terdiri dari atas tiga tahapan yakni analisis terhadap kurikulum, analisis terhadap sumber belajar, serta penentuan
jenis serta judul bahan ajar.
1. Langkah pertama ,Menganalisis Kurikulum kita meski mempelajari lima hal sebagai berikut : Pertama.Standar kompentensi ,yakni kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap ,pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap semester. Kedua, Kompetensi dasar ,yakni sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. Ketiga, Indikator ketercapaian hasil belajar. Indikator adalah rumusan kompetensi yang spesifik ,yang dapat dijadikan acuan kriteria penilai dalam menentukan kompeten tidaknya seseorang. Keempat,materi pokok ,yakni sejumlah informasi utama ,pengetahuan ,keterampilan,atau nilai yang disusun sedemikian rupa oleh pendidik agar peserta didik mengusai kompetensi yang telah ditetapkan. Kelima,Pengalaman belajar,yakni suatu aktivitas yang didesain oleh pendidik supaya dilakukan oleh para perta didik agar mereaka mengusai kompetensi yang telah ditentuakn melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan. Itulah lima komponen utama yang harus kita pahami sebelum kita melakukan analisis kurikum. Kemudian ,jika kita sudah sampai pada analisis pengalaman belajar ( yang telah dilakukan oleh peserta didik) tersebut, maka proses akhir masih pada tahap pertama,adalah membuat Matriksnya.Matrik analisis kebutuhan bahan ajar berisi sejumlah kolom yang terdiri atas kompetensi dasar, indikator ,materi pokok, pengalaman belajar, dan jenis bahan ajar. 2. Langkah kedua ,Menganalisis Sumber belajar Adapun kriteria sumber belajar dilakukan berdasarkan Ketersediaan,Kesesuaian dan kemudahaan dalam memanfaatkannya.Caranya adalah dengan menginventarisasikan ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.
3. Langkah ketiga,Memilih dan menemukan bahan ajar.
Berkaitan dengan pemilihan bahan ajar ,ada tiga prinsip yang dapat dijadikan pedoman.[3] o Pertama,Prinsip relevansi. o Kedua Prinsip Kontensitensi o Ketiga, Prinsip kecukupan.
Guru juga harus Memahami Kriteria Pemilihan Sumber Belajar
Untuk memudahkan proses dalam pemilihan sumber belajar ,ada dua kriteria yang bisa kita gunakan dalam pemilihan sumber belajar,yaitu sebagai berikut : 1. Kriteria Umum : a. Ekonomis,Artinya ssumber belajar tidak mahal. b. Praktis dan sederhana ,artinya sumber belajar tidak memerlukan layanan atau pengadaan sampingan yang sulit dan langka. c. Mudah diperoleh artinya,sumber belajar dekat dan mudah dicari. d. Fleksibel ,artinya sumber belajar bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan pembelajaran. 2. Kriteria Khusus: a. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar. b. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. c. Sumber belajar untuk penelitian. d. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. e. Sumber belajar untuk presentasi.
Stage selanjutnya guru menyusun peta bahan ajar
Menurut Diknas (2004), paling tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar ,yakni : 1. Untuk mengetahui jumlah bahan ajra yang harus ditulis . 2. Mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar. 3. Menentukan sifat bahan ajar ( Dependent dan indefendent ). Memahami Struktur Bahan Ajar. Terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajar,yaitu Judul ,petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latiahn, tugas atau langkah kerja dan penilaian. 1. Struktur Bahan Ajar cetak 2. Struktur Bahan Ajar Model/Maket 3. Struktur Bahan Ajar Audio 4. Struktur Bahan Ajar Audiovisual 5. Struktur Bahan Ajar Interaktif 6. Struktur Bahan Ajar Lingkungan E. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Yang Perlu Dipahami 1. Teknik penyusunan bahan ajar cetak: a. Judul atau materi yang disajikan harus berintikan kompentensi dasar atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik. b. Untuk menyusun bahan cetak ,ada enam hal yang harus dimengerti (Steffe dan Ballstedt dalam Diknas ,2004),yaitu: 1. Susunan tampilan harus jelas dan menarik. 2. Bahasa yang mudah. 3. Mampu menguji pemahaman. 4. Adanya stimulan. 5. Kemudahan dibaca. 6. Materi intruksional.