Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 4

SOAL MID

Dosen Pengampuh:

Ir. A. Taufik Arief, M.S.

Dibuat sebagai Tugas Mata Kuliah Ekstraksi Metalurgi pada


Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh:

Faqih Al Haque Fahmi (03021181520020)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIIWIJAYA

2018
Soal MID:
1. Apa yang dimaksud dengan ekstraktif metalurgi ? Jelaskan pembagiannya dan
jelaskan apa yang membedakan ketiganya ?
2. Jelaskan keterkaitan antara aspek mining, aspek processing mineral dan aspek
ilmu pengetahuan dengan ekstraktif metalurgi. Buat skema dan kriteria apa
yang mendasari keterkaitan tersebut?
3. Jelaskan apa saja ilmu pengetahuan yang mendukung dalam ekstraktif
metalurgi ? Dan apa peranan masing-masing ilmu pengetahuan tersebut dalam
proses peleburan logam?
4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang “geometalurgy” dan buat skema
keterkaitannya dengan ekstraksi metalurgi?
5. A. Sebutkan dan jelaaskan tahapan proses peleburan logam secara murni? Dan
apa fungsi dari tanur (furnace), flux, coke dan refraktory dalam proses
peleburan?
B. Dalam proses peleburan logam kita mengenal primary impiurities dan
secondary impiurities, jelaskan!
6. A. Apa yang dimaksud dengan diagram ellingham dan apa hubungannya
dengan proses peleburan?
B. Apa hubungan diagram ellingham dengan daftar periodik yang anda
ketahui?
C. Bia diketahui: rekasi suatu logam alumina (AlO3) dan magnesium oksida
(MgO) mana yang lebih stabil pada suatu 1.200o dan hitung berapa free gibbs
energi (ΔGO) dalam kaitannya dengan gas yang dihasilkan (Cu2) dan
pembentukan Cu2O (lihat diagram ellingham) bagaimana reaksi yang terjadi
antara : al dengan Cu2O dan reaksi antara Al2O3 dan magnesium oksida.
Gunakan diagram ellingham.
Jawaban:
1. Pengertian Ekstraksi Metalurgi
Yakni lmu yang mempelajari cara-cara pengambilan (ekstraksi) logam dari
bijih (ore = naturally occuring compounds) dan proses pemurniannya, sehingga
sesuai dengan syarat-syarat komersial. Secara umum pengertian ekstraksif
metalurgi merupakan suatu proses lanjutan pengolahan bahan galian dimana
konsentrat yg dihasilkan dilakukan pekerjaan metalurgi untuk mengeluarkan
/mendapatkan suatu logam dari persenyawaannya.
Pembagian ekstraktif metalurgi adalah sebagai berikut :
1. Pyrometalurgi
Suatu proses ekstraksi metalurgy yang menggunakan energi panas dengan
temperatur yang sangat tinggi hingga mencapai 2000 derajat celcius
Keuntungan pyrometalurgi :
Slag dapat dimanfaatkan sebagai material pengisi (land fill, pengeras jalan
(road aggregate), dan campuran beton ringan)
Kerugian pyrometalurgi :
1. Panas yang terasa oleh para pekerja yang ada di sekitar peralatan
2. Gas buangan yang mengandung racun (CO,NO2,SO2, dll)
3. Debu dan padatan yang berterbangan disekitar pabrik
4. Slag yang bisa mengotori dan merusak lahan

2. Hydrometalurgy
Proses ekstraksi pada temperature yang relative rendah dengan cara pelindian
oleh media cairan/ larutan kimia atau reagen organik untuk “menangkap”
logamnya.
Keuntunggan hydrometalurgy :
1. Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya dihancurkan menjadi ukuran
yang lebih kecil
2. Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggan bijih sekaligus sebagai
reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan
3. Polusi sampingan seperti pada pyrometalurgi (belerang oksida, arsenik (iii)
oksida, dan debu tungku) dapat dihindari
4. Untuk bijih kualitas rendah (low grade) lebih effisien
5. Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan
6. Suhu proses lebih rendah
7. Produk yang dihasilkan memiliki struktur nanometer dengan tingkat kemurnian
tinggi
Kerugian hydrometalurgy :
1. Pembuangan sisa reagen yang beracun (sianida, air raksa, dll)
2. Pembuangan ampas cair (liquid waste) yang mengandung metal berat yang
berbahaya
3. Pembuangan ampas padat (solid waste) yang mencemari badan air bebas
(sumur, sungai, danau, laut) bila tidak di proses dalam kolam pengendapan
4. Gas beracun yang timbul karena reaksi kimia (CO, SO2, NH3, CN, dll)
walaupun jumlahnya tidak banyak

3. Electrometalurgi
Proses ekstraksi yang melibatkan penerapan prinsip elektrokimia (antar lain
elektrolisis) untuk memperoleh logamnya., baik pada temperatur rendah
maupun temperature tinggi
Keuntungan electrometalurgy :
1. Suhu yang digunakan rendah
2. Hanya membutuhkan energi listrik
3. Bahan yang digunakan mudah didapatkan
Kerugian electrometalurgy :
Pemcemaran lingkungan pada saat membuangan sisa-sisa electroda dan electrolite
yang kadang kadang masih mengandung kadar logam berat dan kemasan yang
tinggi (ph rendah)

2. Keterkaitan aspek mining dengan ekstraksi metalurgi


Aspek mining menjadi suatu hal yang sangat penting dikarenakan
didalamnya termasuk kegiatan survey tinjau, eksplorasi dan eksploitasi. Dari
kegiatan survey tinjau dan eksplorasi, didapatkanlah jumlah cadangan, jenis
cadangan dan kadar cadangan. Jumlah cadangan menentukan apakah kegiatan
ekstraksi dapat kontinyu (supply bahan tambang terpenuhi), sedangkan jenis
cadangan (apakah cadangan primer, sekunder, atau tersier) dan kadar (low grade
deposit dan high grade deposit) akan menentukan metode penambangan dan
bagaimana cara penambangan. Untuk dilakukan ekstraksi atau peleburan maka
dipilihlah kadar yang tinggi (high grade deposit) dan jumlah yang besar.
Selain itu, aspek mining juga berpengaruh terhadap ekstraksi metalurgi
karena untuk menentukan metode ekstraksi apa yang akan digunakan.selain itu,
aspek mining juga berpengaruh dalam pembangunan smelter untuk peleburan
bijih logam.
Apabila bijih logam yang ditambang tidak memiliki kadar yang tinggi maka
pembangunan smelter akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak memiliki
kualitas yang bagus. Ditambah dengan jumlah logam yang dihasilkan sedikit,
pembangunan smelter akan menyebabkan naiknya biaya operasi karena supply
logam untuk dileburkan tidak baik.
Aspek pertambangan (mining) tidak bisa terlepas dari ekstraksi metalurgi
karena yang akan dilakukan peleburan berasal dari pertambangan. Logam yang
akan dilebur pun harus memiliki kualitas, kuantitas dan kadar yang baik. Selective
mining dapat dilakukan untuk menambang logam yang hanya memiliki kadar
yang baik. Supply logam yang akan dilebur pun harus berjalan dengan baik agar
pabrik smelter dapat beroperasi terus menerus. Selain itu, aspek pertambangan
juga menentukan metode peleburan seperti apa yang sesuai dengan sifat logam
yang akan di lebur dan biaya yang akan dikeluarkan. Maka, aspek pertambangan
(mining) sangat penting dalam proses pembangungan pabrik smelter dan proses
ekstraksi metalurgi.

Keterkaitan Aspek Processing Mineral Dengan Ekstraksi Metalurgi


Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral
dressing) adalah suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-
perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang
bersangkutan. Khusus untuk batu bara, proses pengolahan itu disebut pencucian
batu bara (coal washing) atau preparasi batu bara (coal preparation).
Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah
jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap
untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu
menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat
ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan. Keuntungan
yang bisa diperoleh dari proses PBG tersebut diantaranya adalah :
1. Mengurangi ongkos peleburan.
2. Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.
3. Meningkatkan kadar
Bila dilakukan pengolahan akan menghasilkan konsentrat yang
mempunyai kadar mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih memudahkan
untuk diambil metalnya. Adanya kemungkinan konsentrat mengandung lebih dari
satu mineral berharga maka ada kemungkinannya dapat diambil logam lain
sebagai sampingan.
Dengan demikian aspek proses atau pengolahan merupakan suatu aspek
yang pening dalam ekstraksi mealurgi karena aspek pengolahan merupakan salah
satu indikator erpening yang harus dilewati sebelum melakukan ekstraksi
metalurgi karena eksraksi mealurgi akan dilakukan seelah bahan galian atau
mineral dilakukan pengolahan dan diputuskan dari hasil informasi pengolahan
yang telah dilakukan apakah akan langsung dijual atau dilakukan proses eksraksi
metalurgi untuk diambil logam nya.

3. Ilmu pengetahuan yang mendukung ekstraksi metalurgi


A. Perubahan fase
-gas  liquid/liquid  gas (kondensasi)
- gas  solid / solid  gas (retorting)
-liquid  solid/solid  liquid (smelting)
B. Termodinamika
Ilmu yang membahas tentang hubungan panas dan kerja
Tahap pembangunan pabrik ekstraksi :
-thermodinamika : berhubungan dengan kemungkinan kelangsungan proses kimia
serta keadaan akhir yang akan dicapai
-kinetika : mempelajari laju/ kecepatan reaksi dan pengendaliannya.
-transport fenomena : mempelajari tentang perpindahan massa dan kalor dari
reaksi
-perekayasaan : hubungan dengan perencanaan dan perancangan pembangunan
peralatan/ reaktor dan sarana pendukung yang diperlukan untuk merealisasikan
proses yang direncanakan.
Peranan thermodinamika:
1. Tahap preparasi : termodinamika diterapkan pada diagram kesetimbangan
logam-sulfur - oksigen
2. Tahap ekstraksi : termodinamika dipakai untuk memperkirakan berlangsungnya
proses redoks logam baik menggunakan reduktor C, H2, logam lainnya (
metallothermik) berdasar data kesetimbangan pembentukan oksida berbagai
logam dapat dibentuk diagram ellingham 4M/X + O2 = 2/X M2OX
3. Tahap pemurnian :
-pada tahap ekstraksi reduksi merupakan reaksi kimia yang sangat penting pada
salah satu metode pemurnian, secara pirometalurgi justru sebaliknya yaitu reaksi
oksidasi.
-pada metode ini unsur pengotor diubah menjadi oksida yang secara fisik dapat
dipisahkan dari logam utamanya baik sebagai oksida leleh, padatan maupun
dalam bentuk gas
-diagram ellingham juga dapat untuk menentukan penghilangan unsur tertentu
dengan cara oksidasi selektif
-proses pemurnian dilakukan untuk menurunkan kandungan unsur-unsur pengotor
-pemurnian dapat dilakukan dengan elektrolitik

C. Entropi
Suatu fungsi keadaan yg mrpkn uk/keteraturan/ ketidakteratruran struktur
atom suatu system. Entropi naik bila system mengalami proses menurunnya
keteraturan struktur atomnya. Pelelehan, penguapan merupakan proses yang
disertai kenaikan entropy.
Secara kuantitatif kenaikan entropy besarnya = jumml kalor yang diserap secara
isotermik dan reversible dibagi oleh T absolut system pada waktu proses
berlangsung. Suatu proses berlangsung secara reversible apabila pada setiap saat
selama berlangsung, system pada keadaan hanya sedikit menyimpang dari
keadaan setimbang.
Mis : peleburan pada titik leburnya.

D. Diagram ellingham
Merupakan diagram yang menggambarkan harga Δ˚G (energi bebas)
pembentukan oksida berbagai unsur/ logam sebagai fungsi temperatur.
Informasi yang terdapat didalamnya:
-bila harga Δ˚G<0 mk reaksi berlangsung spontan, suatu oksida akan stabil
-bila grafik perubahan energi bebas berada di bwh grs Δ˚G = 0 mk oksida logam
akan stabil.

4. Geometalurgy
Merupakan proses ekstraksi yang dilakukan pada mineral kualitas rendah (low
grade) pada umumnya dilakukan pada hasil slag ekstraksi pertama untuk
dilakukan secondary ekstraktion.

5. A. Tahapan peleburan secara umum

1. Pemanasan tidak lebih dari 770 oC. Diatas temperatur tersebut akan terjadi
kontaminasi gas H2 yang besar sehingga menjadi porositas pada produk cor.
2. Gunakan selalu bahan baku dan alat-alat yang bersih dan kering. Al-ingot
dari dari pabrik Aluminium sekunder bersertifikat hasil analisa merupakan
pilihan terbaik pada proses ini. Untuk penggunaan bahan daur ulang
maupun skrap, perhatikan kebersihannya (pasir cetak, oli, air, sampah dll).
3. Krusibel harus bebas retak dan bersih dari dari sisa-sisa cairan maupun
kotoran lainnya sebelum proses dimulai. Sisa cairan yang umumnya berupa
oksida akan mengakibatkan terbentuknya inklusi-inklusi keras didalam
produk serta menjadi tempat gas-gas menempel atau terjebak. Sedangkan
retak rambut sekalipun tidak tertembus cairan namun akibat tekanan yang
tinggi diruang bakar (terutama pada tanur berbahan bakar minyak) akan
dapat dilalui oleh gas-gas sisa pembakaran (khususnya H2) sehingga masuk
kedalam cairan.
4. Bahan baku hanya dimuatkan kedalam krusibel yang telah panas. Demikian
halnya peralatan, harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan.
5. Perhatikan bahwa Aluminium paduan bebas Cu dilarang dilebur
menggunakan krusibel bekas Aluminium berpaduan Cu. Pada umumnya Cu
akan mengendap didasar dan atau tersisa pada dinding krisibel sehingga
selalu akan menaikkan kandungan Cu pada bahan hasil proses peleburan
selanjutnya. Untuk kasus seperti diatas, sebaiknya sebelum melakukan
proses peleburan Al paduan non Cu, terlebih dahulu dilakukan proses
peleburan antara dengan tujuan untuk membersihkan sisa-sisa dan endapan
Cu dari dalam krusibel.
6. Kontrol temperatur setelah pencairan harus sangat diperhatikan serta
serendah mungkin sehingga kontaminasi gas dapat ditekan. Holding
temperatur dianjurkan hanya sedikit diatas suhu liquidusnya. Barulah
menjelang proses penuangan, temperatur dinaikkan hingga temperatur
tapping secepat mungkin.
7. Perbandingan ramuan antara ingot dengan bahan daur ulang yang baik
adalah 40 : 60. Dengan catatan perbandingan dapat berbeda hanya dengan
menambahkan persentase ingot. Perbandingan ramuan sebaiknya
dipertahankan tetap, sebab perubahan yang sering dilakukan hanya akan
menurunkan kualitas hasil peleburan.
8. Bila proses peleburan disertai dengan pembubuhan bahan aditiv (modifikasi,
grain refining dll) perhatikan bahwa bahan-bahan tersebut harus kering
(kelembaban maksimum 0.1%). Pengeringan dapat dilakukan dengan cara
pemanasan awal baik didalam tungku pemanas ataupun memanfaatkan
udara panas buangan dari tanur krusibel. Perlu diketahui, bahwa pada
umumnya bahan-bahan tersebut bersifat higroskopis. Pada penyimpanan
dalam waktu lama serta akibat dari kelembaban udara biasanya memiliki
kelembaban 0.5% – 1%.
9. Permukaan cairan Aluminium selalu diselimuti oleh Al2O3. Selimut ini
penting bagi pencegahan kontaminasi gas lainnya sehingga harus selalu
dijaga utuh. Bila selimut ini rusak, akan segera terbentuk selimut baru
sebagai hasil reaksi antara cairan Al dengan udara. Hasil sampingan dari
reaksi tersebut adalah gas H2 yang masuk kedalam cairan. Disamping itu,
mengingat berat jenis oksida aluminium mirip dengan Aluminium itu
sendiri, maka pada saat rusak oksida ini dapat tenggelam dan menjadi
inklusi.

Fungsi tanur (furnace) adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk
pembakaran, yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan
yang sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding
tembok ruang pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi,
konduksi, dan konveksi.

Fungsi flux merupakan senyawa organik yang dapat memisahkan logam berharga
dari bahan imbuhan/tambahan yang digunakan dalam proses peleburan yang
digunakan untuk menetralisir larutan, sebagai oksidator, dan digunakan sebagai
bahan bakar dalam proses peleburan.

Fungsi kokas (coke) adalah dalam proses peleburan besi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan bakar untuk memproduksi energi panas supaya berlangsungnya
reaksi kimia dalam proses peleburan.
2. Sebagai agen pereduksi untuk penyedia gas carbon monoksida (CO) pada
proses mereduksi biji besi (iron ore) menjadi besi murni (pig iron).
3. Sebagai tempat tumpuan untuk proses pemisahan antara besi cair (hot metal)
dengan abu cair (slag).

Fungsi refraktori adalah material yang dapat mempertahankan sifat-sifatnya


yang berguna dalam kondisi yang sangat berat karena temperatur tinggi dan
kontak dengan bahan-bahan yang korosif. Refraktori dibuat dari berbagai jenis
material terutama keramik yang mana termasuk bahan-bahan seperti alumina,
lempung (clay), magnesia, chromit, silicon karbida dan lain-lain. Refraktori
digunakan untuk mengkonstruksi atau melapisi struktur yang berhubungan dengan
temperatur tinggi, dari perapian sampai blast furnace.

B. Primary impurities adalah


Secondary impurities adalah

6. A. Diagram ellingham
Merupakan diagram yang menggambarkan harga Δ˚G (energi bebas)
pembentukan oksida berbagai unsur/ logam sebagai fungsi temperatur.
Informasi yang terdapat didalamnya:
-bila harga Δ˚G<0 mk reaksi berlangsung spontan, suatu oksida akan stabil
-bila grafik perubahan energi bebas berada di bwh grs Δ˚G = 0 mk oksida logam
akan stabil.

B. Hubungan diagram ellingham dengan tebael periodik

C. Rekasi suatu logam alumina (Al2O3) dan magnesium oksida (MgO) mana
yang lebih stabil pada suatu 1.200o
Dari grafik yang lebih stabil adalah Al2O3 karena berada diatas garis grafik
MGO, sehingga mgo akan mereduksi 2CuO dengan reaksi sebagai berikut :

4/3 Al + O2  2/3 Al2O3 2Mg + O2 2MgO


4Cu + O2  2Cu2O 4/3Al + O2 2/3Al2O3

4/3 AL + 2Cu2O  4Cu + 2/3 Al2O3 2Mg + 2/3 Al2O3 4/3Al +2MgO
Free gibbs energi (Δ GO ) dalam kaitannya dengan gas yang dihasilkan (CO2)
dan pembentukan Cu2O

Cu + CO2  CuO2 + C
ΔGO 1000 = ΔGO CUO2 - ΔGO CO2
= (- 200) – (- 400)
= 200

Reaksi yang terjadi antara : Al dengan Cu2O dan reaksi antara Al2O3 dan
magnesium oksida

Al2O3 + MgO2
3MgO2 + 4Al  2Al2O3 + 3Mg
T < 1500oc  spontan, Al2O3 stabil
T > 1500oc  tidak spontan, MgO2 stabil

Anda mungkin juga menyukai