TUGAS KHUSUS
A. Landasan Teori
1. Lean Manufacturing
a. Pengertian Lean Manufacturing
Lean manufacturing adalah sebuah cara berpikir, filosofi, metode
atau strategi manajemen untuk meningkatkan efisiensi di lini manufaktur
atau produksi. Metode ini diadaptasi dari Toyota Production System
(TPS). Tujuan utama lean manufacturing adalah memaksimalkan nilai
(value) bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan
dengan menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah
(waste). Implementasi Lean Manufacturing dilakukan secara terus-
menerus untuk menciptakan perbaikan pada proses dan inovasi pada
perusahaan, sehingga perusahaan tersebut melakukan apa yang
disebut continuous improvement (CI) untuk mencapai operational
excellence dan customer intimacy.
b. Tujuan Lean Manufacturing
Adapun tujuan dari Lean manufacturing adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas
Untuk tetap kompetitif di pasar saat ini, perusahaan harus
memahami keinginan pelanggan dan kebutuhan dan proses desain
untuk memenuhi keinginan dari pelanggan.
2) Mengurangi waktu
Mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dari awal sampai akhir adalah salah satu cara yang paling
efektif untuk menghilangkan kegiatan yang tidak perlu dilakukan
dalam melakukan produksi barang ataupun produk.
3) Mengurangi biaya
Meminimalkan biaya, perusahaan harus memproduksi hanya
untuk kebutuhan pelanggan. Overproduction meningkatkan
28
29
3) Meminimalisir inventory
Manufaktur menyiapkan inventory pada alur produksi untuk
mencegah kekurangan material ketika proses produksi berjalan, akan
tetapi inventory tersebut sebenarnya justru akan membuat perusahaan
mengalami kerugian yang tidak sedikit, hal ini dapat terjadi karena
inventory yang tidak sesuai akan membuat perusahaan menyiapkan
area dan hal tersebut juga membutuhkan tambahan biaya, serta
sumber daya yang lebih dari perhitungan awal. Penerapan lean
manufacturing, menganggap bahwa inventory adalah bagian dari
pemborosan, oleh karena itu melalui sistem serta metode ilmiah yang
dilakukan oleh lean adalah bagaimana cara mengurangi serta
menghilangkan inventory tersebut dengan menciptakan alur produksi
yang lancar.
4) Peningkatan serta pemerataan skill karyawan
Penerapan lean manufacturing juga melihat segi
pengembangan sumber daya. Hal ini memang harus dilakukan untuk
menciptakan flexibelitas serta stabilitas operasional. Melalui
keseimbangan setiap proses sehingga tidak tercipta penumpukan yang
mengakibatkan banyak permaslahan yang akan timbul, seperti
sulitnya mengidentifikasi permaslahan yang terjadi pada alur produksi
dikarenakan banyaknya penumpukan terjadi pada alur produksi.
Selain dari segi penumpukan terhadap proses produksi, pemerataan
kemampuan sumberdaya juga akan berdampak kepada pergantian jika
terjadi absensi dalam perusahaan.
5) Lingkungan kerja yang tertata dan rapih
Pondasi awal dalam penerapan lean pada perusahaan adalah
dengan menerapkan metode ataupun system 5S. Metode ini yang akan
menentukan langkah awal aktivitas kerja menjadi suasana yang baik
dalam mendeteksi terjadinya masalah serta tingkat keselamatan dan
kenyamanan bagi pekerja dalam menjalankan tugasnya.
31
Pemindahan NNVA
Mesin
3 cetakan ke tempat 7 3 √
Crane
pengecoran
Pengiriman
material recipts
4 3 1 ~ √ NVA
untuk pembuatan
base plate
Proses melting
Mesin
5 untuk membuat 360 2 √ VA
Tanur
adonan base plate
Melakukan proses
6 3 2 Kuas √ VA
coating
Melakukan proses
pengecekan suhu Alat cek
7 1 1 √ NVA
dan kapasitas suhu
adonan
Melakukan
Alat
pengujian
9 1 1 pengecek √ VA
komposisi adonan
suhu
base plate
Proses Penuangan
Mesin
10 logam cair 6 3 √ VA
Crane
kedalam lade
Proses penuangan
Mesin
11 logam cair 5 3 √ VA
Crane
kedalam cetakan
Menunggu logam
12 120 ~ ~ √ NNVA
cair mengeras
37
Melakukan proses
14 15 1 Gerinda √ VA
blasting
Mesin
Pengujian
15 8 1 Poly √ VA
komposisi kimia
Spec-M
Menyimpan
18 produk base plate ~ ~ ~ √ NVA
di gudang
Sumber : Pengumpulan Data
40
C. Pembahasan
1. Mengindentifikasi Waste
Berdasarkan data VSM PT Sinar Semesta, terdapat beberapa waste
yang mengakibatkan proses pembuatan produk base plate menjadi lebih
lama, dampak dari proses produksi yang lama, yaitu akan terjadi
keterlambatan pengiriman sehingga customer harus menunggu lebih lama
untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Berikut waste yang terdapat
pada proses produksi di PT Sinar Semesta :
a. Waste Waiting
Pemborosan yang paling banyak pada proses produksi base plate
sendiri adalah seperti menunggu, karena saat proses pemasakan baja akan
memerlukan waktu yang lama untuk menunggu adonan baja menjadi
masak, sehingga hal ini menjadi suatu hal yang mengambat berjalannya
proses produski
b. Waste Overproduction
Kelebihan produksi ini sendiri menjadi permasalahan yang terjadi
karena perusahaan ini sendiri menerapakan sistem buy to order sehingga
setiap produk di perusahaan harus menunggu giliran untuk dilakukan
proses produksi.
c. Waste Transportation
Perpindahan atau arus produksi yang menyebabkan pemborosan
waktu dalam proses pengaliran produksi pada suatu departemen.
d. Waste Inventory
Dalam proses penyimpanan bahan baku akan menyebabkan
terjadinya penumpukan bahan baku pada gudang, sehingga pandangan
mata menjadi terganggu, dan juga dalam proses mengambil bahan baku
mengalami kesulitan karena banyaknya bahan baku yang diletakan pada
gudang bahan baku.
2. Analisa Waste ddengan Menggunakan Fishbone Diagram
Pemborosan sendiri dapat di analisis menggunakan fishbone
diagram atau lebih dikenal dengan diagram ikan, diagram ini akan
memberikan analisis tentang permasalahan dan faktor-faktor yang
41
42