan air garam.
Pengujian Kekuatan Kejut
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

Diagram diatas menjelaskan perbandingan nilai ketangguhan antara dan spesimen


tanpa perlakuan dan spesimen yang diberi perlakuan panas pada suhu 800°C selama 60
menit dan dengan pendinginan air. Dari diagram didapatkan nilai energi patah pada
spesimen tanpa perlakuan sebesar 137.9 J dan memiliki sudut akhir 149.60°, sedangkan
nilai energi patah pada spesimen yang diberi perlakuan panas pada suhu 800°C selama
60 menit dan dengan pendinginan air sebesar 96.46 J dan memiliki sudut akhir 149.72°.
Dari penjelasan tersebut nilai dan diagram energi patah dari spesimen tanpa perlakuan
dan spesimen yang diberi perlakuan panas pada suhu 800°C selama 60 menit dan
dengan pendinginan air ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Kekuatan
kejut adalah kapasitas material untuk menahan atau menyerap energi kejutan sebelum
patah. Biasanya istilah kekuatan digunakan untuk menjelaskan dari suatu material pada
saat menahan beban kejut. Nilai dari ketangguhan spesimen tanpa perlakuan, lebih besar
dari pada nilai ketangguhan spesimen yang mengalami perlakuan panas pada suhu
800°C selama 60 menit dan dengan pendinginan air.
Faktor perlakuan panas atau heat treatment pada spesimen menjadi salah satu
penyebab spesimen tanpa perlakuan mempunyai kekuatan kejut yang lebih baik
dibandingkan dengan spesimen yang diberi perlakuan panas pada suhu 800°C selama
60 menit dan dengan pendinginan air. Spesimen yang diberi perlakuan memiliki
kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesimen tanpa perlakuan. Hal itu
disebabkan karena pendinginan yang cepat yaitu menggunakan media air akan
menghasilkan fasa martensit yang bersifat keras dan getas lebih banyak dibandingkan
dengan spesimen tanpa perlakuan. Kekerasan yang lebih tinggi membuat spesimen yang
diberi perlakuan menjadi getas, sedangkan spesimen tanpa perlakuan bersifat ulet. Hal
itu mengakibatkan kekuatan kejut spesimen yang diberi perlakuan lebih rendah
dibandingkan spesimen yang tanpa perlakuan karena spesimen yang getas
ketangguhannya lebih rendah dibandingkan dengan spesimen yang ulet.

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019
Kelompok 08 Pengujian Kekuatan Kejut

3.6 Kesimpulan dan Saran


3.6.1 Kesimpulan
1. Sifat mekanik bahan dipengaruhi oleh perlakuan panas sehingga antar spesimen
memiliki kekuatan kejut yang berbeda-beda.
2. Pada hasil pengujian spesimen yang diberi perlakuan panas pada suhu 800°C
selama 60 menit dan dengan pendinginan air memiliki energi patah yang lebih
rendah dibandingkan dengan spesimen tanpa perlakuan dikarenakan pada spesimen
yang diberi perlakuan memiliki kekerasan lebih tinggi sehingga kekuatan kejutnya
rendah.
3. Spesimen yang diberi perlakuan panas menghasilkan fasa martensit yang bersifat
keras dan getas, sedangkan spesimen tanpa perlakuan akan bersifat lebih ulet dan
dapat menyerap lebih banyak energi daripada spesimen yang memiliki sifat keras
dan getas.

3.6.2 Saran
1. Untuk Laboratorium Pengujian Bahan, sebaiknya lebih memperhatikan fasilitas
seperti kursi.
2. Untuk asisten sudah cukup baik dalam menjelaskan mengenai pembahasan materi.
3. Praktikan selalu memperhatikan timeline agar tidak ada yang melewati deadline dan
semua laporan bisa dipersiapkan dengan baik. Sebaiknya praktikan selalu menjaga
komunikasi dengan asisten agar sesuatu yang dibingungkan bisa diselesaikan
bersama.

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


Laporan Semester Ganjil 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai