Anda di halaman 1dari 7

Learning objective

1. Penegakan diagnosis
2. Tipe-tipe somatoform
3. Penatalaksanaan
4. Hubungan stres sehingga menimbulkan muscle pain
5. Kapan pasien gangguan cemas dirujuk
1. Penegakan diagnosis
Jawab :
a. Anamnesis :
Nyeri kepala sampai bagian leher dan tulang belakang
Muscle pain
Terkadang merasa cemas, denyut jantung berdetak cepat, dadanya
sakit, dan nafasnya tercekik
Pasien meyakini dirinya terkena penyakit jantung
Pasien waktu kecil pernah terkunci seorang diri di rumahnya selama
beberapa hari
b. Pemeriksaan fisik :
TD : 140/100 mmHG
Nadi : 100 x menit
Suhu : 37 c
Pernapasan : 20x menit
c. Diagnosis :Diagnosis multiaksial
Axis I : diagnosis
F40 – F49 Gangguan neurotik, gangguan somatoform & gangguan
terkait stress
Axis II : ciri kepribadian
Merupakan ciri atau gangguan kepribadian yaitu pola perilaku yang
menetap (kebiasaan, sifat) yang tampak dalam persepsi tentang diri
dan lingkungan (yang akan ditampilkan dalam pola interaksi dengan
orang lain).

Kelaianan yang dapat ditemukan pada aksis II atara lain:


a. F60 ‒ F69. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa
Dewasa
- F60.0. Gangguan Kepribadian Paranoid
- F60.1. Gangguan Kepribadian Skizoid
- Gangguan Kepribadian Skizotipal
- Gangguan Kepribadian Antisosial
- Gangguan Kepribadian Ambang
- Gangguan Kepribadian Histerionik
- Gangguan Kepribadian Narsisistik
- Gangguan Kepribadian Menghindar
- Gangguan Kepribadian Dependen
- Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif
- Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif
- Gangguan Kepribadian Yang Tidak Ditentukan (YTD)
b. F70 ‒ F79. Retardasi Mental

Axis III : diagnosis gangguan fisik


hipertensi
Axis IV : stressor psikososial
Masalah pekerjaan
Axis v : GAF ( global assesment functioning )

Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of


Functioning = GAF Scale)

100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang
tidak tertanggulangi

90-81 gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari
masalh harian biasa

80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan


dalam social

70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan


dalam fungsi, secara umum baik

60-51 gejala dan disabilitas sedang

50-41 gejala dan disabilitas berat

40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan


komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak


mampu berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat


berat dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 persisten dan lebih serius


2. Tipe-tipe somatoform
Jawab :

1. Gangguan somatisasi
Gangguan somatisasi merupakan gangguan dengan karakteristik berbagai keluhan atau gejala
somatik yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat dengan menggunakan hasil pemeriksaan
fisik maupun laboratorium. Keluhan somatic yang tejadi berkali-kali berupa sakit kepala,
lelah, alergi, sakit perut, dada dan punggung, gangguan yang berhubungan dengan kelamin,
jantung berdebar dan sering juga terjadi simtom konversi, kesulitan menstruasi, ketidak
pedulian seksual. Gangguan somatisasi ini biasanya dimulai sebelum usia 30.

Pada wanita, gangguan ini dapat terdiri dari menstruasi tidak teratur, menorhagia, atau
muntah selama kehamilan. Pada pria, mungkin ada gejala seperti ereksi atau disfungsi
ejakulasi. Baik wanita maupun pria dapat dikenakan ketidakpedulian seksual.

2. Gangguan konversi
Gangguan konversi merupakan gangguan yang Ditandai dengan suatu perubahan besar dalam
fungsi fisik atau hilangnya fungsi fisik, meski tidak ada temuan medis yang dapat ditemukan
sebagai penyebab simtom atau kemunduran fisik tersebut. Simtom-simtom tersebut tidak
dibuat dengan sengaja. Simtom fisik biasanya timbul dengan tiba-tiba pada situasi penuh
tekanan. Misalnya tangan tentara yang tiba-tiba lumpuh saat pertempuran hebat. Beberapa
simtom yang muncul seperti : kelumpuhan, epilepsi, masalah dengan koordinasi, kebutaan,
tunnel vision (hanya bisa melihat apa yang berada tepat di depan mata), tuli, tidak bisa
membaui atau kehilangan rasa pada anggota badan (anestesi). Simtom yang ditemukan
biasanya tidak sesuai dengan kondisi medis yang mengacu. Misalnya orang yang menjadi
“tidak mampu” berdiri atau berjalan di lain pihak dapat melakukan gerakan kaki lainnya
secara normal. Tidak seperti gangguan somatisasi, gangguan konversi dapat dimulai pada
usia berapapun.
3. Gangguan Nyeri
Gangguan nyeri ditandai oleh adanya rasa sakit yang parah sebagai fokus perhatian pasien.
Ini kategori gangguan somatoform mencakup berbagai pasien dengan berbagai penyakit,
termasuk sakit kepala kronis, masalah punggung, artritis, nyeri otot dan kram, atau nyeri
panggul. Dalam beberapa kasus rasa sakit pasien tampaknya sebagian besar karena faktor
psikologis, tetapi dalam kasus lain rasa sakit ini berasal dari suatu kondisi medis serta
psikologi pasien. Gangguan ini tampaknya lebih umum pada orang dewasa yang lebih tua,
dan rasio seks adalah hampir sama, dengan rasio perempuan-ke-laki-laki dari 2:1.
4. Hypochondriasis
Hypochondriasis adalah gangguan somatoform yang ditandai oleh ketakutan yang berlebihan
atau keasyikan dengan memiliki penyakit serius yang bertahan meskipun pengujian medis
telah di lakukan. Ia sebelumnya disebut neurosis hypochondriacal.
Meskipun hypochondriasis biasanya dianggap sebagai gangguan orang dewasa muda,
sekarang semakin diakui pada anak-anak dan remaja. Hal ini juga dapat berkembang pada
orang tua tanpa sejarah sebelumnya yang berhubungan dengan ketakutan kesehatan. Kelainan
ini menyumbang sekitar 5% dari pasien penyakit jiwa, dan sama sering terjadi pada pria dan
wanita. Hypochondriasis dapat bertahan selama beberapa tahun. Gangguan ini sering
berkorelasi dengan peristiwa stres dalam kehidupan pasien.

5. Gangguan Tubuh Dismorfik


Gangguan tubuh dismorfik adalah kategori baru dari gangguan somatoform. Hal ini
didefinisikan sebagai sebuah kekhawatiran/ketakutan dengan cacat yang dibayangkan atau
berlebihan dalam penampilan. Sebagian besar kasus melibatkan fitur pada wajah pasien atau
kepala, tapi bagian tubuh lainnya-terutama yang berhubungan dengan daya tarik seksual,
seperti payudara atau alat kelamin yang juga-mungkin menjadi fokus perhatian.
Gangguan tubuh dismorfik dianggap sebagai suatu kondisi kronis yang biasanya dimulai
pada akhir usia belasan. Pasien dengan gangguan tubuh dismorfik memiliki sejarah mencari
atau mendapatkan operasi plastik atau prosedur lain untuk memperbaiki atau mengobati
cacat. Beberapa bahkan mungkin memenuhi kriteria untuk gangguan delusi jenis somatik

Somatoform berdasarkan PPDGJ III dibagi menjadi,


F.45.0 gangguan somatisasi
F.45.1 gangguan somatoform tak terperinci
F.45.2 gangguan hipokondriasis
F.45.3 disfungsi otonomik somatoform
F.45.4 gangguan nyeri somatoform menetap
F.45.5 gangguan somatoform lainnya
F.45.6 gangguan somatoform YTT

3. Penatalaksanaan
Jawab :
Penatalaksanaan gangguan cemas
1. Psikofarmaka
a. Benzodiazepin : meresepkan dalam periode waktu terbatas, selama pendekatan
terapi psikososial sudah dapat ditetapkan , hati-hati dengan kemungkinan
tolerensi pada pemakaian lama obat. Biasanya 2-6 minggu dan tapering off
dalam 1-2 minggu. Dimulai dengan dosis terendah dan peningkatan dosis
sampai dosis terapeutik
Diazepam , alprazolam, clobazam, lorazepam.
b. Buspiron : adalah agonis parsial reseptor dan efektif pada 60-80 %. Efek terapi
terlihat pada 2-3 minggu setelah pemberian .
c. Obat SSRI

4. Hubungan stres sehingga menimbulkan muscle pain


Jawab

5. Kapan pasien gangguan cemas dirujuk


Jawab :
Pasien dapat dirujuk setelah didiagnosis mengalami gangguan ini, terutama apabila
gejala progresif dan makin bertambah berat yang menunjukkan gejala depresi seperti
pasien menolak makan, tidak mau merawat diri, ada ide/tindakan bunuh diri; atau jika
tidak ada perbaikan yang signifikan dan mengalami gangguan cemas yang kronik

Anda mungkin juga menyukai