2. Merawat EMS Motor Bensin 3. Memperbaiki EMS Motor Bensin
Konsep EMS Motor Bensin
Secara umum, prinsip dasar pengontrolan berbasis management system pada engine baik pada motor Bensin maupun pada Motor Diesel adalah sama. Tujuan pengontrolan mengacu pada optimalisasi tenaga yang dihasilkan engine, peningkatan efisiensi penggunaan bahan bakar dan mengurangi polutan pada gas buang hasil produksi pembakaran pada ruang bakar. Bekerjanya engine dilayani oleh tiga system utama yaitu system bahan bakar, system induksi udara dan system pengapian.
Merawat EMS Motor Bensin
Perawatan paling dasar pada mesin bensin yang menggunakan teknologi EMS adalah : 1. Memeriksa kondisi baterai Kondisi baterai merupakan kondisi yang paling utama yang perlu diperhatikan, karena jika baterai tidak ada arus, akan memberi masalah bagi kendaraan seperti sulit di starter bahkan ECU tidak mendapat suplai arus yang cukup. 2. Memeriksa kondisi sikring (fuse) Kondisi sikring pun harus diperhatikan lebih penting, apalagi sikring yang berada didalam MAIN BOX, dimana didalam nya terdapat sikring utama yang dimana jika putus dapat mengakibatkan gagal sistem. 3. Memeriksa kondisi relay Kondisi relay pun tidak kalah penting perlu kita cek, karena mesin bensin yang menggunakan teknologi EMS saat ini banyak menggunakan instalasi relay di sistem kelistrikan nya. 4. Memeriksa lampu check engine Sepele tapi hal penting yang tidak dapat dipungkiri bahwa lampu check engine pada dashboard didepan sopir ini merupakan pemberi tanda yang vital bagi kendaraan anda. 5. Memeriksa kondisi pompa bahan bakar Biasa dilakukan dengan cara mendengar suara pompa bahan bakar, jika bersuara pada saat kunci kontak ON maka kondisi pompa bagus. 6. Memeriksa tekanan bahan bakar Pemeriksaan adanya aliran bahan bakar yang mengalir pada pipa besi injektor perlu dilakukan, dengan cara mengecek “gerakan” pullstation dumper yang berada di pipa besi injektor. 7. Memeriksa sensor CKP Biasa sensor CKP yang dipakai adalah tipe induksi yaitu hanya memiliki 2 warna kabel yaitu merah dan hitam, pemeriksaan khusus untuk sensor CKP perlu dilakukan sebab fungsi sensor CKP begitu fital bagi mesin ketimbang jenis sensor-sensor lain yang impact nya tidak langsung memperngaruhi mesin. 8. Memeriksa percikan busi Mustahil terjadi nya proses pembakaran didalam ruang bakar tanpa andil dari busi, jika ada salah satu busi yang mati dapat mengakibatkan mesin “pincang” dan tentu saja ini mengakibatkan kerugian tenaga.
Memperbaiki EMS Motor Bensin
Pemeriksaan dan perbaikan bagian dari sistem yang ada di EMS baik bagian sensor maupun aktuator dapat dilakukan dengan alat, seperti multimeter digital, lampu test (LED), osiloskop, atau dengan scanner, sebab : “Gangguan yang terjadi dalam engine EFI ditunjukan dengan adanya kode dari lampu Check Engine yang menunjukan Trouble Code. Pemeriksaan bagian dari sistem yang ada di EMS baik bagian sensor maupun aktuator dapat dilakukan dengan alat, seperti multimeter digital, lampu test (LED), osiloskop, atau dengan scanner. Alat Scanner adalah alat yang dapat menunjukkan data data engine sehingga dapat posisi/letak gangguan secara akurat.” Catatan Penggunaan multimeter analog dapat menimbulkan induksi diri dari kumparan dan dapat merusakkan bagian ECU/ECM. Jangan menggunakan lampu tes yang bukan LED, karena dapat merusakkan ECU. Yang perlu diketahui adalah data yang terukur apa sudah sesuai dengan data teknis yang semestinya? Oleh karena itu perlu mengetahui data-data teknis yang semestinya