PENDAHULUAN
1
tidak membutuhkan zat kimia tambahan dan juga
kebutuhan energinya sangat minimum. Beberapa material
membran terus dikembangkan untuk menghasilan
membran yang baik dalam proses fitrasi diantaranya
membran keramik (Mulder, 1996). Saat ini, aplikasi dari
membran keramik telah mengalami peningkatan yang
pesat dikarenakan membran keramik memiliki kemampuan
yang baik dalam proses pemisahan serta stabilitas termal
dan mekanik (Hristov et al., 2012).
2
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui proses sintesis membran keramik
2. Untuk mengatahui daya adsorbsi gas H2S pada
membran keramik.
3
BAB II
URAIAN
4
yang memerlukan suhu tinggi. Ketahanan membran keramik
terhadap temperatur yang tinggi membuat material ini
sangat disukai untuk pemisahan gas pada suhu tinggi,
khususnya dalam kombinasi dengan reaksi kimia dimana
membran digunakan sebagai katalis maupun pembawa
selektif yang akan memisahkan komponen yang sudah
dibentuk. Fluks membran keramik secara langsung
berhubungan dengan porositas, dimana membran keramik
yang bagus adalah membran dengan porositas tinggi, tetapi
tidak menurunkan kekuatan mekanik membran tersebut.
Porositas membran keramik dapat ditingkatkan dengan
aglomerisasi partikelpartikel bahan keramik pada tahap awal
pemprosessan, yaitu pada saat pembentukan adonan
(suspensi) dan proses pencetakan. Dalam proses
pembuatannya membrane keramik dapat menghasilkan
ukuran pori-pori yang sama. Membran keramik mempunyai
aplikasi yang sangat luas, baik dilaboratorium
maupun industri. Membran keramik banyak digunakan
dalam industri karena memiliki banyak kelebihan
dipandingkan dengan membrane polimer, yaitu mempunyai
ketahan kimiawi, ketahan mekanik, dan juga ketahanan
termal yang lebih baik.
5
2.2 Sintesis Membran Keramik
6
6. Keringkan campuran yang telah dicetak selama 3-5
hari dengan panas matahari.
7
2.3 Analisa H2S dengan Metode Titrasi Iodometri
8
6. Tambahkan larutan HCl sebanyak 10 ml dengan
menggunakan pipet ukur.
9
Apabila gas H2S dilepaskan ke atmosfer, maka akan
beraksi dengan oksigen kemudian akan membentuk gas
SO2 yang beracun dan dapat menyebabkan hujan asam
yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Reaksinya
adalah sebagai berikut:
10
n. Kerapatan gas relatif : 1.2
o. Kelarutan Air : 3980 mg / l
p. Kelompok gas : Gas cair
q. Informasi tambahan : Gas / uap lebih berat dari
udara.Dapat terakumulasi di ruang tertutup, terutama
pada atau di bawah permukaan tanah.
11
c. Reaktivitas :
0 - Biasanya stabil, bahkan di bawah kondisi
pemaparan api, dan tidak reaktif dengan air.
(PRAXAIR, 2016)
12
Gambar 2.1 Proses pemisahan gas H2S dengan menggunakan
membran (Sumber : http://www.mtrinc.com/h2s_removal.html)
13
Proses pemisahan gas H2S dengan membrane dapat dilakukan
dengan satu atau 2 stage.
14
BAB III
KESIMPULAN
15